Mohammad Furqan, MF dan Alibbirwin, AB dan Eka Nana Susanti, ENS (2019) LAPORAN PENELITIAN DASAR KEILMUAN HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN BALITA DAN ANAK (PMBA), PENGETAHUAN GIZI, ASUPAN MAKAN DAN STATUS PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA PAGELARAN KAB. PANDEGLANG. http://simakip.uhamka.ac.id/penelitianslaporans. (Unpublished)
Text
furqan alib eka nana.pdf Download (2MB) |
Abstract
Standar emas PMBA ini sangat direkomendasikan karena dapat menurunkan angka
kematian anak dan meningkatkan kualitas hidup ibu. Risiko mortalitas pada anak yang tidak
pernah disusui 21% lebih besar saat postnatal risiko kematian karena diare 4,2 kali lebih
sering pada bayi yang disusui arsial dan 14,2 kali lebih sering pada bayi yang tidak disusui
(Retno, 2013). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012. Jumlah penderita
gizi kurang di dunia mencapai 104 juta anak dan keadaan gizi kurang masih menjadi
penyebab sepertiga dari sepuluh penyebab kematian anak di seluruh dunia. Asia Selatan
merupakan wilayah dengan prevalensi gizi kurang terbesar di dunia, yaitu sebesar 46%
kemudian wilayah sub Sahara Afrika 28%, Amerika Latin 7% dan yang paling rendah
terdapat di Eropa Tengah, Timur, dan Commonwealth of Independent States (CEE/CIS)
sebesar 5%. UNICEF melaporkan sebanyak 167 juta anak usia pra-sekolah di dunia yang
menderita gizi kurang (underwight) sebagian besar berada di Asia Selatan (Balitbang
Kemenkes RI, 2013).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian makan bayi dan
anak (PMBA), pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu, status penyakit infeksi, asupan makan
dengan status gizi balita usia 9-11 bulan. Desain penelitian yang digunakan crossectional
study, jumlah responden sebanyak 70 ibu yang diwawancara terkait variabel PMBA,
pengetahuan gizi, status penyakit infeksi, asupan makan dan status gizi bayi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa responden penelitian 54,3% berjenis kelamin perempuan dan 58,7% berada pada
usia (12-24 bulan). Status gizi subjek lebih banyak pada kategori gemuk dan obese yaitu 67,1%.
Subjek yang yang memiliki kadar asam urat darah tinggi yaitu sebanyak 55,3% dan yang memiliki
kadar asam urat normal yaitu sebanyak 44,7%.
Pola PMBA dengan status gizi responden berdasarkan BB/U tidak terdapat hubungan yang
bermakna dimana nilai p-value > 0,05. Untuk pengetahua ibu tentang PMBA didapatkan bahwa tidak
berhubungan secara bermakna dimana nilai p-value > 0,05, demikian juga dengan status infeksi
responden dan asupan energi keduanya tidak berhubungan secara bermakna dimana nilai p-value >
0,05.
Kata kunci : PMBA, Status Gizi, Pengetahuan Gizi, Status Infeksi
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Z Bibliography. Library Science. Information Resources > ZA Information resources > ZA4450 Databases |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi |
Depositing User: | SKM., M.KM MOHAMMAD FURQAN |
Date Deposited: | 22 May 2021 02:09 |
Last Modified: | 22 May 2021 02:09 |
URI: | http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/8516 |
Actions (login required)
View Item |