Purwara Dewanti, Lintang (2016) PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) VARIETAS NUSA TENGGARA TIMUR TERHADAP KADAR ALBUMIN DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Strain Wistar) YANG DIBERI DIET NON PROTEIN. ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan), 1 (1). pp. 23-39. ISSN Print ISSN: 2502-2938 Online ISSN: 2579-888X
Preview |
Text
230-503-1-10-20170314.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT
Protein Energy Malnutrition (PEM) is a major factor of infant mortality under
five years old in the tropics and subtropics. PEM is caused by a lack of food sources
of energy and protein. In PEM conditions, serum albumin concentration decreased,
disrupted plasma oncotik pressure that can cause edema. Moringa leaves contain
high protein that have therapeutic supplements potential for PEM children. The
purpose of this study is to determine the effect of Nusa Tenggara Timur (NTT)
varieties of moringa leaf powder on serum albumin in white rats fed non-protein
diet. The study design used was the Post Test Only Control Group. Research
conducted over 93 days using six groups: K (-) (normal diet), K (+) (non-protein diet,
followed by normal diet), P1, P2, P3, and P4 (non protein diet, followed by normal
diet + moringa leaf powder 180 mg, 360 mg, 720 mg, 1440 mg). The variables
measured were serum albumin levels using enzymatic colorimetry methods. Data
analysis using Oneway ANOVA followed by Post Hoc Duncan. Moringa oleifera
Leaf Powder Varieties of Nusa Tenggara Timur supplementation per oral can
increase albumin level of White Male Rats (Rattus Norvegicus Strain Wistar) with
Non-Protein Diet. Normal value of albumin obtained from K group (not conditioned
PEM and still receive normal diet) are 3,30±0,08 mg/dl. The albumin value K (+)
group (conditioned PEM then receive normal diet without moringa leaf powder
supplementation) is the lowest, amounting 2,75±0,30 mg/dl. Results showed the
supplementation of NTT varieties of moringa leaf powder per oral at 720 mg (P3) on
the normal diet gives the best effect for rat serum albumin levels (3,25±0,17 mg/dl)
approaching non-PEM groups of rats/ negative control (3,30±0,08 mg/dl).
Suggestion for future research is the use of the sonde for animal for the consumed
dose can be determined accurately.
ABSTRAK
Kurang Energi Protein (KEP) merupakan salah satu bentuk malnutrisi yang
merupakan faktor utama (60%) penyebab kematian bayi di bawah lima tahun
(balita) di daerah tropis dan subtropis. KEP disebabkan oleh kekurangan makanan
sumber energi dan protein. Pada kondisi KEP konsentrasi albumin darah berkurang
dan tekanan onkotik dalam plasma terganggu sehingga dapat menyebabkan edema.
Daun kelor memiliki kandungan protein tinggi yang memiliki potensi terapi
suplementasi untuk anak-anak KEP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian tepung daun kelor varietas Nusa Tenggara Timur terhadap
kadar albumin darah tikus putih yang diberi diet non protein. Desain penelitian
yang digunakan adalah Post Test Only Control Group. Penelitian dilakukan selama
93 hari dengan menggunakan 6 kelompok, yaitu K(-) (diet normal), K(+) (diet non
protein dilanjutkan diet normal), P1, P2, P3, dan P4 (diet non protein dilanjutkan
diet normal + tepung daun kelor 180 mg, 360 mg, 720 mg, 1440 mg). Variabel yang
diukur adalah kadar albumin darah dengan menggunakan metode enzimatik
colorimetri. Analisis data menggunakan Oneway ANOVA dilanjutkan dengan Post
Hoc Duncan. Pemberian suplementasi tepung daun kelor per oral (Moringa oleifera)
varietas Nusa Tenggara Timur dapat meningkatkan kadar albumin darah tikus
Rattus novergicus strain wistar yang diberi diet non protein. Nilai albumin darah
normal diperoleh dari kelompok K(-) (tidak dikondisikan KEP dan tetap menerima
diet normal) sebesar 3,30±0,08 mg/dl. Nilai albumin darah kelompok K(+)
(dikondisikan KEP lalu menerima diet normal tanpa penambahan tepung daun
kelor) adalah yang paling rendah, yaitu sebesar 2,75±0,30 mg/dl. Hasil penelitian
menunjukkan penambahan tepung daun kelor varietas NTT per oral sebesar 720 mg
(P3) pada diet normal tikus yang KEP memberikan pengaruh terbaik bagi kadar
albumin darah tikus (3,25±0,17 mg/dl) sebab mendekati kadar albumin darah
kelompok tikus non KEP/ kontrol negatif (3,30±0,08 mg/dl). Saran untuk penelitian
ke depan adalah penggunaan sonde agar dosis kelor yang diasup dapat diketahui
secara akurat.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tepung daun kelor, kadar albumin darah, diet non protein,Moringa leaf powder, Serum albumin level, Non-protein diet |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | ST Bahar Sobari |
Date Deposited: | 05 Jun 2018 01:38 |
Last Modified: | 05 Jun 2018 01:38 |
URI: | http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/499 |
Actions (login required)
View Item |