Parameter Fisikokimia dan Analisis Kadar Allyl Disulfide dalam Ekstrak Etanol 70% Bawang Putih (Allium sativum L.) dengan Perbandingan Daerah Tempat Tumbuh Parameter

Siska, Siska (2017) Parameter Fisikokimia dan Analisis Kadar Allyl Disulfide dalam Ekstrak Etanol 70% Bawang Putih (Allium sativum L.) dengan Perbandingan Daerah Tempat Tumbuh Parameter. Pharmaceutical Sciences and Research, 4 (1). pp. 32-47. ISSN 2407-2354

[thumbnail of Artikel]
Preview
Text (Artikel)
4. PSR.2017.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Peer Review & PAK Reviewer (Parameter Fisikokimia dan Analisis Kadar Allyl Disulfide dalam Ekstrak Etanol 70%  Bawang Putih (Allium sativum L.) dengan Perbandingan Daerah Tempat Tumbuh)]
Preview
Text (Peer Review & PAK Reviewer (Parameter Fisikokimia dan Analisis Kadar Allyl Disulfide dalam Ekstrak Etanol 70% Bawang Putih (Allium sativum L.) dengan Perbandingan Daerah Tempat Tumbuh))
4. PR PSR 2017.pdf - Other

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://psr.ui.ac.id/index.php/journal/article/view...

Abstract

Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan salah satu tanaman obat yang potensial untuk dikembangkan
menjadi obat tradisional. Produk obat tradisional dan tanaman obat yang berkualitas ditentukan salah satunya
oleh mutu dan keamanan ekstrak. Faktor yang dapat mempengaruhi mutu salah satunya adalah daerah tempat
tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beberapa nilai parameter fisikokimia serta kadar
senyawa yang bertanggung jawab atas aktivitas farmakologis dalam ekstrak etanol 70% bawang putih yang
didapat dari dua tempat tumbuh yaitu Bogor dan Wonosobo. Ekstrak bawang putih yang berasal dari Bogor
menunjukkan hasil kadar sari larut air 62,5684%, kadar sari larut etanol 10,0779%, minyak atsiri 0,7477%,
kadar allyl disulfide 1,8322%, kadar abu 2,3529%, dan kadar abu tidak larut asam 0,1115%. Ekstrak bawang
putih yang berasal dari Wonosobo menunjukkan hasil kadar sari larut air 59,0007%, kadar sari larut etanol
8,9230%, minyak atsiri 0,3400%, kadar allyl disulfide 1,6542%, kadar abu 3,0196%, dan kadar abu tidak
larut asam 0,4974%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disimpulkan ekstrak yang mempunyai mutu
paling baik adalah bawang putih yang berasal dari Bogor dengan nilai parameter spesifik yang lebih tinggi
dan nilai parameter non spesifik yang lebih rendah.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: admin repository uhamka
Date Deposited: 27 Feb 2018 04:28
Last Modified: 28 Nov 2021 08:58
URI: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/417

Actions (login required)

View Item View Item