Hubungan Sosio-Demografi dan Perilaku Berisiko terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada Pelajar dan Mahasiswa Indonesia : Analisis Data Survei Nasional Narkoba, 2016

Astuti, Nurul Huriah Hubungan Sosio-Demografi dan Perilaku Berisiko terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada Pelajar dan Mahasiswa Indonesia : Analisis Data Survei Nasional Narkoba, 2016. Knowledge Hub.

[thumbnail of Knowledge hub.pdf] Text
Knowledge hub.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Abstract

Remaja seringkali terlihat perilaku berisiko, seperti penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui bahwa jenis kelamin, tingkat pendidikan, keluarga, teman sebaya, merokok, minum alkohol, dan seks pranikah memiliki hubungan dengan penyalahgunaan narkoba. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor sosio-demografi (jenis kelamin, tingkat pendidikan, karakteristik keluarga, pengaruh teman sebaya, kualitas lingkungan sekitar, dan tempat tinggal) dan perilaku berisiko (merokok, minum alkohol, dan seks pranikah) terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia.
Metode. Studi ini menggunakan data dari survei penyalahgunaan dan peredaraan gelap narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa Indonesia tahun 2016. Total sampel studi ini adalah sejumlah 31.439 pelajar dan mahasiswa, dengan rentang umur 10 – 24 tahun dan belum menikah. Ada dua kategori penyalahgunaan narkoba yang dianalisis dalam studi ini, yaitu pernah pakai narkoba (lifetime use) dan setahun pakai narkoba (past-year use).
Hasil. Prevalensi dari pernah pakai narkoba adalah 36.4 (per 1,000), dan prevalensi setahun pakai 18.6 (per 1,000). Lebih banyak pelajar dan mahasiswa yang menyalahgunakan narkoba berdomisili di kota (41,4 per 1.000 pada pernah pakai and 20.4 pada setahun pakai) daripada pelajar dan mahasiswa yang tinggal di kabupaten (30,7 per 1,000 pada coba pakai dan 16,6 per 1.000 pada setahun pakai). Berdasarkan tingkat pendidikan, prevalensi penyalahgunaan narkoba tertinggi adalah pada tingkat sekolah menengah atas (42,2 per 1,000 untuk coba pakai and 23,8 per 1.000 untuk setahun pakai). Dari hasil uji statistik multivariat, minum alkohol adalah variabel paling dominan yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba pada dua kategori yang dianalisis (AOR = 4.0, 95% CI = 3.5 – 4.7 untuk pernah pakai dan AOR = 6.0, 95% = 4.8 – 7.5 untuk setahun pakai). Jenis kelamin (AOR = 1.4, 95% CI = 1.2 – 1.7), teman sebaya penyalahguna narkoba (AOR = 1.6; 95% CI = 1.3 – 2.0). teman sebaya di luar lingkungan sekolah (AOR = 2.0, 95% CI = 1.6 – 2.4), teman sebaya memiliki perilaku berisiko lain (AOR = 1.5, 95% CI = 1.3 – 1.8), banyak penyalahguna narkoba di sekitar sekolah (AOR = 1.5, 95% CI = 1.1 – 1.9), status pernikahan orangtua (AOR = 1.4, 95% CI = 1.1 – 1.6), pernah terpisah orangtua >6 bulan (AOR = 1.2, 95% CI = 1.0 = 1.4), perhatian keluarga (AOR = 1.2, 95% CI = 1.0 – 1.4), domisili (AOR = 1.6, 95% CI = 1.4 – 1.8), merokok (AOR = 2.5, 95% CI = 2.1 – 2.9), minum alkohol (AOR = 4.0, 95% CI = 3.5 – 4.7), and seks pranikah (AOR = 1.8, 95% CI = 1.5 – 2.2) secara statistik signifikan berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba pernah pakai. Selain itu, jenis kelamin (AOR = 1.7, 95% CI = 1.3 – 2.2), tingkat pendidikan (SMA: AOR = 2.0, 95% CI = 1.5 – 2.6; Perguruan Tinggi: AOR = 1.8, 95% CI = 1.4 – 2.2), teman sebaya di sekolah penyalahguna narkoba (AOR = 1,9, 95% CI = 1.5 – 2.5), teman sebaya di luar lingkungan sekolah penyalahguna narkoba (AOR = 2.5, 95% CI = 1.5 – 2.6), teman sebaya memiliki perilaku berisiko lain (AOR = 1.5, 95% CI = 1.2 – 1.9), banyak penyalahguna narkoba di sekitar sekolah (AOR = 1.5, 95% CI = 1.2 – 1.9), banyak penyalahguna narkoba di sekitar tempat tinggal (AOR = 1.7, 95% CI = 1.2 – 2.3), ayah penyalahguna narkoba (AOR = 3.1, 95% CI = 1.4 – 6.8), ibu perokok (AOR = 1.7. 95% CI = a.a – 2.4), perhatian keluarga (AOR = 1.3, 95% CI = 1.0 = 1.5), domisili (AOR = 1.6, 95% CI = 1.3 – 2.0). merokok (AOR = 2.6, 95% CI = 2.1 – 3.4), minum alkohol (AOR = 6.0. 95% CI = 4.8 – 7.4), dan seks pranikah (AOR = 2.2, 95% CI = 1.75 – 2.7) secara statistik signifikan terhadap penyalahgunaan narkoba setahun pakai.
Conclusion. Perilaku berisiko remaja dipengaruhi oleh sosial konteks remaja, yaitu faktor keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sekitar. Satu perilaku berisiko yang dilakukan oleh remaja dapat mendorong untuk melakukan perilaku berisiko lainnya,

Keywords. Merokok, minum alkohol, narkoba, seks pranikah, remaja, Indonesia

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Nurul Huriah Astuti
Date Deposited: 11 Sep 2024 06:51
Last Modified: 11 Sep 2024 06:51
URI: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/38545

Actions (login required)

View Item View Item