Verani, Erlina dan Mustika, Sri dan Ramadhan, Said (2017) Penyelesaian Konflik Antarpribadi pada Pernikahan Beda Usia (Studi Kasus pada Penyelesaian Konflik pada Pernikahan Beda Usia Istri lebih tua daripada Suami di Kelurahan Serua, Sawangan, Depok. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Preview |
Text
FISIP_ILKOM_1306015043_Erlina Verani.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Konflik adalah suatu tindakan salah satu pihak yang berakibat menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain dimana hal ini dapat terjadi individu ataupun dalam hubungan antarpribadi. Dalam pernikahan konflik juga tidak terhindarkan, bahkan sepanjang masa pernikahan pasangan tidak luput dengan ancaman konflik. Seperti pasangan suami istri yang mempunyai selisih usia jauh berbeda, terutama jika istri sangat muda atau suami sangat muda, kemungkinan bisa terjadi konflik. Perceraian merupakan penyelesaian konflik perkawinan yang paling buruk. Namun penylesaian ini dapat dilakukan dengan cara integrasi (integration), membingkai (reframing) dan membingkai (reframing). Penelitian ini mengkaji bagaimana penyelesaian konflik pada pernikahan beda usia (istri lebih tua daripada suami). Teori yang digunakan adalah Teori Dialektikal Hubungan untuk menjelaskan adanya ketegangan dalam berhubungan dan bagaimana cara menyelesaikan ketegangan atau konflik dalam hubungan pernikahan beda usia ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deksriptif menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahwa ketegangan terjadinya konflik disebabkan adanya kontradiksi terhadap pasangan beda usia ini dimana suami memiliki keinginan yang berbeda dengan istri saling bertentangan, seperti cara berfikir maupun gaya hidup yang berbeda. Secara psikologis dikatakan wanita lebih matang dari usianya 5 kali dari usianya daripada laki-laki. Sebab itu munculah konflik atau ketegangan di dalam pernikahan beda usia kasus dimana istri lebih tua dari suami. Penyelesaian konflik ini lebih menggunakan cara netralisasi dan reframing ketika pasangan mencoba membingkai ulang suatu masalah. Pada konflik dinyatakan/tidak dinyatakan pasangan menggunakan penyelesaian pemisahan. Proses penyelesaian ini tergolong dalam win-win solution dimana pasangan menggunakan diskusi untuk menyelesaikan masalahnya dan sama-sama merasa menang.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences Skripsi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial & Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | libfisip libfisip libfisip |
Date Deposited: | 28 Jun 2022 04:21 |
Last Modified: | 28 Jun 2022 04:21 |
URI: | http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15374 |
Actions (login required)
View Item |