Rahmat, Rahmat dan Sugono, Dendy dan Suyatno, Suyatno (2017) Verba Transitif Dialek Melayu Betawi Bekasi pada Situn Bekasi (Puisi dan Pantun) karya Mohammad Guntur Elmogas (Kajian Tagmemik). Masters thesis, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka.
Preview |
Text
SPS_INDONESIA_1408056014_RAHMAT.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui verba transitif dialek Melayu Betawi Bekasi dengan fokus penelitian mengenai ketransitifan dalam kajian tagmemik pada buku Situn Bekasi; Puisi dan Pantun (Situn) karya Mohammad Guntur Elmogas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori Tagmemik yang dipelopori oleh Kenneth L. Pike. Data yang didapat berasal dari tinjauan pustaka buku Situn Bekasi (Puisi dan Pantun) karya Mohammad Guntur Elmogas. Datadianalisis menggunakan rumus tiga tataran hierarki gramatikal, yaitu analisis klausa, analisis frasa, dan analisis kata. Analisis tersebut melalui pemilihan konstruksi pendahuluan, pembuatan peta kerja, pengecekan peta kerja, interpretasi data, dan perumusan kaidah, serta penulisan rumus-rumus berdasarkan teori tagmemik. Keabsahan data diperiksa melalui ketekunan pengamatan, pemahaman teori, pemahaman metodologi, dan konsultasi pembimbing. Berikut adalah hasil temuan dari penelitian ini yang terdiri atas: 694 klausa transitif, (1) 292 klausa transitif deklaratif aktif; (2) 367 klausa transitif deklaratif pasif; (3) 3 klausa transitif imperatif aktif; (4) 9 klausa transitif imperatif pasif; dan (5) 23 kalusa transitif pasif tanpa pelaku plus di-. Kemudian, pada tataran frasa ditemukan 27
frasa verbal transitif deklaratif aktif, 165 frasa verbal transitif deklaratif pasif, dan 10 frasa verbal transitif pasif tanpa prefiks di- plus pelaku. Berdasarkan temuan di atas, klausa transitif Melayu Betawi Bekasi pada buku Situn Bekasi; Puisi dan Pantun (Situn) karya Mohammad Guntur Elmogas, didominasi oleh transitif deklaratif pasif. Secara filosofis hal ini menunjukkanbahwa puisi dan pantun Betawi yang menjadi salah satu budaya Betawi lebih menyembunyikan rasa keakuannya. Hal tersebut dibuktikan oleh konstruksi pada bagian slot subjek diisi oleh peran sasaran, bukan pelaku. Contoh klausanya : daon bandotan ditanem Tohir. Pada klausa tersebut yang lebih ditonjolkan adalah subjek yang diisi oleh sasaran, yaitu daon bandotan. Daon bandotan adalah nomina yang dikenakan pekerjaan, yaitu ditanem.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | verba transitif, dialek Melayu Betawi, Kajian Tagmemik, Situn Bekasi |
Subjects: | A General Works |
Divisions: | Sekolah Pascasarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | libsps libsps libsps |
Date Deposited: | 17 Jun 2022 08:58 |
Last Modified: | 17 Jun 2022 08:58 |
URI: | http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/14874 |
Actions (login required)
View Item |