Kajian Banding dan Budaya Lokal dalam Legenda Malin Kundang, Si Tanggang, dan Nakhoda Manis serta Implementaisnya terhadap Pembelajaran Sastra Di SMA

Pebrianti, Astri dan Yanti, Prima Gusti (2020) Kajian Banding dan Budaya Lokal dalam Legenda Malin Kundang, Si Tanggang, dan Nakhoda Manis serta Implementaisnya terhadap Pembelajaran Sastra Di SMA. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

[thumbnail of FKIP_PBSI_1601045038_ASTRI PEBRIANTI.pdf]
Preview
Text
FKIP_PBSI_1601045038_ASTRI PEBRIANTI.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan persamaan dan perbedaan struktur (tokoh, latar, tema, alur) legenda Malin Kundang (Indonesia), Si Tanggang (Malaysia) , dan Nakhoda Manis (Brunei Darussalam), (2) mengkaji muatan dan perbandingan budaya lokal yang direpresentasikan oleh ketiga cerita, (3) mendeskripsikan implementasi hasil penelitian dalam pembelajaran sastra di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik perbandingan dan simak catat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks legenda Malin Kundang, Si Tanggang, dan Nakhoda Manis yang diperoleh dari laman internet.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan struktur (tokoh, latar, tema, alur) dan muatan budaya lokal. Ketiga legenda tersebut memiliki tema utama tentang kedurhakaan seorang anak kepada ibunya. Ketiga legenda ini sama-sama memiliki tokoh anak durhaka (Malin Kundang, Si Tanggang, Nakhoda Manis) ibu yang tersakiti (Mande Jamilah, Si Deruma), dan tokoh istri sebagai tokoh pendamping. Persamaan latar ketiga cerita dapat dilihat dari latar perkampungan nelayan dan aktivitas perekonomiannya. Semua tahapan alur diceritakan secara kronologis yang hampir sama, hanya ketiganya terdapat perbedaan di alur pengenalan. Perbedaan ketiga legenda dari unsur tokoh adalah hadirnya penambahan, pengurangan, serta pengenalan identitas dalam cerita. Perbedaan tema hanya terlihat pada legenda Si Tanggang dan Nakhoda Manis yang memiliki tema tambahan (ketenaran dan kedermawanan). Adapun perbedaan latar tempat dimana cerita ini berkembang di negara yang berbeda yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Muatan budaya lokal yang dapat direpresentasikan oleh ketiga legenda adalah: (1) bahasa, (2) kegiatan merantau, (3) wilayah pesisir sungai/laut terkait kehidupan dan mata pencaharian, (4) berbuat baik dan taat kepada orang tua terkait dengan kepercayaan masyarakat Melayu, (5) bukti yang dipercayai oleh masyarakat tentang pengisahan legenda. Penelitian ini dapat diimplementasikan kedalam pembelajaran Bahasa Indonesia (peminatan) kelas X di SMA ke dalam bentuk RPP berdasarkan KD 3.5: membandingkan karakteristik prosa lama dan prosa baru serta mengapresiasinya dan KD 4.5: menginterpretasi isi prosa lama dan prosa baru.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Depositing User: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Date Deposited: 25 Apr 2022 01:12
Last Modified: 25 Jun 2022 10:47
URI: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/14084

Actions (login required)

View Item View Item