POTENSI BIJI BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus L.) DALAM MENGHAMBAT RESEPTOR ALFA GLUKOSIDASE PADA TIKUS DIABETES MELLITUS GESTASIONAL YANG TERINDUKSI STREPTOZOTOSIN SECARA IN VIVO DAN IN SILICO

Dwitiyanti, Dwitiyanti dan Rizky Arcinthya Rachmania, Rizky dan Kriana, Efendi dan Tomy Tri Atmojo, Tomy dan Yeni, Yeni POTENSI BIJI BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus L.) DALAM MENGHAMBAT RESEPTOR ALFA GLUKOSIDASE PADA TIKUS DIABETES MELLITUS GESTASIONAL YANG TERINDUKSI STREPTOZOTOSIN SECARA IN VIVO DAN IN SILICO. POTENSI BIJI BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus L.) DALAM MENGHAMBAT RESEPTOR ALFA GLUKOSIDASE PADA TIKUS DIABETES MELLITUS GESTASIONAL YANG TERINDUKSI STREPTOZOTOSIN SECARA IN VIVO DAN IN SILICO.

[thumbnail of 65-Article Text-158-1-10-20190207.pdf]
Preview
Text
65-Article Text-158-1-10-20190207.pdf

Download (293kB) | Preview

Abstract

Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) adalah tanaman yang diduga dapat menurunkan kadar gula darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan aktivitas biji nangka dalam mengurangi kadar glukosa darah pada tikus diabetes gestasional yang diinduksi oleh streptozotocin dan studi in silico virtual screening melalui molecular docking untuk mengetahui senyawa dalam biji nangka yang berinteraksi dengan reseptor enzim alfa-glukosidase. Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus betina strain Sprague Dawley yang dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, berbagai kelompok dosis (100 mg / kg BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB). Setelah tikus hamil, tikus diinduksi dengan streptozotocin sehingga tikus mengalami hiperglikemia. Kadar glukosa darah diukur pada hari ke-14 setelah perawatan. Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan uji ANOVA satu arah dilanjutkan dengan uji HSD tukey. Skrining virtual dilakukan menggunakan perangkat lunak PLANTS 1.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kelompok ekstrak etanol 70% biji nangka dapat mengurangi kadar glukosa darah. Virtual screening dengan molecular docking menunjukkan bahwa senyawa cudraflavon C memiliki tingkat afinitas yang lebih baik dibandingkan dengan akarbosa sebagai senyawa pembanding. Penurunan kadar glukosa darah terbesar terjadi pada dosis 3 dengan dosis 400 mg / kg BB yaitu 62,39%, sebanding dengan kontrol positif akarbosa. Dapat disimpulkan bahwa senyawa pada biji nangka cudraflavon C memiliki potensi untuk menurunkan kadar gula darah dengan menghambat reseptor enzim alfa-glukosidase.

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences
Divisions: Fakultas Farmasi dan Sains
Depositing User: Furqon FFS
Date Deposited: 18 Dec 2019 04:57
Last Modified: 02 Nov 2020 08:36
URI: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/750

Actions (login required)

View Item View Item