MUATAN BUDAYA DALAM DONGENG BIDADARI

Prima Gusti Yanti, PGY MUATAN BUDAYA DALAM DONGENG BIDADARI. MUATAN BUDAYA DALAM DONGENG BIDADARI.

[thumbnail of Muatan Budaya Dongeng Bidadari  (Lombok).pdf]
Preview
Text
Muatan Budaya Dongeng Bidadari (Lombok).pdf

Download (389kB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan muatan budaya yang
terdapat dalam dongeng-dongeng bidadari di nusantara, sehingga akan ditemukan
kesamaan budaya. Selain itu, juga akan menemukan muatan budaya yang berkitan
dengan kehidupan masyarakat setempat. Metode penelitian iniadalah metode
kualitatif, analisis isi. Teknik penelitian menggunakan sosiologi sastra, dan metode
bandingan. Data penelitian diambil dari Dongeng Jaka Tarub, Arya Menak, Raja
Omas, Telaga Bidadari, dan Tujuh Putri.
Hasil penelitian menyiratkan bahwa terdapat berbagai muatan budaya di
dalam dongeng tersebut. Muatan Budaya yang umum terjadi adalah
memperlihatkan superioritas laki-laki dengan cara mengambil sayap bidadari dan
memaksa bidadari untuk menerima pinangannya. Selain itu, ada muatan budaya
yang sifatnya local seperti Dongeng Raja Omas adalah Budaya masyarakat yang
berkaitan dengan menjaga kesehatan bayi yaitu jika terjadi cuaca buruk, angin
kencang, anak-anak harus diberi ramuan rempah-rempah agarbadanya hangat.
Rempah-rempah biasanya yang diusapkan pada anak-anak akan menghangatkan
badan sehingga anak-anak akan terhindar dari sakit. Di dalam dongeng bidadari
juga ditemukan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki dalam
kehidupan di masyarakat. Bahkan, dalam dongeng Putri Tujuh mengandung unsur
masuknya agama Islam pada masyarakat Ternate
Kata Kunci: dongeng bidadari, superioritas laki, peran dan tanggung perempuan,
peran dan tanggung jawab laki-laki.

Item Type: Article
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > DG Italy
Depositing User: admin repository uhamka
Date Deposited: 05 Jun 2017 04:22
Last Modified: 05 Jun 2017 04:22
URI: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/270

Actions (login required)

View Item View Item