Dramaturgi Penyiar Radio (Studi Panggung Depan dan Panggung Belakang Ilham Ramdana dalam Program Sunset Trip di Prambors Radio 102.2 FM)

Faradila, Aizah (2019) Dramaturgi Penyiar Radio (Studi Panggung Depan dan Panggung Belakang Ilham Ramdana dalam Program Sunset Trip di Prambors Radio 102.2 FM). Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA.

[thumbnail of FISIP_ILKOM_ FARADILA AIZAH_ 1506015050.pdf]
Preview
Text
FISIP_ILKOM_ FARADILA AIZAH_ 1506015050.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penyiar radio merupakan seseorang yang berinteraksi kepada pendengarnya pada saat siaran. Seorang penyiar radio dituntut untuk memiliki kemampuan berbicara yang baik dalam siaran. Ia harus mampu menciptakan suasana yang hangat dan akhrab kepada setiap pendengarnya. Maka, seorang penyiar harus memainkan peran yang maksimal pada saat siaran. Untuk menganalisa perbedaan tersebut, peneliti menggunakan Teori Dramaturgi. Erving Goffman menjelaskan bahwa dramaturgi merupkan sandiwara yang disajikan oleh manusia. Sandiwara tersebut melalui proses interaksi yang dibagi kedalam dua panggung yaitu, panggung depan dan panggung belakang. Oleh sebab itu, maka penelitian ini fokus pada bagaimana seorang penyiar radio berdramaturgi, khususnya berfokus pada panggung depan dan panggung belakang seorang penyiar radio. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipakai ialah menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penyiar radio mempunyai dua bagian yang berbeda dalam menjalani kehidupannya, yaitu saat di panggung depan dan di panggung belakang. Saat di panggung depan, seorang penyiar radio dituntut untuk memiliki pribadi yang lucu dan juga menghibur. Suara penyiar radio pun juga dituntut untuk lebih bersemangat dengan cara mengubah intonasi, tone dan power yang dimilikinya. Sedangkan dalam hal penampilan, penyiar radio juga harus tetap tampil trendy dan rapih saat siaran. Ketika di panggung belakang, penyiar radio bisa menjadi dirinya sendiri. Menjadi pribadi yang tidak perlu lagi menghibur orang lain. Maka dalam hal ini, penyiar radio dapat berkomunikasi dan berpakaian seperti layaknya orang pada umumnya. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah berupa saran akademis yang sebaiknya menggunakan teori Interaksionisme Simbolik. Saran metodelogis sebaiknya menggunakan metode lain misalnya metode fenomenologi. Dan saran sosial yaitu bagi setiap individu untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain yang sedang memainkan perannya dalam kehidupan.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: H Social Sciences
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Skripsi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial & Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: lib libuhamka upt
Date Deposited: 12 Apr 2023 02:44
Last Modified: 12 Apr 2023 02:44
URI: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/24415

Actions (login required)

View Item View Item