Aktivitas Antioksidan, Total Fenolik, dan Total Flavonoid Madu Apis mellifera dari Hutan Akasia (Accacia crassicarpa) Riau, Indonesia dengan Beberapa Perlakuan Pengeringan

Budiman, Muhamad Arif (2022) Aktivitas Antioksidan, Total Fenolik, dan Total Flavonoid Madu Apis mellifera dari Hutan Akasia (Accacia crassicarpa) Riau, Indonesia dengan Beberapa Perlakuan Pengeringan. Jurnal Biologi Indonesia, 18 (2). pp. 231-243. ISSN 2338-834X

[thumbnail of journal-29092022040843.pdf]
Preview
Archive
journal-29092022040843.pdf - Published Version

Download (481kB) | Preview
Official URL: https://jurnalbiologi.perbiol.or.id/home/article/5...

Abstract

Madu Indonesia memiliki kadar air yang cukup tinggi dan seringkali melebihi batas maksimal standar kualitas
madu berdasarkan regulasi nasional dan internasional. Hal ini disebabkan oleh kelembaban udara yang cukup
tinggi dan karakter higroskopis madu. Provinsi Riau merupakan salah satu penghasil madu tertinggi di
Indonesia, namun kadar airnya cukup tinggi yaitu pada rentang 23-27%. Salah satu upaya untuk mengurangi
kadar air madu adalah dengan pemanasan, namun senyawa metabolit sekunder pada madu berisiko mengalami
kerusakan dan berdampak pada penurunan sifat fungsional madu terhadap kesehatan. Penelitian terkait
pengaruh pemanasan terhadap stabilitas senyawa metabolit sekunder pada madu belum banyak dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemanasan terhadap stabilitas senyawa metabolit sekunder
pada madu Apis mellifera hutan akasia dari Provinsi Riau, Indonesia, diantaranya analisis kadar air, penapisan
senyawa metabolit sekunder, pengukuran aktivitas antioksidan, pengukuran TPC dan pengukuran TFC. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan panas 50oC selama 5 hari dan perlakuan panas 105oC selama 6 jam
dapat menurunkan kadar air madu tanpa mengganggu stabilitas senyawa metabolit sekunder pada madu. Hal ini
ditunjukkan pada nilai IC50 madu tanpa perlakuan (21103,74 μg/mL) yang lebih besar dari madu dengan
perlakuan 50oC (16503,83 μg/mL) dan 105oC (777,33 μg/mL). Nilai IC50 yang rendah menunjukkan aktivitas
antioksidan yang tinggi, sejalan dengan TPC dan TFC. Nilai TPC dan TFC sampel tanpa perlakuan (TPC=
0,67 mgGAE/g; TFC=0,34 mgQE/g) lebih rendah dari sampel dengan pemanasan 50oC (TPC=1,59 mgGAE/g;
TFC=0,46 mgQE/g) dan lebih rendah dari sampel dengan pemanasan 105oC (TPC=13,94 mgGAE/g; TFC=4,37
mgQE/g)."

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Q Science > QL Zoology
Depositing User: Muhamad Arif Budiman
Date Deposited: 01 Feb 2023 09:35
Last Modified: 01 Feb 2023 09:35
URI: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/17997

Actions (login required)

View Item View Item