Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia

Indriany, Resty (2019) Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

[thumbnail of FEB_MNJ_1502025219_RESTY INDRIANY.pdf]
Preview
Text
FEB_MNJ_1502025219_RESTY INDRIANY.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi dan tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham gabungan yang ada di Indonesia periode 2013-2018.
Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang digunakan terdiri dari variabel independen yaitu inflasi dan tingkat suku bunga, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan telaah dokumen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convinience sampling yaitu kumpulan informasi dari anggota-anggota populasi yang mudah di peroleh dan mampu menyediakan informasi tersebut. Populasi penelitian yang digunakan adalah data inflasi, tingkat suku bunga dan indeks harga saham gabungan di Indonesia periode 2013-2018. Data inflasi, tingkat suku bunga dan ihsg yang di telaah diperoleh dari situs resmi www.bi.go.id, www.bps.go.id, dan https://m.id.investing.com. Teknik pengolahan dan analisis data meliputi analisis manajemen keuangan, analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis manajemen keuangan dari variabel Indeks Harga Saham Gabungan (Y) memiliki hasil rata-rata (mean) sebesar 5226,5032 dengan standar deviasi sebesar 612,16771. Variabel Inflasi (X1) memiliki hasil rata-rata (mean) sebesar 5,0508 dengan standar deviasi sebesar 1,87789. Variabel Tingkat Suku Bunga (X2) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 6,1319 dengan standar deviasi sebesar 1,27887.Hasil analisis model regresi linier berganda mendapatkan persamaan . Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terdapat heteroskedastisitas dan tidak terjadi autokorelasi sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memiliki sifat Best Linear Unbiased Estimator (BLUE).
Hasil analisis koefisien determinasi sebesar 0,590 artinya variabel independen yaitu inflasi dan tingkat suku bunga mampu menjelaskan variasi variabel dependen yaitu indeks harga saham gabungan sebesar 59% sedangkan sisanya 41% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak di bahas dalam penelitian ini.
Hasil uji parsial (uji t) variabel Inflasi (X1) memiliki hasil thitung sebesar 4,871 > t (0,05 ; 69) = 1,667 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka variabel inflasi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. Variabel X2 yaitu Tingkat Suku Bunga memiliki hasil thitung sebesar -2,880 > -t (0,05 ; 69) = -1,667 dengan nilai signifikansi 0,005 < 0,05 maka variabel tingkat suku bunga secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.
Hasil uji simultan (uji F) sebesar 6,363 > F 0,05 (2 ; 69) = 3,13 dengan nilai signifikansi 0,003 < 0,05, maka variabel inflasi dan tingkat suku bunga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.
Dari hasil penelitian ini disarankan bagi para investor agar memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham agar mendapat keuntungan yang lebih tinggi.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: H Social Sciences > HG Finance
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen S1
Depositing User: libfeb libfeb libfeb
Date Deposited: 04 Aug 2022 03:18
Last Modified: 04 Aug 2022 03:18
URI: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/16250

Actions (login required)

View Item View Item