Raw material ordering policy and the manufacturing batch size for frequent deliveries of finished goods for a finite horizon plays a significant role in managing the supply chain logistics economically. This research develops an ordering policy for raw materials and determines an economic batch size for a product in a manufacturing system that supplies finished products to customers for a finite planning horizon. Fixed quantities of finished products are delivered to customers frequently at a fixed interval of time. In this model, an optimal multi-ordering policy for procurement of raw materials and production cycle time for a two-stage production and supply system is developed to minimize the total cost incurred due to raw materials and finished goods inventories. The problem is then extended to compensate for the lost sales of finished products. A closed-form solution to the problem is obtained for the minimal total cost. A lower bound on the optimal solution is also developed for problem with lost sale. It is shown that the solution and the lower bound are consistently tight.
The ordering policy of raw materials and the manufacturing batch size for frequent deliveries of finished goods over a finite horizon play a significant role in managing the supply chain logistics economically. This research develops an ordering policy for raw materials and determines an economic batch size in a manufacturing system that supplies finished products to customers over a finite planning horizon. Fixed quantities of finished products are delivered to customers at a fixed interval of time. In this model, an optimal multi-ordering policy for procurement of raw materials and production cycle time for a production and supply system is developed to minimize the total cost incurred due to raw materials and finished goods inventories. A closed-form solution to the problem is obtained for the minimal total cost. A lower bound on the optimal solution is developed for the problem and the empirical tests indicate that the lower bounds are very close to the solution.
Dalam usaha mewujudkan peningkatan mutu sumber daya manusia, maka wahana keluarga atau rumah tangga sangat penting peranannya.
Kehadiran anak dalam keluarga disamping lebih besar proporsinya dalam total waktu sehari-hari, juga dari keluarga anak-anak akan memperoleh dana yang diperlukan untuk membiayai pendidikannya.
Pendidikan dalam keluarga serta motivasi dan dorongan orang tua, dan juga anggota rumahtangga lainnya baik dari saudara kandung maupun kerabat lainnya, sangat besar peranannya bagi kemajuan pendidikan anak.
Dihubungkan dengan biaya pendidikan anak, maka tingkat pendapatan dan atau tingkat kesejahteraan keluarga memiliki korelasi positif dengan kesempatan anak untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih. tinggi.
Secara umum biaya penyelenggaraan pendidikan tidak berdiri sendiri, melainkan berkaitan erat dengan tingkat harga umum dan kondisi perekonomian yang berlaku. Dalam kondisi resesi ekonomi dan harga-harga kebutuhan hidup meningkat, maka biaya penyelenggaraan pendidikan juga akan turut menjadi lebih mahal. Hal itu antara lain ditunjukkan oleh naiknya harga buku-buku pelajaran dan alat tuhs menulis lainnya.
Dengan naiknya biaya pendidikan, maka kondisi kesejahteraan keluarga yang akan memikul biaya pendidikan anak menjadi faktor penentu terhadap kesempatan anak untuk mendapatkan peluang mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan pada lembaga pendidikan yang juga berkualitas.
Pertumbuhan penduduk merupakan masalah Intemasional dan masalah seluruh umat manusia. Kasusnya di Indonesia pertumbuhan penduduk yang masih tinggi, jika dibandingkan beberapa negara di dunia yang salah satu penyebabnya adalah karena
t
tingkat fertilitas masih tinggi dan tingkat mortalitas yang telah menurun karena peningkatan kualitas kesehatan.
Setiap pertambahan penduduk tidak saja merupakan tambahan pada faktor tenaga kerja yang diharapkan menunjang pembangunan nasional, akan tetapi juga merupakan beban bagi pemerintah jika pertambahan penduduk tersebut tidak diiringi dengan usaha meningkatkan kesempatan kerja dan menigkatkan kualitasnya baik fisik maupun nonfisik. Kalau pertambahan penduduk tetap meningkat setiap tahun tanpa diimbangi dengan peningkatan pembangunan yang diharapkan dapat mengantisipasi pertambahan penduduk tersebut maka jelas akan menimbulkan berbagai kepincangan pada berbagai aspek sosial ekonomi yang umumnya dialami oleh negara sedang berkembang.
Kesenjangan ekonomi dan sosial yang terjadi antar lapisan penduduk dalam suatu kelompok masyarakat pada hakikatnya bersumber dari masalah pengangguran dan kemiskinan yang terjadi pada kelompok masyarakat yang bersangkutan. Untuk itu, setiap upaya mengurangi tingkat kesenjangan masyarakat tidak terlepas dari upaya menanggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan itu sendiri. Sesuatu yang perlu diperhatikan adalah, bahwa konsep kemiskinan bukan dalam pengertian sempit seperti yang dianut oleh kaum neo-klasik mengartikan sebagai masalah ekonomi semata-mata. Kemiskinan adalah konsep yang cair, tidak pasti dan multidimensional (Muchtar, 2005). Kemiskinan harus dilihat dalam pengertian yang luas, yaitu mencakup dimensi ekonomi, sosial-budaya dan politik. Setiap kebijakan yang menekankan pada serangan langsung (direct attact) terhadap penyebab kemiskinan merupakan langkah tepat yang perlu mendapat dukungan, baik pada tingkat pemikiran akademik atau kebijakan praktis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, dan lapisan masyarakat miskin yang secara langsung terkena problem pada khususnya.
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung dengan baik. Air termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui oleh alam, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa ketersediaan air, terutama air bersih tidak pernah dapat mencukupi secara maksimal.
Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, akses terhadap air bersih sering menjadi masalah. Pesatnya pembangunan diberbagai sektor dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, memerlukan air dalam jumlah yang besar, yang sering kali tidak tersedia. Kualitas air pun saat ini menjadi masalah serius, terutama karena pencemaran. Masuknya bahan pencemar ke dalam air menyebabkan kualitas air menurun sehingga tidak lagi layak digunakan untuk keperluan air minum.
Peranan air minum dalam kehidupan sangat menunjang dalam hal perbaikan kesehatan tubuh, olehnya itu air minum yang akan dikomsumsi hams betul-betul air yang tidak terkontaminasi dengan polusi. Dengan perkembangan pembangunan sarana, industri, pertambangan dan kegiatan pembangunan lainnya di samping dampak positif juga dampak negatif susah dihindari, misalnya limbah industri, polusi udara, mercuri penambangan emas, yang bisa mencemari air bersih
Before presenting the notion of vocabulary strategies, it is necessary to know what language learning strategies mean. The term of language learning strategies has been associated with the four basic skills such as, listening, speaking, reading, and writing.lt also deals with other skill areas as well. For example, there are strategies associated with vocabulary and translation. But what are actually language learning strategies?