Dalam perkembangan emosional remaja, emosi yang sehat ditandai dengan meningkatnya kemampuan secara bertahap untuk memahami, menilai, dan mengatur emosi. Proses perkembangan emosional memberikan kesempatan pada remaja untuk membangun keterampilan, menemukan kualitas diri yang unik, dan mengembangkan kekuatan untuk memperoleh kondisi tubuh sehat dan optimal. Namun ketika perkembangan emosional tidak optimal maka hal tersebut menjadi faktor risiko keterlibatan awal remaja pada penyalahgunaan narkoba. Temuan penelitian pada data penyalahgunaan dan peredaraan narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa tahun 2016 menunjukkan bahwa keluarga yang kuat dapat memperkecil kejadian penyalahgunaan narkoba pada kelompok remaja awal (10 – 14 tahun).
Pandemi penyakit virus corona 2019 (Coronavirus Disease/COVID-19) memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Meskipun vaksinasi COVID-19 sedang dilakukan, perubahan perilaku masyarakat melalui penerapan protokol kesehatan tetap dibutuhkan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu pengaruh kepribadian, persepsi risiko, dan bias optimisme terhadap perilaku pencegahan penularan COVID-19 berupa perilaku mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker. Penelitian menggunakan metode survei yang meminta partisipan mengisi kuesioner secara online. Sebanyak 271 orang berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini. Responden diukur kepribadiannya menggunakan Big Five Inventory (BFI-10). Responden juga diukur persepsi risiko, bias optimisme, dan perilakunya dalam mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker. Hasil analisis regresi linear berganda hierarki menunjukkan bahwa persepsi risiko (β = 0,27, p < 0,001) dan bias optimisme (β = 0,13, p < 0,05) berpengaruh terhadap perilaku mencuci tangan. Pesepsi risiko (β = 0,34, p < 0,001), dimensi conscientiousness(β = 0,16, p < 0,05), dan bias optimisme (β = 0,12, p < 0,05) berpengaruh terhadap perilaku menjaga jarak. Hanya pesepsi risiko (β = 0,34, p < 0,001) yang berpengaruh terhadap perilaku menggunakan masker. Persepsi risiko dan bias optimisme berpengaruh terhadap perilaku pencegahan penularan COVID-19 di luar kepribadian.
Abstrak – Dikisahkan bahwa Prabu Brawijaya V ( Raja Majapahit ) yang bergelar Bhre
Kertabumi menikahi Putri Wandan-kuning. Sang Putri Wandan-kuning, dahulu menjadi parekan (
abdi putri, yang bertugas melayani keperluan raja, khususnya di dalam kedaton ) pada Sang
Prameswari Ratu Mas Dwarawati, yang berasal dari Negara Campa. Dari pernikahan Prabu
Brawijaya V dengan Putri Wandan-kuning melahirkan anak laki – laki yang diberi nama Bondan
Kejawan atau Pangeran Lembu Peteng. Bondan Kejawan ketika masih bayi dititipkan kepada
seorang petani di desa Tarub. Petani tersebut dikenal dengan Ki Ageng Tarub. Ki Ageng Tarub
ketika mudanya bernama Jaka Tarub yang pernah menikah dengan Dewi Nawangwulan dan
memiliki anak yang bernama Dewi Nawangsih. Ki Ageng Tarub adalah orang kepercayaan dari
Raja Majapahit Prabu Brawijaya V, yang menitipkan anaknya yang bernama Bondan Kejawan
untuk belajar ilmu Agama Islam.1 Bondan Kejawan dan Nawangsih pun saling jatuh cinta, mereka
tinggal bersama dengan Jaka Tarub. Semula Bondan Kejawan hanya ingin mengantarkan keris,
namun setelah dia diangkat sebagai anak angkat, maka dia pun menjadi jatuh cinta dan berakhir
dengan pernikahan. Tulisan ini menerangkan susur galur keluarga yang berhubungan dengan KH
Ahmad Dahlan pada masa kerajaan Islam yang dahulu ada dikawasan tanah Jawa.
Perkembangan Islam di tanah Jawa didukung oleh penguasa – penguasa yang telah menjalankan
konsep – konsep ajaran Islam pada kehidupan masyarakat sehingga dapat ditelusuri struktur
ataupula garis keluarga pada masa tersebut.
Kata kunci: Ahmad Dahlan, Kerajaan Islam tanah Jawa, Majapahit.
Inti dari objek kajian psikologi adalah kepribadian manusia atau jiwa. pada dasarnya, jiwa bersifat abstrak, tidak terlihat dan tidak bisa diukur. karenanya ketika ia menjadi objek kajian ilmiah, para psikolog telah mendefinisikan jiwa sedemikian rupa dan memberikan alat ukur tersendiri sehingga dapat terdefinisikan dan dapat dikaji secara ilmiah. Buku ini merupakan buku referensi utama untuk mahasiswa psikologi yang merupakan bagian dari agenda integrasi keilmuan dan islamisasi ilmu dilingkungan UHAMKA
The study aimed to determine the risk factors of pneumonia among children under-5 years old. A case control study was carried out among the mothers having under five years children who were admitted and recorded in medical record in IMCI Clinic, Kebon Jeruk Sub District, West Jakarta in 2018. A simple random sampling technique was used to select 60 children with pneumonia and 120 children with non-pneumonia diseases. The results shows the existence of livestock is a dominant risk factor of pneumonia in children under-five. An increasing trend of pneumonia was observed among children aged 12-59 months, who live near the highway, non-exclusive breastfeeding, expose to indoor smoking parents, and low family income.