Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena di lapangan sering dijumpai peserta didik yang mengalami kesulitan dalam interaksi sosial dikarenakan karakter peserta didik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Bagi peserta didik yang kesulitan berinteraksi sosial cenderung memiliki sedikit teman. Interaksi sosial di sekolah sangat diperlukan, karena dengan berinteraksi peserta didik dapat saling bertukar informasi. Tingkat kepercayaan diri yang tinggi dapat memudahkan individu mengambil keputusan dan memudahkan individu untuk bergaul, membantu individu meraih sukses di sekolah dan di luar sekolah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri dan interaksi sosial siswa Kelas VIII SMPN 263 Jakarta serta untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif dengan pengujian hipotesis menggunakan rumus korelasi product moment serta pengambilan sampel sebanyak 125 dari 230 populasi menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan menggunakan rumus Yamane. Alat ukur yang digunakan yaitu skala Kepercayaan Diri yang berdasarkan teori Lauster dan skala Interaksi Sosial yang berdasarkan teori Soekanto. Dalam menganalisis data penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 20 for Windows. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII SMPN 263 Jakarta 0% dalam kategori rendah, 55,2% dalam kategori sedang dan 44,8% dalam kategori tinggi. Sedangkan untuk skala inteaksi sosial 0% dalam kategori rendah, 47,2% dalam kategori sedang dan 52,8% dalam kategori tinggi, dengan jumlah subjek 125 siswa Kelas VIII SMPN 263 Jakarta. Analisis korelasi dengan menggunakan rumus product moment pearson menunjukkan hubungan yang positif yang signifikan antara kepercayaan diri dengan interaksi sosial pada siswa Kelas VIII SMPN 263 Jakarta yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar rxy = 0,614 dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 dan N = 125.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh studi pendahuluan lapangan mahasiswa tahun pertama yang merasa kurangnya dukungan serta keyakinan pada saat memasuki perguruan tinggi swasta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana tinkgat dukungan sosial dan efikasi diri mahasiswa BK UHAMKA tahun 2019 serta melihat apakah adanya hubungan antara dukungan sosial dengan efikasi diri. Populasi penelitian adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UHAMKA, yang terdaftar pada tahun angkatan 2019/2020 yaitu semester 2 sebanyak 162 mahasiswa. Sampel penelitian ini terdiri 115 sampel dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan Taro Yamane. Metodologi penlitian ini menggunakan kuantitatif korelasi dimana melihat hubungan antara variabel x dengan y. Teknik penelitian ini berdistribusi normal dan liniear. Adapun cara untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel x dan y, peneliti menggunakan analisis data parametrik dengan metode uji Korelasi Produk Moment. Hasil diperoleh dengan signifikansi 0,984 apabila r>0,05 maka dinyatakan adanya hubungan dan nila p yaitu <0,05 yang menyatakan adanya hubungan yang positif. Artinya adanya hubungan yang signifikan positif antara dukungan sosial dengan efikasi diri.
SMP Terbuka merupakan pendidikan alternatif yang dirancang pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada siswa kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan. Status sosial ekonomi siswa merupakan salah satu faktor pembentuk self esteem. Siswa SMP Terbuka umumnya berasal dari keluarga kurang mampu sehingga memiliki tingkat self esteem yang rendah. Selain self esteem, tingkat self efficacy individu juga berperan dalam meningkatkan kualitas individu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan hubungan self esteem dengan self efficacy siswa di SMP Terbuka Kramat Jati. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif korelatif dengan populasi berjumlah 130 siswa yang terdiri dari siswa kelas 7, 8, 9. Jumlah sampel yaitu 88 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan instrumen berupa skala yang telah diuji melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Data yang diperoleh dianalisis dengan melakukan uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov dan diperoleh hasil data berdistribusi normal, uji linearitas, dan uji linearitas regresi sederhana. Uji hipotesis yang digunakan adalah product moment pearson. Berdasarkan hasil perhitungan uji product moment pearson diperoleh (0,000 < 0,005) yang berarti terdapat hubungan antara dua variabel. Hasil penelitian menunjukkan hubungan self esteem dengan self efficacy memiliki hubungan kuat ke arah positif dengan menghasilkan nilai koefisien korelasi positif sebesar 0.730** artinya semakin tinggi tingkat self esteem maka akan semakin tinggi self efficacy yang dimiliki siswa. Variabel self esteem memberikan kontribusi sebesar 53,2 % terhadap self efficacy dan sisanya 46,8% dipengaruhi oleh factor-faktor lain.
Latar belakang dari penelitian ini adalah berawal dari penggunaan smartphone yang kini sudah menjadi sebuah kebiasaan seseorang dalam kesehariannya untuk menggunakannya sebagai media komunikasi, namun dengan penggunaanya secara berlebih dapat memberikan dampak yang negatif salah satunya adalah seseorang menjadi anti sosial dan menjauhi interaksi sosial yang dilakukan secara langsung. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perlaku adiksi smartphone terhadap interaksi sosial siswa kelas XI SMAN 105 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif asosiatif, dengan populasi siswa kelas XI SMAN 105 Jakarta berjumlah 250 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah metode Sample Random Sampling dengan cara ordinal, maka dari itu sampel yang diambil sebanyak 50 orang, serta teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Angket. Uji Validitas dengan menggunakan Korelasi Product Moment dengan menggunakan aplikasi pengolahan data statistik yaitu SPSS IBM 2.1 diperoleh hasil 37 butir angket yang valid untuk variabel adiksi smartphone sedangkan 32 butir angket yang valid pada variabel interksi sosial. Pada uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach pada variabel adisi smartphone didapatkan hasil nilai sig. 0,741 > 0,06 dinyatakan reliabel dan variabel interaksi sosial didapatkan hasil nilai sig. 0,897 > 0,06 dinyatakan reliabel pula. Uji Prasyarat Analisis menggunakan Uji Normalitas dan Uji Regresi Linieritas Sederhana hasilnya menunjukan bahwa data berdistribusi normal dan linier. Pengujian hipotesis dengan menggunakan Spearman Rank diperoleh hasil dengan nilai sig 0,968 > 0,05 yang menyatakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima. Berdasarkan dari hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku adiksi smartphone terhadap interaksi sosial siswa kelas XI SMAN 105 Jakarta. Artinya meskipun seseorang sudah terindikasi adiksi smartphone namun tetap saja memiliki interaksi sosial yang baik dalam lingkungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Price to Book Value terhadap Return Saham Syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2013-2017.
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu memperoleh data berupa Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas yang diperoleh dari website Jakarta Islamic Index (JII). Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Price to Book Value, sedangkan variabel Y adalah Return Saham. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi), analisis regresi linear berganda, uji hipotesis, dan analisis koefisien determinasi.
Hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 21 dan diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = 15.189 + 0,231 ROE + 0,006 DER + 1,384 CR – 0,405 PBV yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas terdistribusi normal serta tidak terjadi heterokedastisitas, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif, maka model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Hasil pengujian menunjukkan bahwa Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham, dengan nilai thitung sebesar 11,727 dan nilai ttabel 2,0322 (11,727 > 2,0322) dengan signifikansi sebesar 0.000 < 0,050. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return Saham, dengan nilai thitung sebesar 0,600 dan nilai ttabel 2,0322 (0,600 < 2,0322) dengan signifikansi sebesar 0,552 > 0,050. Current Ratio tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return Saham, dengan nilai thitung sebesar 0,469 dan nilai ttabel 2,0322 (0,469 < 2,0322) dengan signifikansi sebesar 0,642 > 0,050. Price to Book Value tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return Saham, dengan nilai thitung sebesar 0,264 dan nilai ttabel 2,0322 (0,264 < 2,0322 dengan signifikansi sebesar 0,793 > 0,050. Pengujian hipotesis secara simultan nilai Fhitung (46,130) > Ftabel (2,49) pada tingkat signifikansi 0,000 dan df = (5;34). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.
Berdasarkan uji autokorelasi, nilai Adjusted R Square sebesar 0,853. Artinya 85,3% variasi Return Saham dapat dijelaskan oleh variabel Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Price to Book Value (PBV). Sedangkan sisanya (100% - 85,3% = 14,7%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam variabel ini seperti Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan lain-lain.
Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan dan menambah faktor-faktor lain, karena pada kenyataannya masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarnya return saham. Selain itu, faktor-faktor yang digunakan pada penelitian ini hanya terbatas pada informasi internal masing-masing perusahaan yang berdasarkan pada laporan keuangan. Oleh karena itu, disarankan agar penelitian selanjutnya mengambil faktor eksternal perusahaan, contohnya yang menyangkut kondisi makroekonomi.
Buku ini berbicara tentang Pengawasan Terhadap TPA dan TAS dan kondisinya
Buku berbicara beberapa kasus terhadap pemenuhan hak pengasuhan anak baik indeks pengasuhan anak, banyaknya kasus pengasuhan anak, konflik perceraian, penculikan anak, dan kasus pengasuhan alternatif
Job Satisfaction (JS) at work has an influence on the level of Organizational Citizenship Behavior
(OCB) and in turn on work performance. The aim of this study is to determine and establish a
relationship between Job Satisfaction (JS) and Organizational Citizenship Behavior (OCB) among
faculty in higher education institutions. In this study we have employed the Job Satisfaction and
Organizational Citizenship Behavior inventories to quantify the Job Satisfaction (JS) and
Organizational Citizenship Behavior (OCB) levels respectively. Samples from 252 faculty members in
University of Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) University were used to obtain the
empirical base for the study. Correlation and multiple regression analyses were used to interpret the
data. Our results demonstrate that there is a positive relationship between Job Satisfaction and
factors that constitute the Citizenship Behavior (OCB).
Membaca tulisan yang bernas, penuh visi, dan tersirat guratan aktivisme di dalamnya memang terkadang sedikit melelahkan. Melelahkan dalam arti kadang kita terlena dan berada dalam imajinasi yang bebas, penuh heroisme, dan segalanya menja-di mungkin. Itulah gambaran awal tulisan yang terekam dan kembali dimunculkan dalam sebuah buku Bunga Rampai "Nalar Kemanusiaan, Nalar Perubahan Sosial".
Kumpulan tulisan Piet H. Khaidir ini mengungkap se-cara tajam nilai-nilai dasar dari akar tradisi Islam, seperti kejujuran, kerja keras, etos profesionalisme, moralitas, budaya silaturahim, serta pemaknaan kekinian dari momen hijrah dan Isra Mi'raj. Buku ini sarat dengan ide-ide segar ten tang pemahaman mengenai agama, kultur kebudayaan, kearifan bcrpolitik dan berdemokrasi, serta praksis sosial
This study describes the learning of social studies using both a trans-disciplinary approach and
an inquiry-based learning model, through the international baccalaureate curriculum implemented by some schools in
Bandung, Indonesia. The method used in this study is qualitative descriptive research, which seeks to examine
information from various viewpoints to complement the data sourced to impact the development of knowledge in regard
to the learning of social studies in primary schools. It has been revealed that the implementation of the trans-disciplinary
approach in the teaching of social studies based on the international baccalaureate curriculum has been loosely
conducted at the fourth-grade level in the schools studied; however, just in a similar situation, the inquiry-based
learning model showed improvements in the teaching of social studies in the same schools. Based on this, it is therefore
concluded that both the trans-disciplinary approach and inquiry-based model are good methodologies.
This is a literature review about local history of Jakarta and multicultural attitude. In the context of local history of Jakarta, ethnic Betawi as ethnic origin Jakarta is formed from the process of inter-ethnic assimilation imported by the Dutch colonial government in its political and economic interests. In its development, the Betawi ethnic group continued to strengthen and succeeded in establishing their own distinctive identity as well as disturbing with other ethnic groups in Indonesia, although in their present development their existence is decreasing due to development interest which is not able to open wide room for Betawi ethnicity itself because various causes. The Betawi ethnic group has a strong identity concerning Betawi cultural heritage such as strong religious soul, respect for diversity, friendly, homoris, helpful, open, tolerant to differences and so on. As a part of Jakarta's local history, ethnic Betawi history can be explored as a source of inspiration and a source of awareness in instilling multicultural souls in Jakarta, as a metropolitan city with increasingly diverse ethnicity towards social life within the framework of peace and harmony.