Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa pada materi pelajaran matematika kelas III ditemukan bahwa masih banyak siswa yang tidak dapat mengerjakan soal dengan benar. Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis jawaban siswa yang dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: letak kesalahannya, jenis kesalahannya, dan faktor-faktor yang menyebabkan siswa tersebut dalam menjawab soal matematika materi kelas III di SDN Mekarjaya 19 Depok. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Agustus 2020 dengan digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa hasil jawaban siswa dalam mengerjakan soal matematika dan berdasarkan wawancara yang dilakukan via google form bersama guru,siswa dan kepala sekolah. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengambilan data menggunakan model Miles and Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikkan kesimpulan. Untuk teknik pengujian keabsahan data menggunakan tringulasi sumber. Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari 21 siswa yang mengerjakan soal MEMBARATIKA, kesalahan terbanyak terletak di soal no 6 materi pecahan sederhana dengan jumlah sebanyak 16 siswa menjawab salah. Jenis kesalahan terdapat pada Kesalahan konsep yaitu kesalahan dalam memahami materi yang diberikan terkait dengan materi soal, Letak kesalahanya dalam memahami soal yang diberikan mengakibatkan banyak kesalahan dalam penggunaan rumus dan simbol matematika, hal diperkuat dengan hasil wawancara melalui google form yang diberikan ternyata terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya karena materi pecahan belum tuntas diajarkan oleh guru disekolah, siswa belajar dirumah di dampingi oleh orang tua yang sudah lupa akan materi pelajaran tersebut sehingga mereka kesulitan dalam mengerjakan soal yang telah diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penelitian eksperimen model pembelajaran problem based learning dengan hasil belajar matematika. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Susukan 03 Pagi Jakarta Timur pada semester 2 tahun ajaran 2019 – 2020. Sampel penelitian ini berjumlah 64 siswa. Teknik eksperimen yang digunakan adalah teknik non equivalent control group design. Pada uji validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Point Biseral sebanyak 50 soal pilihan ganda dengan hasil 30 soal valid dan 20 soal drop. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20 diperoleh rhitung > rtabel yaitu 0,916 > 0,361, maka data tersebut memiliki instrument yang reliabel. Selanjutnya data analisis uji persyaratan yaitu uji Normalitas dengan menggunakan uji Liliefors diperoleh Pre-Test L0 < Lt yaitu 0,885 < 0,886 dan Post-Test L0 < Lt yaitu 0,862 < 0,886, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data berdistribusi normal. Sedangkan uji Homogenitas dengan menggunakan uji Fisher diperoleh Fhitung < Ftabel yaitu 0,053 < 1,84, maka dapat disimpulkan bahwa uji homogenitas tersebut memiliki data varians kelompok berdistribusi homogen. Pada hipotesis digunakan uji t-test diperoleh thitung < ttabel yaitu -1102,041 < 2,042. Dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak, yang menyatakan bahwa adanya pengaruh Problem Based Learning terhadap hasil belajar matematika Siswa kelas V SDN Susukan 03 Pagi. Oleh karna itu, hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Problem Based Learning terhadap hasil belajar matematika Siswa kelas V SDN Susukan 03 Pagi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan pemahaman konsep matematika pada materi bangun datar. Penilaian pada aspek pemahaman konsep bertujuan untuk mengetahui sejaiuh mana kemampuan siswa dalam soal pemahaman konsep metematika dengan indikator a) Menyatakan ulang sebuah konsep; b) Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep; c) Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep; d) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; e) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep. Dalam menentukan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan memilih dan memilah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Subjek dari penelitian ini adalah 6 siswa kelas VIII A SMP Genesis Medicare dari yang berjumlah 23 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes pemahaman konsep matematika materi bangun datar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika yang rendah pada materi bangun datar dan kesalahan yang dilakukan dalam mengerjakan soal yang terletak pada indikator mendefinisikan konsep secara tulisan tidak terdapat kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep, jadi persentase benar100% dengan tingkat kesukaran soal mudah, (2) pada indikator mendefinisikan dan mengidentifikasi contoh dan bukan contoh terdapat 5 orang kesalahan pada siswa dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep belum benar dan 1 orang siswa tidak terdapat kesalahan dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep secara tepat, jadi persentase kesalahan 16,67% dengan tingkat kesukaran sukar, (3) pada indikator mengklarifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya terdapat 4 orang kesalahan pada siswa dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep belum benar dan 2 orang siswa tidak terdapat kesalahan dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep secara tepat, jadi persentase kesalahan 16,67% dengan tingkat kesukaran soal sukar, (4) pada indikator mengubah suatu bentuk representasi sesuai dengan konsepnya 3 orang kesalahan pada siswa dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep belum benar dan 3 orang siswa tidak terdapat kesalahan dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep secara tepat, jadi persentase kesalahan 50% dengan tingkat kesukaran soal sedang, (5) pada indikator mengenal syarat yang menentukan suatu konsep tidak terdapat kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep, jadi persentase benar100% dengan tingkat kesukaran soal mudah.
Penelitian yang dilakukan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) yaitu untuk mengetahui sikap siswa terhadap teknologi yang digunakan. Teknologi yang digunakan siswa untuk belajar matematika adalah aplikasi belajar online yaitu aplikasi Zenius. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara survey kausal. Hasil yang diperoleh disajikan dengan “path analysis” (analisis jalur).
Pada uji validitas, hasil data yang diperoleh dinyatakan valid. Sedangkan untuk hasil uji reliabilitas pada variabel Perceived Ease of Use (PEOU), Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to Use (BITU) dan Actual System Usage (ASU), data yang diperoleh dinyatakan reliabel. Pada pengujian hipotesis terdapat dua variabel tidak adanya pengaruh yaitu pada hipotesis H4 dan hipotesis H5. Hipotesis H4 untuk Perceived Usefulness (PU) terhadap Behavioral Intention to Use (BITU) diperoleh nilai thitung<ttabel, maka dinyatakan tidak adanya pengaruh atau hipotesis ditolak. Sedangkan hipotesis H5 untuk Perceived Ease of Use (PEOU) terhadap Actual System Usage (ASU) diperoleh thitung<ttabel maka dinyatakan tidak adanya pengaruh atau hipotesis ditolak.
Pada uji data path analysis, untuk uji jalur satu yaitu Perceived Ease of Use (PEOU) melalui Behavioral Intention to Use (BITU) terhadap Actual System Usage (ASU) hasil yang diperoleh adalah secara tidak langsung Perceived Ease of Use (PEOU) melalui Behavioral Intention to Use (BITU) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Actual System Usage (ASU). Sedangakan uji jalur dua yaitu Attitude Toward Using (ATU) melalui Behavioral Intention to Use (BITU) terhadap Actual System Usage (ASU) hasil yang diperoleh adalah secara tidak langsung Attitude Toward Using (ATU) melalui Behavioral Intention to Use (BITU) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Actual System Usage (ASU). Dapat disimpulkan bahwa siswa merasakan manfaat yang didapatkan dengan menggunakan aplikasi Zenius, untuk mempelajari dan memahami pelajaran matematika.
Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan modul dengan pendekatan kontekstual pada materi segiempat dan segitiga untuk SMP Negeri 184 Jakarta kelas VII. Adanya bahan ajar berupa modul merupakan salah satu upaya untuk siswa dapat belajar secara mandiri dan meningkatkan minat siswa untuk belajar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas modul yang dihasilkan ditinjau dari aspek kelayakan, kepraktisan, dan keefektifan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang dikenal dengan istilah Research and Development (R&D) yaitu suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Rancangan pengembangan penelitian yang digunakan adalah model 4-D yaitu define (mendefenisikan syarat-syarat pembelajaran), design (merancang bahan ajar berupa modul), develop (uji kalayakan modul, uji kepraktisan modul, dan uji efektifitas modul), dan disseminate (penyebaran perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang luas), tahap ini tidak dilakukan karena keterbatasan biaya dan waktu penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah format penilaian validitas oleh ahli materi dan ahli media, penilaian kepraktisan modul oleh guru, angket respon siswa terhadap modul yang digunakan, serta hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai posttest.
Hasil uji validitas oleh ahli media berada pada kategori “Sangat Baik” dengan rata-rata skor penilaian sebesar 3,70 dan untuk ahli materi berada pada kategori “Sangat Baik” dengan rata-rata skor penilaian sebesar 3,59 pada rentang skor skala 4. Dilihat dari aspek kepraktisan, modul tersebut dinyatakan praktis dengan skor rata-rata angket respon siswa yaitu 3,33 yang termasuk dalam klasifikasi “Baik” dengan skala 4 dan skor rata-rata angket kepraktisan guru adalah 4,46 yang termasuk dalam klasifikasi “Sangat Baik” dengan skala 4. Sedangkat dari aspek keefektifan, modul tersebut dinyatakan efektif berdasarkan hasil posttest yang menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 83,87% yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik.”
Pembelajaran daring merupakan sarana utama ketika adanya wabah pandemi Covid-19. Tidak terkecuali Program Studi Pendidikan Matematika Uhamka yang menggunakan sarana pembelajaran via online seperti, Whatsapp grup, Zoom meeting, Google class room, Youtube, dan media aplikasi lain Ketika pembelajaran daring. Pemahaman mahasiswa sangat berpengaruh pada proses pembelajaran daring berlangsung. Proses pembelajaran dapat dikatakan sukses serta berkualitas apabila proses pembelajaran dilakukan secara efektif sesuai dengan metode pembelajaran. Pada kesempatan ini, penelitian diterapkan kepada mahasiswa program studi Pendidikan matematika Uhamka. Pemahaman mahasiswa disesuaikan dengan keefektivitas pembelajaran daring berlangsung. Berdasarkan penelitian ini, pembelajaran daring belum dilakukan secara efektif yang mengakibatkan pemahaman mahasiswa berkurang. Hasil lain menunjukan bahwa dosen dan mahasiswa belum memperispakan untuk dilakukannya pembelajaran daring yang mengakibatkan kurang efektif di pembelajaran daring.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh penggunaan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) berbantu alat peraga Magic Straw terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di SMP Negeri 138 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian jenis Quasy Experimental dengan tipe The Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 138 Jakarta pada semester genap tahun ajaran 2019/2020. Sampel yang diteliti sebanyak 72 siswa dari kelas VIII-7 dan VIII-9. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa soal uraian sebanyak 6 soal. Instrumen terlebih dahulu diuji coba di SMP Negeri 114 Jakarta dengan 36 siswa. Uji prasyarat yang dilakukan yaitu uji normalitas, kemudian diperoleh data yang tidak berdistribusi normal dari kelas eksperimen, dan data berdistribusi normal dari kelas kontrol. Uji hipotesis menggunakan uji Mann Whitney menghasilkan Zhitung= −2,99 yang mengakibatkan tolak H0 pada taraf signifikasi 5% dengan effect size sebesar 0,596 yang tergolong sedang. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) berbantu alat peraga Magic Straw terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di SMP Negeri 138 Jakarta yang tergolong sedang.
Peneilitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepercayaan diri terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII berdasarkan gender di SMP Negeri 5 Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Pada uji validitas dengan menggunakan Korelasi Product Moment, untuk instrumen hasil belajar matematika sebanyak 8 soal essay dengan 5 soal valid dan 3 soal tidak valid sedangkan untuk kuisioner kepercayaan diri sebanyak 20 butir pernyataan dengan 13 pernyataan valid dan 7 pernyataan tidak valid. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh Rhitung0,733 untuk instrumen hasil belajar matematika dan 0,7752 untuk kuisioner kepercayaan diri. Selanjutnya data dianalisis uji persyaratan yaitu uji normalitas menggunakan uji Liliefors Galat Taksiran Y terhadap X diperoleh L0 = 0,077 < Ltabel = 0,1519, karena L0 < Ltabel maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pada uji hipotesis digunakan uji-t independent sample dan uji koefisien korelasi pearson product moment. Uji-t independent sample untuk menentukan perbedaan kepercayan diri peserta didik laki-laki dan perempuan diperoleh thitung = 0,9877 < ttabel = 2,04 dengan kesimpulan tidak terdapat perbedaan kepercayaan diri antara peserta didik laki-laki dan perempuan. Kemudian dilakukan uji hipotesis menggunakan uji koefisien korelasi pearson product moment dan diperoleh rxy = 0,731 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kepercayaan diri dengan hasil belajar matematika peserta didik.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah yang terjadi pada situasi pandemi seperti ini terutama saat mengikuti pelajaran matematika. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan kecemasan matematika yang dihadapi oleh peserta didik dalam e-learning. Subjek penelitian ini adalah 34 peserta didik kelas VIII-7 SMP Negeri 12 Jakarta. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner (angket) dan wawancara terkait kecemasan matematika dalam e-learning. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik validitas dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 6 peserta didik dalam kategori kecemasan matematika tinggi, 23 peserta didik dalam kategori kecemasan matematika sedang dan 5 peserta didik dalam kategori kecemasan matematika rendah. Faktor yang
mempengaruhi kecemasan matematika pada peserta didik yaitu pada faktor kognitif (berfikir), afektif (sikap/perasaan), psikomotorik (reaksi gerak tubuh) dan somatik (reaksi fisik dan biologis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecemasan matematika tinggi yang dimil iki peserta didik mereka mengalami semua faktor-faktor tersebut seperti kesulitan; kebingungan; gugup; tertekan; gelisah; cemas; takut tidak dapat memahami materi matematika dalam mengikuti
kegiatan belajar matematika e-learning, merasa tidak efektif jika belajar matematika melalui e-learning, dan menyukai belajar matematika dengan tatap muka di sekolah dibandingkan dengan e-learning berbeda jika dibandingkan dengan dua kategori lainnya yaitu kecemasan matematika sedang dan kecemasan matematika rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Penggunaan Google Classroom
dan Self Efficacy Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP. Metode yang
dilakukan adalah menggunakan metode survei dengan menggunakan Google Formulir,
penelitian ini dilakukan di SMP Bangun Nusantara di Kecamatan Cipondoh Kota
Tangerang dan sampel yang diambil sebanyak 35 siswa. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Instrumen berupa kuesioner
dan tes. Hasil penelitian menunjukkan hasil hipotesis pertama nilai koefisien korelasi
antara penggunaan google classroom terhadap hasil belajar matematika siswa diperoleh
sig-value 0,111> 0,05 dengan demikian H0 diterima dan hasil koefisien determinasi
atau rhitung sebesar 0,274 dapat dinyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
penggunaan google classroom terhadap hasil belajar matematika siswa dengan derajat
hubungan korelasi rendah dan bentuk hubungan yang positif. Hipotesis kedua hasil
koefisien korelasi diperoleh sig-value 0,011 < 0,05 dengan demikian H0 ditolak dan
hasil koefisien determinasi atau rhitung sebesar 0,427 dapat dinyatakan bahwa terdapat
terdapat hubungan antara self efficacy terhadap hasil belajar matematika siswa
mempunyai derajat hubungan korelasi sedang dan bentuk hubungan yang positif.
Hipotesis ketiga nilai koefisien korelasi sig F 0,035 < 0,05 dengan demikian H0 ditolak
dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,435 dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan
antara penggunaan google classroom dan self efficacy terhadap hasil belajar matematika
siswa dengan derajat hubungan kuat dengan arah positif, sedangkan nilai koefisien
determinasi diperoleh sebesar 0,189artinya kontribusi kemampuan penalaran matematis
18,9% dapat diprediksi berdasarkan penggunaan google classroom dan self efficacy,
sedangkan sisanya yaitu 81,1% dapat diprediksi dari faktor yang lain.
Penelitian ini didasarkan pada hasil observasi terhadap siswa kelas x iis mengenai komunikasi matematis siswa pada etika belajar di masa daring via zoom. Temuan pertama awal menunjukan bahwa kemampuan komunikasi matematis sudah muncul tetapi belum optimal. Untuk itu perlu diketahui bagaimana komunikasi matematis siswa kelas x iis terhadap etika belajar di masa daring via zoom. Secara umum, tujuan penelitian adalah untuk menganalisi etika belajar siswa dimasa daring via zoom terhadap komunikasi matematis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif untuk mengungkap fakta, keadaan dan menyuguhkan apa adanya. Teknik pengumpulan data Menurut Sugiyono bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi/ gabungan. Penelitian ini melibatkan tiga siswa dari kelas x iix dan guru sebagai validator di SMA Bunda Kandung. Teknik analisis data model interaktif terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan. Tahapan pertama adalah pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis etika belajar pesertadidik dimasa daring via zoom terhadap komunikasi matematis siswa untuk sabjek 1 dan 2 sudah optimal karena subjek 1 dan 2 mampu mengkomunikasikan, mengekspresikan ide/gagasan, mengelolah pemikiran
,menganalisis dan mengevaluasipikiran matematis. Akan tetapi pada subjek 3 belum optimal dalam mengkomunikasikan pikiran matematisnya secara koheran dan jelas karena dalam berertika sabjek kurang mampu dalam mengelolah menganalisis pemikirannya dan dalam berertikapun subjek 3 kurang mampu bersikap baik dengan teman sejawatnya di masa pandemi.
The thesis aims to find the influence of Case-Based Learning Method and
Student Reasoning to Mathematical Learning Satisfaction at SMK Uswatun
Hasanah Jakarta. The research was be done at SMK Uswatun Hasanah odd
semester, academic year 2020-2021. The method used is quantitative causal
survey approach. The data collection technique using a questionnaire in the form of Likert scale. Population as the unit of analysis are student XI and XII at SMK Uswatun Hasanah Jakarta as many as 135 people. The research sample which taken by using proportional random sampling there were 101 people. The instrument try out by using validity test of mathematical learning
satisfaction variable have a 13 question of 20 question, Case-Based Learning
Method variable have a 13 question of 15 question, and Student Reasoning
variable have a 11 question of 15 question. Normality test mathematical learning satisfaction variable was obtained Lcount of 0.046, Case-Based Learning Method variable was obtained Lcount of 0.038, and Student Reasoning variable was obtained Lcount of 0.038 through Lilliefors Test and regression linear test mathematical learning satisfaction on case-based learning method was obtained probability sig. 0.573, mathematical learning satisfaction on student reasoning was obtained probability sig.0.508, and student reasoning on Case-Based Learning Method as obtained probability sig. 0.591. Hypotheses test used simple linear regression and correlation with path anaylisis. Simple linear regression dan correlation for mathematical learning satisfaction on case-based learning method was obtained tcount = 6.570, mathematical learning satisfaction on student reasoning was obtained tcount = 2.131, and student reasoning on Case-Based Learning Method was obtained tcount = 2.949. The influence was classified with path analysis for mathematical learning satisfaction on case-based learning method was obtained p = 2.541, mathematical learning satisfaction on student reasoning was obtained p = 0.271, and student reasoning on Case-Based Learning Method was obtained p = 0.284. The research concluded that there was the influence of of Case-Based Learning Method and Student Reasoning to Mathematical Learning Satisfaction at SMK Uswatun Hasanah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya letak kesalahan dan jenis-jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal simetri putar pada siswa kelas III SDS Muhammadiyah 4 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDS Muhammadiyah 4 Jakarta, yang terdiri dari 20 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes uraian yang terdiri dari 5 soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal adalah : (1) salah dalam menerjemahkan soal, kesalahan dalam menyimpulkan dan kesalahan dalam menyalin data. (2) Jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal matematika simetri putar adalah : kesalahan menggunakan data, kesalahan prinsip dan kesalahan penarikan kesimpulan, serta kurangnya media pembelajaran dalam pelajaran matematika khususnya pada soal simetri putar.