The objective of this research is to find out the effect of the work environment, group development, leadership, membership, and group cohesiveness on employees’ performance of the Basic Education Office in Central Jakarta. This research was conducted at the Basic Education Office of Central Jakarta. The data had been analyzed using path analysis. The samples of this research were 65 employees of the Basic Education Office in Central Jakarta that selected randomly. The research findings are as follows: (1) there is a direct effect of work environment on group cohesiveness; (2) there is a direct effect of group development on group cohesiveness; (3) there is a direct effect of group on group cohesiveness; (4) there is a direct effect of membership on group cohesiveness; and (5) there is a direct effect of group cohesiveness on employees’ performance. And there are indirect effects of the work environment, group development, leadership, and membership on employees’ performance. Based on those findings, it can be concluded that the variation of employees’ performance is affected directly by variation of group cohesiveness, meanwhile, the group cohesiveness is addicted directly by the work environment, group development, leadership, and membership. Therefore, group cohesiveness should be put into consideration in determining employees’ performance of the Basic Education Office in Central Jakarta
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi
pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara
yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan
sepenuh jiwa dan raga. Selama ini pendidikan karakter di sekolah terintergrasi
pada bidang studi agama, dan bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan (PPkn),
belumadapegangankhususbagigurudalammengajarkanpendidikankarakter,
dan belum ada model yang pas agar peserta didik dapat meningkatkan kecerdasan
emosinya. Kecerdasan emosi merupakan bekal penting dalam mempersiapkan
anak menyosong masa depan, sehingga diharapkan siswa lebih mudah dan
berhasil mengahadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan
untukberhasil secara akademis.Buku ini mengupas tentang 9 indikator pendidikan karakteryangberasaldarinilai-nilailuhuruniversal(CintaTuhan,Kemandirian
dan Tanggung Jawab, Kejujuran, Hormat dan Santun, Dermawan, Percaya Diri
dan Pekerja Keras, Kepemimpinan dan Keadilan, Baik dan rendah hati, Toleransi,
KedamaiandanKesatuan).Kesembilanpilarkarakter tersebut,diajarkansecara
sistematis dalam model pendidikan holistik menggunakan metode knowingthe
good, feeling the good, dan acting the good.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pendidikan karakter di Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang pada umumnya cenderung berorientasi pada pendidikan berbasis hard skill (keterampilan teknis), dan lebih bersifat mengembangkan intelligence quotient (IQ, sedangkan kemampuan soft skill yang tertuang dalam emotional intelligence (EQ) dan spiritual intelligence (SQ) masih sangat kurang. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Uswatun Hasanah, yang berlokasi di Jl.Cendrawasih Cengkareng Jakarta Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pengunakan observasi berperan serta, wawancara, serta studi dokumentasi. analisis data bersifat induktif. Unruk menguji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, diskusi teman sejawat, serta menggunakan bahan referensi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa model pendidikan karakter yang dilaksanakan di SMP Uswatun Hasanah, baru dilaksanakan pada tahap pembiasaan, dan belum pada tahapan perilaku serta budaya. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah artikel jurnal untuk di publikasikan, dan draft buku pengembangan model pendidikan karakter di Sekolah Menengah Pertama, dengan disain sampai pada tahapan perilaku dan budaya.