Ketombe merupakan masalah yang sering dialami akibat dari peranan mikroorganisme seperti jamur. Malassezia furfur adalah salah satu jamur yang menyebabkan ketombe. Ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia) memiliki kandungan metabolit seperti flavonoid, saponin, alkaloid, dan fenol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun mengkudu dalam menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur. Metode yang digunakan adalah metode gores silang. Konsenrasi ekstrak etanol daun mengkudu yang digunakan adalah 2.000 μg/ml; 4.000 μg/ml; 8.000 μg/ml; 16.000 μg/ml; 32.000 μg/ml. Kontrol positif antijamur yang digunakan adalah ketokonazol yang memiliki konsentrasi 0,5 μg/ml; 1 μg/ml, 2 μg/ml; 4 μg/ml; dan 8 μg/ml. Parameter yang digunakan dengan melihat zona hambat yang terbentuk. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan regresi linier. Dari hasil uji aktivitas ekstrak etanol daun mengkudu menghasilkan zona hambat pada konsentrasi terkecil sebesar 2.000 μg/ml. Berdasarkan hasil yang diperoleh didapat potensi relatif sebesar 1,04 x 10-5 kali ketokonazol.
Kata Kunci: Daun mengkudu, Malassezia furfur, ketokonazol, ketombe.
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan tentang hasil penelitian mengenai kesesuaian instrument evaluasi yang terdapat dalam BSE SMP Kelas IX tahun 2019/2020 dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam Kurikulum 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi, yaitu dengan cara memadukan setiap instrumen evaluasi yang terdapat dalam BSE Bahasa Indonesia SMP Kelas IX tahun 2019/2020 dengan kritria kompetensi dasar Kurikulum 2013. Data yang dianalis adalah sebanyak 77 instrumen evaluasi yang berkaitan dengan empat materi ajar, yaitu teks eksemplum, teks tanggapan kritis, teks tantangan, dan teks rekaman percobaan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rata-rata tingkat kesesuaian instrumen evaluasi dalam BSE Bahasa Indonesia SMP Kelas IX 2019/2020 adalah 89,70%. Rata -rata hasil penelitian tersebut menunjukkan, bahwa tingkat kesesuaian instrumen evaluasi yang terdapat dalam BSE Bahasa Indonesia dengan Kurikulum 2013 sangat tinggi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah indicator penilaian BSE yang berkualitas.
This article aims to describe the intertextuality contained in the legend of Malin Kundang (MK) with the drama script of Malin Kundang Sues (MKS) by Sinar Hadi. The method used is content analysis to describe data objectively and systematically. As a result, expansion is an improvement or development of a hypogram, whereas conversion is a reversal of the hypogram or matrix. In conclusion, the shift in cultural background occurred in Malin Kundang's legend.