ABSTRAK
Abstrak berisi maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi, metode, dan capaianluaran. Abstrak juga dilengkapi kata kunci. Pengabdian masyarakat dengan tema “Workshop Pengenalan Aplikasi Kimia KepadaSiswa-siswa SMK Farmasi Swadaya Globa School, Duren Sawit, Jakarta Timur’ telahdilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 November 2023 di SMK Farmasi Swadaya GlobaSchool, Duren Sawit, Jakarta Timur. Seluruh SMK Farmasi ditargetkan menghasilkanlulusan tenaga farmasi yang siap pakai di dunia kerja untuk membantu pekerjaantenagaTeknik kefarmasian dan Apoteker di Apotek, Klinik atau Rumah Sakit. Subyek pekerjaanutama dalam dunia farmasi adalah pengenalan jenis sediaan farmasi yang terkait denganpengenalan obat. Mata Pelajaran untuk meningkatkan kompetensi tersebut adalahkimia, dimana salah satu fokus pembelajarannya mengenali struktur beserta tatanamanya. Kompetensi tersebut termasuk dalam tingkat pemahaman sulit. Oleh karena itukami
mengajukan pengabdian Masyarakat kepada siswa SMK Farmasi Swadaya Global School
untuk mengatasi permasalahan tersebut. pemahaman kompetensi kimia denganmemperkenalkan dan wokshop penggunaan beberapa aplikasi kimia pada prosespembelajaran mata Pelajaran Kimia di SMK Farmasi. Kegiatan pengabdian ini dilakukandalam bentuk ceramah edukasi dan workshop penggunaan aplikasi kimia. Adapuntahapankegiatan dibagi menjadi beberapa tahap yaitu pretest, penyampaian penyuluhan, workshop, serta posttest. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk menilai pengaruh pemberikan edukasi
tentang jenis-jenis aplikasi kimia yang bermanfaat pada siswa SMK Farmasi. Hasil post test
menunjukkan adanya peningkatan pada data interprestasi tinggi (nilai ≥80) dari 6,67,0%meningkat menjadi 26,67 %, dan terjadi penurunan pada data interprestasi rendah (nilai <60)dari 76,67 % menurun menjadi 33,33 %. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatanpemahaman tentang topik pelatihan. Hasil pengolahan data pre test dan post test sebagai
profil pengetahuan peserta pemahaman terkait penggunaan aplikasi kimia pada siswa SMKFarmasi. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tentang topik pelatihan. Luaran kegiatan ini masih dalam proses penyusunan draft. Kata Kunci: Aplikasi Kimia, Pelatihan, Siswa SMK Farmasi, Pelajaran Kimia
Gelatin merupakan protein alami yang tidak berwarna, tidak berasa yang
bersumber dari hidrolisa. Ultrasonik dianggap sebagai green technology karena
potensinya untuk menghasilkan produk yang bebas dari polutan lingkungan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hasil terbaik pada uji evaluasi dengan variasi suhu
yang berbeda menggunakan metode sonikasi. Perlakuan gelatin dengan asam
yaitu jeruk nipis dan asam asetat pada variasi suhu 55oC, 60oC dan 65oC. Hasil
optimal pada perlakuan jeruk nipis suhu 65oC yaitu organoleptis berwarna kuning
pucat, rendemen 11,6157%, kadar air 9,0493%, kadar abu 2,70%, pH 5,09,
viskositas 1,61 cps, AAS kadar logam Zn 8,7912 mg/kg, dan logam Cu 32,1249
mg/kg. Asam asetat suhu 65oC yaitu organoleptis berwarna putih pucat, rendemen
11,4625%, kadar air 7,5470%, kadar abu 1,58%, pH 5,40, viskositas 1,76 cps, logam Zn
2,5856 mg/kg dan logam Cu 11,8832 mg/kg. Kesimpulan dari kedua penelitian
tersebut, hasil terbaik ialah perlakuan asam asetat suhu 65oC.
Kata kunci: Gelatin, Sisik Ikan Nila, Sonikasi, Jeruk Nipis, Asam Asetat.
Sumber gelatin saat ini berasal dari gelatin sapi dan babi menyebabkan masalah
agama dan kesehatan sehingga diperlukan alternatif yang dapat diterima oleh
berbagai masyarakat. Pemanfaatan gelatin banyak diterapkan terutama sebagai
pengental, pembuatan kapsul lunak dan keras. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi optimal dihasilkan dari ekstraksi gelatin sisik ikan nila merah
(oreochromis niloticus) dengan metode waterbath. Perlakuan yang dicobakan
adalah variasi suhu 60oC, 70oC, 80oC dan asam (jeruk nipis dan asam asetat
glasial 5%). Parameter diuji organoleptik, pH, rendemen, viskositas, kadar abu,
kadar air, spektrofotometer serapan atom dan spektrofotometer FTIR. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan asam asetat 80oC meliputi rendemen
4,74%, pH 5,21, kadar air 8,8%, kadar abu 1,69%, viskositas 1,5577cps, kadar
tembaga 10,8mg/kg, kadar seng 8,5mg/kg, dan karakteristik gugus fungsi yang
dianalisis dengan FTIR. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gelatin
perlakuan asam asetat glasial 80oC hasil terbaik dan memenuhi standar mutu
gelatin.
Kata Kunci: Gelatin; Ikan Nila Merah; Sisik Ikan; Waterbath.
Sisik ikan nila merah memiliki potensi sebagai alternatif bahan baku gelatin.
Gelatin dibuat menggunakan autoklaf dengan variasi asam dan lama ekstraksi.
Tujuan penelitian adalah melihat pengaruh menggunakan autoklaf dengan variasi
asam asetat serta jeruk nipis dan waktu ekstraksi. Gelatin dievaluasi,
standardisasi, dan diperoleh gelatin terbaik yaitu perlakuan asam asetat 90 menit
dan jeruk nipis 60 menit dengan hasil organoleptik yaitu kuning pucat, tidak ada
rasa dan bau dapat diterima. Hasil rendemen, kadar abu, viskositas, kadar air, pH,
kadar logam (mg/kg) Cu dan Zn pada Asam Asetat berturut yaitu 20,05% ; 0,84%
; 1,817 cps ; 9,68% ; 5,08 ; 18,58 ; 8,5 dan pada jeruk nipis yaitu 17,43% ; 0,28%
; 1,799 cps ; 10,21% ; 5,10 ; 1,2 dan 14,46. Dilakukan uji FTIR pada gelatin untuk
melihat gugus amida. Pada hasil penelitian bahwa penggunaan variasi asam dan
lama waktu ekstraksi menggunakan autoklaf mempengaruhi hasil akhir dari
gelatin.
Kata kunci : Autoklaf, Asam Asetat, Asam Jeruk Nipis, Gelatin, Sisik Ikan Nila
Merah, Ekstraksi.
Gelatin merupakan hasil hidrolisa parsial kolagen. Keamanan dan kehalalannya
masih diragukan, sehingga perlunya alternatif yang memiliki sifat sama dengan
gelatin konvensional. Komponen yang dapat dijadikan alternatif adalah sisik ikan
kakap putih. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam
dan waktu optimum pembuatan gelatin serta membandingkan hasil evaluasi
gelatin yang telah distandarisasi. Eksperimen ini menggunakan metode autoklaf
dengan pelarut asam asetat dan jeruk nipis dalam waktu 30, 60, dan 90 menit,
kemudian dilakukan analisis rendemen, organoleptik, kadar air, kadar abu, pH,
viskositas, FTIR dan kadar logam. Hasil penelitian gelatin dengan penambahan
asam asetat 5% dan waktu ekstraksi 90 menit memiliki rendemen tertinggi sebesar
26,05% dengan kadar air (4,41%), kadar abu (1,28%), pH (5,24) dan viskositas
(1,54cps), sedangkan penggunaan jeruk nipis hasil yang terbaik yaitu pada waktu
ekstraksi 60 menit. Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan penggunaan asam
asetat dengan waktu ekstraksi 90 menit memiliki hasil terbaik dan sesuai dengan
standar mutu gelatin.
Kata Kunci: Gelatin, sisik ikan kakap putih, autoklaf, jeruk nipis, asam asetat
Sindrom pernapasan akut coronavirus-2 (SARS-COV-2) ialah virus yang
menyebabkan pandemi penyakit COVID-19. RNA Dependent RNA Polimerase
(RdRp) merupakan reseptor penting yang berfungsi mengkatalisis replikasi RNA
pada SARS-COV-2, dan menjadi salah satu target yang menjanjikan dalam
mengembangkan obat antivirus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengumpulkan dan mengkaji senyawa bioaktif dari tumbuhan herbal terhadap
reseptor RNA Dependent RNA Polimerase (RdRp) serta software docking yang
digunakan untuk mendapatkan senyawa yang memiliki potensisebagai anticovid
secara virtual screening dengan menggunakan kajian literatur. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode kajian literatur terhadap penelitian
molecular docking dengan menggunakan berbagai macam software. Dari hasil
studi literatur dapat disimpulkan bahwa software yang paling banyak digunakan
dalam penelitian molecular docking ialah Autodock vina. Berdasarkan hasil
molecular docking diperoleh senyawa Diosmetin-7-O-beta-D-apiofuranosida
memiliki energi bebas ikatan terendah dengan nilai sebesar -10,4 kkal/mol
dibandingkan dengan senyawa pembanding yaitu remdesivir (-4,7 kkal/mol
sampai -7,9 kkal/mol).
Kata kunci : RNA Dependent RNA Polimerase, RdRp SARS-COV-2, senyawa
bioaktif, molecular docking, kajian literatur
Gelatin adalah suatu zat yang didapatkan dari hidrolisis parsial kolagen dari kulit,
jaringan ikat putih dan tulang hewan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
variasi asam dan waktu ekstraksi yang optimal menggunakan Microwave terhadap
sampel. Waktu yang digunakan adalah 10,20,30 menit dengan variasi asam asetat
dan jeruk nipis. Metode Microwave adalah teknik untuk mengekstraksi bahanbahan terlarut dalam sampel menggunakan pelarut air dengan bantuan energi
gelombang mikro. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil terbaik pada
penelitian ini adalah di menit ke 30 asam asetat. Pada menit ke 30 gelatin yang
dihasilkan memiliki rendemen sebesar 5% dengan organoleptik sesuai standar
SNI. Pada uji evaluasi, gelatin menghasilkan nilai pH rata rata 5,2 dengan
viskositas 2,69 cps, kadar air 6,4860%, kadar abu sebesar 0,85%, dengan kadar
logam tembaga sebanyak 4,58 mg/kg dan kadar seng 44,11 mg/kg. Gelatin juga
dilakukan uji FTIR untuk melihat gugus pada gelatin yang dihasilkan.
Kata kunci: Gelatin, Sisik Ikan Nila, Microwave.
Prediksi absorbsi, distribusi, dan toksisitas dari senyawa-senyawa yang ada pada
Daun Basil. Aplikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah PreADMET dan
Toxtree. Daun basil (Ocimum basilicum L.) merupakan salah satu tanaman
indigenous yang dapat digunakan sebagai sayuran, obat tradisional, bahan baku
kosmetik, parfum, dan campuran bahan makanan. Daun basil memiliki manfaat
sebagai antioksidan yaitu merupakan senyawa yang dapat menghambat laju
oksidasi molekul lain atau menetralisir radikal bebas. Tumbuhan ini juga diduga
memiliki efek antibakteri, antioksidan, antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk
memprediksi profil farmakokinetik (absorpsi dan distribusi) serta toksisitas
senyawa Daun Basil (Ocimum basilicum L.). Terdapat senyawa-senyawa yang
terkandung dalam daun basil (Ocimum basilicum L.) menggunakan perangkat
lunak PreADMET dan Toxtree untuk memprediksi profil farmakokinetik
(absorpsi dan distribusi) serta toksisitasnya. Hasil penelitian menunjukkan
senyawa dari 27 senyawa didapatkan 3 senyawa yang memiliki sifat absorpsi,
distribusi, dan toksisitas terbaik yaitu senyawa 2-Camphanone, Linalool acetate,
dan 2-Isopropyl-5-methylphenol. Hal ini dibuktikan dengan nilai HIA dan PPB
yang tinggi serta nilai CaCo2 sebesar 30.0049, 25.251, dan 38.0122. senyawa 2-
Camphanone, Linalool acetate, dan 2-Isopropyl-5-methylphenol juga memiliki
kestabilan yang baik dibandingkan senyawa lainnya. Hal tersebut dibuktikan
dengan parameter Kroes TTC Decision Tree, karsinogenik , dan mutagenik yang
lebih baik dibandingkan senyawa lainnya.
Kata Kunci : Ocimum basilicum L. (Daun Basil), In Silico, PreADMET, Toxtree
Kolagen merupakan komponen yang digunakan untuk kosmetik. Dalam kosmetik,
kolagen berasal dari lemak babi yang dapat berfungsi sebagai agen pengkondisian
kulit (Emollient), penstabil emulsi (Emulsifier), dan sebagai bahan untuk
peningkatkan viskositas sediaan kosmetik. Metode yang dapat mendeteksi
kandungan babi adalah metode (Polymerase Chain Reaction) PCR ,yang dimana
metode tersebut dapat memastikan adanya kandungan DNA dari babi. Dalam
penelitian ini telah dilakukan analisa produk kosmetik yang mengandung DNA
babi menggunakan metode (Polymerase Chain Reaction) PCR. Penelitian ini
dibagi menjadi dua tahap, tahap awal dilakukan ekstraksi DNA dan tahap kedua
dilakukan analisis (Polymerase Chain Reaction)PCR. Penelitian ini merupakan
kajian melalui studi literatur menggunakan teknik narrative review. Tujuan
penelitian ini ialah untuk mengumpulkan informasi dan mengkaji metode analisis
identifikasi DNA babi yang terdapat pada kosmetik untuk mendapatkan metode
yang tepat dan akurat melalui pendekatan literatur. Dari hasil studi literatur dapat
disimpulkan bahwa metode ekstraki yang paling baik untuk isolasi DNA babi
pada sediaan kosmetik adalah metode ekstraksi dengan Metode Boom, sedangkan
analisis DNA yang digunakan untuk mengidentifikasi DNA babi pada kosmetik
adalah (Real-time Polymerase Chain Reaction) RT-PCR dan PCR Konvensional
hal ini dikarenakan kedua metode memiliki keunggulannya masing-masing.
Metode (Real-time Polymerase Chain Reaction) RT-PCR dapat mengamplifikasi
sekaligus mengkuantifikasi jumlah target molekul DNA dan Metode PCR
Konvensional dapat terbentuknya pita DNA berdasarkan nilai amplifikasi.
Kata Kunci : analisis DNA, ekstraksi DNA, kolagen, kosmetik, PCR, review
jurnal.
Sisik ikan kakap putih merupakan sumber protein kolagen yang dapat digunakan
sebagai gelatin. Identifikasi dari ekstraksi gelatin sisik ikan kakap putih dapat
membuktikan kualitas gelatin sebagai pengganti kulit sapi dan babi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh hidrolisis dengan perasan jeruk nipis (1 :3)
dan asam asetat 5% terhadap perbedaan waktu ekstraksi gelatin dengan metode
Microwave. Uji Identifikasi gelatin meliputi organoleptis, pH menggunakan alat
pH meter, viskositas menggunakan alat ostwald, kadar abu menggunakan alat
tanur, Kadar air menggunakan alat Karl Fischer, Kadar logam menggunakan alat
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), dan spektrofotometer FT-IR. Hasil
penelitian diperoleh dari perasan jeruk nipis dengan variasi waktu terbaik yaitu 30
menit dengan pH 5,44, kadar abu sebesar 0,0216%, kadar air sebesar 12,7658%,
viskositas sebesar 3,51 cps, kadar logam Cu sebesar 8,6103 mg/kg, kadar logam
Zn tidak terdeteksi dan rendemen terbanyak dari variasi waktu ekstrak 30 menit
sebesar 11,68%.
Kata Kunci: Sisik Ikan Kakap Putih, Gelatin, Perasan Jeruk Nipis (1:3), Asam
Asetat 5%, Metode Micowave
Gelatin adalah protein hasil hidrolisis parsial kolagen terutama dari kulit, tulang
dari babi dan sapi yang dalam penggunaannya dibatasi oleh agama Islam dan
Hindu. Sisik ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan limbah yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber alternatif gelatin. Pada proses ekstraksi sisik
dihidrolisis dengan asam asetat 5% dan jeruk nipis dengan metode sonikasi.
Sonikasi merupakan metode ekstraksi green technology yaitu dapat menghasilkan
produk bebas polutan dan bahan beracun. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh hidrolisis terhadap karakteristik gelatin sisik ikan kakap
putih. Hasil analisis organoleptis, kadar air, kadar abu dan kandungan logam Cu
dan Zn memenuhi persyaratan SNI. Pengujian nilai pH dan viskositas memenuhi
syarat GMIA. Berdasarkan hasil spektra FTIR gelatin dari sisik ikan kakap putih
memiliki gugus fungsional gelatin. Hasil rendemen 14,7906% dengan
karakteristik yang baik gelatin adalah dengan hidrolisis jeruk nipis pada suhu
ekstraksi 60oC.
Kata Kunci: Gelatin, Sisik Ikan Kakap Putih, Metode Sonikasi, Asam Asetat 5%,
Jeruk Nipis
COVID-19 adalah penyakit pernapasan akibat virus yang menyebabkan keadaan
darurat kesehatan global dan diumumkan sebagai penyakit pandemi oleh Organisasi
Kesehatan Dunia. Main protease (Mpro) merupakan reseptor penting dalam
memediasi replikasi dan transkripsi pada SARS-CoV-2, dan menjadi target penting
dalam penghambatan COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengumpulkan dan mengkaji senyawa bioaktif dari tanaman herbal terhadap
reseptor main protease (Mpro) untuk mendapatkan hasil energi bebas ikatan yang
terbaik melalui virtual screening. Berdasarkan hasil studi literatur dapat
disimpulkan bahwa software yang paling baik adalah Autodock. Software ini
digunakan untuk mencari senyawa bioaktif yang memiliki potensi sebagai anti
covid dengan menggunakan enzim main protease (Mpro). Berdasarkan hasil
molecular docking diperoleh senyawa Theaflavin-3-3’-digallate dari golongan
fenol memiliki energi bebas ikatan terendah dengan nilai sebesar -12,41 kkal/mol
dibandingkan dengan senyawa pembanding yaitu lopinavir (-5,4 kkal/mol sampai -
9,70 kkal/mol)
Kata kunci : main protease, SARS-CoV-2, senyawa bioaktif, molecular docking,
kajian literatur
Daun cokelat (Theobroma cacao L.) memiliki aktivitas antioksidan yang
baik, dibuktikan dengan nilai IC50 yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan dengan potensi antioksidan daun cokelat yang baik mampu
memiliki kemampuan nefroprotektif berdasarkan kadar kreatinin dan Blood
Urea Nitrogen (BUN) pada tikus putih jantan yang diinduksi CCl4. Pengujian
dilakukan dengan membagi 24 ekor tikus dalam 6 kelompok, masing- masing
kelompok terdiri dari 4 tikus. Kelompok I (normal) diberi pakan standard,
kelompok II (negatif) diinduksi CCl4 1 ml/kgBB, kelompok III (positif) diberi
Legalon® (ekstrak Silybum marianum L.) 272,15 mg/kgBB, kelompok IV, V,
dan VI, (dosis ekstrak etanol 70% daun cokelat) dengan dosis berturut-turut
yaitu 150 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 600 mg/kgBB. Pada hari ke-14 semua
kelompok kecuali kelompok normal diinduksi dengan CCl4 1 ml/kgBB secara
intraperitoneal. Data kadar kreatinin dan BUN dianalisis menggunakan
ANOVA one way dan dilanjutkan dengan uji tukey. Dari ketiga kelompok
dosis uji, kelompok VI dengan dosis 600 mg/kgBB memiliki aktivitas
nefroprotektor yang paling baik dibandingkan dengan dosis pada kelompok
IV (150 mg/kgBB) dan kelompok V (300 mg/kgBB).
Kata kunci : Nefroprotektif, BUN, Kreatinin, Theobroma cacao L., CCl4
Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS Cov-2, virus ini
rentan terhadap pH basa, asam kuat, dan stabil pada suhu 4 ºC. Penggunaan
tanaman herbal menjadi alternatif untuk pengobatan antivirus. Justicia
gendarussa secara in vitro memiliki kandungan senyawa yang dapat menurunkan
sejumlah virus. Penelitian bertujuan untuk memprediksi apakah senyawa Justicia
gendarussa dapat dijadikan sebagai anti SARS CoV-2 terhadap reseptor
Endoribonuclease (Nsp15). Mekanisme interaksi molekul antara ligan-reseptor
dapat dilakukan dengan metode molecular docking. Pada obat pembanding
Aprepitant nilai yang diperoleh sebesar -6,07 kcal/mol, Saquinavir -7,57 kcal/mol,
dan Valrubicin sebesar -7,53 kcal/mol. Untuk nilai energi bebas dari ligan asli
(CIT) yaitu sebesar -5,27 kcal/mol dan untuk ligan-ligan dari Justicia gendarussa
diambil 2 nilai senyawa uji terbaik yaitu (1R)−1,5-Anhydro-1-{3-[(4- carboxybenzoyl) (hydroxy)amino] propyl}-D-mannitol sebesar -7,60 kcal/mol dan
Justidrusamide CD sebesar -7,46 kcal/mol. Maka dapat disimpulkan bahwa
(1R)−1,5-Anhydro-1-{3-[(4-carboxybenzoyl)(hydroxy)amino] propyl}-D-mannitol
golongan flavonoid dan alkaloid dapat berinteraksi dan memiliki afinitas yang
baik dengan reseptor Endoribonuclease.
Kata kunci: Justicia gendarussa, Endoribonuclease (Nsp15), Sars cov 2.
Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-Cov-2. Penyebaran Covid-19 terhitung
cepat karena dapat tertular dari manusia ke manusia melalui percikan batuk/bersin
(droplet). Diketahui Endoribonuclease (nsp15) diperlukan untuk replikasi virus dan
kelangsungan hidupnya di sel inang. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi
senyawa Fitoterapeutik yang berpotensi sebagai antivirus SARS-Cov-2 terbaik
yang memiliki energi bebas Gibbs terendah dibanding ligan pembanding
(Aprepitant, Saquinavir, dan Valrubicin) sehingga dapat dijadikan kandidat
antivirus SARS-Cov-2. Dalam penelitian ini, pendekatan in-silico dalam
pengembangan obat digunakan untuk mencari senyawa fitoterapetik antivirus
potensial sebagai inhibitor terhadap protein replikasi SARS-Cov-2 dengan
menggunakan metode Molecular Docking. Aplikasi yang digunakan yaitu
Marvinsketch, Autodocktools, Discovery studio, Autodock 4.2, dan Pymol. Hasil
molecular docking menunjukan Pinusolidic acid dan 3'-(3-methylbut-2-enyl)-
3',4,7trihydroxyflavane memiliki energi bebas ikatan yang lebih kecil, masingmasing yaitu -8,39 kcal/mol dan -8,14 kcal/mol dibandingkan Aprepitant -6,48
kcal/mol, Saquinavir -6.73 kcal/mol, dan Valrubicin -7,09 kkal/mol sebagai ligan
pembanding. Maka dapat disimpulkan bahwa senyawa Pinusolidic acid dan 3'-(3-
methylbut-2-enyl)-3',4,7trihydroxyflavane sebagai senyawa fitoterapeutik yang
berpotensi sebagai antivirus Covid-19 dapat berinteraksi dan memiliki afinitas
pengikatan yang baik dengan reseptor Endoribonuclease (nsp15).
Kata kunci : anti Covid-19, endoribonuclease, fitoterapeutik, molecular docking.
SARS-CoV-2 merupakan salah satu wabah penyakit yang menyerang sistem
pernapasan. Pengobatan pada SARS-CoV-2 belum diketahui obat yang disetujui
untuk infeksi SARS-CoV, MERS-CoV dan SARS-CoV-2 yang menginfeksi pada
manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa pada tanaman
gandarussa (Justicia gendarussa) sebagai antivirus terhadap reseptor spike protein
melalui molecular docking. Tanaman Justicia gendarussa memiliki aktivitas
sebagai antivirus. Namun belum diketahui senyawa kandungan Justicia gendarussa
dapat menghambat aktivitas antivirus pada SARS-CoV-2. Metode penambatan yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan molecular docking dengan aplikasi
bantuan Discovery studio Visualizer untuk preparasi makromolekul reseptor,
Marvin Sketch untuk preparasi ligan dan AutodockTools 1.5.6 untuk penambatan
molecular terhadap reseptor dengan ligan. Hasil penelitian senyawa tanaman
Justicia gendarussa yaitu Dihydromonacolin L acid menghasilkan nilai energi
bebas terbaik dengan -7,93 (kkal/mol). Jika dibandingkan dengan senyawa
pembanding obat chloroquine dan hydroxychloroquine memiliki nilai energi bebas
(ΔG) sebesar -4,11 (kkal/mol) dan -3,07 (kkal/mol). Hasil menunjukkan senyawa
tanaman Justicia gendarussa Dihydromonacolin L acid memiliki afinitas
pengikatan lebih baik dalam pengembangan obat untuk antivirus pada SARS-CoV-2.
Kata Kunci: SARS-CoV-2, Justicia gendarussa, Spike Protein, Molecular
Docking.
Anggur laut adalah tanaman yang memiliki beberapa khasiat seperti imunomodulator,
antioksidan dan antidiabetes. Namun keamanan dari tanaman anggur laut sebagai obat
belum dapat dibuktikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan dosis
dan toksisitas subakut tanaman anggur laut dengan parameter profil darah dan
histopatologi hati dan ginjal pada mencit. Penelitian ini menggunakan hewan coba mencit
(Mus musculus) jenis balb/C sebanyak 40 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok masingmasing 10 ekor. Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol normal yang diberi Na-CMC
0,5%. Kelompok 2, 3 dan 4 diberikan ekstrak air anggur laut dengan dosis 250 mg/kgBB,
500 mg/kgBB dan 1000 mg/kgBB. Pemberian suspensi ekstrak air anggur laut diberikan
setiap hari selama 28 hari. Pada hari ke-29 dilakukan pembedahan hewan uji untuk
diambil darahnya melalui jantung serta diambil organ hati dan ginjal. Kemudian darah
yang diambil diuji dengan hematology analyzer sementara hati dan ginjal dibuat preparat
histologi dan diamati perbandingan antara kelompok normal dan kelompok uji secara
deskriptif. Data dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan
dengan uji tukey. Hasil pengamatan perilaku hewan uji dan profil darah tidak ditemukan
adanya perbedaan bermakna (P> 0,05). Pada uji histologi hati dan ginjal ditemukan
kerusakan pada sel hati seperti piknosis, nekrosis pada vena sentralis, pelebaran pada
sinusoid di semua kelompok uji. Sementara pada ginjal ditemukan pelebaran kapsul
glomerulus dan pelebaran tubulus semua kelompok uji. Sehingga dapat disimpulkan
pemberian ekstrak air anggur laut selama 28 hari menimbulkan efek toksik pada sel hati
dan sel ginjal mencit.
Kata Kunci: Anggur laut, Caulerpa lentillifera, toksisitas subakut, histopatologi, profil
darah.
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberkulosis (MTB) yang dapat ditularkan melalui droplet.
Penggunaan herba timi (Thymus vulgaris) merupakan salah satu senyawa tanaman
alam yang sudah diteliti kandungan minyak atsirinya dan memiliki aktivitas
menghambat pertumbuhan bakteri MTB. Tujuan penelitian ini untuk memprediksi
kandidat pada senyawa dalam minyak atsiri dari herba timi terhadap Glutamate
racemase (Murl) pada dinding sel bakteri MTB menggunakan obat pembanding
yaitu ethambutol. Metode penelitian ini menggunakan metode molecular docking
dengan software Autodock untuk memprediksi senyawa dalam minyak atsiri dari
herba timi yang memiliki potensi terbaik sebagai antituberkulosis dilihat dari
energy binding, klaster, dan Ki serta metode molecular dynamics dengan software
GROMACS untuk mengetahui kestabilan melalui analisis energi potensial, RMSD,
RMSF, Girasi, dan energi MMPBSA. Hasil penelitian dengan metode simulasi
molecular docking menunjukkan senyawa Tymoquinone dan γ-Eudesmol
diprediksi memiliki afinitas yang baik dan hasil dari metode simulasi molecular
dynamics berdasarkan parameter energi MMPBSA menunjukan bahwa γ-Eudesmol
menunjukan kestabilan yang baik selama simulasi. Simpulan dari penelitian ini
yaitu senyawa minyak atsiri dari herba timi yakni γ-Eudesmol diprediksi berpotensi
sebagai kandidat obat antituberkulosis.
Kata Kunci: Molecular Docking, Molecular Dynamics, Minyak Atsiri Herba Timi,
Antituberkulosis, dan Glutamate racemase
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberkulosis (MTB). Herba timi (Thymus vulgaris) menjadi salah
satu tumbuhan yang senyawa minyak atsirinya telah diteliti dengan menunjukan
aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri MTB. Tujuan penelitian ini untuk
memprediksi kandidat pada senyawa dalam minyak atsiri dari herba timi terhadap
reseptor target enoyl-acyl carrier protein (ACP)-reductase (Inha) pada dinding sel
bakteri dengan menggunakan obat pembanding yaitu Isoniazid. Penelitian ini
menggunakan metode molecular docking dengan software Autodock untuk
mengetahui senyawa dalam minyak atsiri dari herba timi yang memiliki potensi
terbaik sebagai kandidat antituberkulosis dilihat dari energi ΔG, kluster, dan Ki
serta menggunakan metode molecular dynamics dengan software GROMACS
untuk melihat kestabilan melalui analisis energi potensial, RMSD, RMSF, Girasi,
dan MMPBSA. Hasil penelitian dengan metode molecular docking berdasarkan
parameter energi ΔG, kluster, dan Ki senyawa -Cadinol, τ-Cadinol, dan
Camphora diprediksi memiliki afinitas yang baik dan hasil dari metode molecular
dynamics berdasarkan parameter MMPBSA menunjukan bahwa -Cadinol, τCadinol, dan Camphora menunjukan kestabilan yang baik selama simulasi
molecular dynamics. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu senyawa -Cadinol, τCadinol, dan Camphora dari herba timi mempunyai potensi sebagai kandidat obat
antituberkulosis.
Kata Kunci: Thymus vulgaris, Enoyl-Acyl Carrier Protein (ACP)-Reductase
(Inha), Antituberkulosis, Molecular Docking, dan Molecular
Dynamics
Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 telah menjadi
penyakit pandemic global terbesar pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk
memprediksi senyawa bioaktif Justicia gendarussa sebagai anti-covid terhadap
reseptor Main protease (Mpro) melalui molecular docking. Mekanisme interaksi
molekul antara ligan-reseptor dapat dilakukan melalui metode molecular docking
dengan software Autodock 4.2. Ligan ditambatkan pada reseptor Main Protease
(Mpro). Analisis interaksi ikatan ligan dengan reseptor menggunakan software
Pymol. Hasil penambatan molekul pada senyawa ligan Justicia gendarussa
terhadap reseptor Main protease (Mpro), diperoleh dua senyawa terbaik, yaitu
Justidrusamide E dan Dihydromonacolin L Acid yang memiliki nilai energi bebas
terendah sebesar -7,17 kcal/mol dan -7,10 kcal/mol. Bentuk interaksi yang terjadi
pada Justidrusamide E adalah adanya ikatan hydrogen dengan residu Gly 143, Cys
145, Glu 166, His 163, Met 165, Arg 188, dan Gln 189. Kemudian bentuk
interaksi yang terjadi pada Dihydromonacolin L Acid adalah adanya ikatan
hydrogen dengan residu Ser 144, His 163, dan Glu 166. Hasil ini membuktikan
bahwa senyawa Justidrusamide E dan Dihydromonacolin L Acid dari ekstrak
etanol daun Justicia gendarussa dapat berpotensi sebagai anti-covid terhadap
reseptor Main Protease (Mpro) melalui molecular docking.
Kata Kunci : Main Protease (Mpro), Molecular Docking, Justicia gendarussa,
SARS-CoV-2.
Tanaman jarak (Ricinus communis L.) merupakan tanaman termasuk familia
Euphorbiales yang mengandung fenol, terpenoid, flavonoid, saponin dan alkaloid
yang memiliki banyak manfaat salah satunya yaitu sebagai antioksidan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji dan mengetahui ada atau tidaknya aktivitas
antioksidan pada tingkat subfraksi pada Kulit Batang Jarak (Ricinus communis L.)
dan nilai IC50 serta kapasitas dari masing-masing subfraksi. Pengujian dilakukan
menggunakan subfraksi etil asetat kulit batang jarak (Ricinus communis L.)
dengan metode DPPH. Sebagai pembanding bahan uji digunakan kuersetin.
Panjang gelombang maksimum yang diperoleh yaitu 517 nm. Absorbansi bahan
uji dibaca dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis sehingga diperoleh nilai
persen peredaman. Kuersetin memiliki nilai IC₅₀ sebesar 7,2558 µg/ml. Subfraksi
I diperoleh nilai IC₅₀ sebesar 58,6931 µg/ml dan subfraksi II diperoleh nilai IC₅₀
sebesar 64,9632 µg/ml. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan subfraksi etil
asetat kulit batang jarak memiliki aktivitas antioksidan kuat dalam menangkap
radikal bebas.
Kata Kunci: Kulit Batang Jarak, DPPH, Antioksidan, Spektrofotometer UV-Vis.
Di Indonesia tanaman kecapi (Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.) digunakan
sebagai obat tradisional yaitu sebagai obat diare, sakit mata, obat panas, keputihan
dan obat batuk. Daun kecapi mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang
telah terbukti memberikan efek antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan dalam subfraksi etil asetat daun
kecapi. Proses subfraksi dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom
dengan metode Step Gradient Polarity (SGP) menggunakan pelarut n-heksan, etil
asetat, metanol. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH
(2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan menggunakan pembanding kuersetin. Hasil
kromatografi kolom didapat 4 subfraksi, yang dibedakan berdasarkan gabungan
nilai Rf yang sama pada pengujian menggunakan Kromatografi Lapis Tipis. Pada
subfraksi 1 dan subfraksi 4 tidak menimbulkan bercak sehingga tidak dilakukan
uji. Nilai IC50 pada subfraksi 2 sebesar 67,8459 µg/ml dan subfraksi 3
mendapatkan nilai IC50 sebesar 70,5126 µg/ml. Hal ini menunjukan bahwa
subfraksi 2 dan subfraksi 3 memiliki aktivitas antioksidan kuat.
Kata kunci: Aktivitas Antioksidan, Daun Kecapi, Subfraksi Etil Asetat, DPPH.
Ekstrak metanol daun galoba merah (Alpinia zerumbet) memiliki efek antiinflamasi pada reseptor 5-lipoksigenase, sebuah enzim yang berperan dalam
biosintesis leukotrien yang merupakan mediator reaksi inflamasi. Penelitian ini
bertujuan memprediksi senyawa polifenolik ekstrak metanol daun galoba merah
yang memiliki afinitas terbaik terhadap reseptor 5-lipoksigenase secara in silico
melalui metode simulasi penambatan molekul untuk memprediksi senyawa dengan
afinitas terbaik dengan perangkat lunak AutoDock 4.2 dan simulasi dinamika
molekul untuk memprediksi kestabilan senyawa dalam kondisi fisiologis tubuh
tiruan dengan perangkat lunak Gromacs 5.1.2 dengan nilai binding energy sebagai
parameter akhirnya. Hasil binding energy simulasi penambatan molekul zileuton
sebagai pembanding yaitu -4,31 kkal/mol dan senyawa uji terbaik yaitu diosmetin
-4,95 kkal/mol dan genistein -4,53 kkal/mol. Hasil binding energy simulasi
dinamika molekul pada zileuton sebesar -15,269 kkal/mol, diosmetin 176,8088
kkal/mol, dan genistein 565,6195 kkal/mol. Dapat disimpulkan bahwa senyawa uji
diosmetin dan genistein memiliki afinitas yang rendah terhadap reseptor 5-
lipoksigenase dibandingkan dengan zileuton sebagai obat pembanding.
Kata Kunci: inflamasi, 5-LOX, Alpinia zerumbet, penambatan molekul, AutoDock,
dinamika molekul, Gromacs
Daun Galoba Merah merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai
antiinflamasi. Ekstrak metanol daun Galoba Merah menunjukkan efek
antiinflamasi menghambat COX-2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
kandidat senyawa pada daun Galoba Merah yang memiliki potensi sebagai
antiinflamasi secara molecular docking dan molecular dynamics. Molecular
docking dilakukan dengan menggunakan software Autodock4.2 sedangkan
molecular dynamic menggunakan software GROMACS. Hasil molecular docking
menunjukkan senyawa dengan binding energy terbaik adalah Diosmetin dengan
binding energy -7,53 kkal/mol, Ki 1,41 µM, dan cluster 35 sedangkan senyawa
dengan cluster terbaik adalah Chrysoeriol dengan binding energy 7,53 kcal/mol,
KI 3,01 µM, dan cluster 48. Hasil penelitian molecular dynamic ligan uji
memiliki kestabilan sebanding dengan pembanding selektif Celecoxib
berdasarkan parameter analisis molecular dynamic seperti RMSF, RMSD, jari-jari
girasi, dan energi potensial, sedangkan berdasarkan parameter MM-PBSA,
Celecoxib sebagai pembanding memiliki afinitas yang lebih baik dibandingkan
ligan uji. Kesimpulan dari penelitian ini senyawa pembanding Celecoxib lebih
berpotensi sebagai inhibitor COX-2 jika dibandingkan dengan senyawa uji
Diosmetin dan Chrysoeriol.
Kata kunci: Inflamasi, COX-2, Alpinia zerumbet, Molecular Docking, Molecular
Dynamic.
Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis yang disebabkan karena adanya
peningkatan kadar gula darah yang terjadi akibat resistensi insulin dan penyebab
lainnya antara lain penurunan hormon inkretin, senyawa pada daun kemangi
memiliki efek antidiabetes melitus tipe 2 yang berpotensi menghambat kerja
Dipeptydil Peptidase IV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
mendapatkan kandidat obat baru dari senyawa daun kemangi yang dapat
dikembangkan untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini
menggunakan metode molecular docking menggunakan software AutoDock yang
memiliki akurasi data yang baik, metode ini dilakukan untuk mengetahui senyawa
pada daun kemangi yang memiliki potensi lebih baik sebagai antidiabetes melitus
tipe 2 dilihat dari binding energy, konstanta inhibisi (Ki), dan Jumlah Cluster serta
melihat kestabilan melalui metode molecular dynamic menggunakan software
GROMACS yang mudah diaplikasikan dan banyak digunakan pada penelitian
terdahulu. Hasil penelitian molecular docking menunjukkan senyawa α-cadinol
memiliki nilai binding energy terendah yaitu -6,09 kcal/mol, dan senyawa γmuurolene memiliki jumlah cluster tertinggi yaitu 50 dibandingkan dengan
vildagliptin memiliki binding energy yaitu -5,08 kcal/mol dan jumlah cluster yaitu
8, hasil molecular dynamic yang baik ditunjukkan melalui MM-PBSA ditandai
dengan nilai binding energy senyawa lebih rendah dari vildagliptin, namun hasil
menunjukkan vildagliptin memiliki binding energy lebih rendah yaitu -317,545
kJ/mol, sedangkan senyawa α-cadinol hanya memiliki binding energy yaitu -
36,424 kJ/mol, dan γ-muurolene -54,634 kJ/mol. Kesimpulan penelitian ini adalah
senyawa α-cadinol dan γ-muurolene memiliki kestabilan yang rendah
dibandingkan vildagliptin sehingga masih dapat dijadikan sebagai kandidat obat
baru antidiabetes melitus tipe 2.
Kata Kunci: Ocimum Sanctum, Dipeptydil Peptidase IV, antidiabetes.
Daun galoba merah (Alpinia zerumbet) memiliki khasiat sebagai antiinflamasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa fenolik ekstrak metanol daun
galoba merah sebagai ligan uji yang dapat dijadikan sebagai antiinflamasi melalui
penghambatan reseptor COX-1 melalui studi in silico. Simulasi ligan-reseptor
dilakukan dengan metode molecular docking menggunakan software AutoDock
4.2 dengan nilai binding energy terendah sebagai parameter dan dilanjutkan
metode molecular dynamic menggunakan software GROMACS 5.1.2 dengan nilai
binding energy MM-PBSA terendah sebagai parameter. Hasil simulasi molecular
docking ligan uji dengan binding energy terendah adalah Apigenin -7,63 kkal/mol
dan Pinocembrin -7,49 kkal/mol serta pembanding Aspirin -5,30 kkal/mol. Hasil
analisis MM-PBSA simulasi molecular dynamic diperoleh binding energy
Apigenin -19,073 kkal/mol, Pinocembrin -20,616 kkal/mol, dan Aspirin -14,735
kkal/mol. Pinocembrin diprediksi memiliki afinitas dan kestabilan paling baik
terhadap COX-1 dibandingkan Aspirin dan ligan uji lain. Dapat disimpulkan
bahwa, Pinocembrin merupakan senyawa daun galoba merah yang diprediksi
berpotensi dijadikan sebagai kandidat antiinflamasi melalui penghambatan
reseptor COX-1.
Kata Kunci: Cyclooxygenase-1, Molecular Docking, Molecular Dynamic,
Alpinia zerumbet.
Senyawa fitokimia tanaman Jarak (Ricinus communis L.) mengandung senyawa
fenol, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid dan alkaloid yang merupakan jenis
tanaman dari familia Euphorbiaceae yang berkhasiat sebagai antioksidan. Proses
penyiapan simplisia dengan metode maserasi pada pelarut etanol 96% sehingga
diperoleh ekstrak kental. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas
antioksidan fraksi n-heksan, etil asetat dan air kulit batang jarak. Metode
meggunakan FRAP serta penetapan kadar flavonoid total fraksi etil asetat metode
kolorimetri dengan pereaksi AlCl3. Hasil yang didapatkan pada kapasitas
antioksidan fraksi n-heksan sebesar 13,29%, fraksi etil asetat sebesar 51,36%,
fraksi air sebesar 10,23%. Pada penelitian ini menunjukan hasil sampel fraksi
yang kapasitas antioksidannya tinggi adalah fraksi etil asetat sehingga di uji pada
penetapan kadar flavonoid total fraksi etil asetat dengan hasil sebesar 2,3611%
QE. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat kulit batang
jarak mampu mereduksi Fe3+ sebesar 51,36%.
Kata kunci: Kulit Batang Jarak, Ricinus communis L., Antioksidan, Flavonoid.
Tanaman Nyiri (Xylocarpus granatum J. Köenig) merupakan tanaman yang
memiliki senyawa alkaloid, fenolik, flavonol dan triterpenoid yang dapat
bertindak sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antioksidan fraksi n-heksan, etil asetat dan air kulit batang nyiri dengan metode
FRAP serta mengetahui kadar flavonoid total pada fraksi etil asetat. Penetapan
kadar flavonoid total menggunakan metode kolorimetri pereaksi AlCl3. Hasil yang
diperoleh menunjukkan kapasitas antioksidan pada fraksi n-heksan sebesar
8,566%, fraksi etil asetat 38,2% dan fraksi air 12,566%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki kapasitas antioksidan tinggi dan
mampu mereduksi Fe3+. Dilanjutkan penetapan kadar flavonoid total pada fraksi
etil asetat kulit batang nyiri dengan hasil 1,3425% QE.
Kata kunci: Kulit Batang Nyiri (Xyclocarpus granatum J. Köenig),
Antioksidan, Flavonoid Total.
Cairan rumen sapi diketahui mengandung berbagai enzim. Salah satu enzim yang
terdapat pada cairan rumen sapi adalah enzim protease. Enzim protease adalah
enzim yang dapat menguraikan protein menjadi asam-asam amino. Salah satu
faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim adalah kofaktor. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum ion logam Mangan (Mn2+)
sebagai kofaktor terhadap aktivitas proteolitik enzim protease dari cairan rumen
sapi (Bos taurus L.). Penelitian ini menggunakan cairan rumen sapi lokal dari
rumah potong hewan di Tambun, Kabupaten Bekasi. Pemisahan enzim dilakukan
dengan penambahan amonium sulfat pada kejenuhan 60%. Penentuan optimasi
konsentrasi ion logam Mangan (Mn2+) menggunakan Response Surface
Methodology (RSM) dengan rancangan percobaan one factor. Penentuan aktivitas
protease diukur dengan metode Nakanishi. Pengukuran kadar protein
menggunakan metode Bradford. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi
optimum ion logam Mangan (Mn2+) adalah 4,96 mM menghasilkan aktivitas
proteolitik enzim protease dari cairan rumen sapi sebesar 2,2425 U/ml.
Kata Kunci: rumen sapi, enzim protease, kofaktor, aktivitas proteolitik.
Tanaman Mindi (Melia azedarach L.) mengandung senyawa flavonoid dan
berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
aktivitas antioksidan pada fraksi n-heksan, etil asetat, air daun mindi dan untuk
mengetahui kadar flavonoid total dalam fraksi etil asetat daun mindi. Proses
penyiapan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi dan dilanjutkan dengan
fraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair sehingga didapatkan hasil
fraksi. Pengujian antioksidan menggunakan metode FRAP (Ferric Reducing
Antioxidant Power) dan pengujian kadar flavonoid total menggunakan metode
kolorimetri-AlCl3. Pada uji aktivitas antioksidan, hasil yang diperoleh pada fraksi
n-heksan daun mindi memiliki aktivitas antioksidan sebesar 3,76%, fraksi etil
asetat sebesar 49,8%, dan fraksi air sebesar 32,81%. Dari hasil yang didapatkan
fraksi etil asetat memiliki persen kapasitas antioksidan yang lebih tinggi dari
fraksi n-heksan dan air sehingga dilakukan pengujian kadar flavonoid total pada
fraksi etil asetat daun mindi. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar
flavonoid total fraksi etil asetat yang didapatkan sebesar 2,2224%QE.
Kata Kunci: Daun mindi, Melia azedarach L., Flavonoid, Antioksidan.
Budaya bangsa indonesia tidak dapat lepas dari pemanfaatan sumber daya alam,
khususnya dalam pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit yang
dilaksanakan berdasarkan pengalaman secara turun-temurun. Salah satunya adalah
tanaman daun kecapi (Sandoricum koetjape (Burm. f.) Merr) dikenal sebagai
salah satu obat tradisional yang memiliki khasiat antioksidan kuat. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi n-heksan, etil asetat, dan
air serta menetapkan kadar flavonoid total fraksi etil asetat untuk dibandingkan
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Oktavia (2018) menggunakan
DPPH. Ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dengan etanol 70%, serta
fraksinasi dengan n-heksan, etil asetat, dan air. Metode penentuan aktivitas
antioksidan dengan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) bertujuan
mendapatkan hasil maksimal dengan pengerjaan minimal, dan penetapan kadar
flavonoid dengan metode kolorimetri. Hasil yang diperoleh pada uji aktivitas
antioksidan antara pembanding asam askorbat dengan fraksi n-heksan, etil asetat,
dan air berturut-turut sebesar 69.53%, 4.56%, 48.13%, dan 40.93%. Apabila
antioksidan fraksi daun kecapi dibandingkan dengan asam askorbat, aktivitas
antioksidan asam askorbat masih lebih besar. Hasil penetapan pada kadar
flavonoid total terbesar adalah fraksi etil asetat daun kecapi dengan hasil
2,4634%QE.
Kata kunci: Daun Kecapi, Sandoricum koetjape, Flavonoid, Antioksidan.
Daun ketumbar merupakan salah satu tanaman yang memiliki khasiat sebagai
antihipertensi. Fraksi etil asetat daun ketumbar golongan flavonoid dapat
menghambat Angiotensin Converting Enzyme yang berperan dalam meningkatkan
kadar angiotensin II pada proses terjadinya hipertensi. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui dan mendapatkan kandidat senyawa pada daun ketumbar
sebagai kandidat obat antihipertensi. Penelitian ini menggunakan metode simulasi
molecular docking dengan software Autodock serta metode simulasi molecular
dynamics dengan software GROMACS. Hasil penelitian dengan metode simulasi
molecular docking menunjukkan senyawa Luteolin diprediksi memiliki afinitas
terbaik dengan nilai energi bebas ikatan -6,95 kkal/mol, jumlah cluster 34 dan KI
8,09 uM sedangkan Captopril memiliki nilai energi bebas ikatan -6,18 kkal/mol,
jumlah cluster 5 dan KI 29,76 uM. Pada hasil simulasi molecular dynamic melalui
nilai MM-PBSA sebagai end point menunjukkan nilai energi bebas ikatan
Luteolin sebesar -53,031 kJ/mol sedangkan Captopril memiliki nilai energi bebas
ikatan sebesar -46,708 kJ/mol. Kesimpulan penelitian ini senyawa Luteolin dari
fraksi etil asetat daun ketumbar memiliki afinitas dan tingkat kestabilan yang lebih
baik dibandingkan dengan Captopril sehingga dapat dijadikan kandidat obat
antihipertensi.
Kata kunci: Coriandrum sativum, Angiotensin Converting Enzyme,
Antihipertensi, Molecular Docking, Molecular Dynamic.
Melia azedarach L. atau dikenal dengan daun mindi merupakan tanaman yang
memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antibakteri, analgesik. Kandungan kimia
dalam dalun mindi adalah saponin, flavonoid, dan polifenol. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji dan mengetahui kekuatan aktivitas antioksidan pada
tingkat subfraksi etil asetat daun mindi (Melia azedarach L.) dengan metode
DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl), sebagai pembanding bahan uji adalah
kuersetin. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh 515 nm. Absorbansi
bahan uji dibaca menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, sehingga diperoleh
persen perendaman. Hasil yang diperoleh kemudian di plotkan secara statistic
dengan menggunakan regresi linier. Kuersetin memiliki IC50 sebesar 7,2558
µg/ml. Hasil sampel subfraksi IC50 adalah 47,4808 µg/ml dan 55,3422 µg/ml.
dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa subfraksi etil asetat daun mindi
memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dalam menangkap radikal bebas namun
masih rendah jika dibandingkan dengan kuersetin.
Kata Kunci: Daun Mindi, DPPH, Antioksidan, Subfraksi, Spektrofotometer UVVis.
Andrografolid merupakan suatu diterpen lakton yang merupakan kandungan
utama dari tanaman sambiloto. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan
metode analisa Andrografolid dalam sediaan kaplet herbal secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi Analisis dilakukan dengan kolom RP18 (250 x 4,6 mm, 5µm),
fase gerak Metanol-Air (50:50) v/v, kecepatan alir 1,0 ml/menit pada panjang
gelombang 223 nm dengan detektor PDA. Hasil uji parameter validasi berupa uji
kesesuaian sistem perolehan %RSD untuk Andrografolid Hari-1 0,090%, Hari-2
0,466%. Uji spesifitas untuk nilai % interfensi plasebo/ pelarut dalam sampel
kaplet herbal adalah 0.00%. Uji linearitas dengan nilai r 0,9998. Perlakuan uji
presisi sistem pada baku diperoleh %RSD 0,090% dan pada sampel 0,658%.
Presisi antara baku %RSD 0,466% dan sampel %RSD 0,120%. Nilai LOD 4,48
ppm dan nilai LOQ 11,37 ppm. Hasil uji Rogudness %RSD 1,29%. Andrografolid
pada sediaan kaplet herbal dapat ditetapkan kadarnya menggunakan metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
Kata kunci: Andrografolid, Validasi, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
Daun Kopi Arabika (Coffea arabica) mengandung senyawa alkaloid dan kafein.
Senyawa tersebut dapat di ekstraksi dengan metode ultrasonik menggunakan
parameter waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi
waktu ultrasonik terhadap perolehan kadar alkaloid total dan kafein pada ekstrak
etanol 70% dari daun kopi arabika. Variasi waktu yang digunakan untuk melihat
pengaruh waktu terhadap kadar alkaloid total dan kafein yaitu 10 menit, 20 menit,
dan 30 menit. Penetapan kadar alkaloid total menggunakan metode gravimetri dan
kadar kafein menggunakan metode spektrofotometri UV. Pengukuran absorbansi
kafein diukur pada panjang gelombang 273,40 nm. Hasil penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa variasi waktu ekstraksi dapat mempengaruhi
perolehan kadar alkaloid total dan kafein pada ekstrak etanol 70% daun kopi
arabika. Hasil terbaik didapatkan pada waktu 30 menit dengan hasil kadar total
alkaloid 20,8692 ± 0,62% ekstrak dan kadar kafein yang didapat 194,22 ± 9,75%.
Data kadar alkaloid total dan kafein yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.
Kata Kunci: Daun Coffea arabica, Ultrasonik, Alkaloid Total, Kafein.
Kepala Udang Vannamei mengandung enzim-enzim pencernaan salah
satunya Selulase. Enzim ini banyak digunakan dalam bidang industri maupun
bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai
aktivitas nilai selulase dari saluran pencernaan Udang Vannamei fraksi
ammonium sulfat 70% lalu dilakukan pemisahan dengan metode kromatografi
filtrasi gel. Enzim pencernaan diperoleh dengan cara pemisahan menggunakan
sentrifugasi, kemudian supernatan yang diperoleh ditambahkan ammonium sulfat
70%. Endapan hasil presipitasi ammonium sulfat 70% selanjutnya didialisis.
Membran selofan yang digunakan adalah membrane yang berukuran 14 kDa.
Larutan enzim hasil dialisis yang diperoleh dilakukan pemisahan dengan metode
kromatografi filtrasi gel diukur dengan sephadex G-100. Hasil kromatografi
filtrasi gel diukur nilai aktivitas enzimatisnya menggunakan spektrofotmeter. Nilai
aktivitas enzim selulase yang tertinggi yang diperoleh adalah sebesar 128,874
U/ml.
Kata kunci: Udang Vannamei, Enzim Selulase, Ammonium Sulfat, Kromatografi
Filtrasi gel
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa
metabolit sekunder dari fraksi etil asetat kulit batang Koordersiodendron
pinnatum Merr. Penelitian ini dilakukan dengan metode Kromatografi kolom
gravitasi menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Kromatografi
kolom gravitasi menggunakan elusi gradien dari n-heksana 100% sampai metanol
100% sehingga diperoleh satu senyawa murni. Identifikasi kemurnian
menggunakan kromatografi lapis tipis. Karakterisasi senyawa murni yang
diperoleh dilakukan menggunakan spekstroskopi NMR, UV-Vis, IR, dan LCMS.
Berdasarkan hasil analisis dengan spektrofotometer UV-Vis, senyawa hasil isolasi
menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 345 nm dan 260 nm. data
spektrum FTIR isolat murni memiliki gugus –OH, C=C, C=O dan C-O. Data
LCMS isolat murni mempunyai bobot molekul 192,17 m/z. Data 1H-NMR dan
13C-NMR menunjukkan adanya senyawa golongan kumarin. Dari data hasil
isolasi menunjukkan golongan kumarin jenis skopoletin. Uji aktivitas antioksidan
skopoletin menggunakan metode DPPH tidak menunjukkan aktivitas antioksidan
yang kuat dengan IC50 161, 9313 μg/mL.
Kata kunci: skopoletin, Koordersiodendron pinnatum Merr., kumarin.
Cakar ayam (Selaginella biformis A. Braun ex Kuhn) dan benalu alpukat
(Scurrula sp) merupakan salah satu bagian dari tanaman yang banyak digunakan
oleh masyarakat sebagai obat tradisonal yang berkhasiat sebagai obat antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak tunggal
dan aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak dari ekstrak air cakar ayam
(Selaginella biformis A. Braun ex Kuhn) dan benalu alpukat (Scurrula sp) dengan
metode DPPH. Efek antioksidan dievaluasi berdasarkan persentase inhibisi yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak air cakar ayam (Selaginella biformis A.
Braun ex Kuhn) dan benalu alpukat (Scurrula sp) menghasilkan efek yang
sinergis pada pengkombinasian ekstrak dengan menunjukkan kenaikan persentasi
inhibisi di bandingkan ekstrak tunggalnya.
Kata kunci: Cakar ayam (Selaginella biformis A. Braun ex Kuhn), benalu
alpukat (Scurrula sp), Metode DPPH, antioksidan, % inhibisi.
Asam urat yaitu hasil akhir metabolisme purin dalam tubuh. Asam urat berlebih
tidak akan tertampung dan termetabolisme mengakibatkan hiperurisemia. Ligan
flavonoid yang digunakan 3′-Geranyl-3-prenyl-2′, 4′, 5, 7-tetrahydroxyflavone, 3′, 8-
Diprenyl-4′, 5, 7-trihydroxyflavone, kuwanon S, 8-geranylapigenin, kaempferol,
morusin, atalantoflavone, cyclomulberrin, sanggenon J, sanggenon K,
cyclomorusin. Tujuan penelitian ini mencari kandungan senyawa flavonoid
terbaik dari daun murbei yang memiliki score ChemPLP lebih rendah daripada
ligan pembanding dan memenuhi aturan Lipinski`s Rule of Five sehingga dapat
dijadikan kandidat obat antihiperurisemia. Aplikasi yang digunakan yaitu
PLANTS. Sebelas senyawa flavonoid akan dibandingkan dengan obat allopurinol,
senyawa flavonoid tersebut mampu menghambat xantin oksidase sehingga tidak
akan terbentuk asam urat. Hasil penelitian ini senyawa flavonoid dari kaempferol
memiliki score ChemPLP sebesar -95,1994 kkal/mol, sedangkan allopurinol
sebesar -98,8115 kkal/mol dan senyawa kaempferol memenuhi aturan Lipinski’s
Rule of Five. Maka dapat disimpulkan bahwa ligan senyawa tersebut memiliki
nilai score ChemPLP yang mendekati dengan obat allopurinol, serta berpotensi
sebagai kandidat obat antihiperurisemia.
Kata Kunci: Antihiperurisemia, Allopurinol, Molecular Docking, Morus alba L.
Daun Salam dalam beberapa penelitian daun ini memiliki beberapa khasiat dalam
kesehatan seperti pencernaan dan diabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat manakah dari senyawa ekstrak pada daun salam yang berinteraksi pada enzim
α-glucosidase sebagai antidiabetes melitus tipe 2 dan untuk menyimulasikan
pergerakan molekul dari senyawa uji. Metode yang digunakan yaitu, analisis Lipinski
Rule’s Of Five, prediksi toksisitas, penambatan molekul, dan simulasi dinamika
molekul. Enzim yang digunakan adalah kode PDB: 2QMJ. Hasil dari analisis Lipinski
Rule’s Of Five didapat 10 ligan uji dan 1 ligan pembanding. Prediksi toksisitas
menghasilkan Farnesol sebagai kelas 5 dan Akarbosa sebagai kelas 6, penambatan
molekul didapat binding affinity Akarbosa -7,2 Kkal/mol dan Farnesol sebesar -6,2
Kkal/mol yang dilanjutkan dalam simulasi dinamika molekul. Hasil dari dinamika
molekul menunjukkan RMSD, RMSF, ikatan hidrogen dan MM-PBSA menunjukkan
bahwa Farnesol tidak stabil. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini Farnesol
tidak berpotensi dan tidak stabil bila dibandingkan dengan Akarbosa.
Kata Kunci : diabetes tipe II, daun salam, penambatan molekul dan dinamika
molekul.
Tanaman Zingiber officinale var. Roscoe atau dikenal dengan jahe putih termasuk
family zingiberaceae. Salah satu kandungan kimia yang terkandung dalam jahe
putih yaitu gingerol. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh etanol 70% dan
aseton sebagai pelarut pengekstraksi terhadap kandungan gingerol pada ekstrak
rimpang jahe putih. Rimpang jahe putih diekstraksi menggunakan metode
maserasi dengan pelarut etanol 70% dan aseton. Identifikasi komponen senyawa
gingerol dilakukan secara kualitatif menggunakan Gas Chromatography - Mass
Spectrometer (GC-MS). Penetapan kadar fenolik total ekstrak rimpang jahe putih
menggunakan Spektrofotometer UV – Vis pada panjang gelombang 764 nm.
Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa baik ekstrak etanol 70% maupun
ekstrak aseton rimpang jahe putih memiliki kandungan gingerol dengan
persentase kadar relatifnya masing – masing sebesar 2,60% ± 1,34 dan 5,94% ±
0,13. Kadar fenolik total ekstrak etanol 70% rimpang jahe putih sebesar 45,5788 ±
7,61mg GAE/g sedangkan ekstrak aseton rimpang jahe putih sebesar46,3655 ±
8,77mgGAE/g. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perbedaan jenis pelarut
pengekstraksi terhadap kandungan gingerol pada ekstrak rimpang jahe putih.
Kata Kunci: Aseton, Etanol 70%, Gingerol, GC-MS, Jahe Putih, Zingiber
officinale Roscoe.
Tanaman mindi (Melia azedarach L.) merupakan salah satu tanaman bahan alam
yang mengandung obat yang dapat digunakan sebagai antioksidan karna memiliki
kandungan kimia antara lain saponin, flavonoid, dan polifenol yang dapat
meredam dampak negatif dari radikal bebas. Flavonoid mempunyai kemampuan
untuk mereduksi radikal bebas dengan cara mendonorkan atom hidrogennya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari fraksi ekstrak
etanol 96% daun mindi yang dapat ditentukan dengan metode DPPH, sebagai
pembanding bahan uji yang digunakan ialah kuersetin. Aktivitas antioksidan
masing-masing fraksi dinyatakan dengan berkurangnya intensitas warna ungu
akibat terjadinya peredaman radikal DPPH oleh antioksidan. Panjang gelombang
maksimum DPPH yang diperoleh adalah 517 nm. Konsentrasi yang digunakan
untuk setiap bahan uji adalah 20, 40, 60, 80, dan 100 g/ml. Absorbansi bahan uji
dibaca dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis sehingga diperoleh nilai
persen perendaman. Hasil yang diperoleh kemudian diplotkan secara statistik
dengan menggunakan uji analisa regresi linear. Kuersetin memiliki nilai IC50
sebesar 7,987g/ml dengan nilai IAA sebesar 12,518. Fraksi n-heksan, fraksi etil
asetat dan fraksi air memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 77,05g/ml,
26,645g/ml, dan 51,186g/ml dengan IAA berturut-turut sebesar 1,297,
3,753,1,953. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi daun mindi
memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dalam merangkap radikal bebas namun
masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuersetin.
Kata Kunci : Daun Mindi, DPPH, Antioksidan, Spektrofotometer UV-Vis.
Biji pepaya (Carica papaya L.) memiliki beberapa kandungan senyawa yang
diduga memiliki efek penurunan kadar kolesterol dengan mekanisme sebagai
penghambat enzim HMG-CoA reductase. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui senyawa terbaik manakah dari biji pepaya yang memiliki interaksi
dan afinitas terbaik terhadap enzim HMG-CoA reductase. Mekanisme interaksi
molekul antara ligan-reseptor dapat dilakukan melalui metode molecular docking
dengan software PLANTS. Ligan ditambatkan pada reseptor HMG-CoA
reductase. Analisa interaksi ikatan hidrogen dilakukan melalui metode visualisasi
menggunakan software Molegro Molecular Viewer (MMV). Adapun ligan dari
kandungan senyawa pada biji pepaya yaitu, karpain, benzil isothiosinat, benzil
glukosinolat, glukotropeolin, benzil tiourea, asam oleat, dan β-sitosterol. Hasil
interaksi ligan-reseptor pada senyawa kandungan biji pepaya (Carica papaya L.)
terhadap reseptor HMG-CoA reductase, diperoleh satu senyawa terbaik, yaitu
benzil glukosinolat yang memiliki ChemPLP score sebesar -90,5491 kkal/mol
serta memiliki sebanyak delapan interaksi ikatan hidrogen dan berpotensi untuk
dapat dikembangkan sebagai kandidat obat antihiperkolesterolemia.
Kata Kunci: Biji Pepaya, HMG-CoA reductase, Antihiperkolesterolemia,
Kecapi merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat seperti obat
batuk, antibakteri, antifungi, antiseptik. Kandungan kimia dalam daun kecapi
adalah saponin, flavonoid, triterpenoid, asam koetjapat dan polifenol. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan dalam fraksi daun
kecapi. Pengujian dilakukan menggunakan fraksi daun kecapi dengan metode
DPPH, sebagai pembanding bahan uji digunakan Kuersetin. Panjang gelombang
maksimum DPPH yang diperoleh adalah 517 nm. Absorbansi bahan uji dibaca
dengan menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis sehingga diperoleh nilai persen
perendaman. Hasil yang diperoleh kemudian diplotkan secara statistik dengan
menggunakan regresi linear. Kuersetin memiliki nilai IC50 sebesar 4,24 g/ml
dengan IAA sebesar 12,51. Fraksi N-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air
memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 85,23 g/ml, 41,66 g/ml, dan 56,38
g/ml dengan IAA berturut-turut sebesar 1,17, 2,4 dan 1,77. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa fraksi daun kecapi memiliki aktivitas antioksidan yang
kuat dalam menagkap radikal bebas namun masih lebih rendah jika dibandingkan
dengan kuersetin.
Kata Kunci: Daun Kecapi, DPPH, Antioksidan, Spektrofotometer Uv-Vis.
Metformin HCl memiliki bioavailabilitas rendah dan waktu paruh pendek yaitu
1,5 sampai 3 jam, sehingga dibuat dalam matriks hidrogel yang dapat digunakan
dalam sistem pelepasan obat terkendali. Kombinasi hidrogel PVA-Gelatin
memiliki variasi konsentrasi gelatin 0,5% sampai 2,0% dengan dosis Metformin
HCl 10 mg sampai 30 mg yang diiradiasi sinar gamma pada dosis iradiasi 25 kGy.
Hidrogel dikarakterisasi dengan spektrofotometer Fourier Transform-Infra Red
(FTIR), hasil menunjukkan terjadinya pergeseran gelombang. Hasil Scanning
Electron Microscopy menunjukkan bahwa PVA-Gelatin dengan konsentrasi 0,5%
memiliki pori yang teratur. Selain itu dilakukan uji fraksi gel yang didapatkan
sebesar 83,09% sampai 93,82%. Hasil daya serap airnya semakin meningkat
dengan lamanya waktu perendaman. Tahapan terakhir dilakukan Uji pelepasan
Metformin HCl diukur dengan spektrofotometer Ultraviolet-Visible (UV-Vis).
Hasil yang didapatkan semakin tinggi konsentrasi gelatin maka semakin kecil
persentase pelepasannya. Hidrogel PVA-Gelatin hasil iradiasi gamma dapat
digunakan sebagai matriks pelepasan terkendali obat.
Kata kunci: hidrogel, PVA, gelatin, metformin HCl, pelepasan obat terkendali
Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Terapi farmakologi yang digunakan dalam mengobati DM adalah agen
penghambat aktivitas α-glukosidase. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dari ekstrak dan fraksi
Artocarpus elasticus Reinw ex Blume. Serbuk dimaserasi menggunakan metanol,
kemudian difraksinasi menggunakan n-heksana, etil asetat, dan n-butanol.
Berdasarkan uji penghambatan aktivitas α-glukosidase pada ekstrak metanol,
fraksi n-heksana, etil asetat, n-butanol dan air, diperoleh hasil nilai IC50 secara
berturut-turut adalah 1,95 µg/mL; 8,67 µg/mL; 8,67 µg/mL; 1,24 µg/mL dan 9,30
µg/mL. Selanjutnya, dilakukan uji total fenolik dengan konsentrasi 500 µL dan
250 µL terhadap ekstrak metanol, fraksi n-heksana, etil asetat, n-butanol dan air,
diperoleh hasil nilai TPC secara berturut-turut yaitu 7,4428% dan 7,7752%;
3,8534% dan 4,0010%; 10,4927% dan 10,8583%; 15,6852% dan 16,5767%;
0,0098% dan 0,1310%. Kemudian fraksi etil asetat dilakukan fraksinasi
menggunakan kromatografi cair vakum (KCV) dengan eluen bergradien (nheksana, etil asetat dan metanol) sehingga diperoleh 9 subfraksi. Berdasarkan uji
penghambatan aktivitas α-glukosidase pada subfraksi 1 sampai subfraksi 9 secara
berturut-turut yaitu 132,95 µg/mL; 11,47 µg/mL; 8,85 µg/mL; 1,39 µg/mL; 1,38
µg/mL; 1,42 µg/mL; 4,10 µg/mL; 8,74 µg/mL; dan 8,08 µg/mL. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa subfraksi yang memiliki penghambatan aktivitas αglukosidase tertinggi yaitu subfraksi kelima. Metabolit sekunder yang aktif
sebagai inhibitor α-glukosidase merupakan senyawa polar.
Kata Kunci: Diabetes melitus, Penghambat α-glukosidase, Artocarpus elasticus
Reinw ex Blume.
Tanaman Nyiri (Xylocarpus granatum J. König) mengandung flavonoid, tanin,
saponin, hidrokuinon dan triterpenoid. Berdasarkan penelitian Zamani dkk (2014)
bahwa biji Xylocarpus granatum mengandung flavonoid, tanin dan saponin untuk
mencegah resiko hiperpigmentasi kulit akibat terpapar radiasi ultraviolet dari sinar
matahari. Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan
dalam ekstrak dan fraksi kulit batang nyiri. Pengujian dilakukan menggunakan
ekstrak dan fraksi kulit batang nyiri dengan metode DPPH, sebagai pembanding
bahan uji digunakan Kuersetin. Panjang gelombang maksimum DPPH yang
diperoleh adalah 517 nm. Absorbansi bahan uji dibaca dengan menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis sehingga diperoleh nilai persen perendaman. Hasil yang
diperoleh kemudian diplotkan secara statistik dengan menggunakan uji analisa
regresi linear. Kuersetin memiliki nilai IC50 sebesar 7,987 µg/ml. Fraksi Nheksan, fraksi etil asetat dan fraksi air memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar
54,4414; 18,312 µg/ml, dan 45,765 µg/ml. Sedangkan IAA fraksi air dan fraksi nheksan berturut-turut adalah sebesar 2,1849 dan 1,8368. Bedasarkan aturan indeks
aktivitas antioksidan, maka fraksi etil asetat dan fraksi air tergolong senyawa
beraktivitas antioksidan sangat kuat. Sedangkan n-heksan tergolong senyawa
beraktivitas antioksidan kuat. Meskipun demikian, aktivitas antioksidan dari fraksi
etil asetat masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuersetin dengan nilai
IC50 sebesar 7,987 µg/ml dengan IAA sebesaar 12,51
Kata Kunci: Kulit batang nyiri, DPPH, Antioksidan, Spektrofotometer UV-Vis.
Anggur laut merupakan salah satu tanaman yang biasa dikonsumsi sebagai bahan
makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan senyawa yang berperan
dalam aktivitas imunomodulator dan untuk mengetahui aktivitas fagositosis
makrofag berdasarkan nilai indeks fagositosis. Penelitian ini menggunakan hewan
uji sebanyak 25 ekor dan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu: kelompok kontrol
negatif, kelompok kontrol positif Askamex®, dan 3 kelompok perlakuan yang
diberi ekstrak polisakarida dari anggur laut dengan dosis 250 mg/kgBB (Dosis I),
300 mg/kgBB (Dosis II), 400 mg/kgBB (Dosis III). Hasil penelitian ini
menunjukan senyawa yang terkandung dalam ekstrak polisakarida dari anggur
laut yaitu senyawa polisakarida sulfat ditunjukan dengan spektrofotometer FTIR
pada bilangan gelombang 1200-800 cm-1. Ekstrak polisakarida dari anggur laut
pada dosis I dengan nilai indeks fagositosis (1,74>1,5) mempunyai efek
imunomodulator yang kuat, sedangkan untuk dosis II dengan nilai indeks
fagositosis (1,26>1,2) memiliki efek imunomodulator lemah dan dosis III dengan
nilai indeks fagositosis (1,09<1,2) tidak memiliki efek imunomodulator. Aktivitas
imunomodulator tertinggi dihasilkan oleh dosis I (250 mg/kgBB) dengan nilai
indeks fagositosis 1,74. Pada penimbangan bobot limpa tertinggi dihasilkan oleh
kelompok dosis I (250 mg/kgBB) yaitu seberat 0,22 gram sebanding dengan
kontrol positif.
Kata kunci: Imunomodulator, Ceulerpa lentillifera, makrofag, bobot limpa
Senyawa fitokimia dalam daun suren (Toona sinensis (Juss.) M. Roem) yaitu
senyawa fenolik seperti asam galat dan turunannya, galotanin, dan flavonol dapat
bersifat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antioksidan daun suren terhadap metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant
Power). Metode FRAP ditentukan dengan besarnya kemampuan senyawa
antioksidan untuk mereduksi ion kompleks (Fe(II)(TPTZ)2)3+ menjadi
(Fe(II)(TPTZ)2)2+ dan metode kolorimetri ditentukan untuk penentapan kadar
flavonoid total. Proses penyiapan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi
dengan pelarut etanol 70% sehingga diperoleh ekstrak etanol 70%, dilanjutkan
dengan proses fraksinasi metode ekstraksi cair-cair sehingga diperoleh fraksi nheksan, etil asetat, dan air. Hasil %kapasitas antioksidan yang diperoleh antara
pembanding asam askorbat, fraksi n-heksan, etil asetat dan air berturut-turut
sebesar 70,03%, 8,27%, 52,03%, dan 27,80% serta hasil penetapan kadar
flavonoid total fraksi etil asetat sebesar 1,8949% QE. Kesimpulan hasil penelitian
bahwa fraksi etil asetat daun suren memiliki aktivitas antioksidan yang paling
tinggi.
Kata Kunci: Antioksidan, FRAP, suren, Toona sinensis, flavonoid.
Hidrogel adalah struktur tiga dimensi polimer hidrofilik yang dapat menyerap air
dan bersifat biokompatibel. Telah dilakukan penelitian sintesis hidrogel polivinil
alkohol (PVA) dan polivinil pirolidon (PVP) dengan teknik iradiasi gamma pada
dosis 20kGy. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis hidrogel dari campuran
PVA-PVP melalui iradiasi sterilisasi dengan sinar gamma yang dapat dipakai
untuk pembalut luka. Sintesis dilakukan dengan iradiasi sinar gamma dengan
variasi konsentrasi PVA-PVP (%) yaitu 100:0; 80:20; 50:50; 40:60; 20:80; 0:100
pada dosis iradisi 20 kGy. Parameter yang diamati adalah fraksi gel, daya serap
air, laju penguapan air, kekuatan tarik, dan perpanjangan putus. Hidrogel
dikarakterisasi menggunakan spektrum FT-IR dan SEM. Berdasarkan hasil
pengamatan, penampilan fisik hidrogel PVA-PVP (80:20) memiliki bentuk gel
dan berwarna putih. Hasil fraksi gel 86,20%, nilai daya air terserap 615%,
kekuatan Tarik 0.62MPa, perpanjangan putus 213, dan laju penguapan 85,79%.
Hasil pengukuran FTIR menunjukkan terjadinya ikatan silang antara PVA-PVP
dan hasil pengukuran SEM menunjukkan hidrogel berpori tidak teratur. Hidrogel
PVA-PVP dapat disintesis dengan teknik iradiasi sebagai kandidat pembalut luka.
Kata kunci: polivinil alkohol, polivinil pirolidon, hidrogel, iradiasi gamma,
pembalut luka
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan khususnya
pembalut luka, telah dilakukan sintesis hidrogel polivinil alkohol (PVA)-Kitosan
dengan teknik iradiasi gamma pada dosis 20 kGy (laju dosis 2,5 kGy/ jam),
larutan PVA 10% dicampurkan dengan larutan kitosan pada variasi konsentrasi
0,5-2%. Selanjutnya beku leleh (3 kali) dan diiradiasi sinar gamma pada dosis 20
kGy. Parameter yang diamati adalah fraksi gel, daya serap air, laju penguapan air,
kekuatan tarik dan perpanjangan putus. Hidrogel dikarakterisasi menggunakan
Fourier Transform Infra-Red (FTIR) dan Scanning Electron Microscope (SEM).
Hasil evaluasi menunjukan bahwa dengan meningkatnya konsentrasi kitosan dari
0,5-2% menyebabkan fraksi gel menurun dari 86% hingga 66%, kekuatan tarik
menurun dari 0,7 MPa hingga 0,38 MPa, perpanjangan putus menurun dari 215%
hingga 166%. Tetapi laju penguapan air naik dari 13% hingga 87% dan daya
serap air naik dari 501% hingga 672%. Hasil pengukuran FTIR menunjukkan
terjadinya ikatan silang antara PVA-Kitosan dan hasil pengukuran SEM
menunjukkan hidrogel berpori tidak teratur. Hidrogel PVA-Kitosan dapat
disintesis dengan teknik iradiasi gamma sebagai kandidat pembalut luka.
Kata kunci: Polivinil Alkohol (PVA), Kitosan, Pembalut Luka
Ekstrak polisakarida anggur laut (Caulerpa lentilifera) telah diteliti memberikan
efek imunostimulan secara in vitro dalam peningkatan fagositosis makrofag dan
produksi nitric oxide. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
imunostimulan ekstrak polisakarida anggur laut secara in vivo. Tikus jantan galur
Wistar sebanyak 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok: kontrol negatif (Na CMC
0,5%), kontrol positif (levamisole 50 mg/kgBB),ekstrak polisakarida anggur laut
dosis (125mg/kgBB), (150 mg/kgBB), dan (200 mg/kgBB). Pada penelitian ini
efek imunostimulan diuji dengan metode respon hipersensitivitas tipe lambat.
Tikus diinduksi sel darah merah domba (SDMD) 1% pada hari ke-1
(intraperitonial) dan pada hari ke-9 (intraplantar). Volume udem diamati pada hari
ke-9 di waktu 2 jam, 4 jam, 6 jam dan 24 jam. Hasil volume udem dianalisis
menggunakan uji one-way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil
menunjukkan ekstrak polisakarida anggur laut 125 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB
dapat meningkatkan volume udem kaki tikus sebesar 55,53% dan 51,1%
sebanding (p>0,05) dengan levamisole sebesar 50,6% . Berdasarkan hasil di atas,
dapat disimpulkan bahwa ekstrak polisakarida anggur laut dosis 125mg/kg BB
mempunyai efek sebagai imunostimulan.
Kata kunci: Ekstrak Polisakarida Anggur Laut (Caulerpa lentilifera),
Hipersensitivitas Tipe Lambat, Levamisole, Imunostimulan
Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh
wanita dengan jumlah 1,67 juta kasus baru di dunia pada tahun 2012 dengan tingkat
kematian 12,9%. Daun salam diketahui memiliki potensi sebagai antikanker
payudara dengan memiliki IC50 sebesar 2117,77 µg/ml. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji efektivitas senyawa pada daun salam terhadap reseptor estrogen-α
sebagai antikanker payudara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penambatan molekul dan dinamika molekul menggunakan struktur reseptor
estrogen-α dengan kode PDB 3ERT, dan pembanding tamoksifen. Setelah
dilakukan simulasi penambatan molekul, alfa-humulen memiliki binding affinity
sebesar -8,5 kkal/mol, sedangkan tamoksifen memiliki nilai sebesar -7,8 kkal/mol.
Alfa-humulen memenuhi analisis aturan Lipinski’s Rule of Five, dan toksisitasnya
berada pada kelas V. Nilai RMSD dan RMSF alfa-humulen pada dinamika molekul
menunjukkan ketidakstabilan, sedangkan energi potensial stabil, dan hasil MMPBSA untuk binding energy alfa-humulen tidak terbentuk. Berdasarkan hasil di
atas, dapat disimpulkan bahwa alfa-humulen tidak stabil terhadap reseptor
estrogen-α sebagai antikanker payudara.
Kata Kunci: Daun salam, penambatan molekul, dinamika molekul, reseptor
estrogen-α.
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antioksidan adalah pepaya
(Carica papaya L). Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
antioksidan adalah biji pepaya. Biji pepaya memiliki aktivitas antioksidan dengan
kandungan berupa senyawa fenolik, flavonoid dan vitamin E yang lebih tinggi
dibandingkan bagian lain. Berdasarkan penelitian sebelumnya dosis efektif
ekstrak biji pepaya cukup besar dan memiliki bioavailabilitas yang rendah
sehingga diformulasikan ke dalam sediaan nanosuspensi yang bertujuan untuk
meningkatkan luas permukaan, meningkatkan kecepatan pelarutan dan
meningkatkan kelarutan senyawa aktif obat dalam air sehingga dapat ditingkatkan
bioavailabilitasnya setelah mereduksi ukuran partikelnya menjadi ukuran
nanometer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sediaan nanosuspensi
mempengaruhi tingkat aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-
diphenyl1-picrylhydrazyl) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidan Power) secara
in vitro. Penelitian ini menggunakan vitamin C dan kuersetin sebagai kontrol
positif sedangkan sampel yang digunakan adalah ekstrak etanol 70% biji pepaya
dan nanosuspensi ekstrak etanol 70% biji pepaya. Dari hasil penelitian bahwa
hasil ekstrak etanol 70% biji pepaya memiliki kekuatan antioksidan yang lebih
baik dibandingkan dengan nanosuspensi ekstrak etanol 70% biji pepaya.
Kata kunci : Nanosuspensi, Antioksidan, DPPH, FRAP, Biji Pepaya
Daun salam sering dipercaya masyarakat dapat digunakan sebagai terapi
hipertensi, diabetes, asam urat, diare, hiperlipidemia dan antiinflamasi. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji efektivitas senyawa pada daun salam terhadap enzim
siklooksigenase-2 sebagai antiinflamasi dan untuk menganalisis stabilitasnya
dengan dinamika molekul. Penambatan molekul dilakukan dengan aplikasi
PLANTS dan dinamika molekular dengan aplikasi GROMACS. Senyawa αHumulene menghasilkan skor ChemPLP –20 kkal/mol berdasarkan metode
penambatan molekul, senyawa tesebut mengasilkan interaksi dan jarak yang baik,
toksisitas senyawa α-Humulene termasuk kedalam kelas V dan celecoxib kelas IV
sehingga tingkat toksisitasnya lebih rendah dibandingkan dengan celecoxib.
Stabilitas senyawa α-Humulene yang diuji melalui dinamika molekular berdasarkan
parameter RMSD, RMSF, energi potensial, ikatan hidrogen dan MMPBSA
memiliki stabilitasnya tidak baik jika dibandingkan dengan celecoxib. Senyawa
pada daun salam yang memiliki aktifitas antiinflamasi yaitu α-Humulene tetapi
tidak stabil jika dibandingkan dengan celecoxib.
Kata Kunci: Daun salam, penambatan molekul, dinamika molekul.
Senyawa-senyawa alkaloid yang terdapat dalam herba bakung putih (Crinum
asiaticum L.) memiliki aktivitas sebagai anti inflmasi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui delapan senyawa alkaloid aktif herba bakung putih (Crinum
asiaticum L.) yaitu criasbetain, galanthidin, hippadin, kalbretorin, licobetain,
lycorisid, prastorimin dan prastorisin untuk digunakan sebagai anti inflamasi
dengan cara menghambat enzim siklooksigenase-1. Metode docking molecular
dilakukan menggunakan software PLANTS, Preparasi ligan dan protein
menggunakan software YASARA dan Marvin Sketch. Hasil molecular docking
dianalisis berdasarkan skor CHEMPLP dimana penurunan skor menunjukan
kestabilan konformasi dengan protein. Senyawa herba bakung putih yang
memperoleh skor CHEMPLP terbaik yaitu hippadine -83,3684 Kkal/mol pada
konformasi 3 serta pembanding aspirin -67,3292 Kkal/mol dan paracetamol -
66,3535 Kkal/mol. Jarak ikatan terbaik pada senyawa hippadine residu asam
amino yang terlibat tyr385 dan his380. Simpulan berdasarkan hasil molecular
docking senyawa herba bakung putih (Crinum asiaticum L.) membuktikan bahwa
senyawa hipadin dan pratorimin berpotensi sebagai senyawa anti inflamasi.
Kata kunci: alkaloid, Crinum asiaticum L., molecular docking, COX-1.
Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis hidrogel superabsorben dari satu seri
campuran asam akrilat (15%, v/v) dinetralkan dengan KOH 50%, masing –masing
ditambahkan dengan gelatin sisik ikan kakap putih pada variasi konsentrasi 1-4 %
dan diiradiasi menggunakan sinar gamma pada dosis 10 kGy. Karakterisasi
terhadap HSA meliputi rasio swelling, fraksi gel, Fourier Transform Infrared
Spectrophotometer (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terbaik untuk pembuatan HSA
menggunakan (50% netralisasi, 4g gelatin) hidrogel menunjukkan swelling yang
tinggi (24 jam) dengan kemampuan menyerap air ~850g/g dan nilai fraksi gel
sebesar 94,21%. Hasil analisis gugus fungsi menggunakan FT-IR mengkonfirmasi
kemungkinan perubahan gugus fungsi dan ikatan rangkap dari struktur hidrogel
yang diperoleh dari hasil iradiasi. Hasil pengukuran SEM menunjukkan
permukaan hidrogel berpori-pori besar yang tidak teratur.
Kata kunci : HSA, Asam akrilat, Gelatin, Iradiasi, Rasio swelling.
Anggur laut (Caulerpa lentillifera)merupakan salah satu spesies alga dari genus
Caulerpa yang dapat dimakan, oleh karena teksturnya yang lembut dan berair.
rumput laut hijau khas Makassar yang disediakan oleh alam. Imunomodulator
adalah obat-obatan yang dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun.
Kandumgan anggur laut adalah polisakarida yang dapat digunakan sebagai
imunomodulator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek
imunomodulator ekstrak air Anggur Laut terhadap titer antibodi mencit. Penelitian
ini dilakukan secara eksperimental dengan menguji respon titer antibodi sel imun
mencit dengan menggunakan metode hemaglutinasi. Pelaksanaan penelitian ini
diawali dengan ekstraksi polisakarida dari anggur laut, kemudian diuji aktivitas
imunomodulator dengan metode titer antibodi. Hewan uji yang digunakan adalah
mencit Balb/C dengan jumlah 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5
kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 5 ekor mencit. Seluruh kelompok
perlakuan diinduksi terlebih dahulu dengan sel darah merah domba 1%. Kontrol
positif digunakan tablet levamisol dengan dosis 100 mg/kgBB. Sediaan ekstrak
diberikan secara oral selama 7 hari dengan tiga variasi dosis, yaitu 250, 300 dan
400 mg/kgBB. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak polisakarida anggur laut
pada dosis 250 mg/kgBB dapat meningkatkan titer antibodi dengan nilai 3,53 µL.
Kata kunci: Imunomdulator, Titer Antibodi, Anggur Laut (Caulerpa lentillifera).
Udang merupakan salah satu jenis hewan yang sangat digemari oleh kalangan
masyarakat. Selain banyak digemari, salah satu ciri dari udang yaitu mengandung
banyak protein. Udang vannamei mengandung enzim pencernaan diantaranya
yaitu enzim amilase, lipase dan protease. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas enzim pencernaan dengan fraksi ammonium sulfat
konsentrasi 40% serta analisis berat molekul enzim pencernaan dari udang
vannamei menggunakan metode SDS-PAGE. Isi kepala udang dibedah dan
diekstrak, kemudian disentrifugasi dan dipresipitasi dengan penambahan
ammonium sulfat 40%. Dialisis dengan menggunakan membran selofan ukuran
12.000 Dalton. Hasil dari proses dialisis kemudian diukur aktivitas menggunakan
spektrofotometer UV-Vis masing-masing enzim amilase, lipase dan protease dan
ditentukan berat molekul dengan metode SDS-PAGE. Hasil aktivitas enzim
tertinggi yaitu enzim amilase. Hasil aktivitas enzim Amilase 39,6251 U/ml,
Lipase 34,8195 U/ml dan Protease 4,12295 U/ml. Hasil analisis berat molekul
enzim pencernaan yang didapatkan dari fraksi ammonium sulfat 40% tertinggi
dihasilkan sebesar 109 kDa dan terendah 12 kDa.
Kata Kunci : Udang Vannamei, Enzim Pencernaan, Ammonium Sulfat 40%,
SDS-PAGE.
Enzim pencernaan meliputi enzim amilase, lipase, serta protease dapat diisolasi dari udang vannamei, khususnya pada bagian saluran pencernaannya. Enzim ini banyak digunakan dalam bidang industri maupun bidang kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas enzim dan berat molekul enzim pencernaan dari saluran pencernaan udang vannamei dengan penambahan konsentrasi ammonium sulfat 60% menggunakan metode SDS-PAGE. Enzim pencernaan diperoleh dengan cara pemisahan menggunakan sentrifugasi, kemudian supernatan yang diperoleh dari konsentrasi 40% dilakukan presipitasi dengan ammonium sulfat konsentrasi 60%. Endapan enzim kasar di dialisis menggunakan membran selofan berukuran 12 kDa. Hasil dialisis selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas enzim menggunakan spektrofotometer dan penentuan berat molekulnya menggunakan metode SDS-PAGE. Hasil uji aktivitas enzim dengan konsentrasi ammonium sulfat 60% di dapatkan bahwa enzim amilase mempunyai aktivitas sebesar 52,827 U/ml, enzim lipase sebesar 16,9246 U/ml, dan enzim protease sebesar 11,0934 U/ml. Hasil SDS-PAGE terbentuk 6 pita protein dengan berat molekul kisaran 22 kDa sampai 104 kDa.
Kata kunci: Enzim pencernaan, Udang vannamei, Ammonium sulfat, SDS-PAGE
Kepala udang vannamei terdapat saluran pencernaan yang bisa menjadi
sumber enzim dan bisa dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, pangan dan
industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas enzim pencernaan
dan berat molekul enzim pencernaan yang terdiri dari amilase, lipase dan protease
fraksi ammonium sulfat 100% dari saluran pencernaan udang vannamei
(Litopenaeus vannamei) menggunakan metode SDS-PAGE. Enzim pencernaan
diperoleh dengan menghaluskan saluran pencernaan menggunakan dapar fosfat,
dan disentrifugasi. Supernatan dengan konsentrasi ammonium sulfat 80%
kemudian dipresipitasi dengan konsentrasi ammonium sulfat 100% dan dialisis
enzim menggunakan membran selofan berukuran 12 kDa. Hasil dialisis
selanjutnya dilakukan penentuan aktivitas enzim menggunakan spektrofotometer,
dan penentuan berat molekul dengan metode SDS-PAGE. Hasil dari penentuan
aktivitas enzim pencernaan terdiri dari amilase, lipase dan protease pada fraksi
ammonium sulfat 100% sebesar 17,0109 U/ml, 57,7361 U/ml dan 1,6872 U/ml.
Hasil dari penentuan berat molekul protein menggunakan metode SDS-PAGE
menghasilkan 5 pita protein dengan berat molekul berada pada kisaran 23-100
kDa.
Kata kunci: Udang vannamei, Ammonium sulfat, Enzim pencernaan, Aktivitas
enzim, SDS-PAGE
Saluran pencernaan yang terdapat di dalam kepala udang vannamei mengandung
enzim-enzim pencernaan yaitu enzim amilase, lipase, dan protease. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui berapa besar nilai aktivitas enzim pencernaan tersebut
dan untuk melihat bagaimana profil berat molekul enzim pencernaan dari saluran
pencernaan udang vannamei yang dihasilkan setelah presipitasi menggunakan
ammonium sulfat 80%. Supernatan yang ditambahkan ammonium sulfat 80%
adalah supernatan yang berasal dari hasil sentrifugasi presipitasi menggunakan
ammonium sulfat 60%. Endapan hasil presipitasi ammonium sulfat 80%
selanjutnya didialisis. Membran selofan yang digunakan dalam proses dialisis
adalah yang memiliki ukuran 12 kDa. Larutan enzim hasil dialisis diukur nilai
aktivitas enzimatisnya menggunakan spektrofotometer. Nilai aktivitas enzim
amilase yang diperoleh adalah sebesar 30,5185 U/ml, aktivitas enzim lipase
sebesar 88,5694 U/ml dan aktivitas enzim protease sebesar 18,0016 U/ml. Hasil
berat molekul dari enzim-enzim pencernaan yang terdapat di dalam saluran
pencernaan udang vannamei dengan menggunakan metode SDS-PAGE memiliki
rentang dari 23 kDa hingga 62 kDa.
Kata kunci: Udang Vannamei, Enzim Pencernaan, Ammonium Sulfat, SDSPAGE
Kulit manggis mengandung senyawa yang memiliki aktivitas farmakologi
antioksidan diantaranya senyawa tanin. Tanin adalah senyawa organik kompleks
yang berasal dari berbagai jenis tanaman rasanya pahit dan kelat. Kandungan
metabolit sekunder yang dihasilkan suatu tumbuhan, berkaitan erat dengan
lingkungan tumbuh tanaman tersebut. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi banyak
faktor diantaranya ketinggian tempat tumbuh. Penelitian ini betujuan untuk
menetapkan kadar tanin total pada kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)
dari daerah Bogor, Sukabumi dan Lembang. Tanin dalam kulit buah manggis
diekstraksi menggunakan alat soklet dengan pelarut etanol 70%. Kadar tanin total
ditetapkan dengan metode spektrofotometri ultraviolet-visibel menggunakan
pereaksi vanilin-HCl pekat. Panjang gelombang maksimum yang digunakan
adalah 500,30 nm dan sebagai pembanding digunakan katekin. Kadar tanin total
pada kulit buah manggis Bogor, Sukabumi dan Lembang berturut-turut yaitu
18,0647%, 16,9311% dan 15,6068%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
ketinggian tempat berpengaruh signifikan terhadap kadar tanin total ekstrak etanol
70% kulit buah manggis.
Kata kunci: etanol 70%, kulit buah manggis, perbedaan tempat tumbuh, tanin
total, spektrofotometri uv-vis.
Vanillin (4-hidroksi-3-metoksi benzaldehida) dapat direduksi menjadi vanilil
alkohol dan dapat dilakukan reaksi esterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mensintesa senyawa vanilil salisilat dengan bahan dasar vanillin melalui reaksi
esterifikasi steglich. Pada tahap pertama dilakukan reduksi vanillin dengan NaBH4
untuk memperoleh senyawa vanilil alkohol dan didapat rendemen vanilil alkohol
sebesar 76,03%. Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan reaksi esterifikasi
steglich dengan mereaksikan vanilil alkohol dan asam salisilat dengan
meggunakan katalis DCC (N,N'-Dicyclohexylcarbodiimide) dan DMAP (4-
Dimethylaminopyridine) dalam kloroform didapat rendemen sebesar 45,50%.
Karakterisasi produk hasil reaksi dilakukan dengan KLT dan dilakukan secara
spektroskopi, yang meliputi analisis FTIR dan spektrofotometri UV. Dari hasil
analisis dapat disimpulkan bahwa reaksi esterfikasi steglich untuk membentuk
senyawa vanilil salisilat. Lalu diuji aktivitas antibakteri dari senyawa vanilil
salisilat tersebut terhadap mikroba S.Aureus dan E.Coli dengan konsentrasi
vanilin salisilat 200 ppm (P2), 400 ppm (P4), dan 600 ppm (P6) pada konsentrasi
600 ppm (P6) memiliki zona bening tertinggi yaitu 6,4 mm pada mikroba
S.Aureus dan pada E.Coli 7,4 mm pada konsentrasi 600 ppm (P6) terhadap
pembanding kloramfenikol yang berarti senyawa vanilil salisilat ini memiliki
aktivitas sebagai antibakteri.
Kata kunci : Vanillil alkohol, asam salisilat, esterifikasi steglich, antibakteri,
Staphylococcus aureus, Escherichia coli.
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) diketahui sebagai salah satu tanaman yang
mengandung senyawa tanin dengan berbagai aktivitas farmakologi. Faktor yang
mempengaruhi senyawa metabolit sekunder suatu tanaman salah satunya adalah
ketinggian tempat tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar tanin
total pada daun jambu biji dari daerah Bogor, Sukabumi dan Lembang dengan
variasi ketinggian tempat tumbuh yang berbeda. Senyawa tanin pada daun jambu
biji diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi. Kadar
tanin total ditetapkan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan
pereaksi Folin Ciocalteu dan natrium karbonat jenuh yang akan menghasilkan
warna biru bila bereaksi dengan tanin. Asam tanat digunakan sebagai
pembanding. Panjang gelombang maksimum yang digunakan adalah 723,4 nm.
Rata-rata kadar tanin total pada daun jambu biji dari daerah Bogor, Sukabumi dan
Lembang berturut-turut yaitu 27,6161%, 25,3241% dan 22,9338%. Dengan
demikian disimpulkan bahwa variasi ketinggian tempat tumbuh berpengaruh
signifikan terhadap kadar tanin total ekstrak etanol 70% daun jambu biji.
Kata kunci: daun jambu biji, ekstrak etanol 70%, ketinggian tempat tumbuh,
spektrofotometri uv-vis, tanin total
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menghambat proses autooksidasi pada semua bahan yang mengandung lipid. Senyawa vanilil meta-hidroksibenzoat adalah salah satu senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis ester vanilil meta-hidroksibenzoat dengan metode esterifikasi steglich dan mengetahui potensi vanilil meta-hidroksibenzoat sebagai antioksidan dengan metode DPPH. Tahap awal penelitian ini dilakukan reduksi vanilin menggunakan Natrium Borohidrida sehingga diperoleh vanilil alkohol dengan rendemen sebesar 76,0333%. Kemudian dilakukan reaksi esterifikasi steglich dengan mereaksikan vanilil alkohol dan asam meta-hidrosibenzoat dengan meggunakan katalis DCC (N,N'-Dicyclohexylcarbodiimide) dan DMAP (4-Dimethylaminopyridine) dalam pelarut tetrahidrofuran. Ester vanilil meta-hidroksibenzoat yang dihasilkan dari penelitan memiliki rendemen sebesar 43,8675 % dan memiliki kemampuan antioksidan dengan IC50 sebesar 28,91 μg/mL.
Kata kunci : vanilil alkohol, asam meta-hidroksibenzoat, esterifikasi steglich, uji antioksidan DPPH
Enzim xilanase saat ini telah diaplikasikan dalam pembuatan gula xilosa. Gula
xilosa diperoleh dari xilan yang dihidrolisis oleh enzim xilanase. Salah satu
sumber enzim xilanase yang dapat dimanfaatkan adalah limbah cairan rumen sapi.
Aktivitas enzim xilanase dari cairan rumen sapi dapat ditingkatkan dengan
penambahan ion logam Mn2+ sebagai kofaktor. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi optimum ion logam Mn2+ sebagai kofaktor terhadap
aktivitas xilanolitik enzim xilanase dari cairan rumen sapi. Pemisahan enzim
xilanase dari cairan rumen sapi dengan penambahan garam amonium sulfat.
Optimasi kofaktor menggunakan rancangan one factor pada Response Surface
Methodology. Penentuan aktivitas enzim xilanase dengan menggunakan metode
dinitrosalisilat dan penentuan kadar protein enzim dari cairan rumen sapi
menggunakan metode Bradford. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi optimum
ion logam Mn2+ sebagai kofaktor enzim xilanase dari cairan rumen sapi adalah
5,19 mM dengan aktivitas enzim xilanase sebesar 2,7809 U/ml.
Kata Kunci: enzim xilanase, kofaktor, rumen sapi.
esterifikasi dengan metode steglich dan mengetahui potensi senyawa vanilil
benzoat sebagai antioksidan dengan metode DPPH. Asam benzoat dan vanilil
alkohol merupakan senyawa fenolik yang diperkirakan memiliki aktivitas
antioksidan. Vanilil alkohol yang dihasilkan pada penelitian ini berasal dari
vanilin yang direduksi menggunakan NaBH4. Esterifikasi vanilil alkohol dengan
asam benzoat menggunakan DCC (Disikloheksilkarbodiimida) dan DMAP (4-
N,N-dimetilaminopiridin) sebagai aktivator dan katalis serta menggunakan
tetrahidrofuran sebagai pelarut. Uji aktivitas antioksidan senyawa hasil sintesis
diperoleh nilai IC50 61,65 ppm, yang berarti senyawa vanilil benzoat ini memiliki
aktivitas antioksidan.
Kata kunci: esterifikasi steglich, vanilil benzoat, asam benzoat, vanilil alkohol, uji
antioksidan DPPH
Imobilisasi obat dalam hidrogel merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
mengontrol laju pelepasan obat terkendali. Telah dilakukan imobilisasi Metformin
HCl dalam hidrogel poli (vinil alkohol) (PVA) - natrium alginat (NaAlg) dengan
teknik iradiasi. Satu seri campuran larutan PVA/NaAlg (5/1%) yang mengandung
Metformin HCl (10- 30 mg), dibeku-lelehkan (3 siklus) dan diradiasi pada beragam
dosis (5-15 kGy). Hidrogel dikarakterisasi dengan spektrofotometer Fourier
Transform-Infra Red (FT-IR), Scanning Electron Mycroscopy (SEM), Differential
Scanning Calorimetry (DSC). Fraksi gel dan daya serap air ditentukan secara
gravimetri. Uji pelepasan Metformin HCl dari hidrogel dilakukan dalam air suling
suhu 37 0C diukur dengan spektrofotometer Ultraviolet Visible (UV-Vis). Hasil
evaluasi menunjukkan meningkatnya dosis radiasi 5-15 kGy, fraksi gel hidrogel
meningkat 76,90%-81,39%, dengan meningkatnya dosis radiasi 5-15 kGy terlihat,
jumlah kumulatif obat menurun 78,14%-33,67% yang diukur pada jam ke-16. Dan
meningkatnya dosis obat 10-30 mg, jumlah kumulatif obat yang lepas relatif menurun
78,14-32,97%. Hidrogel PVA-NaAlg berstruktur pori yang tidak teratur dari hasil
pengujian SEM. Hasil pengukuran FTIR mengkonfirmasi terbentuknya ikatan silang
dalam matrik hidrogel. Hidrogel PVA-NaAlg selayaknya dapat digunakan sebagai
matriks pelepasan obat.
Kata Kunci: Hidrogel, Iradiasi Gamma, Sintesis, Metformin HCl, Sediaan Lepas
Lambat, Fourier Transform Infrared (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM),
Thermo DSC (Differential Scanning Calorimetry).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis iradiasi sinar gamma
dan konsentrasi kitosan dalam pembentukan Ag Nano-Kitosan, yaitu dengan
menggunakan kitosan yang dilarutkan dalam asam laktat sebagai penstabil Ag
Nano yang diiradiasi sinar gamma. Sembilan formula larutan mengandung [2 mM
AgNO3 dalam kitosan dengan konsentrasi 0,3%, 0,5%, dan 0,7% (b/v)] diiradiasi
dengan iradiasi sinar gamma pada dosis 5, 10, dan 15 kGy pada suhu kamar.
Parameter yang ditentukan dari Ag Nano-Kitosan hasil iradiasi meliputi
konsentrasi kitosan dan dosis iradiasi sinar gamma. Ag Nano-Kitosan yang telah
terbentuk diidentifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis, particle size
analyzer (PSA), dan FT-IR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi
terbaik untuk pembuatan Ag Nanopartikel dengan menggunakan perbandingan
kitosan-asam laktat = 0,7 : 2 dengan dosis iradiasi sebesar 15 kGy menunjukkan
panjang gelombang 409 nm yang merupakan ciri khas terbentuknya Ag-Nano.
Ukuran partikel Ag yang di ukur dengan particle size analyzer adalah 30 nm.
Hasil uji dengan FT-IR menunjukkan tidak terjadi perubahan gugus fungsi pada
sampel sebelum dan setelah iradiasi. Hasil penelitian konsentrasi dan dosis
iradiasi dengan ukuran nano partikel juga diperkuat dengan uji anova dengan nilai
Sig. 0,000.
Kata kunci: nanopartikel Ag-Kitosan, asam laktat, iradiasi sinar gamma
Dalam rangka untuk mendapatkan hidrogel superabsorben yang dapat dipakai
khususnya di bidang farmasi, telah disintesis satu seri hidrogel superabsorben
menggunakan teknik radiasi gamma pada suhu ruangan dari kalium akrilat dan
polivinil alkohol (PVA). Larutan yang mengandung asam akrilat yang telah
dinetralisasi 50% dengan kalium hidroksida dan beragam konsentrasi polivinil
alkohol (PVA) (3-9%) diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 5 kGy. Hidrogel
hasil iradiassi dikarakterisasi dengan fourier transform infra red spestroscopy (FTIR)
dan scanning electron microscope (SEM). Pengaruh konsentrasi PVA terhadap
fraksi gel, kinetika swelling dan equilibium degree of swelling (EDS) dievaluasi.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada konsentrasi PVA 3% diperoleh fraksi gel
optimum 92,04%, 935 g/g untuk nilai rasio swelling dalam air selama 40 menit,
860-868 g/g untuk nilai rasio swelling dalam larutan urea 0,009-0,9% selama 60
menit, 156-813 g/g untuk nilai rasio swelling dalam larutan NaCl 0,009-0,9%
selama 60 menit, 900 g/g untuk nilai keseimbangan pengembangan HSA (EDS)
selama 24 jam. Hasil pengujian spektrum FT-IR mengkonfirmasi kemungkinan
terjadi perubahan gugus fungsi dan ikatan rangkap dari struktur hidrogel.
Pengujian SEM menunjukkan porositas hidrogel memiliki diameter dengan
ukuran yang tidak teratur dimulai dari 48,3 sampai 233,6 μm.
Kata kunci : Asam akrilat, Polivinil alkohol (PVA), iradiasi gamma,
superabsorben
Dalam rangka pengembangan Hidrogel Superabsorben biodegradable yang dapat digunakan khususnya dibidang kesehatan, telah dilakukan sintesis. Hidrogel Superabsorben poli natrium akrilat-polivinilpirolidon menggunakan teknik iradiasi gamma. Satu seri larutan asam akrilat (15%, v/v) dinetralkan dengan NaOH 50%, masing-masing ditambahkan polivinilpirolidon dengan perbandingan asam akrilat dan polivinilpirolidon 15:0,5 ; 15:1 ; 15:1,5 ; 15:2 (% berat) diiradiasi pada dosis tunggal radiasi 10 kGy. Pengaruh konsentrasi polivinilpirolidon terhadap rasio swelling dan fraksi gel hidrogel. Karakterisasi hidrogel superabsorben diukur menggunakan spektrofotometer fourier transform infrared (FT-IR) dan scanning electron microscope (SEM). Pada kondisi optimum (50% netralisasi, 0,5 g polivinilpirolidon) hidrogel menunjukan swelling yang tinggi (24 jam) dengan kemampuan menyerap air ~916 g/g dan nilai fraksi gel sebesar 98,22%. Hasil analisis gugus fungsi menggunakan FT-IR mengkonfirmasi kemungkinan perubahan gugus fungsi dan ikatan rangkap dari struktur hidrogel yang diperoleh dari hasil radiasi. Hasil pengukuran SEM mengkonfirmasi bahwa hidrogel superabsorben ini berpori dengan ukuran diameter pori dalam rentang rentang 43,8-177,3 μm.
Kata Kunci : Hidrogel superabsorben, asam akrilat, polivinilpirolidon, iradiasi, ikatan silang, swelling, spektrofotometer fourier transform infrared (FT-IR) dan scanning electron microscope (SEM).
Selulosa merupakan salah satu sumber sintesa etanol yang terdapat pada berbagai tumbuhan, diantaranya adalah pohon mahoni. Dalam sintesis etanol dari tumbuhan, diperlukan proses delignifikasi untuk mendegradasi lignin yang mengikat selulosa pada kayu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi optimal delignifikasi kayu mahoni. Penilitian ini diawali dengan menghaluskan kayu, lalu diayak menggunakan ayakan mesh no. 60 untuk keseragaman ukuran dan memperbesar luas permukaan. Dilanjutkan dengan perendaman serbuk menggunakan NaOCl 0,50% sebagai delignifikator dalam waktu 27, 28, 29, 30, 31 dan 32 jam. Setelah itu dilakukan ekstraksi zat ekstraktif kayu mahoni menggunakan benzena dan etanol dengan metode sokhletasi. Dilanjutkan dengan pengujian kadar lignin dengan metode Klason melalui prinsip hidrolisis selulosa menggunakan H2SO4 pada serbuk kayu agar didapat sisa endapan lignin. Hasil penelitian menunjukkan waktu paling optimal proses delignifikasi adalah 30 jam perendaman yaitu penurunan kadar lignin sebesar 10,05% dengan kenaikan degradasi tertinggi sebanyak 0,20%.
Kata Kunci: pohon mahoni, delignifikasi, NaOCl, lignin
Jahe gajah (Zingiber officinale Roscoe.) adalah salah satu tanaman obat yang
diketahui dan dikenal sebagai obat herbal yang banyak khasiatnya. Parameter ekstrak
dianggap perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas ekstrak yang digunakan sebagai
bahan baku obat. Untuk memperoleh bahan baku ekstrak yang seragam perlu
dilakukan standarisasi ekstrak sehingga keamanan dan efektifitas nya terjamin, yaitu
dengan penetapan mutu ekstrak melalui parameter non spesifik. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui parameter non spesifik meliputi penetapan kadar air, kadar
abu total, kadar abu tidak larut asam, bobot jenis, dan cemaran logam Pb dan Cd
dalam ekstrak etanol 70% rimpang jahe gajah dengan menggunakan metode maserasi.
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan. Hasil penelitian
menunjukkan ekstrak etanol 70 % rimpang jahe gajah memiliki nilai rendemen
ekstrak sebesar 16,49 %; susut pengeringan 7,16 % b/b; kadar air 7,92 %; kadar abu
total 10,52 % b/b; kadar abu tidak larut asam 4,477 % b/b; bobot jenis 1,047 b/b; dan
cemaran logam berat Pb dan Cd negatif. Dari parameter yang diteliti kadar abu total
dan kadar abu tidak larut asam belum memenuhi persyaratan mutu ekstrak yang telah
ditentukkan.
Kata kunci: ekstrak etanol 70%, rimpang jahe gajah, Zingiberis 0fficinale Roscoe,
uji parameter non spesifik
Tanin diketahui sebagai salah satu senyawa metabolit sekunder yang terdapat
pada daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) serta memiliki banyak
efek farmakologis. Produksi metabolit sekunder tanaman dipengaruhi oleh salah
satu faktor yaitu ketinggian tempat tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk
menetapkan kadar tanin total daun salam yang diperoleh dari tempat tumbuh
dengan ketinggian berbeda yakni Bogor, Sukabumi, dan Lembang. Senyawa tanin
pada daun salam diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol
70%. Kadar tanin total ditetapkan dengan metode spektrofotometri uv-vis
menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu dan natrium karbonat jenuh yang akan
menghasilkan kompleks warna biru bila bereaksi dengan tanin. Sebagai
pembanding digunakan asam tanat. Panjang gelombang maksimum yang
digunakan adalah 723,4 nm. Rata-rata kadar tanin total pada daun salam Bogor,
Sukabumi, dan Lembang berturut-turut yaitu 25,8221%, 23,6303%, 20,6210%.
Dapat disimpulkan bahwa ketinggian tempat tumbuh berpengaruh signifikan
terhadap kadar tanin total dalam ekstrak etanol 70% daun salam.
Kata kunci: ekstrak etanol 70% daun salam, ketinggian tempat tumbuh,
spektrofotometri uv-vis, tanin total
Hidrogel adalah struktur tiga dimensi polimer hidrofilik yang dapat menyerap dan mempertahankan air atau cairan biologis. Telah dilakukan penelitian sintesis dan karakterisasi hidrogel Polivinil Alkohol (PVA) dan gel lidah buaya (Aloe vera (L.) Burm. F.) dengan teknik radiasi untuk pembalut luka. Penelitian ini bertujuan membuat hidrogel dari campuran polimer hidrofilik PVA dan gel lidah buaya melalui iradiasi sinar gamma yang dapat dipakai untuk pembalut luka. Larutan PVA (10% berat) yang mengandung gel lidah buaya (5%, 10%, 15%), dibeku lelehkan (3 siklus) dan diradiasi dengan variasi dosis (10 kGy sampai 20 kGy). Hidrogel dikarakterisasi dengan spectrophotometer Fourier Transfrom Infra-Red (FT-IR) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Fraksi gel, daya serap air, dan laju penguapan air ditentukan secara gravimetri. Sifat mekanik hidrogel diukur dengan Instron meter. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan dosis iradiasi dari 10 kGy hingga 20 kGy dan peningkatan konsentrasi gel lidah buaya, peningkatan perpanjangan putus dan tegangan putus hidrogel, peningkatan laju penguapan air hidrogel, kemampuan hidrogel menyerap air relatif menurun, fraksi gel hidrogel cenderung tetap. Pengamatan menggunakan SEM, menunjukkan hidrogel PVA-Gel lidah buaya memiliki struktur pori yang tidak teratur dengan ukuran 5 μm sampai 23 μm. Hidrogel PVA-Gel lidah buaya selanjutnya dapat digunakan sebagai pembalut luka.
Kata Kunci : Hidrogel, pembalut luka, Polivinil Alkohol (PVA), gel lidah buaya, Aloe vera (L.) Burm. f.
Penelitian ini bertujuan membuat hidrogel PVA-PVP dengan variasi dosis radiasi untuk digunakan sebagai alternatif proses imobilisasi dan pelepasan terkendali pada Kaptopril serta mempelajari karakteristik hidrogel. Telah dilakukan imobilisasi dan pelepasan Kaptopril dalam matriks hidrogel PVA (polivinil alkohol)-PVP (polivinil pirrolidon). Larutan PVA-PVP (6:4) yang mengandung Kaptopril (10 mg - 20 mg), dibeku-lelehkan (3 siklus) dan diradiasi dengan variasi dosis (0 kGy – 20 kGy). Hidrogel dikarakterisasi dengan Spektrofotometer Fourier Transform-Infra Red (FT-IR), Scanning Electron Microscope (SEM). Fraksi gel dan daya serap air ditentukan secara gravimetri. Uji pelepasan Kaptopril dari hidrogel dilakukan dalam larutan NaCl 0,9% diukur dengan Spectrofotomer Ultraviolet Visible (Uv-Vis). Hasil evaluasi menunjukkan meningkatnya dosis iradiasi dari 0 kGy hingga 20 kGy, fraksi gel hidrogel meningkat dan kemampuan menyerap air hidrogel meningkat. Pelepasan kumulatif obat dari matrik hidrogel dengan meningkatnya dosis iradiasi hingga 20 kGy relatif menurun. Pengamatan menggunakan SEM, menunjukkan hidrogel PVA-PVP mempunyai struktur pori yang tidak teratur. Hidrogel PVA-PVP selayaknya dapat digunakan sebagai matriks pelepasan obat.
Kata Kunci : Imobilisasi, Hidrogel, Katopril, PVA, PVP.
Salah satu pengembangan hidrogel dalam bidang kesehatan yang berkembang
sangat pesat saat ini adalah untuk pembalut luka. Telah dilakukan penelitian untuk
mempelajari apakah hidrogel berbasis Polivinil alkohol (PVA)-gelatin dari sisik
ikan kakap putih dapat dibuat untuk pembalut luka yang diproses dengan teknik
iradiasi gamma. Satu seri larutan PVA(10%) yang mengandung gelatin (0, 1, 2, 3,
4%), dibeku-lelehkan (3 siklus) dan diiradiasi pada dosis (10 dan 20 kGy) serta
dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infra Red (FT-IR) dan Scanning
Electron Mycroscopy (SEM). Fraksi gel, daya serap air dan persentase laju
penguapan air hidrogel diuji secara gravimetri, perpanjangan putus dan kekuatan
tarik hidrogel diuji dengan Universal Testing Meter (Instron). Hasil evaluasi
menunjukkan bahwa dengan meningkatnya konsentrasi gelatin dari 0% hingga
4% dengan variasi dosis iradiasi (10 dan 20 kGy), fraksi gel hidrogel menurun.
Meningkatnya konsentrasi gelatin menunjukkan hasil daya serap air, laju
penguapan air, tegangan tarik dan perpanjangan putus hidrogel meningkat seiring
dengan meningkatnya dosis iradiasi gamma (10 dan 20 kGy). Hidrogel PVAgelatin
berstruktur pori yang tidak teratur dari hasil pengujian SEM. Hasil
pengukuran FTIR mengkonfirmasi terbentuknya ikatan silang dalam matrik
hidrogel. Hidrogel PVA-gelatin selayaknya dapat dimanfaatkan untuk pembalut
luka.
Kata Kunci: Polivinil alkohol (PVA), Gelatin, Iradiasi Gamma, Hidrogel,
Pembalut luka.
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Daun sendok
(Plantago major L.) merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki aktivitas
antihiperurisemia, karena mampu berikatan dan menghambat reseptor xantin
oksidase sehingga dapat menurunkan kadar asam urat di dalam darah dan
memiliki kandungan senyawa flavonoid: apigenin-7-glucosid, baicalein,
hispidulin, hispidulin-7-glucuronide, homoplantaginin, luteolin-7-glucosid,
luteolin-7-diglucosid, luteolin 6-hydroxy-4’methoxy-7-galactoside, nepetin 7-
glucoside, plantaginin, scutellarein. Penelitian ini bertujuan untuk mencari
kandungan senyawa flavonoid terbaik dari daun sendok yang memiliki skor
ChemPLP lebih besar daripada ligan pembanding (Allopurinol) dan memenuhi
aturan Lipinski’s Rule of Five sehingga dapat dijadikan kandidat obat
antihiperurisemia. Aplikasi yang digunakan yaitu ChemDraw Professional,
MarvinSketch, YASARA, PLANTS, serta Discovery Studio. Scutellarein
memiliki skor yang paling besar -99,0641 kkal/mol dibandingkan dengan
allopurinol yang memiliki nilai skor ChemPLP -98,8155 kkal/mol dan memenuhi
aturan Lipinski’s Rule of Five. Maka dapat disimpulkan bahwa senyawa
scutellarein dapat berpotensi sebagai antihiperurisemia.
Kata kunci: Plantago major L., molecular docking, hiperurisemia.
Penelitian sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa daun mara (Macaranga tanarius (L) Mull.Arg) dapat digunakan sebagai tanaman obat karena memiliki aktivitas antibakteri, antiinflamsi. Senyawa yang dimiliki yang terkandung adalah flavonoid, tanin, saponin. Tetapi masih sedikit penelitian mengenai daun mara sebagai antioksidan dan uji toksisitas terhadap BSLT.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dengan metode DPPH serta toksisitasnya dengan metode BSLT serta hasil fraksinasinya. Pengujian Aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat nilai IC50 didapatkan dari analisa regresi linear. Sedangkan pengujian uji toksisitas akut menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Menggunakan konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm, 100 ppm dan 10 ppm. Pada tiap konsentrasi menggunakan 10 ekor larva Artemia salina Leach dan dilakukan pengamatan mortalitas. Nilai LC50 didapatkan dari regresi linear persentase kematian dan log dosis. Hasil penelitian ini menunjukkan fraksi etil asetat daun Macaranga tanarius (L) Mull.Arg. memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi yaitu 8,03 μg/mL dan tidak bersifat toksik sehingga berpotensi sebagai senyawa antioksidan.
Kata Kunci: Macaranga tanarius (L) Mull.Arg., aktivitas antioksidan, IC50, BSLT, Artemia salina Leach, Toksisitas, LC50
Nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan bagian dari famili labiatae.
salah satu kandungan kimia yang terkandung dalam minyak atsiri daun nilam
yaitu senyawa patchouli alcohol, senyawa tersebut memiliki bioaktifitas sebagai
antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil minyak atsiri daun
nilam dan aktivitas antioksidan dari minyak atsiri daun nilam dengan metode
DPPH. Minyak atisiri diekstraksi dengan metode destilasi uap air. Identifikasi
komponen minyak atsiri dilakukan menggunakan Gas Chromatography mass
spectrometry (GC-SM). Uji aktivitas antioksidan minyak atsiri dilakukan dengan
metode DPPH pada panjang gelombang 518 nm. Hasil menunjukan profil minyak
atsiri dari daun nilam Citeureup terdapat 18 komponen senyawa kimia dengan
komponen patchouli alcohol sebesar 18,12% sedangkan pada minyak atsiri daun
nilam Batu terdapat 14 komponen senyawa kimia dengan komponen patchouli
alcohol sebesar 26,31%. Nilai IC50 minyak atsiri daun nilam Citeureup sebesar
22,45 μg/ml dengan AAI sebesar 7,03 sedangkan IC50 minyak atsiri daun nilam
Batu sebesar 19,88 μg/ml dengan AAI sebesar 7,95.
Kata Kunci : Antioksidan, Minyak atsiri, Nilam, Pogostemon cablin Benth., Gas
Chromatography mass spectrometry (GC-SM), DPPH
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa
metabolit sekunder dari fraksi etil asetat kulit batang Koordersiodendron
pinnatum Merr. Penelitian ini dilakukan dengan metode Kromatografi kolom
gravitasi menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Kromatografi
kolom gravitasi menggunakan elusi gradien dari n-heksana 100% sampai metanol
100% sehingga diperoleh satu senyawa murni. Identifikasi kemurnian
menggunakan kromatografi lapis tipis. Karakterisasi senyawa murni yang
diperoleh dilakukan menggunakan spekstroskopi NMR, UV-Vis, IR, dan LCMS.
Berdasarkan hasil analisis dengan spektrofotometer UV-Vis, senyawa hasil isolasi
menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 345 nm dan 260 nm. data
spektrum FTIR isolat murni memiliki gugus –OH, C=C, C=O dan C-O. Data
LCMS isolat murni mempunyai bobot molekul 192,17 m/z. Data 1H-NMR dan
13C-NMR menunjukkan adanya senyawa golongan kumarin. Dari data hasil
isolasi menunjukkan golongan kumarin jenis skopoletin. Uji aktivitas antioksidan
skopoletin menggunakan metode DPPH tidak menunjukkan aktivitas antioksidan
yang kuat dengan IC50 161, 9313 μg/mL.
Cakar ayam (Selaginella biformis A. Braun ex Kuhn) dan benalu alpukat
(Scurrula sp) merupakan salah satu bagian dari tanaman yang banyak digunakan
oleh masyarakat sebagai obat tradisonal yang berkhasiat sebagai obat antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak tunggal
dan aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak dari ekstrak air cakar ayam
(Selaginella biformis A. Braun ex Kuhn) dan benalu alpukat (Scurrula sp) dengan
metode DPPH. Efek antioksidan dievaluasi berdasarkan persentase inhibisi yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak air cakar ayam (Selaginella biformis A.
Braun ex Kuhn) dan benalu alpukat (Scurrula sp) menghasilkan efek yang
sinergis pada pengkombinasian ekstrak dengan menunjukkan kenaikan persentasi
inhibisi di bandingkan ekstrak tunggalnya.
Asam urat yaitu hasil akhir metabolisme purin dalam tubuh. Asam urat berlebih
tidak akan tertampung dan termetabolisme mengakibatkan hiperurisemia. Ligan
flavonoid yang digunakan 3′-Geranyl-3-prenyl-2′, 4′, 5, 7-tetrahydroxyflavone, 3′, 8-
Diprenyl-4′, 5, 7-trihydroxyflavone, kuwanon S, 8-geranylapigenin, kaempferol,
morusin, atalantoflavone, cyclomulberrin, sanggenon J, sanggenon K,
cyclomorusin. Tujuan penelitian ini mencari kandungan senyawa flavonoid
terbaik dari daun murbei yang memiliki score ChemPLP lebih rendah daripada
ligan pembanding dan memenuhi aturan Lipinski`s Rule of Five sehingga dapat
dijadikan kandidat obat antihiperurisemia. Aplikasi yang digunakan yaitu
PLANTS. Sebelas senyawa flavonoid akan dibandingkan dengan obat allopurinol,
senyawa flavonoid tersebut mampu menghambat xantin oksidase sehingga tidak
akan terbentuk asam urat. Hasil penelitian ini senyawa flavonoid dari kaempferol
memiliki score ChemPLP sebesar -95,1994 kkal/mol, sedangkan allopurinol
sebesar -98,8115 kkal/mol dan senyawa kaempferol memenuhi aturan Lipinski’s
Rule of Five. Maka dapat disimpulkan bahwa ligan senyawa tersebut memiliki
nilai score ChemPLP yang mendekati dengan obat allopurinol, serta berpotensi
sebagai kandidat obat antihiperurisemia.
Tanaman mindi (Melia azedarach L.) merupakan salah satu tanaman bahan alam
yang mengandung obat yang dapat digunakan sebagai antioksidan karna memiliki
kandungan kimia antara lain saponin, flavonoid, dan polifenol yang dapat
meredam dampak negatif dari radikal bebas. Flavonoid mempunyai kemampuan
untuk mereduksi radikal bebas dengan cara mendonorkan atom hidrogennya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari fraksi ekstrak
etanol 96% daun mindi yang dapat ditentukan dengan metode DPPH, sebagai
pembanding bahan uji yang digunakan ialah kuersetin. Aktivitas antioksidan
masing-masing fraksi dinyatakan dengan berkurangnya intensitas warna ungu
akibat terjadinya peredaman radikal DPPH oleh antioksidan. Panjang gelombang
maksimum DPPH yang diperoleh adalah 517 nm. Konsentrasi yang digunakan
untuk setiap bahan uji adalah 20, 40, 60, 80, dan 100 g/ml. Absorbansi bahan uji
dibaca dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis sehingga diperoleh nilai
persen perendaman. Hasil yang diperoleh kemudian diplotkan secara statistik
dengan menggunakan uji analisa regresi linear. Kuersetin memiliki nilai IC50
sebesar 7,987g/ml dengan nilai IAA sebesar 12,518. Fraksi n-heksan, fraksi etil
asetat dan fraksi air memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 77,05g/ml,
26,645g/ml, dan 51,186g/ml dengan IAA berturut-turut sebesar 1,297,
3,753,1,953. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi daun mindi
memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dalam merangkap radikal bebas namun
masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuersetin.
Biji pepaya (Carica papaya L.) memiliki beberapa kandungan senyawa yang diduga memiliki efek penurunan kadar kolesterol dengan mekanisme sebagai penghambat enzim HMG-CoA reductase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa terbaik manakah dari biji pepaya yang memiliki interaksi dan afinitas terbaik terhadap enzim HMG-CoA reductase. Mekanisme interaksi molekul antara ligan-reseptor dapat dilakukan melalui metode molecular docking dengan software PLANTS. Ligan ditambatkan pada reseptor HMG-CoA reductase. Analisa interaksi ikatan hidrogen dilakukan melalui metode visualisasi menggunakan software Molegro Molecular Viewer (MMV). Adapun ligan dari kandungan senyawa pada biji pepaya yaitu, karpain, benzil isothiosinat, benzil glukosinolat, glukotropeolin, benzil tiourea, asam oleat, dan β-sitosterol. Hasil interaksi ligan-reseptor pada senyawa kandungan biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap reseptor HMG-CoA reductase, diperoleh satu senyawa terbaik, yaitu benzil glukosinolat yang memiliki ChemPLP score sebesar -90,5491 kkal/mol serta memiliki sebanyak delapan interaksi ikatan hidrogen dan berpotensi untuk dapat dikembangkan sebagai kandidat obat antihiperkolesterolemia.
Metformin HCl memiliki bioavailabilitas rendah dan waktu paruh pendek yaitu 1,5 sampai 3 jam, sehingga dibuat dalam matriks hidrogel yang dapat digunakan dalam sistem pelepasan obat terkendali. Kombinasi hidrogel PVA-Gelatin memiliki variasi konsentrasi gelatin 0,5% sampai 2,0% dengan dosis Metformin HCl 10 mg sampai 30 mg yang diiradiasi sinar gamma pada dosis iradiasi 25 kGy. Hidrogel dikarakterisasi dengan spektrofotometer Fourier Transform-Infra Red (FTIR), hasil menunjukkan terjadinya pergeseran gelombang. Hasil Scanning Electron Microscopy menunjukkan bahwa PVA-Gelatin dengan konsentrasi 0,5% memiliki pori yang teratur. Selain itu dilakukan uji fraksi gel yang didapatkan sebesar 83,09% sampai 93,82%. Hasil daya serap airnya semakin meningkat dengan lamanya waktu perendaman. Tahapan terakhir dilakukan Uji pelepasan Metformin HCl diukur dengan spektrofotometer Ultraviolet-Visible (UV-Vis). Hasil yang didapatkan semakin tinggi konsentrasi gelatin maka semakin kecil persentase pelepasannya. Hidrogel PVA-Gelatin hasil iradiasi gamma dapat digunakan sebagai matriks pelepasan terkendali obat.
Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Terapi farmakologi yang digunakan dalam mengobati DM adalah agen penghambat aktivitas α-glukosidase. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dari ekstrak dan fraksi Artocarpus elasticus Reinw ex Blume. Serbuk dimaserasi menggunakan metanol, kemudian difraksinasi menggunakan n-heksana, etil asetat, dan n-butanol. Berdasarkan uji penghambatan aktivitas α-glukosidase pada ekstrak metanol, fraksi n-heksana, etil asetat, n-butanol dan air, diperoleh hasil nilai IC50 secara berturut-turut adalah 1,95 μg/mL; 8,67 μg/mL; 8,67 μg/mL; 1,24 μg/mL dan 9,30 μg/mL. Selanjutnya, dilakukan uji total fenolik dengan konsentrasi 500 μL dan 250 μL terhadap ekstrak metanol, fraksi n-heksana, etil asetat, n-butanol dan air, diperoleh hasil nilai TPC secara berturut-turut yaitu 7,4428% dan 7,7752%; 3,8534% dan 4,0010%; 10,4927% dan 10,8583%; 15,6852% dan 16,5767%; 0,0098% dan 0,1310%. Kemudian fraksi etil asetat dilakukan fraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum (KCV) dengan eluen bergradien (n-heksana, etil asetat dan metanol) sehingga diperoleh 9 subfraksi. Berdasarkan uji penghambatan aktivitas α-glukosidase pada subfraksi 1 sampai subfraksi 9 secara berturut-turut yaitu 132,95 μg/mL; 11,47 μg/mL; 8,85 μg/mL; 1,39 μg/mL; 1,38 μg/mL; 1,42 μg/mL; 4,10 μg/mL; 8,74 μg/mL; dan 8,08 μg/mL. Hasil tersebut menunjukkan bahwa subfraksi yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi yaitu subfraksi kelima. Metabolit sekunder yang aktif sebagai inhibitor α-glukosidase merupakan senyawa polar.
Tanaman Nyiri (Xylocarpus granatum J. König) mengandung flavonoid, tanin, saponin, hidrokuinon dan triterpenoid. Berdasarkan penelitian Zamani dkk (2014) bahwa biji Xylocarpus granatum mengandung flavonoid, tanin dan saponin untuk mencegah resiko hiperpigmentasi kulit akibat terpapar radiasi ultraviolet dari sinar matahari. Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan dalam ekstrak dan fraksi kulit batang nyiri. Pengujian dilakukan menggunakan ekstrak dan fraksi kulit batang nyiri dengan metode DPPH, sebagai pembanding bahan uji digunakan Kuersetin. Panjang gelombang maksimum DPPH yang diperoleh adalah 517 nm. Absorbansi bahan uji dibaca dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis sehingga diperoleh nilai persen perendaman. Hasil yang diperoleh kemudian diplotkan secara statistik dengan menggunakan uji analisa regresi linear. Kuersetin memiliki nilai IC50 sebesar 7,987 μg/ml. Fraksi N-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 54,4414; 18,312 μg/ml, dan 45,765 μg/ml. Sedangkan IAA fraksi air dan fraksi n-heksan berturut-turut adalah sebesar 2,1849 dan 1,8368. Bedasarkan aturan indeks aktivitas antioksidan, maka fraksi etil asetat dan fraksi air tergolong senyawa beraktivitas antioksidan sangat kuat. Sedangkan n-heksan tergolong senyawa beraktivitas antioksidan kuat. Meskipun demikian, aktivitas antioksidan dari fraksi etil asetat masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuersetin dengan nilai IC50 sebesar 7,987 μg/ml dengan IAA sebesaar 12,51
Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya kadar asam urat yang meningkat diatas normal. Hiperurisemia dapat diatasi dengan cara menurunkan kadar asam urat melalui penghambatan enzim xantin oksidase. Tujuan penelitian ini adalah mencari kandungan senyawa flavonoid terbaik dari kayu secang yang memiliki score ChemPLP dan memenuhi aturan Lipinski’s Rule of Five. Sebelas senyawa dari kandungan flavonoid kayu secang akan dibandingkan dengan allopurinol. Pada penelitian ini digunakan aplikasi yaitu PLANTS. Hasil penelitian ini menunjukkan senyawa flavonoid kayu secang yang memiliki nilai score chemPLP terendah adalah sappan kalkon dengan nilai yang diperoleh sebesar -95,7374 kkal/mol. Score chemPLP allopurinol -98,8155 kkal/mol sehingga, sappan kalkon bisa dikembangkan sebagai kandidat obat antihiperurisemia karena score chemPLP nya tidak berbeda jauh dengan allopurinol dan dapat dijadikan kandidat obat oral karena memenuhi syarat Lipinski’s Rule of Five.
Kata Kunci: Caesalpinia sappan L, Flavonoid, Antihiperurisemia, Molecular Docking.
Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis hidrogel superabsorben dari satu seri
campuran asam akrilat (15%, v/v) dinetralkan dengan KOH 50%, masing –masing
ditambahkan dengan gelatin sisik ikan kakap putih pada variasi konsentrasi 1-4 %
dan diiradiasi menggunakan sinar gamma pada dosis 10 kGy. Karakterisasi
terhadap HSA meliputi rasio swelling, fraksi gel, Fourier Transform Infrared
Spectrophotometer (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terbaik untuk pembuatan HSA
menggunakan (50% netralisasi, 4g gelatin) hidrogel menunjukkan swelling yang
tinggi (24 jam) dengan kemampuan menyerap air ~850g/g dan nilai fraksi gel
sebesar 94,21%. Hasil analisis gugus fungsi menggunakan FT-IR mengkonfirmasi
kemungkinan perubahan gugus fungsi dan ikatan rangkap dari struktur hidrogel
yang diperoleh dari hasil iradiasi. Hasil pengukuran SEM menunjukkan
permukaan hidrogel berpori-pori besar yang tidak teratur.
Kata kunci : HSA, Asam akrilat, Gelatin, Iradiasi, Rasio swelling
Kecapi merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat seperti obat batuk, antibakteri, antifungi, antiseptik. Kandungan kimia dalam daun kecapi adalah saponin, flavonoid, triterpenoid, asam koetjapat dan polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antioksidan dalam fraksi daun kecapi. Pengujian dilakukan menggunakan fraksi daun kecapi dengan metode DPPH, sebagai pembanding bahan uji digunakan Kuersetin. Panjang gelombang maksimum DPPH yang diperoleh adalah 517 nm. Absorbansi bahan uji dibaca dengan menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis sehingga diperoleh nilai persen perendaman. Hasil yang diperoleh kemudian diplotkan secara statistik dengan menggunakan regresi linear. Kuersetin memiliki nilai IC50 sebesar 4,24 g/ml dengan IAA sebesar 12,51. Fraksi N-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 85,23 g/ml, 41,66 g/ml, dan 56,38
g/ml dengan IAA berturut-turut sebesar 1,17, 2,4 dan 1,77. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi daun kecapi memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dalam menagkap radikal bebas namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuersetin.
Kata Kunci: Daun Kecapi, DPPH, Antioksidan, Spektrofotometer Uv-Vis.
ntioksidan merupakan senyawa yang mampu menghambat proses
autooksidasi pada semua bahan yang mengandung lipid. Senyawa vanilil meta�hidroksibenzoat adalah salah satu senyawa yang berpotensi sebagai antioksidan.
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis ester vanilil meta-hidroksibenzoat
dengan metode esterifikasi steglich dan mengetahui potensi vanilil meta�hidroksibenzoat sebagai antioksidan dengan metode DPPH. Tahap awal penelitian
ini dilakukan reduksi vanilin menggunakan Natrium Borohidrida sehingga
diperoleh vanilil alkohol dengan rendemen sebesar 76,0333%. Kemudian
dilakukan reaksi esterifikasi steglich dengan mereaksikan vanilil alkohol dan asam
meta-hidrosibenzoat dengan meggunakan katalis DCC (N,N'-
Dicyclohexylcarbodiimide) dan DMAP (4-Dimethylaminopyridine) dalam pelarut
tetrahidrofuran. Ester vanilil meta-hidroksibenzoat yang dihasilkan dari penelitan
memiliki rendemen sebesar 43,8675 % dan memiliki kemampuan antioksidan
dengan IC50 sebesar 28,91 µg/mL.
Chewable lozenges atau gummy merupakan sediaan berbentuk kenyal yang dapat melepaskan zat aktifnya langsung
di dalam mulut atau tenggorokan. Bahan yang berpengaruh dalam konsistensi gummy tersebut berasal dari basis. Dalam sediaan
gummy, gelatin digunakan sebagai basis yang sebagian besar bersumber dari babi dan sapi. Identifikasi sumber bahan dapat
dilakukan dengan teknik PCR dan sekuensing DNA. Penelitian ini bertujuan mengetahui sumber gelatin sediaan gummy impor tanpa
logo halal. Isolasi DNA genom daging babi dan sediaan gummy dilakukan dengan GeneJet Kit. Isolat DNA kemudian diamplifikasi
menggunakan primer spesifik DNA mitokondria sitokrom b. Selanjutnya, amplikon dianalisis dengan elektroforesis dan dilakukan
sekuensing DNA. Hasil elektroforesis amplikon daging babi dan sediaan gummy A menghasilkan pita DNA dengan ukuran 553 bp.
Analisis sekuensing DNA menunjukkan homologi dengan Sus scrofa breed long lin. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
gelatin yang digunakan pada sediaan gummy A mengandung gelatin yang berasal dari babi Sus scrofa breed long lin.
HMG-CoA Reductase, a key enzyme in the cholesterol biosynthesis, catalyzes the conversion of 3-
hydroxy-3-methyl-glutaryl coenzyme A (HMG-CoA) into mevalonate. Therefore, this enzyme is the target
of the cholesterol-lowering drugs known as statins. Carica papaya seed extract contains phytochemical
compounds that are thought to have a cholesterol-lowering effect. The present study was designed to
examine the ability of the secondary metabolites of Carica papaya seeds as an antagonist to HMG-CoA
reductase using in silico molecular docking. The docking analysis was carried out in PLANTS 1.2 software
in which the lowest ChemPLP score, i.e., free energy, was the molecular docking parameter. Seven ligands
were docked with HMG-CoA reductase receptor, three of which were benzyl glucosinolate, oleic acid, and
glucotropaeolin that had the best ChemPLP scores, namely -90.5491 kcal/mol, -81.7665kcal/mol, and -
85.1919 kcal/mol, respectively. Benzyl glucosinolate formed hydrogen bonds with the active site of the
targeted protein. As a conclusion, this compound can inhibit the enzyme HMG-CoA reductase, and it has
the potential for anti-hypercholesterolemia.
Lemon (Citrus limon (Linn) Burm. f) is a plant that has efficacy as antiplatelet. Flavonoids in lemon
potentially obstruct COX-1 (Cyclooxygenase-1) receptor which has an important role in increasing
thromboxane A2 in the process of ischaemic stroke. This research aims at looking for flavonoids activity
from citrus lemon which is expected to be the antiplatelet drug candidates. The method used in this research
was the molecular docking method using Autodock Vina and Pymol software programs. The results showed
that the value of ΔG binding affinity Aspirin as the standard ligand was -6,5 kcal/mol and lemon flavonoid
derivatives that have the lowest ΔG binding affinity value was on Neohesperidin -15,4 kcal/mol and Rutin -
15,3 kcal/mol. This research shows that Neohesperidin and Rutin in lemon can be used as drug candidate of
antiplatelet in ischaemic stroke disease.
KOPOLIMERISASI CANGKOK POLI(KALIUMAKRILAT)-GELATIN HASIL IRADIASI
GAMMA. Hidrogel Super Absorben (HSA) merupakan polimer yang dapat menyerap air dalam jumlah yang
relatif besar (± 1000 kali berat kering) dan salah satu baku penting khususnya untuk popok bayi/dewasa. Satu
seri HSA dibuat dari asam akrilat yang telah dinetralkan sebagian dengan KOH, lalu dicangkokan (grafting)
dengan gelatin pada konsentrasi 1% hingga 4 %(b/v,%) dan diiradiasi menggunakan sinar gamma pada dosis
tunggal 10 kGy (laju dosis 2,5 kGy/jam). Terjadi cangkok gelatin pada polimer diukur menggunakan Fourier
Transform Infra Red (FT-IR) dan morfologi diobservasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).
Fraksi gel dan kemampuan hidrogel dalammempertahankan air yang diserap (rasio swelling) dan Equilibrium
Degree of Swelling (EDS) hidrogel ditentukan dengan metode gravimetri. Hasil evaluasi menggunakan SEM,
morfologi permukaan HSA hasil iradiasi menunjukkan terjadi cangkok polimer (kalium akrilat) pada molekul
gelatin dan hasil pengukuran spektrum FT-IR menunjukkan gugus karboksilat (COOH) yang bereaksi dengan
gelatin.Meningkatnya konsentrasi gelatin hingga 4 %, rasio swelling, fraksi dan EDS hidrogel juga mengalami
peningkatan.HidrogelHSApoli (kaliumakrilat-g-gelatin dapat dipertimbangkan sebagai bahanmaterial kandidat
biodegradable hidrogel untuk aplikasi di biang kesehatan/farmasi.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI BIODEGRADABEL HIDROGEL SUPERABSORBEN
POLI(KALIUMAKRILAT)-g-GLUKOMANANDENGANTEKNIKIRADIASIGAMMA. Telah dilakukan
sintesis satu seri hidrogel superabsorben dari campuran asam akrilat yang dinetralkan sebagian (Dn = 0,5)
dengan KOH pada beragamkonsentrasi glukomanan (0,25%hingga 1%) selanjutnya diiradiasi pada dosis 10
kGy (laju dosis 2,5 kGy/jam) pada suhu kamar. Pengaruh konsentrasi glukomanan terhadap kemampuan
menyerap air dan fraksi gel hidrogel dipelajari. Perubahan struktur kimia hidrogel diukur menggunakan
Fourier Transform Infra Red (FT-IR) dan morfologi permukaan hidrogel diinvestigasi menggunakan Scanning
Electron Microscope (SEM). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada kondisi optimum (0,5 %glukomanan),
rasio swelling hidrogel mencapai nilai 800 g/g dan fraksi gel 94,45 %. Hasil analisis FT-IR mengkonfirmasi
terjadinya pergeseran gugus fungsi rangkap dari C=C asam akrilat, pengujian SEMmenunjukkan permukaaan
hidrogel berpori pori besar yang tidak teratur.
Kualitas ekstrak buah lada (Piper nigrum L.) dipengaruhi oleh komponen dan kadar senyawa didalamnya. Piperin merupakan senyawa alkaloid utama dalam buah lada. Banyaknya piperin yang larut selama proses ekstraksi dipengaruhi oleh jenis pelarut yang digunakan. Penelitian ini didesain untuk mengetahui kadar piperin dalam ekstrak buah lada hitam dan lada putih yang diekstraksi dengan variasi konsentrasi etanol. Ekstraksi buah lada dilakukan dengan metode ekstraksi sokhlet menggunakan variasi konsentrasi etanol (60%, 70% dan 96%) dan kemudian dilanjutkan dengan teknik ekstraksi asam-basa untuk mendapatkan ekstrak alkaloidnya. Ekstrak alkaloid masing-masing dianalisis pada plat KLT silika gel 60 F254 sebagai fase diam dan campuran n-heksana:etil asetat (1:1) sebagai fase gerak. Kadar piperin ditetapkan menggunakan metode KLT-densitometri pada panjang gelombang 254 nm. Hasil menunjukkan bahwa kadar piperin tertinggi diperoleh dari ekstrak buah lada hitam menggunakan pelarut etanol 60% sebagai pelarut pengekstraksi dengan kadar 52,81±4,66 (%b/v) terhadap ekstrak alkaloidnya. Kadar piperin tertinggi diperoleh dari ekstrak buah lada putih menggunakan pelarut etanol dengan konsentrasi 96% sebagai pelarut pengekstraksi dengan kadar 38,72±8,28 (%b/v) terhadap ekstrak alkaloidnya.
Pelaksanaan pengabdian ini bertujuan agar para guru mampu mengelola obat yang tepat dan benar di UKS sekolah-sekolah Muhammadiyah Wilayah DKI Jakarta. Adapun manfaat dari pengabdian ini agar dapat meningkatkan derajat kualitas kesehatan di lingkungan sekolah. Target yang dicapai adalah peningkatan pemahamam para guru penanggung jawab UKS SD, SMP, SMA wilayah PWM DKI Jakarta dengan cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang Obat (DAGUSIBU) sehingga dapat meningkatkan derajat kualitas kesehatan di lingkungan sekolah tersebut Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan cara yang sederhana yakni dengan metode ceramah (pemberian materi) dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. Hasil kegiatan menunjukkan peningakatan pengetahuan dan pemahamam para guru penganggung jawab UKS SD, SMP, SMA wilayah PWM DKI Jakarta terhadap DAGUSIBU.
Inflamasi merupakan suatu respon terhadap cedera jaringan yang melibatkan proses fisiologis aktivasi enzim
siklooksigenase (COX) yang memiliki dua isoform yaitu enzim siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-
2 (COX-2). Penggunaan obat antiinflamasi golongan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) dan golongan steroid
mempunyai efek samping dalam penggunaan jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
delapan senyawa alkaloid aktif herba bakung putih (Crinum asiaticum L.) untuk digunakan sebagai antiinflamasi
dengan cara menghambat enzim COX-1 dan COX-2. Metode penambatan molekul (molecular docking) untuk
prediksi struktur kompleks senyawa-protein yang dinamakan docking ligan-protein menggunakan software
PLANTS 1.2. dimana skor ChemPLP terendah yang merupakan energy bebas adalah parameter penambatan
molekul. Senyawa herba bakung putih yang memperoleh skor CHEMPLP terendah yaitu hippadine -83.3684
Kkal/mol dan pratorimin -83.2661 Kkal/mol serta pembanding aspirin -67.3292 Kkal/mol dan paracetamol -
66.3535 Kkal/mol. Penambatan molekul pada COX-2 menunjukkan lycobetaine -87.3991 Kkal/mol lebih rendah
daripada senyawa pembanding celecoxib -85.3729 Kkal/mol terhadap reseptor siklooksigenase-2 (COX-2). Hasil
ini menunjukkan senyawa alkaloid bakung putih hippadin, pratorimin dan lycobetaine memiliki afinitas dan
kestabilan yang lebih baik dibandingkan dengan senyawa pembanding. Hasil drug scan, hippadin, pratorimin
dan lycobetain memenuhi kriteria untuk dijadikan sediaan dalam bentuk oral. Dapat disimpulkan senyawa herba
bakung putih diprediksi memiliki potensi sebagai senyawa antiinflamasi.
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan buah yang prospektif untuk di
kembangkan. Secara empiris kulit buah manggis digunakan untuk pengobatan berbagai
penyakit. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa fraksi butanol-air ekstrak kulit
buah manggis secara in vitro mempunyai aktivitas sebagai imunomodulator. Pada
penelitian ini, uji imunomodulator dilakukan secara in vitro dengan parameter aktivitas
dan kapasitas fagositosis sel makrofag yang diambil dari peritoneum mencit,
menggunakan fraksi etanol 70% dalam konsentrasi 0,1; 1,0; 10,0; 100,0; dan 1000,0
ppm. Stimuno sebagai kontrol positif. Dari hasil uji ANOVA satu arah diketahui bahwa
hasil percobaan uji efek imunomodulator berdasarkan peningkatan aktivitas dan
kapasitas fraksi etanol dari eksrak etanol 70% menunjukkan adanya perbedaan
bermakna dari masing-masing perlakuan. Uji Tukey menunjukkan adanya perbedaan
bermakna dari konsentrasi 0,1; 1,0; 10,0; 100,0; dan 1000,0 ppm dibandingkan
terhadap kontrol negatif. Aktivitas dari fraksi etanol pada konsentrasi 0,1; 1,0; 10,0; dan
100,0 ppm lebih kecil dari kontrol positif, tetapi pada konsentrasi 1000,0 ppm
mempunyai aktivitas yang sama atau tidak ada perbedaan yang bermakna dengan
kontrol positif. Untuk kapasitas makrofag, fraksi etanol pada konsentrasi 0,1; 1,0; 10,0;
100,0; dan 1000,0 ppm memiliki nilai kapasitas lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol
negatif, tetapi masih dibawah kontrol positif. Dari data tersebut disimpulkan bahwa
fraksi etanol eksrak etanol 70% pada dosis 1000,0 ppm memiliki aktivitas sebagai
imunomodulator.