Daun iler (Plectranthus scutellarioides (L.) R. Br.) merupakan bahan obat
tradisional yang digunakan oleh masyarakat sebagai demam, abses, lukabernanah,
borokdanwasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol
70% daun iler dalam menyembuhkan luka bakar pada tikus putih jantan yang
diinduksi dengan logam panas. Penelitian ini menggunakan metode Morton yang
telah dimodifikasi dengan menggunkan 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 6
kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol normal, kelompok kontrol negatif
(basis krim), kelompok pembanding (silver sulfadiazine) serta kelompok uji I
(konsentrasi 5%), kelompok uji II (konsentrasi 10%) dan kelompok uji III
(konsentrasi 20%). Luka bakar dibuat dengan cara menginduksi logam yang
dimodifikasi dengan solderdiatur pada suhu 100°C selama 5 menit kemudian
ditempelkan pada bagian punggung tikus selama 5 detik. Hasil penelitian
menunjukan ekstrak daun iler konsentrasi 10% dan konsentrasi 20% memiliki
aktivitas sebagai penyembuhan luka bakar yang sebanding dengan kontrol positif
pada hari ke-5 hingga hari ke-21 dengan nilai (p = 0,673 > 0,05) nilai (Cl Lower
Bound = -4.5863) dan (Upper Bound = 12.7013) dan memiliki perbedaan
bermakna dengan kontrol normal (p = 0,000 > 0,05) dan kontrol negatif (p =
0,000 > 0,05)
Kata Kunci : luka bakar, daun iler, silver sulfadiazine
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat berkurangnya sekresi insulin
atau berkurangnya sensitifitas reseptor insulin. Daun mangga bacang merupakan
tanaman yang memiliki genus sama dengan mangga arum manis dan memiliki
kandungan senyawa yang sama berupa mangiferin yang memiliki aktivitas
inhibitor alfa glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
penghambatan enzim α-glukosidase ekstrak etanol 70% daun mangga Bacang
(Mangifera foetida Lour) dengan parameter nilai IC50. Parameter yang diamati
adalah nilai absorbansi pada microplate reader untuk mengetahui % inhibisi
enzim yang ditunjukkan dengan nilai inhibisi konsentrasi (IC50) menggunakan
analisa probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mangga bacang
memiliki nilai IC50 sebesar 358,096 ug/mL dan pada akarbosa memiliki nilai IC50
sebesar 98,17 ug/mL dengan persentase inhibisi sebesar 32,74%; 66,18%;
76,94%; 81,16% dan 87,15%. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70%
daun mangga bacang memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase lebih
kecil dari akarbosa.
Kata kunci : α-glukosidase, daun mangga Bacang (Mangifera foetida Lour),
mangifera foetida Lour, microplate reader.
Bunga turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) memiliki aktivitas sebagai
penyembuhan luka terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
ekstrak etanol 70% daun turi terhadap penyembuhan luka bakar. Hewan uji yang
digunakan adalah tikus putih jantan sebanyak 24 ekor dibagi dalam 6 kelompok
perlakuan yaitu kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol positif) diberi
krim silver sulfadiazine, kelompok III (kontrol negatif) diberi basis krim,
kelompok IV, V dan VI diberi ekstrak etanol 70% daun turi dengan konsentrasi
2%, 4%, dan 6%. Luka bakar derajat II dibuat dengan cara menempelkan logam
berdiameter 2 cm yang dimodifikasi dengan solder pada suhu 100ºC selama 5
detik dikulit punggung tikus. Pengamatan dilakukan dengan cara mengukur luas
luka bakar menggunakan Software ImageJ. Data yang diperoleh diuji secara
statistik dengan uji ANOVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil
penelitian menunjukkan krim ekstrak daun turi konsentrasi 4% dan 6% memiliki
aktivitas penyembuhan luka bakar yang sebanding dengan krim silver sulfadiazine
dimulai hari ke-5 hingga ke-21. Sedangkan, konsentrasi 2% tidak memiliki
aktivitas sebagai penyembuh luka bakar. Kesimpulan penelitian ini adalah
konsentrasi 6% memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar yang paling baik
dengan nilai (ρ= 0,967 > 0,05 dan CI= -3,5064, 5,8001).
Kata kunci : ekstrak etanol 70%, daun turi, luka bakar, silver sulfadiazine.
Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang progresif dengan angka mortalitas dan morbilitas yang tinggi di daerah maju dan negara berkembang seperti di Indonesia. Gagal jantung merupakan penyakit multipatologi yang memerlukan banyak obat sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya Drugs Related Problems (DRPs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan obat berdasarkan ketepatan indikasi dan ketepatan dosis pada pasien rawat inap dengan penyakit gagal jantung di RS Islam Jakarta Cempaka Putih Periode 2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif. Sampel merupakan pasien rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi dan data diperoleh dari rekam medis. Hasil pengamatan dan analisa yang dilakukan terhadap 88 sampel diperoleh ketepatan indikasi sebesar 95,46% dan ketepatan dosis sebesar 93,18%.
Kata kunci: Gagal jantung, Tepat indikasi, Tepat dosis, RSIJCP.
Asma merupakan kondisi kronis yang terjadi pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan peradangan. Kondisi ini jika tidak diobati secara rasional akan menimbulkan kesakitan bahkan kematian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontrol terapi pada pasien asma dengan menggunakan kuesioner ACT (Asthma Control Test) di ruang rawat inap RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta periode Februari-April 2018. Pengambilan data dilakukan secara total sampling melalui rekam medik secara prospektif. Hasil penelitian diketahui bahwa pasien asma persisten sedang dan asma persisten berat mendapatkan terapi obat golongan kortikosteroid yaitu dexametason, metilprednisolon, budesonid, dan flutikason. Berdasarkan pedoman untuk ketepatan pemilihan obat dan dosis, diberikan obat yang sesuai dengan penatalaksanaan untuk terapi obat pada pasien asma persisten sedang dan asma persisten berat diperoleh ketepatan pemilihan obat (59,52%) dan ketepatan pemilihan dosis (100%). Hasil ACT dengan sampel 42 pasien asma persisten sedang dan persisten berat rawat inap, diperoleh pasien asma terkontrol sebagian (35,71%) dantidak terkontrol (64,28%) dari presentase (100%).
Kata Kunci: Asma, kortikosteroid, ACT (Asthma Control Test), RSAU dr. Esnawan Antariksa
Obat mempunyai dua hal yang bertolak belakang, penggunaan yang benar dapat memberikan manfaat menyembuhkan, namun penggunaan obat yang salah dapat merugikan. Kurangnya informasi menjadi faktor penyebab rendahnya pengetahuan mengenai obat di kalangan masyarakat yang dapat memicu terjadinya kesalahan dalam pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang obat pada siswa SMA Muhammadiyah di wilayah kota madya Jakarta Pusat. Penelitian dilakukan dengan metode Cross Sectional yang menggunakan kuesioner sebagai alat ukur dengan jumlah sampel yang sebanyak 268 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Stratified Random Sampling. Klasifikasi tingkat pengetahuan dibagi menjadi 3 kategori yaitu tinggi (76%-100%), sedang (60%-75%) dan rendah (<59%). Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan tentang obat pada siswa SMA Muhammadiyah di wilayah kota madya Jakarta Pusat periode Desember 2017 hingga Januari 2018 sebanyak 211 responden (78,73%) masuk kedalam kategori rendah, kemudian sebanyak 51 responden (19,03%) masuk kedalam kategori sedang dan sebanyak 6 responden (2,24%) masuk kedalam kriteria tinggi. Tingkat pengetahuan mengenai obat pada siswa SMA yang berada di wilayah kotamadya Jakarta Pusat periode Desember 2017 hingga Januari 2018 masuk kedalam kategori rendah yaitu dengan persentase sebesar 78.73% dengan jumlah responden sebanyak 211 siswa.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Obat, Siswa SMA
Mangga kweni merupakan tanaman yang termasuk dalam family Anacardiaceae. Daun mangga kweni mengandung senyawa mangiferin yang termasuk dalam golongan flavonoid yang berperan terhadap aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dari ekstrak etanol 70% daun mangga kweni (Mangifera odorata Griff). Pengujian aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dilakukan dengan metode enzimatis secara spektrofotometri yang diukur menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 415 nm. Pembacaan absorbansi p-nitrofenol merupakan hasil hidrolisis substrat p-nitrofenol- α-glukosidase oleh enzim α-glukosidase secara in vitro. Pengujian ekstrak etanol 70% daun mangga kweni dibuat konsentrasi akhir 182 ppm, 273 ppm, 410 ppm, 615 ppm, dan 922 ppm. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun mangga kweni (Mangifera odorata Griff) memiliki IC50 446,68 ppm dengan potensi relatif 0,21 kali akarbosa.
Kata kunci : α-glukosidase, daun mangga kweni (Mangifera odorata Griff.), p-nitrofenol
Wijayakusuma merupakan tanaman yang digunakan sebagai penghenti
pendarahan, obat jantung, obat batuk, dan obat luka. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Ekstrak etanol 96% daun wijayakusuma [Epiphyllum
oxypetalum (DC.) Haw.] terhadap jumlah fibroblas pada penyembuhan luka
diabetes. Jumlah hewan adalah 24 ekor mencit dibagi menjadi 4 kelompok
perlakuan yaitu ekstrak wijayakusuma konsentrasi 10% (K10%), ekstrak
wijayakusuma konsentrasi 20% (K20%), kelompok negatif (KNE) dan kelompok
normal (KNO). Pemberian ekstrak dilakukan secara topikal 1 x sehari. Data yang
diperoleh berupa jumlah fibroblas yang diamati pada hari ke 7,10 dan 14 yang
dianalisis menggunakan one way ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji
Tukey, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian salep ekstrak etanol 96%
daun wijayakusuma konsentrasi 10% dan 20% dapat mempercepat penyembuhan
luka diabetes pada fase proliferasi dengan puncak jumlah fibroblas paling tinggi
pada hari ke 10 dan sebanding dengan kontrol normal (p<0,05). Sedangkan
konsentrasi 20% pada hari ke 7 sudah menunjukan jumlah fibroblas yang tinggi
sebanding dengan kontrol normal (p<0,05).
Kata Kunci : Daun wijayakusuma, luka diabetes, jumlah fibroblas.
Wijayakusuma adalah tanaman yang banyak digunakan untuk
penyembuhan luka secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh ekstrak etanol 96% daun wijayakusuma [Epiphyllum oxypetalum (DC.)
Haw.] terhadap jumlah makrofag pada luka mencit diabetes yang diberikan secara
topikal. Jumlah hewan yang digunakan adalah 40 mencit dibagi menjadi 4
kelompok perlakuan yaitu ekstrak wijayakusuma konsentrasi 10% (K10%),
ekstrak wijayakusuma konsentrasi 20% (K20%), kelompok negatif (KNE) dan
kelompok normal (KNO). Data yang diperoleh berupa jumlah makrofag yang
diamati pada hari ke-1, 3, 7, 10, dan 14 yang dianalisis menggunakan one way
ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil uji Tukey menunjukkan
bahwa pada hari ke-3 (fase inflamasi) yang merupakan puncak jumlah makrofag
tertinggi dan pada hari ke-7 (fase proliferasi) terjadi penurunan jumlah makrofag
pada K20% dan K10% yang sebanding dengan KNO dan berbeda bermakna
terhadap KNE (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak 96% daun
Wijayakusuma konsentrasi 10% dan 20% dapat mempercepat penyembuhan luka
diabetes dengan meningkatkan jumlah makrofag pada fase inflamasi yang
sebanding dengan kontrol normal.
Kata Kunci: Daun Wijayakusuma, Jumlah makrofag, Luka Diabetes.
Daun lidah mertua telah terbukti memiliki kemampuan sebagai antibakteri yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Streptococcus sp,
Pseudomonas aeruginosa dan diduga dapat membantu proses penyembuhan luka
bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70%
daun lidah mertua terhadap penyembuhan luka bakar. Hewan uji yang digunakan
adalah tikus putih jantan sebanyak 24 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok
perlakuan, yaitu kelompok kontrol positif (krim silver sulfadiazin), kontrol negatif
(basis krim), kontrol normal dan ekstrak etanol 70% daun lidah mertua dengan
konsentrasi 45%, 60% dan 75%. Luka bakar derajat II dibuat dengan cara logam
berdiameter 2 cm yang dimodifikasi dengan solder pada suhu 100˚C ditempelkan
pada kulit punggung tikus selama 5 detik. Pengamatan dilakukan terhadap luas
luka bakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 75% ekstrak daun
lidah mertua mempunyai aktivitas sebagai penyembuh luka bakar yang dimulai
pada hari ke 5, sedangkan konsentrasi 60% dan 45% secara berturut-turut di mulai
pada hari ke 7 dan 17. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun lidah mertua
konsentrasi 75% memiliki aktivitas sebagai penyembuh luka bakar yang paling
baik dan sebanding dengan krim silver sulfadiazin dengan nilai ρ= 0,983 > 0,05
dan nilai CI ((-4,6025) – 7,0775).
Kata Kunci : Ekstrak Etanol, Daun Lidah Mertua, Luka Bakar.
Daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain.) merupakan suatu bahan alam yang digunakan masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun lidah mertua terhadap pertumbuhan rambut pada kelinci jantan. Uji efektivitas fraksi etil asetat daun lidah mertua dalam merangsang pertumbuhan rambut mengacu pada metode Tanaka. Percobaan ini dilakukan terhadap hewan coba kelinci jantan galur New Zealand. Pada penelitian ini terdapat 6 perlakuan, tiap perlakuan terdiri dari 4 petak. Pelaksanaan ini diawali dengan pencukuran rambut kelinci dan dibagi 6 petak dengan ukuran 2x2 cm. Petak I sebagai kontrol normal yang tidak diolesi, petak II diolesi larutan Na CMC 0,5% sebagai kontrol negatif, petak III diolesi minoksidil 2% sebagai kontrol positif, petak IV, V dan VI diolesi fraksi etil asetat daun lidah mertua 0,76%, 1,53% dan 3,06%. Pengamatan dilakukan pada hari ke 15, 20, 25 dan 30. Dimana pada hari ke 30 dilakukan pengujian terhadap panjang rambut dan bobot rambut yang diuji secara statistik menggunakan ANOVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasilnya adalah kelompok konsentrasi 3,06% memiliki khasiat yang setara dengan kelompok kontrol positif (P = 0,106, CI = -0,07 – 0,00), dimana pada konsentrasi 3,06% bobot rambut yang diperoleh lebih besar dari kelompok perlakuan yang lain.
Kata Kunci : Daun lidah mertua, kelinci jantan, pertumbuhan rambut.
Obat dapat dibedakan menjadi obat generik dan obat paten. Sampai saat ini
pengetahuan mengenai obat generik masih tergolong rendah, dan masih banyak
yang menganggap bahwa harga selalu berbanding lurus dengan mutu dari suatu
obat. Kurangnya informasi menjadi faktor kurangnya pengetahuan baik
masyarakat maupun profesi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan obat generik dari mahasiswa prodi farmasi dan apoteker
Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka. Pengumpulan data menggunakan
instrument kuesioner yang berisi 15 pertanyaan. Jumlah sampel mahasiswa
farmasi sebanyak 95 dan apoteker sebanyak 55. Hasil penelitian menunjukkan
pengetahuan mahasiswa farmasi yang berpengetahuan baik sebesar 18,9%, cukup
66,3%, dan yang kurang 14,8%. Hasil pada mahasiswa apoteker yang
berpengetahuan baik sebanyak 65,5%, cukup 34,5%, dan yang kurang 0%. Hasil
penelitian menunjukkan pengetahuan mahasiswa apoteker tentang obat generik
lebih baik dibandingkan mahasiswa farmasi.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan.
Vanillin (4-hidroksi-3-metoksi benzaldehida) dapat direduksi menjadi vanilil
alkohol dan dapat dilakukan reaksi esterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mensintesa senyawa vanilil salisilat dengan bahan dasar vanillin melalui reaksi
esterifikasi steglich. Pada tahap pertama dilakukan reduksi vanillin dengan NaBH4
untuk memperoleh senyawa vanilil alkohol dan didapat rendemen vanilil alkohol
sebesar 76,03%. Selanjutnya pada tahap kedua dilakukan reaksi esterifikasi
steglich dengan mereaksikan vanilil alkohol dan asam salisilat dengan
meggunakan katalis DCC (N,N'-Dicyclohexylcarbodiimide) dan DMAP (4-
Dimethylaminopyridine) dalam kloroform didapat rendemen sebesar 45,50%.
Karakterisasi produk hasil reaksi dilakukan dengan KLT dan dilakukan secara
spektroskopi, yang meliputi analisis FTIR dan spektrofotometri UV. Dari hasil
analisis dapat disimpulkan bahwa reaksi esterfikasi steglich untuk membentuk
senyawa vanilil salisilat. Lalu diuji aktivitas antibakteri dari senyawa vanilil
salisilat tersebut terhadap mikroba S.Aureus dan E.Coli dengan konsentrasi
vanilin salisilat 200 ppm (P2), 400 ppm (P4), dan 600 ppm (P6) pada konsentrasi
600 ppm (P6) memiliki zona bening tertinggi yaitu 6,4 mm pada mikroba
S.Aureus dan pada E.Coli 7,4 mm pada konsentrasi 600 ppm (P6) terhadap
pembanding kloramfenikol yang berarti senyawa vanilil salisilat ini memiliki
aktivitas sebagai antibakteri.
Kata kunci : Vanillil alkohol, asam salisilat, esterifikasi steglich, antibakteri,
Staphylococcus aureus, Escherichia coli.
Penyakit demensia menjadi masalah dinegara berkembang karena tingginya biaya
pelatihan tenaga medis sehingga pasien demensia tidak tertangani. Asupan
antioksidan dapat mengurangi kerusakan oksidatif penyebab demensia dan resiko
terjadinya demensia dalam jangka waktu panjang. Sebuah artikel menunjukkan
kadar penurunan likopen secara signifikan pada pasien demensia. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui potensi jus buah tomat sebagai antidemensia.
Pengujian dilakukan dengan menginduksi tikus dengan elektroconvulsi shock
(ECS) sebesar 210 mA 0,5 detik/hari selama 8 hari. Pengujian demensia
dilakukan menggunakan Radial Arm Maze (RAM) selama 12 hari. Berdasarkan
data kinerja RAM menunjukkan ketiga variansi dosis Jus buah tomat dosis
3238mg/kgBB, dosis 6475mg/kgBB, dosis 12950 mg/kgBB memiliki potensi
antidemensia, dan dosis 12950mg/kgBB memiliki potensi yang sama dengan
kontrol positif yaitu vitamin E dengan dosis 137,9 mg/kgBB.
Kata Kunci: Jus buah Tomat, Likopen, Antidemensia, Memori Spasial,
Elektroconvulsi shock, Radial Arm Maze.
Berdasarkan data empiris, daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.)
merupakan tumbuhan yang diduga berguna untuk memperkuat akar rambut,
untuk itu perlu dibuktikan pernyataan berikut melalui suatu penelitian ilmiah
mengenai kebenaran dari khasiat daun bayam merah tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari pengaruh pemberian ekstrak etanol
70% dari ekstrak daun bayam merah terhadap pertumbuhan rambut kelinci
jantan. Uji aktivitas ekstrak etanol 70% daun bayam merah dalam merangsang
pertumbuhan rambut mengacu pada metode Tanaka. Pecobaan ini dilakukan
terhadap hewan coba kelinci jantan galur New Zealand. Pada penelitian ini
terdapat 6 perlakuan, tiap perlakuan terdiri dari 4 petak. Pelaksanaan ini
diawali dengan pencukuran rambut kelinci dan dibagi 6 petak dengan ukuran
2x2 cm. Petak I sebagai kontrol normal, petak II diolesi minoksidil 2%
sebagai kontrol positif, petak III diolesi larutan Na CMC 0,5% sebagai kontrol
negatif, petak IV, V dan VI diolesi ekstrak etanol 70% daun bayam merah
0,8%, 1,6% dan 2,4%. Masing-masing perlakuan diolesi sebanyak 1 ml pada
pagi dan sore hari. Pengamatan dilakukan seminggu sekali selama empat
minggu. Data yang didapat diuji secara statistik dengan uji ANOVA dua arah
yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasilnya adalah kelompok konsentrasi
2,4% memiliki khasiat pertumbuhan rambut yang setara dengan kelompok
kontrol positif dan mulai signifikan setelah minggu ke-3 dalam meningkatkan
pertumbuhan rambut kelinci jantan.
Kata kunci: Amaranthus tricolor L. , daun bayam merah, pertumbuhan rambut,
kelinci jantan.
Erythrina fusca Lour atau cangkring merupakan tanaman pepohonan yang secara
tradisional digunakan untuk mengobati beri-beri, rematik, antipiretik, sakit gigi,
hematuria dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai IC50 dari
masing-masing ekstrak n-heksana, etil asetat, dan etanol 70% daun cangkring
(Erythrina fusca Lour.) sebagai antikanker. Pada penelitian ini dibagi menjadi dua
tahap yaitu tahap ekstraksi dengan maserasi untuk menarik dan memisahkan senyawa
aktif berdasarkan pelarutnya dan tahap uji antiproliferatif menggunakan metode MTT
assay dengan cara membaca hasil serapan menggunakan ELISA reader pada panjang
gelombang 550-600 nm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana,
etil asetat dan etanol 70% daun cangkring (Erythrina fusca Lour.) dapat menghambat
kurang lebih 10% - 90% sel kanker paru (A549) dengan nilai IC50 masing-masing
161,67 μg/mL, 116,40 μg/mL dan 134,20 μg/mL dengan tingkat hambat lemah dan
sedang, sedangkan potensi ekstrak relatif kecil dibandingkan cisplatin. Ekstrak etil
asetat diduga memiliki efek antiproliferatif yang relatif lebih besar dari ekstrak nheksana
dan etanol 70% terhadap sel kanker paru (A549).
Kata kunci: Ekstrak daun cangkring (Erytrhrina fusca Lour.), kanker paru (A549),
cisplatin, IC50
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat
otot jantung kekurangan oksigen karena adanya penyempitan pembuluh darah
koroner. PJK merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu yang lama
dan biaya yang besar dalam pengobatannya. Program BPJS memiliki tarif Ina-
CBGs dengan sistem paket berdasarkan penyakit diagnosa. Penelitian ini
dilakukan untuk mengevaluasi biaya dan memperoleh profil pengobatan penyakit
jantung koroner pada pasien BPJS di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini
bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah pasien rawat jalan BPJS yang
didiagnosa PJK di Rumah Sakit Haji Jakarta yang berjumlah 169 pasien. Proporsi
penggunaan obat generik dalam pengobatan PJK lebih tinggi dengan rentang
41%-64% dibandingkan penggunaan obat nama dagang dengan rentang 36%-
59%. Penggunaan obat PJK lebih tinggi dengan rentang 51%-95% daripada obat
non PJK dengan rentang 5%-49%. Kesesuaian tarif pengobatan PJK dengan tarif
Ina-CBGs tertinggi terjadi pada bulan Oktober dengan presentase 72%, Namun
pada bulan Januari dan September tidak terdapat kesesuaian sama sekali maka
terdapat selisih kerugian yang dialami Rumah Sakit Haji Jakarta sebesar Rp.
10.513.387.
Kata Kunci: Penyakit jantung koroner (PJK), Evaluasi Biaya, Profil Pengobatan.
Tanaman awar-awar (Ficus septica Burm. F) merupakan salah satu tanaman berkhasiat yang dapat digunakan sebagai penyembuh luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi fraksi etil asetat daun awar-awar yang efektif dalam penyembuhan luka. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan dibagi 5 kelompok perlakuan yaitu fraksi etil asetat daun awar-awar konsentrasi 0,095%, 0,19%, 0,38%, kontrol positif memakai povidon iodium 10% dan kontrol negatif memakai Na CMC 0,5%. Parameter dilakukan dengan pengamatan lama waktu penyembuhan luka dengan penurunan diameter luka bakar. Data dianalisis dengan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun awar-awar memiliki daya penyembuhan luka bakar dengan signifikansi 0,00 (ρ < 0,05). Pada konsentrasi 0,38% fraksi etil asetat daun awar-awar merupakan konsentrasi terbaik dalam penyembuhan luka bakar dengan persentase penyembuhan mencapai 95,21%, walaupun efektifitasnya tidak sebanding dengan povidon iodium 10% dengan persentase penyembuhan luka mencapai 97,87%. Dapat diketahui bahwa dengan meningkatnya dosis maka akan diikuti dengan cepatnya lama kesembuhan luka bakar.
Kata kunci : fraksi etil asetat, daun awar-awar, penyembuhan luka, luka bakar
Daun sukun (Artocarpus altilis (parkinson) Fosberg) merupakan tanaman dari keluarga
Moraceae, yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu obat antidiabetes dan
antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
fraksi etanol Daun sukun terhadap penurunan kadar trigliserida darah, Uji
farmakologi dilakukan pada 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan.
Kelompok normal, kelompok positif ( Fenofibrate ), kelompok negatif, kelompok dosis
I (3,52 / 200gBB), kelompok dosis II (7,04 mg/200gBB), dan kelompok dosis III (14,08
mg/200gBB). Semua kelompok diinduksi menjadi hipertrigliserida menggunakan
fruktosa dan pakan hiperlipid kecuali kelompok normal selama 74 hari. Zat uji diberikan
secara oral selama 14 hari pada hari ke 61 sampai hari ke 74. Data rerata persentase
penurunan kadar trigliserida menunjukan data terdistribusi normal dan homogen. Data
dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah menunjukan ada perbedaan dari masingmasing
kelompok (P<0,05). Hasil penelitian menunjukan semua kelompok dapat
menurunkan kadar trigliserida, tetapi dosis III (14,08 mg/200gBB) memberikan efek
sebanding dengan fenofibrate dengan persentase penurunan kadar trigliserida 58,78%.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dosis fraksi etanol daun sukun yang terbaik
menurunkan kadar trigliserida adalah dosis 14,09 mg/200gBB.
Kata kunci : fraksi etanol, daun sukun, hipertrigliserida.
Kepuasan konsumen merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan, termasuk pelayanan kefarmasian di apotek. Kepuasan konsumen terhadap pelayanan kefarmasian di apotek dapat diukur dengan membandingkan harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan kefarmasian yang diinginkan dengan kenyataan dari kinerja layanan yang diterima. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kepuasan dan harapan konsumen serta prioritas perbaikan atribut pada dimensi pelayanan kefarmasian apotek di Kota Bekasi. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis Gap berdasarkan konsep Service quality (Servqual), Customer Satisfaction Index (CSI), dan Important Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan konsumen belum sesuai dengan harapan konsumen dengan nilai Gap dari semua atribut pelayanan memiliki nilai negatif yaitu nilai terendah -0,14 dan nilai tertinggi -1,17, nilai CSI yang diperoleh dalam kategori cukup puas yaitu 55,47% dan pelayanan yang menjadi proritas perbaikan adalah keberadaan apoteker di apotek, kelengkapan obat, kesigapan petugas, dan ketanggapan petugas menyangkut pertanyaan konsumen mengenai obat yang didapat.
Kata Kunci : apotek, kepuasan konsumen, pelayanan kefarmasian, servqual
Penilaian pasien terhadap pelayanan resep dapat memberikan gambaran
kualitas pelayanan yang selanjutnya dapat dijadikan dasar dan masukan untuk
meningkatkan pelayanan sejalan dengan perubahan paradigma pelayanan
kefarmasian, untuk itu penelitian ini dilakukan guna mengetahui gambaran
penilaian pasien terhadap pelayanan resep di RSUD Berkah Pandeglang.
Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan responden yang diperoleh sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan adalah 100 responden dengan pembagian 50
responden pada pukul 09.00-13.00 dan 50 responden pada pukul 14.00-17.00
sehingga hasil penelitian menunjukan dari 5 dimensi pelayanan yaitu keandalan
dengan skor 2,88 dan persentase 69,75% masuk katagori cukup, daya tanggap
dengan skor 3,14 dan persentase 69% masuk katagori cukup, jaminan dengan skor
3,14 dan persentase 70,5% masuk katagori cukup, empati dengan skor 3,03 dan
persentase 84% masuk katagori cukup dan terwujud dengan skor 3,0 dan
persentase 79,5% masuk katagori cukup, sehingga skor dari 5 dimensi tersebut
adalah 3.03 dengan persentase 74,55 menunjukan nilai cukup terhadap pelayanan
yang diberikan.
Kata Kunci: Tingkat kepuasan pasien, pelayanan resep, apotek rawat jalan
RSUD Berkah Pandeglang.
Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan
pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan
penggunaannya. Gastritis adalah kondisi inflamasi dari dinding lambung terutama
pada mukosa gaster dan banyak dialami oleh lansia. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui kerasioanalan pelayanan swamedikasi terhadap kasus gastritis
pada lansia yang meliputi patient assessment, rekomendasi, informasi obat dan
non obat yang diberikan oleh tenaga kefarmasian di apotek wilayah Jakarta Pusat.
Penentuan apotek sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling
sehingga didapat 38 apotek. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode simulated patient, dimana peneliti berperan sebagai
pasien simulasi dengan menyebutkan akan membeli obat gastritis, kemudian
informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh tenaga kefarmasian dicatat dalam
lembar checklist. Hasil: apoteker menggali informasi mengenai gejala dan
merekomendasikan obat gastritis. Hasil evaluasi tepat rekomendasi obat
berdasarkan tepat pemberi informasi sebesar 100%, evaluasi ketepatan dosis
didapat 81,5%, serta tepat rekomendasi interaksi obat sebanyak 73,6%.
Kata Kunci: swamedikasi, gastritis lansia, Jakarta Pusat, apotek
Daun kucing-kucingan (Acalypha indica Linn) merupakan salah satu
tumbuhan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat gatal-gatal,
nyeri, luka dan bengkak. Daun kucing-kucingan mengandung alkaloid,
flavonoid, saponin dan tanin. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri,
Flavonoid mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi dan antioksidan, saponin
dapat memacu pembentukan kolagen, antibakteri, sedangkan tanin berfungsi
sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak
etanol daun kucing-kucingan dengan konsentrasi 1,56%, 3,12% dan 6,24%.
Jumlah hewan percobaan yang digunakan adalah 25 ekor, dibagi dalam 5
kelompok, yaitu : kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif)
luka diberi povidone iodium, kelompok III, IV dan V luka diberi ekstrak etanol
daun kucing-kucingan 1,56%, 3,12%, 6,24%. Punggung tikus dibedah dengan
gunting bedah sampai bagian subkutis. Pengamatan dilakukan setiap 2 hari
selama 14 hari. Hasilnya adalah hari ke 14 kelompok konsentrasi 3,12%
menunjukkan aktivitas penyembuhan luka terbuka yang tidak berbeda bermakna
dengan kelompok yang diberi povidone iodium (kontrol positif).
Kata Kunci : Ekstrak etanol, Daun Kucing-kucingan, Luka Terbuka
Demensia adalah penurunan yang progresif terhadap fungsi kognitif, tingkah laku dan kepribadian akibat penyakit pada hemisfer serebri. Umbi wortel mengandung karotenoid yang diketahui mampu mengurangi kerusakkan oksidatif yang menyebabkan demensia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak umbi wortel dengan cara meningkatkan memori spasial pada pengamatan uji Radial Arm Maze (RAM) pada tikus model demensia yang diinduksi Electroconvulsive Shock (ECS). Penelitian ini menggunakan 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok I (kontrol normal) dan kelompok II (kontrol negatif) diberi aquadest. Kelompok III (dosis I), kelompok IV (dosis II), dan kelompok V (dosis III) diberi ekstrak umbi wortel masing-masing 148 mg/kgbb, 296 mg/kgbb, dan 444 mg/kgbb secara oral. Semua kelompok dinduksi dengan ECS kecuali kelompok I. Gambaran peningkatan memori spasial diperoleh melalui uji RAM III. Data hasil uji kemudian dianalisa secara statistik dengan one way ANOVA. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0.00 (p<0.05), disimpulkan ekstrak etanol 70% umbi wortel (Daucus carota L.) pada dosis 148 mg/kgbb, 296 mg/kgbb dan 444 mg/kgbb dapat meningkatkan memori spasial pada tikus model demensia yang diinduksi ECS.
Kata Kunci : Demensia, Karotenoid, Umbi Wortel, Memori Spasial,
Electroconvulsive shocks, Radial Arm Maze
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang dalam kebanyakan kasus bersifat
sangat serius, berkelanjutan, dan dapat mengakibatkan kendala sosial, emosional,
dan kognitif. Dalam terapi skizofrenia, obat golongan antipsikotik digunakan
untuk pengobatan episode akut, pencegahan kekambuhan, pengobatan darurat
gangguan perilaku akut, dan mengurangi gejala. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi ketepatan obat, ketepatan dosis dan interaksi obat antipsikotik pada
pasien skizofrenia paranoid. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yang
bersifat deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan
analisa data menggunakan pendekatan teoritis terhadap data sekunder dari rekam
medik pasien skizofrenia paranoid rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ketepatan obat sebesar 93,07%, ketepatan dosis sebesar 100% dan potensi
interaksi obat sebesar 96,47%
Kata kunci : antipsikotik, Rumah Sakit Jiwa Islam Klender, skizofrenia
Kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii Nees & T. Nees Blume) sering
digunakan untuk mengatasi rambut rontok dan kebotakan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol kulit kayu manis terhadap pertumbuhan
rambut. Dalam penelitian ini menggunakan metode tanaka yang telah
dimodifikasi. Pada 4 ekor kelinci jantan masing-masing punggungnya dicukur dan
dibuat enam petak perlakuan dengan ukuran 2 x 2 cm. Kelompok perlakuan yaitu
kelompok I (tanpa perlakuan), kelompok II (kontrol negatif), kelompok III
(kontrol positif), kelompok IV (konsentrasi 0,262 %), kelompok V (konsentrasi
0,524 %), dan kelompok VI (konsentrasi 0,786 %). Pengukuran panjang rambut
dilakukan seminggu sekali selama empat minggu. Data yang didapat diuji
normalitas dan homogenitasnya kemudian diuji secara statistik dengan uji
ANOVA dua arah dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasilnya adalah ekstrak etanol
kulit kayu manis memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan panjang rambut
kelinci. Konsentrasi 0,786 % yang paling baik dalam meningkatkan pertumbuhan
panjang rambut kelinci, namun tidak sebanding dengan kontrol positif. Minggu
keempat merupakan minggu yang paling baik dalam pertumbuhan rambut.
Kata Kunci : Ekstrak etanol kulit kayu manis, Pertumbuhan panjang rambut,
Kelinci jantan, Cinnamomum burmannii
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia sebagai Negara berkembang berada di peringkat ketiga jumlah kasus TB tersebar di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi obat TB (OAT) terdiri dari tepat dosis dan lama pengobatan diambil data pada tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data dianalisa berdasarkan toolkit Kemenkes RI 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 pasien TB di RSUP Persahabatan ditemukan adanya ketidaktepatan dosis yaitu sebesar 11 pasien di antaranya ketidaktepatan dosis pada Obat anti tuberkulosis (OAT) jenis Fixed dose combination (FDC) 4,82% dan ketidaktepatan OAT Tunggal 41,18%. Berdasarkan jumlah kasus pengobatan diperoleh 1.172 kasus ditemukan ketidaktepatan dosis pada OAT FDC sebesar 0,88% dan OAT Tunggal sebesar 6,76% ketidaktepatan OAT tunggal terdiri dari isoniazide 0,41%, etambutol 5,94%, streptomisin 0,41%. Lama pengobatan OAT kategori I < 6 bulan sebesar 23% dan OAT kategori II < 7 bulan sebesar 5%. Kesimpulan: masih ditemukan adanya ketidaktepatan pada pemberian dosis dan masih ditemukan pasien yang tidak mengikuti pengobatan selama 6 bulan lebih di RSUP Persahabatan Jakarta.
Kata Kunci: Tuberkulosis Paru, Evaluasi, Obat Anti tuberkulosis (OAT),
Pencegahan dan penanganan penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi
menggunakan obat. Dimana pada penggunaan obat yang tepat dapat memberikan
dampak yang baik bagi tubuh, namun sebaliknya jika penggunaan obat yang tidak
tepat sudah tentu memberikan dampak negatif yang sangat besar baik dari segi
kesehatan maupun ekonomi Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan siswa sekolah menengah atas (SMA)
Muhammadiyah Jakarta Selatan tentang obat. Penelitian dilakukan dengan metode
deskriptif secara cross sectional menggunakan instrumen kuesioner. Sampel yang
digunakan sebanyak 91 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus
2018. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden
kategori baik 85,7% atau sebanyak 72 responden, kategori cukup baik 12,1% atau
sebanyak 11 responden, dan kategori buruk 2,2% atau sebanyak 2 responden.
Kata Kunci: Pengetahuan, obat , siswa SMA
Akar manis (Glycyrrhiza glabra L.) merupakan suatu bahan alam yang digunakan masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi etanol 70% dari ekstrak etanol akar manis terhadap pertumbuhan rambut pada kelinci jantan. Uji efektivitas fraksi etanol 70% akar manis dalam merangsang pertumbuhan rambut mengacu pada metode Tanaka. Percobaan ini dilakukan terhadap 4 ekor hewan coba kelinci jantan galur New Zealand. Penelitian ini diawali dengan pencukuran rambut kelinci dan dibagi 6 petak dengan ukuran 2x2 cm. Petak I sebagai kontrol negatif yang tidak diolesi, petak II diolesi suspensi Na CMC 0,5% sebagai kontrol normal, petak III diolesi minoksidil 2% sebagai kontrol positif, petak IV, V dan VI diolesi fraksi etanol 70% akar manis 0,45%, 0,90% dan 1,79%. Pengamatan dilakukan pada hari ke 2,4,6,8,10,12, dan 14. Di mana pada hari ke 14 dilakukan pengujian terhadap panjang rambut dan bobot rambut yang diuji secara statistik menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasilnya menunjukkan konsentrasi 1,79% memiliki efektivitas pertumbuhan rambut yang sebanding dengan kelompok kontrol positif (minoxidil 2%) dalam meningkatkan panjang dan berat rambut.
Kata Kunci : Akar manis, kelinci jantan, pertumbuhan rambut
Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus dan Staphyloccus epidermidis merupakan bakteri keluarga Staphylococcaceae yang banyak dijumpai pada kasus infeksi. Penyakit infeksi yang paling banyak dijumpai adalah infeksi pada kulit. Daun rumput belang (Tradescantia zebrina Bosse.) secara tradisional digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi fraksi air dan fraksi etil asetat yang sebanding dengan Klindamisin HCl. Metode Pengujian yang digunakan adalah mikrodilusi dengan konsentrasi pengujian terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus meliputi 10.000, 7.500, 5.000, 2.500 μg/mL dan 1250 μg/mL. Konsentrasi pengujian terhadap Staphyloccus epidermidis meliputi 15.000, 12.500, 10.000, 7.500 dan 5.000 μg/mL. Kontrol positif yang digunakan adalah Klindamisin HCl dengan konsentrasi pengujian 10, 8, 6, 4 dan 2 μg/mL. Potensi antibakteri dapat dipengaruhi oleh kandungan senyawa alkaloid, tannin, flavonoid dan saponin. Dari hasil penelitian menunjukkan fraksi etil asetat lebih baik dari pada fraksi air terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus dengan nilai potensi relatif 1,022×10-2 kali klindamisin HCl dan 6, 5757×10-4 kali Klindamisin HCL terhadap Staphyloccus epidermidis.
Kata Kunci: Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus, Staphyloccus epidermidis, Tradescantia zebrina Bosse.
Tradescantia spathacea Sw. (daun nanas kerang) memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi etil asetat dan fraksi air daun nanas kerang terhadap bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Metode yang digunakan adalah mikrodilusi dengan variasi konsentrasi 5000, 7500, 10000, 12500 dan 15000 μg/mL untuk bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus dan konsentrasi 1250, 2500, 5000, 7500 dan 10000 μg/mL untuk bakteri Staphyloccus epidermidis. Klindamisin digunakan sebagai antibiotik pembanding dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 μg/ml. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan persamaan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan fraksi air lebih baik dibandingkan fraksi etil asetat. Potensi antibakteri dipengaruhi oleh kandungan senyawa kimia seperti, flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa fraksi air daun nanas kerang memiliki potensi antibakteri lebih baik dengan nilai potensi relatif 7,49 x 10-4 kali klindamisin HCl terhadap Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus dan 2,76 x 10-4 kali klindamisin HCl terhadap Staphylococcus epidermidis.
Kata kunci: antibakteri, Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus, Staphyloccus epidermidis, Tradescantia spathacea Sw.
Swamedikasi merupakan bagian upaya masyarakat menjaga kesehatannya
sendiri. Pada pelaksanaannya, keterbatasan pengetahuan akan obat dan
penggunaannya dapat menjadi sumber kesalahan pengobatan (medication error).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dalam melakukan
swamedikasi yang dilakukan oleh anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Rawamangun. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yang bersifat
deskriptif. Responden adalah anggota PCM Rawamangun, pernah melakukan
pengobatan swamedikasi dan tidak memiliki keluarga yang berlatarbelakang
tenaga kesehatan. Responden diambil secara total sampling sebanyak 64 orang
dan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah
divalidasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 67,19% anggota PCM
Rawamangun memiliki pengetahuan baik, 32,81% pengetahuan cukup.
Berdasarkan analisa Chi-square diketahui bahwa tingkat pengetahuan
dipengaruhi oleh jenis kelamin (p= 0,027<0,05) dan pendidikan terakhir (p=
0,011<0,05).
Kata kunci: Anggota PCM, Pengetahuan Swamedikasi, Kuesioner
Masalah ketidaktepatan pemilihan obat dan dosis kerap kali dialami oleh pasien, tidak terkecuali pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Menurut syafira (2014) pada hasil penelitian mengenai evaluasi penggunaan obat dan dosis pada pasien geriatri gagal ginjal kronik di rawat inap Gedung A RSCM periode Januari-Juni 2013, disimpulkan bahwa pemberian dosis obat pada pasien gagal ginjal kronik yang sesuai dengan literatur yang digunakan sebanyak 53,46% sedangkan yang tidak sesuai 46,53%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan obat dan dosis pada pasien gagal ginjal kronik di ruang inap Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi periode Januari-Desember 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif. Evaluasi penggunaan obat kemudian dianalisa berdasarkan toolkit yang terkait. Hasil penelitian menunjukan bahwa evaluasi penggunaan dari 160 pasien dengan 903 obat, yang sesuai dengan literatur adalah 897 (99,33%) tepat obat dan 840 obat (93,03%) dinyatakan tepat dosis
Penemuan senyawa antimikroba baru merupakan hal yang menarik untuk terus dikembangan, hal ini disebabkan meningkatnya resistensi antimikroba secara global. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa baru yaitu vanilil para hidroksibenzoat (vanilil p-hidroksibenzoat) yang diharapkan memiliki aktivitas antimikroba. Penelitian diawali dengan mensintesis vanilil p-hidroksibenzoat melalui reaksi reduksi dan esterifikasi. Senyawa vanillin direduksi terlebih dahulu menjadi vanilil alkohol untuk meminimalisasi halangan sterik pada reaksi esterifikasi. Senyawa hasil reduksi dilanjutkan reaksi esterifikasi menggunakan metode Steglich dengan asam para hidroksibenzoat. Senyawa yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Fourier-Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), spektroskopi MS, dan spektroskopi NMR. Senyawa ester yang terbentuk mempunyai titik leleh dari yaitu 152-154 oC dengan rendemen 55,90%. Hasil elusidasi struktur dengan FTIR dan spektrum 1H-NMR menunjukkan kesesuaian dengan senyawa yang diinginkan yaitu vanilil p- hidroksibenzoat. Daya antimikroba senyawa vanilil p-hidroksibenzoat terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 200 dan 400 ppm termasuk kategori lemah. Sedangkan pada konsentrasi 600 ppm dikategorikan sedang. Uji aktivitas terhadap Pseudomonas aeroginosa pada konsentrasi 200 dan 400 ppm termasuk kategori sedang dan pada konsentrasi 600 ppm dikategorikan kuat. Senyawa hasil sintesis tidak memiliki aktivitas sebagai antijamur.