In the manufacture of tablets, the use of Polyvinylpyrrolidone (PVP) as a binder
is common. PVP is a good binder for almost all types of tablets. In this study,
PVP was tried to be used as a binder on tablets with the active ingredient of dry
extract of red ginger added with zinc which is efficacious as an anti�atherosclerosis. The purpose of this study is to find out what is the optimum level
of PVP as a binder that will produce physically qualified tablets, namely on
hardness, brittleness, and time of disintegration. The experimental tablets were
made in 5 formulas with a range of PVP binding concentration of 2.8% to 3.9%.
Tablets are made by the wet granulation method, evaluated at the granulation
stage and the tablet stage. The results showed that the granules for all the
formulas made were qualified. The granule evaluation results which include
moisture content and flow properties are all qualified to be pressed into tablets.
The results of the tablet evaluation showed that of the five formulas tested for
hardness, brittleness, and the time of disintegration met the conditions according
to the reference used. If further observed from the data figures and based on the
results of statistical tests it was obtained that the one with the best physical
properties, namely the highest hardness with the fastest crushing time is in
formula 5. Thus, it can be concluded that the optimal binding formula of PVP on
ginger extract tablets with added zinc is 3.9%
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI SMKN MUHAMMADIYAH KUNINGAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI SMK MUHAMMADIYAH KUNINGAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN HANDSOAP DARI SARI BUAH LEMON DI SMK MUHAMMADIYAH KUNINGAN JAWA BARAT
Pengaruh Pati Sukun Terpregelatinasi Fosfat Sebagai Matriks Terhadap Disolusi Tablet Lepas lambat Teofilin
SEMINAR KEWIRAUSAHAAN
" EFFECT OF INCREASING THE CONCENTRATION HYDROXY PROPIL METHYL CELLULOSE AS GELLING AGENT STABILITY OF PHYSICAL EMULGEL GOTU KOLA HERB STEW (CENTELLA ASIATICA L) "
Introduction: Polivinilpirolidon (PVP) one of binders which can obtain the tablet standard criteria,
i.e hardness 3-6 KgF and friability less than 1%. Aims of this research to find out the optimum
concentration of PVP as binder on ginger extract plus zink tablets.
Methods: The tablets are made in 5 formulas with PVP concentrations as binders of 2.8%, 3.1%,
3.4%, 3.7%, and 3.9%, respectively. The data observed on the evaluation of flow time granules,
stationary angles, and compressibility, while for hardness and brittleness tablets.
Results and discussion: Based on the granule test results, the granule flow time obtained for
formula 1 to formula 5 is qualified, formula 1 has the highest value compared to formulas 2, 3, 4,
and 5. The results of the tablet test based on statistical analysis showed that the hardness for
formula 1 was significantly different from formula 4, while formulas 1, 3, and 5 did not differ
significantly. Shows that the hardness of formula 4 is the best. On the fragility test formula 1 is not
qualified because the brittleness value is more than 1%. Furthermore, based on statistical tests for
formula 2 and formula 3, it does not differ significantly, but formula 4 and formula 5 differ significantly,
while formula 4 and formula 5 do not differ significantly but with formula 2 and formula 3 differ
significantly, and the smallest brittleness value is in formula 5.
FORMULASI EMULSI TIPE M/A PERASAN BUAH TOMAT
ABSTRAK
Rukun Tetangga merupakan salah satu wadah yang berfungsi dalam penyelenggaraan kegiatan masyarakat diwilayah pemerintahan terkecil dari sebuah pemerintahan. Pendidikan menjadi salah satu program utama guna menuntaskan kemiskinan dan buta huruf di Indonesia. selain sebagai sarana kegiatan edukasi juga memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan baik pengetahuan umum, pengetahuan dasar, kewirausahaan, pengembangan skill dan sebagainya. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan kegiatan Edukasi dan Pelatihan bagi masyarakat Desa Gekbrong dalam upaya peningkatan pengetahuan dan entrepreneur bagi masyarakat khususnya. Pada kegiatan ini kami selaku Tim Dosen Farmasi Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA akan memberikan Edukasi dan Pelatihan bagi masyarakat Desa Gekbrong dengan Tema “UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP DAGUSIBU OBAT KEPADA WARGA KAMPUNG LOJI, DESA GEKBRONG, KABUPATEN CIANJUR, JAWA BARAT “. Selain pangan, peserta workshop diberi pengetahuan juga tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang benar dan tepat. Obat seringkali dibeli secara mandiri atau didapatkan melalui dokter dan sarana kesehatan yang lain.
Kata Kunci : Edukasi, Obat, DAGUSIBU
ABSTRAK
Enzim papain dapat membantu sistem pencernaan dan merangsang fungsi kekebalan tubuh, untuk
mempermudah penggunaan enzim papain maka dibuat menjadi sediaan granul. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui variasi kombinasi Mannitol dan Sorbitol sebagai bahan pengisi pada
granul enzim papain secara granulasi basah memenuhi syarat secara farmasetika. Penelitian ini dibuat
dalam 5 formula (F) uji dengan perbandingan Mannitol dan Sorbitol sebagai bahan pengisi yang terdiri
dari F1 (Mannitol 100% : Sorbitol 0%), F2 (Mannitol 75% : Sorbitol 25%), F3 (Mannitol 50% : Sorbitol
50%), F4 (Mannitol 25% : Sorbitol 75%), dan F5 (Mannitol 0% : Sorbitol 100%). Granul dilakukan
evaluasi meliputi waktu alir, sudut diam, dan kompresibilitas. Hasil evaluasi granul F1-F5 dari waktu
alir (5,73 detik-3,96 detik), dari sudut diam (29,9545o
-27,3901o
), dan dari kompresibilitas (1,3264%-
3,6585%). Hasil evaluasi granul dianalisa statistik One-Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%
(α=0,05) dan diperoleh nilai signifikasi <0,05 yang menunjukkan perbedaan bermakna sehingga
dilanjutkan dengan Uji Tukey HSD. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin menurun
Mannitol dan meningkat Sorbitol yang digunakan maka waktu alir granul semakin cepat, sudut diam
granul yang terbentuk semakin kecil dan kompresibilitas granul semakin meningkat.
Kata Kunci: Enzim Papain, Granul, Mannitol, Sorbitol, PVP
Sediaan sirup ekstrak bunga kembang sepatu yang mengandung alkaloid dengan
efek farmakologis sebagai mukolitik sebelumnya telah dilakukan penelitian berupa
optimasi formula dengan menggunakan proporsi gliserin sebesar 37,133%; Na
carboxymethylcellulose 0,5% sebesar 13,541% dan sorbitol 70% sebesar 49,325%
sebagai bahan pengental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui stabilitas fisik
sediaan sirup dengan formula uji yang telah dioptimasi menggunakan metode
paksaan atau Stress Testing yang dirancang untuk meningkatkan laju degradasi
kimia dan/atau perubahan fisik zat obat atau produk obat dengan menggunakan
kondisi penyimpanan berlebih. Sediaan sirup disimpan dalam tiga suhu yaitu 40°C,
50°C dan 60°C ± 2°C dengan kelembaban relatif sebesar 75% RH ± 5% RH selama
30 hari dengan perlakuan evaluasi setiap 3 hari. Data hasil evaluasi derajat
keasaman dan viskositas diuji menggunakan ANOVA satu arah (α 0,05) dengan
hasil tidak terdapat perbedaan bermakna untuk keduanya. Sedangkan untuk hasil
evaluasi berat jenis menggunakan Paired T-test (α 0,05) menunjukkan hasil analisa
terdapat perbedaan bermakna.
Kata kunci : Uji stabilitas fisik, bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.),
sirup, fraksi.
Paper soap merupakan sediaan berbentuk lembaran tipis dengan ketebalan sekitar 10-
500μm, praktis dan cocok dibawa bepergian. Pentingnya eksipiem pembentuk film
dalam sediaan paper soap menyebabkan terbentuknya lembaran tipis (film) pada
paper soap yang akan mempengaruhi ketebalan, dan secara tidak langsung akan
mempengaruhi waktu larut dari paper soap. Pada penelitian ini digunakan pembentuk
film HPMC dan Metil selulosa. Derivat selulosa sifatnya yang mudah larut didalam
air dan mudah didapat dipasaran. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
antara HPMC dan metil selulosa sebagai pembentuk film yang dapat memberikan
sifat fisik yang baik terhadap sediaan paper soap dengan bahan aktif thymol 0,5%
sebagai antiseptik. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan membuat formula
larutan paper soap, ditambahkan pembentuk film dengan kadar HPMC dan Metil
selulosa 1%,1,5%,2%. Setelah itu dicetak menjadi sediaan paper soap pada cetakan
dengan cara di keringkan dalam oven 45°C selama 18 jam. Dilakukan pengujian
meliputi uji organoleptis, keseragaman bobot, ketebalan, waktu larut, susut
pengeringan dan uji pH. Hasil pengujian menunjukkan formula 7 memiliki ketebalan,
bobot, susut pengeringan yang lebih kecil dibandingkan dengan 5 formula lainnya.
Formula yang memiliki waktu larut paling cepat adalah formula 7. Berdasarkan
pengamatan organoleptis sediaan yang terbentuk memiliki fisik yang baik warna
putih keruh, memiliki bau khas timi dan tekstur yang elastis. Metil selulosa adalah
pembentuk film yang paling baik dilihat dari sifat fisik sediaan paper soap.
Kata Kunci : paper soap, HPMC, Metil selulosa.
Zat pengikat berpengaruh terhadap kekerasan dan kerapuhan suatu sediaan. Zat pengikat yang biasa digunakan yaitu Polietilen glikol (PEG) 6000 yang dapat meningkatkan kekerasan dan menurunkan kerapuhan suatu sediaan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh konsentrasi PEG 6000 sebagai pengikat pada sediaan blush-on compact powder terhadap sifat fisik sediaan. PEG 6000 dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu formula 1 (3%), formula 2 (4%) dan formula 3 (5%) dan digunakan ekstrak kelopak bunga rosella sebagai pewarna dengan konsentrasi 30%. Ekstak kelopak bunga rosella diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96%, lalu dipekatkan dengan rotary evaporator dan dikeringkan dengan cara freeze drying. Sediaan blush-on compact powder dibuat dengan cara kempa langsung. Hasil uji kekerasan blush-on compact powder diperoleh sebesar 4,633 ± 0,407 mm, 4,433 ± 0,321 mm, 4,333 ± 0,503 mm. Berdasarkan hasil uji statistik dengan metode oneway anova dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05), uji normalitas terhadap kekerasan menyatakan bahwa nilai signifikan sebesar 0,901 (P>0,05) menunjukkan data terdistribusi normal dan uji homogenitas terhadap kekerasan 0,473 (P>0,05) mempunyai varian yang sama (homogen) sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi PEG 6000 maka kekerasan semakin meningkat pada sediaan blush-on compact powder.
Kata Kunci: Polietilen glikol (PEG) 6000, blush-on compact powder, kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdarifa Linn.)
Asam mefenamat merupakan obat golongan Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS) yang mempunyai efek analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik namun memiliki kelarutan yang sangat kecil dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan laju disolusi dari tablet asam mefenamat dengan penambahan PEG 4000 yang berfungsi sebagai pembawa dalam sistem dispersi padat dengan metode peleburan. Dispersi padat menggunakan PEG 4000 dengan konsentrasi 0,0%, 0,5%, 1%, dan 1,5%. Dispersi padat asam mefenamat dianalisa dengan spektrofotometer FTIR dan uji disolusi tablet asam mefenamat dilakukan dengan metode dayung, medium disolusi dapar fosfat 7,2 dengan kecepatan putaran 50 rpm pada suhu 37±0,50C selama 45 menit. Uji FTIR dispersi padat asam mefenamat memperlihatkan puncak yang merupakan gabungan dari keduanya pada semua formula. Hasil laju disolusi F1=1,42%/menit, F2=1,63%/menit, F3=2,13%/menit, F4=1,84%/menit, terjadi peningkatan laju disolusi tablet asam mefenamat secara dispersi padat dengan penambahan PEG 4000. Sedangkan efisiensi disolusi tertinggi sebesar 58,30% ditunjukkan pada formula 3. Hasil data uji dianalisis secara statistik menggunakan one way ANAVA pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05%). Hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antar formula.
Kata Kunci : Asam Mefenamat, PEG 4000, Disolusi, Dispersi Padat, Peleburan
Ekstrak etanol buah ceremai berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui memiliki
kegunaan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi asam stearat dan minyak kelapa terhadap formulasi sabun padat
transparan sehingga dapat memenuhi syarat. Pada penelitian ini sabun transparan
ekstrak etanol buah ceremai dibuat dalam 4 formula dengan konsentrasi asam sterat
dan minyak kelapa yang berbeda-beda yaitu asam stearat dengan konsentrasi 12%,
10%, 8%, 6%, dan konsentrasi minyak kelapa 12%, 14%, 16%, 18%,. Pengujian
yang dilakukan meliputi uji organoleptis, tinggi busa, pH, kekerasan, transparansi
dan kadar air. Hasil perhitungan statistik ANOVA satu arah terhadap data tinggi
busa dan kekerasan diperoleh p<0,05 yang menyatakan terdapat perbedaan yang
bermakna antara formula 1-4. Berdasarkan hasil penelitian terhadap data tinggi
busa dan kekerasan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penurunan konsentrasi
asam stearat dan peningkatan minyak kelapa pada tiap formula maka kekerasan dari
sabun yang dihasilkan semakin menurun, dan dengan penurunan konsentrasi asam
stearat dan peningkatan minyak kelapa pada tiap formula tinggi busa yang
dihasilkan akan semakin meningkat.
Kata Kunci: Sabun, Ekstrak Etanol Buah ceremai, Asam Stearat, Minyak kelapa
Paper soap merupakan sediaan berbentuk lembaran tipis dengan ketebalan sekitar 10-
500μm. Pada penelitian ini digunakan pembentuk film Carbomer 940. Kelebihan
Carbomer memilki kejernihan tinggi, viskositas tinggi serta reaksi alergi di kulit
sangat kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
Carbomer 940 sebagai pembentuk film dengan konsentrasi 0,6%, 0,7%, 0,8%, 0,9%,
1% menggunakan bahan aktif minyak atsiri daun kemangi ( Ocimum basilicum L.)
sebagai antiseptik. Penelitian diawali dengan membuat formula larutan paper soap,
ditambahkan Carbomer 940. Setelah itu dicetak dalam cetakan dengan cara di
keringkan dalam oven 45°C selama ± 24 jam. Dilakukan pengujian meliputi uji
organoleptis, keseragaman bobot, ketebalan,waktu larut,susut pengeringan dan pH.
Dari hasil evaluasi setiap formula menghasilkan keseragaman bobot, ketebalan,
waktu larut yang berbeda-beda tergantung dari konsentrasi pembentuk film.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penambahan konsentrasi Carbomer
940 sebagai pembentuk film dapat meningkatkan bobot dan ketebalan, mempercepat
waktu larut, serta mempengaruhi susut pengeringan dan pH sedian paper soap.
Kata Kunci : paper soap, pembentuk film, Carbomer 940,minyak atsiri daun
kemangi.
Dimenhidrinat merupakan salah satu zat berkhasiat yang mampu mengatasi mabuk
perjalanan. Namun tidak semua kalangan mudah mengkonsumsi tablet dimenhidrinat.
Kesulitan menelan obat merupakan kendala yang terjadi. Oleh karena itu, adanya
bentuk sediaan Orally disintegrating tablet (ODT) sangatlah dibutuhkan karena dapat
menutupi rasa dari dimenhidrinat (zat aktif) dan membantu pasien yang mengalami
kesulitan menelan obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan konsentrasi
superdisintegran krospovidon terhadap pengaruh karakteristik ODT dimenhidrinat.
Dalam penilitian ini tablet diformulasikan dengan konsentrasi krospovidon 2% (F1),
konsentrasi krospovidon 3% (F2) konsentrasi krospovidon 4% (F3) dan konsentrasi
krospovidon 5% (F4). Pembuatan tablet dilakukan dengan metode cetak langsung. Data
uji sifat fisik Orally disintegrating tablet dimenhidrinat berupa uji kekerasan (0,75-
2,75kg/cm2), keregasan (0,75-0,87%), keseragaman bobot (179-213,70 mg), waktu
hancur termodifikasi (14,45-24,37 detik), dan uji keseragaman kandungan (86,24-
102,72) Berdasarkan hasil uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji tukey HSD. Dengan
semakin meningkatnya konsentrasi superdisintegran krospovidon maka akan semakin
baik waktu hancur ODT dimenhidrinat.
Kata Kunci: Krospovidon, Orally Disintegrating Tablet, Superdisintegran, Dimenhidrinat
Selama ini pemanfaatan biji asam dinilai masih kurang maksimal, biji asam mengandung xyloglucan yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat pada formulasi sediaan tablet hisap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi xyloglucan biji asam sebagai bahan pengikat pada tablet hisap ekstrak kental daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dengan metode granulasi basah. Tablet hisap dibuat dalam 5 formula dengan konsentrasi xyloglucan biji asam sebagai bahan pengikat yang berbeda yaitu 10, 12, 14, 16, dan 18%. Tablet yang sudah jadi kemudian di evaluasi, evaluasi tablet hisap meliputi uji penampilan, keseragam bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur. Hasil uji kekerasan yang diperoleh dari formula 1 sampai 5 yaitu: 9,2280±0,04, 11,4998±0,06 kg, 13,7743±0,02 kg, 15,4916±0,07 kg dan 17,3836±0,05 kg dan hasil uji keregasan yang diperoleh dari formula 1 sampai 5 yaitu: 2,1618±0,58 %, 1,80±0,01 %, 1,15±0,00 %, 0,88±0,02 % dan 0,54±0,00 %. Hasil analisa data statistik ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) untuk kekerasan dan keregasan, menunjukkan hasil nilai signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan bermakna dari 5 formula tersebut. Lalu dilanjutkan dengan uji Tukey HSD dan Duncan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi xyloglucan biji asam sebgai bahan pengikat dapat meningkatkan kekerasan dan menurunkan kerapuhan tablet hisap.
Kata kunci: Daun Binahong, Xyloglucan Biji Asam, Tablet Hisap
Tablet kunyah ekstrak etanol 96% daun sirsak (Annona muricata L.) diharapkan dapat menutupi rasa yang pahit dari ekstrak. Tablet kunyah juga harus memenuhi syarat mutu fisik, maka untuk mencapai hal tersebut diperlukan bahan pengisi yang sesuai. Pada penelitian ini digunakan manitol-sorbitol serbagai bahan pengisi dengan metode pembuatan secara granulasi basah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi manitol-sorbitol terhadap karakteristik sifat fisik tablet kunyah yang dihasilkan. Tablet kunyah dibuat 5 formula dengan perbandingan kombinasi pengisi manitol : sorbitol untuk F1 (1:0), F2 (3:1), F3 (1:1),F4 (1:3), F5 (0:1). Evaluasi granul meliputi waktu alir, sudut diam, kompresibilitas,serta evaluasi tablet meliputi uji kekerasan, kerapuhan, responden rasa. Hasil evaluasi granul dan evaluasi tablet kunyah semua formula memenuhi persyaratan. Hasil analisa statistik untuk responden rasa diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh kombinasi mannitol:sorbitol terhadap rasa dan
tekstur namun tidak terhadap aroma dan penampilan.
Temu hitam (Curcuma aeruginosae Roxb.) telah dipergunakan secara luas
dalam pengobatan tradisonal. Bentuk sediaan yang ada saat ini belum mampu
menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari temu hitam, sehingga perlu
diformulasikan sediaan yang lebih praktis dan efisien. Penelitian ini bertujan
untuk memformulasikan ekstrak kental temu hitam yang dikeringkan dengan
pengeringan semprot dengan menggunakan kombinasi pemanis aspartam dan
sukrosa. Granul effervesen ekstrak temu hitam dibuat dengan menggunakan
metode granulasi basah dalam lima formula, yaitu formula I (4% sukrosa), II
(aspartam-sukrosa = 1%:3%), III (aspartam-sukrosa = 2%:2%), IV (aspartamsukrosa
= 3%:1%) dan V (4% aspartam). Granul effervesen dievaluasi
karakteristik waktu alir, sudut diam, waktu hancur, distribusi ukuran partikel,
kandungan lembab, pH dan uji kesukaan. Analisis secara statistik dilakukan
dengan metode one way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey HSD dengan taraf
kepercayaan 95%, untuk uji kesukaan dilanjutkan dengan statistik non parametrik
uji chi-square. Uji kesukaan dilakukan terhadap 20 panelis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kombinasi aspartam-sukrosa mempengaruhi waktu hancur,
kandungan lembab dan sifat alir granul. Semakin besar jumlah sukrosa didalam
granul, granul menjadi lebih keras, kerapuhan kecil, waktu alir lebih cepat, namun
waktu larutnya lebih lama. Hasil uji hedonis menunjukkan bahwa panelis lebih
menyukai formula IV dibandingkan formula yang lain. Hasil konsentrasi
aspartam-sukrosa yang memenuhi syarat mutu fisik yaitu formula IV.
Metoklopramid sebagai antimual dimana efek obat dibutuhkan segera. Salah satu bentuk sediaan yang dapat memberikan efek obat dengan segera adalah edible film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi mucilago kering dari buah maja (Aegle marmelos) terhadap sifat fisik dari edible film metoklopramid sebagai pembentuk lapisan film. Edible film dibuat menjadi 4 formula dengan konsentrasi mucilago kering dari buah maja yang berbeda, yaitu blanko, 0,25%, 0,5%, dan 0,75%. Edible film yang telah jadi, dievaluasi fisiknya meliputi waktu hancur dengan rata-rata 61,6 detik (blanko), 41,9 detik (F1), 25,7 detik (F2), 10,1 detik (F3), tensile strength dengan rata-rata 120,294 kg/cm2 (blanko), 175,238 kg/cm2 (F1), 197,981 kg/cm2 (F2), 200,561 kg/cm2, elongasi dengan rata-rata 106,67% (blanko), 95% (F2), 83,33% (F3). Selain itu dievaluasi juga secara kimia meliputi, penetapan kadar dan keseragaman kandungan. Berdasarkan analisa statistik ANOVA satu arah menunjukkan bahwa konsentrasi mucilago kering dari buah maja yang digunakan berpengaruh terhadap sifat fisik edible film (p<0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi mucilago kering dari buah maja mampu meningkatkan waktu hancur, meningkatkan tensile strength dan menurunkan elongasi dari edible film.
Kata Kunci : Mucilago kering buah maja, Edible film, pembentuk lapisan film
Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang memiliki prevalensi dan morbiditas yang sangat tinggi. Karies gigi menyerang semua kalangan masyarakat dan pada semua tingkatan status sosial ekonomi. Mikroorganisme yang sangat berperan pada terjadinya karies gigi adalah Streptococcus mutans. Pada penelitian kali ini akan dibuat tablet kunyak dari ekstak kental daun Wungu yang mempunyai aktivitas antibakteri, dengan mengembangkan bahan alam yang ada disekitar kita sebagai pengikatnya. Bahan pengikat yang akan digunakan adalah pati biji cempedak dan pati biji sukun.Pati sukun dan biji cempedak mudah diperoleh dipasaran, namun pemanfaatannya saat ini hanya sebatas pada makanan saja. Untuk kali ini diboca untuk dikembangkan sebagai eksipien atau bahan tambahan pada tablet kunyah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan Formula tablet kunyah ekstrak daun Wungu yang mempunyai karakteristik fisk yang baik dan sesuai syarat Farmasetika dan juga untuk memanfaatkan bahan alam yang ada disekitar kita sebagai alternatif bahan tambahan pada formulasi tablet kunyah. Penelitian ini dimuali dengan Ekstraksi daun Wungu kemudian dikarakteristik fisik, dilanjutkan dengan pembuatan pati biji cempedak dan pati sukun. Penelitian dilanjutkan dengan membuat granul dan memgevalusi granul. Terakhir dilakukan proses penabletan yang dilanjutkan dengan evaluasi fisik tablet kunyah. Data yang diperoleh dianalisa dengan ANAVA dan Uji Hedonis terhadap uji kesukaan
SURAT TUGAS MENGAAR PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA KELAS F1
MODUL PRAKTIKUM SOLID
LAPORAN AUDIT MUTU INTERNAL PRODI PASCASARJANA 2020
PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA KELAS K1 2020-2021
Dimenhidrinat is one of active substance which can cure the pale. However, not all people can consume the tablet of dimenhidrinat easily. The difficulty to swallow tablet is a problem that happens. Therefore, the presence of ODT was absolutely needed because ODT can conceal the taste of dimenhidrinat (active substance) and help patients who have difficulty to swallow the tablet. The purpose of this research was to find out the usage of comparison for filler substance (manitol, lactose, and sucrose) toward the influence of characteristic’s ODT dimenhidrinat. This tablet was formulated by doing comparison manitol, lactose, sucrose
1:0:0, 0:1:0, 0:0:1, 1:1:0, 0:1:1, 1:0:1, 1:1:1. The tablet is made by direct molding method. From physical test of ODT like hardness test (2,2-4,7kg), friability (0,24-0,81%), weight uniformity (0,1825-0,2202 gram), modified shattered time (31,47-143,33 second), and ingredient uniformity test (95,35-108,18%). Based on Independent test with confidence level
95% (α= 0,05), the quickest shattered time is in formula 7 by comparison of filler substance manitol, lactose, and sucrose (1:1:1)
Keyword :Orally Disintegrating Tablet, Filler Substance, Dimenhidrinat
A. Kompetensi Dasar
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. mahasiswa diharapkan mampu memahami pembagian ruangan produksi steril.
2. mahasiswa diharapkan mampu memahami persyaratan bangunan dan fasilitas ruangan produksi steril.
3. mahasiswa diharapkan mampu mengetahui memahami definisi/prinis/proses dari steril, sterilitas, dan sterilisasi.
4. mahasiswa diharapkan mampu memproduksi sediaan farmasi steril
5. mahasiswa diharapkan mampu melakukan evaluasi untuk produksi sediaan farmasi steril.
6. mahasiswa diharapkan mampu melakukan sanitasi dan higienis diruangan produksi steril.
B. Indikator Capaian
1. mahasiswa mampu memahami pembagian ruangan produksi steril.
2. mahasiswa mampu memahami persyaratan bangunan dan fasilitas ruangan produksi steril.
3. mahasiswa mampu mengetahui memahami definisi/prinis/proses dari steril, sterilitas, dan sterilisasi.
4. mahasiswa mampu memproduksi sediaan farmasi steril
5. mahasiswa mampu melakukan evaluasi untuk produksi sediaan farmasi steril.
6. mahasiswa mampu melakukan sanitasi dan higienis diruangan produksi steril.
ABSTRAK
Adanya visi dan misi merupakan hal yang wajib bagi perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Setiap perguruan tinggi mempunyai visi dan misi yang berbeda-beda, semuanya tergantung pada tujuan yang akan dicapai oleh setiap perguruan tinggi. Untuk mewujudkan tercapainya visi misi, maka visi dan misi ini harus diketahui dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika. Untuk mengetahui apakah civitas akademika mengetahui dan memahami visi misi Program Studi Farmasi dan Apoteker maka perlu dilakukan suatu pengukuran tentang tingkat pemahaman civitas akademika terhadap visi misi Program Studi Farmasi dan APoteker. Metode penelitian yang digunakan adalah pengolahan data menggunakan statistik diskriptif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan berupa tes objektif. Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan berganda empat option sebanyak 10 soal, masing-masing empat soal untuk mengukur pemahaman visi, tiga soal untuk mengukur pemahaman misi dan tiga butir soal untuk mengukur pemahaman aspek tujuan. Data diperoleh dengan menyebarkan tes pemahaman mengenai visi misi serta tujuan Program Studi Farmasi dan Apoteker dengan responden adalah civitas akademika Program Studi Pendidikan BioFarmasi dan Apoteker. Data tes yang telah terkumpul kemudian dioleh dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil pengolahan data adalah tingkat pemahaman mahasiswa terhadap visi, misi dan tujuan Program Studi Farmasi dan Apoteker tergolong sangat baik dengan rata-rata sebesar 84,30. Pemahaman Visi Misi dilakukan oleh semua Civitas di FFS UHAMKA, yaitu : 1) Pemahaman Visi Misi di Pimpinan sebesar 88,57%, 2) Pemahaman Visi Misi oleh Dosen 83,55%, 3) Pemahaman Visi Misi oleh Tenaga Kependidikan 90%, dan 4) Mahasiswa 75,09%. Berdasarkan hasil analisis telah memenuhi stndar yang telah ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Mutu di Universitas yaitu sebesar 75,00% atau setara 3,75.
Kata Kunci : Tingkat Pemahaman, Visi, dan Misi
Buah tomat (Solanum Lycopersicum.) mengandung alfa mangostin dan likopen yang memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi oleh radikal bebas. Penelitian ini bertujuan membuat sediaan dan formula yang tepat untuk emulsi minyak kelapa murni dengan perasan buah tomat yang kaya akan antioksidan. Dan agar dapat diterima oleh konsumen dan stabil secara fisik selama penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. Emulsi dibuat 3 formula dengan perbandingan konsentrai emulgator Gom arab dan Tragakan. Formula 1 Gom Arab 20%, Formula 2 Kombinasi Gom arab 10% dan Tragakan 2% dan Formula 3 Tragakan 5%. Metode pembuatan emuls dengan menggunakan metode Gom Basah. Emulsi diuji Berat jenis, Uji pH, Uji Organoleptis, uji Viskositas. Variasi Emulgator, mempengaruhi Viskositas emulsi, yaitu semakin banyak Gom Arab, semakin besar Viskositas. Telah didapat emulsi yang palig stabil adalah formula 2 dengan kombinasi Gom arab 10% dan Tragakan 5% dengan Viskositas 44 Cps.
Kata kunci : Solanum Lycopersicum, Gom Arab, Tragakan , Emulsi Buah Tomat
Upaya peningkatan kesehatan bagi masyarakat sangat penting. Hal ini diperkuat dengan dicanangkannya
DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat dengan benar) oleh Ikatan Apoteker Indonesia
dan GEMA CERMAT (Gerakan Masyarakat Cerdas Akan Obat) oleh Kementerian Kesehatan Indonesia,
agar masyarakat mampu memahami dan dapat melaksanakannya dalam upaya peningkatan kesehatan di
lingkungan rumah dan sekolah. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan sosialisasi, informasi, edukasi
dan penyuluhan dilingkungan Sekolah Dasar Muhammadiyah 08 Plus dan 09 Plus Duren Sawit Jakarta
Timur. Target yang ingin dicapai yaitu para wali murid dan civitas akademika SD Muhammadiyah 08 Plus
dan 09 Plus Duren Sawit Jakarta Timur. Metode yang dilakukan beberapa tahap meliputi: pretest,
penyampaian materi pengabdian, simulasi dengan alat peraga, diskusi dan tanya jawab, diakhiri dengan
posttest. Hasil Pre Test dan Post Test yang diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan Uji T-test
dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Berdasarkan hasil analisa diperoleh hasil yang sangat signifikan
yaitu 0,000. Pengolahan data dengan pendekatan secara teoritis dan analisa secara statistik dapat disimpulkan
bahwa semua peserta belum mengetahui, memahami dan mengenal DAGUSIBU dan GEMA CERMAT,
tetapi dengan adanya kegiatan sosialisasi ini peserta memahami akan pentingnya kesehatan.