Akne vulgaris adalah penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada unit pilosebasea yang sering terjadi pada masa remaja yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibakteri secara terus menerus dan pemakaian yang tidak sesuai aturan menjadi penyebab utama terjadinya resistensi bakteri. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun leunca memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dengan konsentrasi hambat minimum sebesar 125 μg/mL. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antibakteri senyawa berdasarkan tingkat kepolarannya dari fraksi non polar (n-Heksana), fraksi semi polar (etil asetat) dan fraksi polar (air) dari ekstrak etanol 96% daun leunca (Solanum americanum Mill.) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode disk diffusion Kirby-Bauer pada konsentrasi 500 μg/mL, 750 μg/mL dan 1.000 μg/mL dari masing-masing fraksi, kontrol positif antibiotik klindamisin dan kontrol negatif DMSO 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi air lebih baik dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dibandingkan fraksi etil asetat, sedangkan fraksi n-Heksana tidak dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis . Pada fraksi air dengan konsentrasi 500 μg/mL, 750 μg/mL dan 1.000 μg/mL diperoleh diameter zona hambat berturut-turut sebesar 1,12 mm, 1,65 mm dan 2,37 mm.
Kata kunci: leunca (Solanum americanum Mill.), Staphyloccoccus epidermidis, Akne vulgaris
Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri yang berperan sebagai flora normal pada kulit dan dapat menyebabkan terbentuknya jerawat. Penelitian sebelumnya dengan menggunakan ekstrak etanol daun petai cina dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dengan konsentrasi minimum yang dapat menghambat sebesar 62,5 μg/mL, oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai perbandingan aktivitas antibakteri berdasarkan kepolaran senyawa dengan proses fraksinasi dari fraksi non polar (n-Heksana), semi polar (etil asetat) dan polar (air) daun petai cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) terhadap Staphylococcus epidermidis dengan menggunakan metode disk diffusion Kirby-Bauer. Penelitian ini menggunakan konsentrasi 500 μg/mL, 750 μg/mL dan 1.000 μg/mL dari masing-masing fraksi, antibiotik klindamisin dan DMSO 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-Heksana daun petai cina tidak dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis, sedangkan fraksi etil asetat dan air daun petai cina dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dengan konsentrasi terendah sebesar 500 μg/mL. Berdasarkan potensi relatifnya, fraksi air lebih baik dalam dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dibandingkan fraksi etil asetat dengan nilai potensi relatif sebesar 2,23 × 10-3 kali klindamisin.
Kata kunci: Staphylococcus epidermidis, jerawat, daun petai cina, Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit
Ekstrak rimpang jahe merah diketahui mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antihiperurisemia dengan senyawa yang di duga adalah flavonoid dan bekerja dengan cara menghambat xantin oxidase. Tetapi beberapa terpenoid juga mempunyai aktivitas inhibitor xantin oxidase. Berdasarkan hal ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas fraksi n-heksana rimpang jahe merah terhadap tikus jantan hiperurisemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi n-heksana rimpang jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) memiliki aktivitas antihiperurisemia terhadap tikus jantan hiperurisemia. Ekstrak rimpang jahe merah didapatkan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 4 ekor yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif allopurinol 4,11 mg/200gBB dan kelompok uji dengan dosis 3,45; 6,90 dan 13,80 mg/200gBB. Penginduksi yang digunakan adalah jus hati ayam dan kalium oksonat. Data dianalisa menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan uji Tukey. Hasil uji Tukey menunjukkan kelompok uji dosis 13,80 mg/200gBB mempunyai aktivitas antihiperurisemia secara bermakna dengan nilai sig. 0,649 (p>0,05) yang sebanding terhadap allopurinol dengan persentase penurunan sebesar 54,1%.
Kata Kunci: Zingiber officinale Roscoe, fraksi n-heksana rimpang jahe merah, antihiperurisemia
Kacang kedelai (Glycine max (L.)Merr.) memiliki kandungan protein dan
senyawa flavonoid yang lebih dikenal sebagai isoflavon kedelai, komponen
tersebut mampu memberikan efek antioksidan serta mempunyai aktivitas sebagai
antihipertrigliseridemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
yoghurt kacang kedelai dalam menurunkan kadar trigliserida pada hamster
hiperglikemia dan hiperlipidemia dengan melakukan induksi dengan pakan
hiperlipidemia dan fruktosa. Kedelai yang diolah menjadi yoghurt akan
meningkatkan nilai gizi dan memperbaiki aroma serta rasanya. Metode yang
digunakan adalah metode eksperimen secara in vivo. Hewan uji yang digunakan
sebanyak 24 ekor dibagi menjadi 6 kelompok. Pengambilan darah pada hamster
dilakukan sebanyak dua kali. Hasil uji ANOVA satu arah dan uji Tuckey
menunjukkan adanya pengaruh perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa yoghurt 1
memiliki persentase penurunan kadar trigliserida 29,91%, yoghurt 2 52,66%, dan
yoghurt 3 sebesar 65,22%. Dapat disimpulkan bahwa yoghurt 1 dan yoghurt 2
memiliki aktivitas yang sebanding dalam menurunkan persentase kadar trigliserida
sedangkan yoghurt 3 memiliki aktivitas sebanding dengan kontrol positif.
Kata kunci: Yoghurt Kacang Kedelai, Trigliserida, Hiperglikemia,
Hiperlipidemia
Rimpang jahe merah adalah tanaman Indonesia yang secara tradisional digunakan oleh
masyarakat untuk menurunkan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas fraksi etanol 70% rimpang jahe merah terhadap penurunan kadar
asam urat darah tikus hiperurisemia. Pengujian dilakukan dengan membagi 24 ekor
tikus dalam 6 kelompok, kontrol normal diberi pakan standar dan Na CMC 0,5%,
kontrol negatif diberi pakan tinggi purin dan Na CMC 0,5%, kontrol positif diberi
pakan tinggi purin dan allopurinol 20,56 mg/kgBB, kelompok uji diberi pakan tinggi
purin dan fraksi etanol 70% rimpang jahe merah dengan dosis 35,74; 71,48; dan
142,96 mg/kgBB. Pengambilan darah dilakukan melalui sinus orbitalis, lalu diukur
kadar asam urat menggunakan spektrofotometer klinikal. Data persen penurunan kadar
asam urat dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji
Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok uji dosis 142,96 mg/kgBB
tikus mempunyai aktivitas menurunkan kadar asam urat sebesar 59,64% yang
sebanding dengan allopurinol dosis 20,56 mg/kgBB tikus.
Kata Kunci: Asam Urat, Antihiperurisemia, Zingiber officinale Roscoe, Fraksi Etanol
70% Rimpang Jahe Merah.
yang mempunyai khasiat dalam menurunkan kadar glukosa darah. Yoghurt
mengandung bakteri asam laktat yang dapat meningkatkan aktivitas isoflavon
dalam kacang kedelai. Yoghurt kacang kedelai dibuat dengan penambahan bakteri
asam lakat yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi yoghurt kacang kedelai dalam
menurunkan kadar glukosa darah pada hamster hiperglikemia dan hiperlipidemia.
Kondisi hiperglikemia dan hiperlipidemia dicapai dengan menginduksi hewan uji
dengan menginduksi fruktosa dan pakan hiperlipid. Yoghurt dibuat dengan 3
variasi dosis yaitu 390 mg/80gBB, 780 mg/80gBB dan 1560 mg/80gBB yang
diberikan secara oral. Data dianalisis statistika dengan ANOVA one way dan
Tukey. Hasil menunjukkan bahwa yoghurt III memiliki nilai sig 0.149 (p>0,05)
yang menunjukan tidak ada perbedaan bermakna terhadap kontrol positif
persentase penurunannya sebesar 65,16%. Berdasarkan hasil analisis dapat
dinyatakan bahwa potensi penurunan kadar glukosa darah sediaan uji yoghurt III
(1560 mg/80gBB) sebanding dengan kontrol positif.
Kata kunci : Glukosa darah, hiperglikemia, hiperlipidemia, yoghurt kacang
kedelai
Daun salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) mengandung saponin,
flavonoid, alkaloid, dan tanin yang secara tradisional berkhasiat sebagai obat
kolesterol tinggi, kencing manis, tekanan darah tinggi dan sakit maag. Kombucha
adalah fermentasi teh menggunakan campuran kultur bakteri dan khamir.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri hasil fermentasi
seduhan daun salam terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode difusi agar
menggunakan kaca silinder. Konsentrasi fermentasi kombucha daun salam yang
digunakan adalah 25%, 50%, 75%, 100%, dengan pembanding kloramfenikol dan
larutan asam. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombucha daun salam
memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus dengan potensi relatif 7,1995 x
10-5 kali kloramfenikol dan 1,4420 kali pada larutan asam sedangkan terhadap E.
coli potensi relati sebesar 4,9341 x 10-5 kali kloramfenikol dan 1,2302 kali
larutan asam. Kesimpulan diperoleh kombucha daun salam mempunyai aktivitas
antibakteri meskipun lebih rendah dari pada antibiotik tetapi lebih tinggi dari
pada larutan asam.
Kata kunci : kombucha, fermentasi, antibakteri, S. aureus, E. coli
Buah Mengkudu secara traditional digunakan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh. Pengolahan buah mengkudu menjadi sari buah dan selanjutnya
diformulasikan dalam bentuk sediaan permen jeli. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengawet yang paling tepat di antara natrium benzoat dan kalium
sorbat sebagai pengawet terhadap sifat fisik dan total mikroba permen jeli.
Permen jeli dibuat menjadi 6 formula dengan variasi penggunaan pengawet.
Diperoleh data hasil uji total mikroba natrium benzoat (F1-F3) berkisar antara1,2
x 104 – 2,1 x 104 kol/g, dan data hasil uji total mikroba kalium sorbat (F4-F6)
berkisar antara 1,6 x 104 – 2,6 x 104 kol/g. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan pengawet yang paling tepat pada uji total mikroba adalah
Natrium Benzoat pada konsentrasi 0,1% (F3), sedangkan dilihat dari uji sifat fisik
yang paling mendekati dengan sediaan komersial adalah Natrium Benzoat pada
konsentrasi 0,05% (F1).
Kata kunci : Mengkudu, permen jeli, Natrium benzoat, kalium sorbat.
Garcinia merupakan salah satu genus tumbuhan yang telah diteliti dan dapat
dijadikan sebagai bahan obat kemoterapi. Spesies Garcinia yang digunakan dalam
penelitian adalah Garcinia atroviridis (asam gelugur). Akar tumbuhan telah diteliti
memiliki aktivitas sebagai antikanker terhadap sel WiDr. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksan daun asam
gelugur (Garcinia atroviridis) terhadap sel kanker kolon sel WiDr secara in vitro
dalam bentuk nilai IC50 dengan pembanding cisplatin. Penelitian ini dibagi menjadi
2 tahap yaitu tahap ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan 3 pelarut nheksan,
etil asetat dan metanol dan tahap uji sitotoksisitas menggunakan metode
Microculture Tetrazolium (MTT) Assay dengan 8 variasi dosis untuk setiap ekstrak
dan cisplatin sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan IC50 ekstrak nheksan,
etil asetat dan metanol daun asam gelugur secara berurutan adalah 437,52
μg/mL; 236,86 μg/mL dan 166,03 μg/mL, dan cisplatin 1,12 μg/mL. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ekstrak n-heksan ,etil asetat dan metanol daun asam
gelugur memiliki potensi toksik sedang terhadap sel WiDr kanker kolon.
Kata Kunci : Ekstrak daun asam gelugur, Sel kanker kolon (Sel WiDr), MTT,
IC50
Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di dalam tanaman dan dapat
memroduksi metabolit sekunder yang merupakan hasil dari simbiosis mutualisme
dengan tumbuhan inang. Kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.)
berkhasiat sebagai antibakteri, spasmolitik, antiinflamasi, antikanker, dan diuretik.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengisolasi bakteri endofit kulit batang nangka
dan mengetahui potensi antibakteri metabolitnya terhadap Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli. Isolasi bakteri endofit menggunakan tehnik penanaman
langsung pada medium nutrient agar. Metabolit sekunder bakteri endofit kulit
batang nangka diperoleh dengan mengkultivasi dalam medium F4 cair. Uji
potensi antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi agar. Berdasarkan hasil
isolasi diperoleh 7 isolat bakteri endofit dari kulit batang nangka dan isolat yang
memiliki potensi antibakteri paling besar yaitu isolat KBNM 3. Hasil potensi
relatif metabolit bakteri endofit isolat KBNM 3 terhadap Staphylococcus aureus
3,09 x 10-3 kali kloramfenikol dan Escherichia coli 2,9 x 10-3 kali kloramfenikol.
Kata kunci: bakteri endofit, isolasi, kulit batang nangka, antibakteri
Pada keadaan diabetes mellitus menunjukan peningkatan konsentrasi lipid darah yang disebabkan karena peningkatan katabolisme lemak disertai penurunan aktivitas lipoprotein lipase akibat defisiensi insulin. Daun binahong mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antihiperkolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70% daun binahong terhadap penurunan kadar kolesterol total dan LDL darah hamster hiperglikemia dan hiperkolesterolemia. Hewan uji hamster syrian jantan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 4 ekor hamster. Kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol positif) diberi atorvastatin 2,47 mg/kg bb, kelompok III (kontrol negatif) kelompok IV, V, dan VI (kelompok perlakuan) diberi ekstrak etanol 70% daun binahong dosis 120, 240 dan 480 mg/kg bb. Data penurunan kadar kolesterol total dan LDL darah hamster hiperglikemia dan hiperkolesterolemia dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kelompok dosis dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL darah, tetapi dosis 240 mg/kg bb memberikan efek sebanding dengan atorvastatin dengan persentase penurunan kadar kolesterol total sebesar 52,08% dan LDL darah sebesar 45,02%.
Kata kunci: Anredera cordifolia, daun binahong, kolesterol total, LDL darah.
Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan tanaman yang
tumbuh menjalar dan telah digunakan secara empiris sebagai antidiabetes dan
antihiperkolesterol. Penelitian sebelumnya, ekstrak daun binahong pada dosis 200
mg/kg BB dapat menurunkan glukosa darah pada tikus yang hiperglikemia.
Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70%
daun binahong terhadap penurunan kadar glukosa darah pada hamster syrian
hiperglikemia dan hiperkolesterolemia. Hewan uji dibagi 6 kelompok perlakuan
masing-masing terdiri 4 hamster. Kelompok I (kontrol normal), kelompok II
(kontrol negatif), kelompok III (kontrol positif) yang diberi metformin, kelompok
IV, V dan VI (kelompok uji) diberi ekstrak etanol 70% daun binahong dengan
dosis 120 mg/kg BB, 240 mg/kg BB dan 480 mg/kg BB. Induksi menggunakan
pakan tinggi kolesterol yang diberikan selama 28 hari dan aloksan pada hari ke
26. Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan alat spektrofotometer klinikal.
Analisis data menggunakan Uji ANOVA satu arah terhadap persentase penurunan
glukosa darah diperoleh (p<0,05) menunjukan adanya perbedaan bermakna. Uji
TUKEY glukosa darah menunjukan kelompok dosis 2 (240 mg/kg BB)
memberikan nilai penurunan kadar glukosa darah sebesar 52,38% yang sebanding
dengan kontrol positif (metformin) dengan nilai penurunan kadar glukosa darah
sebesar 54,28%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak etanol 70% dapat
menurunkan kadar glukosa darah.
Kata Kunci: Daun binahong, Antidiabetes, Diabetes
Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman yang
bersifat menguntungkan bagi tanaman. Kelor (Moringa oleifera Lam.)
dimanfaatkan sebagai imunodulator, gangguan pencernaan, simpatolitik,
spasmolitik, antivirus, hiperkolesterolemia, antiinfeksi, dan antibakteri. Senyawa
aktif antibakteri yang terdapat pada ranting dan daun kelor yaitu alkaloid, saponin,
dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri endofit ranting
dan daun kelor serta mengetahui aktivitas antibakteri metabolitnya terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Isolasi bakteri endofit ranting dan
daun kelor menggunakan tehnik penanaman langsung pada medium nutrient agar.
Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri menggunakan metode
difusi agar. Hasil isolasi bakteri endofit pohon kelor diperoleh 2 isolat dari daun
dan 2 isolat dari ranting yang mampu menghasilkan senyawa aktif dengan isolat
DKS1 menunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi terhadap S. aureus dan E. coli
dengan potensi relatif ekstrak metabolit bakteri endofit isolat DKS1 terhadap S.
aureus 2,23 x 10-3 kali kloramfenikol dan E. coli 2,85 x 10-3 kali kloramfenikol.
Kata kunci: Bakteri endofit, Kelor, Antibakteri
Stimulasi listrik memiliki efek antibakteri pada infeksi kulit. Arus listrik bolakbalik
(AC) adalah arus yang mengalir dalam rangkaian dan selalu memiliki arah
yang bolak-balik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar arus listrik
bolak-balik dan lama waktu paparan yang optimal untuk pengendalian bakteri
Streptococcus pyogenes dan Pseudomonas aeruginosa. Tegangan listrik yang
digunakan adalah 6 V, dengan variasi kuat arus 1, 2, dan 3 A serta lamanya waktu
paparan 10, 20, dan 30 menit pada medium NA. Pengujian anti bakteri ini
menggunakan metode Kirby-Bauer namun cakram antibiotik diganti
menggunakan jarum stainless steel sebagai penghantar stimulasi arus listrik.
Hasil penelitian membuktikan bahwa arus listrik bolak-balik (AC) sebesar 1 A
yang diaplikasikan selama 10 menit memberikan efek antibakteri terhadap
Streptococcus pyogenes dan Pseudomonas aeruginosa, dengan kuat arus dan
waktu optimal sebesar 3 A selama 30 menit.
Kata kunci : arus listrik bolak-balik, waktu, Pseudomonas aeruginosa,
Streptococcus pyogenes
Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) merupakan salah satu tanaman yang
berpotensi sebagai penyembuh luka. Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan
jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol 70% daun kenikir dalam
menyembuhkan luka bakar pada tikus putih jantan. Hewan yang digunakan
sebanyak 24 ekor tikus putih jantan dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok
kontrol normal, kelompok kontrol negatif (basis gel Na-CMC), kontrol positif
(bioplacenton®) serta kelompok uji I (konsentrasi 25%), II (konsentrasi 50%), dan
III (konsentrasi 75%). Semua tikus dilukai pada daerah punggung dengan
diameter 2 cm menggunakan logam besi panas. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak etanol 70% daun kenikir memiliki aktivitas dalam penyembuhan
luka bakar pada tikus putih jantan. Kelompok uji konsentrasi III memberikan
aktivitas penyembuhan luka bakar yang lebih cepat dibandingkan dengan
kelompok uji konsentrasi I dan II. Apabila dilihat dari kecepatan penyembuhan
luka, kontrol positif memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar yang lebih cepat
dibandingkan dengan kelompok uji konsentrasi III.
Kata kunci: Cosmos caudatus, Luka Bakar, Bioplacenton®
Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas
penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari
ekstrak etanol 70% daun kenikir dalam menyembuhkan luka terbuka yang
terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus pada tikus putih jantan. Penelitian ini
menggunakan metode Morton. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan
yaitu kelompok kontrol normal, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol
positif, kelompok uji konsentrasi I (25%), kelompok uji konsentrasi II (50%), dan
kelompok uji konsentrasi III (75%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
etanol 70% daun kenikir pada kelompok uji konsentrasi I, II, dan III menunjukkan
perbedaan yang bermakna dengan kelompok kontrol normal dan kontrol negatif.
Kelompok uji konsentrasi III (75%) memiliki kecepatan penyembuhan yang lebih
baik dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (gentamisin) dalam
penyembuhan luka terbuka yang terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus.
Kata kunci : Cosmos caudatus, Luka Terbuka, Luka Terinfeksi Bakteri
Staphylococcus aureus, Gentamisin
Daun srikaya (Annona squamosa L.) diduga memiliki aktivitas sebagai antihiperlipidemia. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa uji aktvitas ekstrak air daun srikaya (Annona squamosa L.) dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL darah pada kelinci. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas fraksi etil asetat daun srikaya terhadap penurunan kadar kolesterol total dan LDL darah hamster hiperlipidemia. Hewan uji hamster syrian jantan terbagi atas kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol positif) diberi atorvastatin 2,47 mg/kgBB, kelompok III (kontrol negatif), kelompok IV, V, dan VI (kelompok perlakuan) diberi fraksi etil asetat daun srikaya dengan dosis 20,5; 41; 82 mg/kgBB. Data penurunan kadar kolesterol total dan LDL darah hamster hiperlipidemia dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil analisis uji Tukey pada dosis 20,5 mg/kgBB menunjukan aktivitas yang tidak sebanding dengan atorvastatin. Sedangkan dosis 41 mg/kgBB dan 82 mg/kgBB memiliki aktivitas yang sebanding dengan atorvastatin. Namun dosis 82 mg/kgBB memberikan persentase penurunan kadar kolesterol total dan LDL darah yang lebih besar dibandingkan dosis 41 mg/kgBB yaitu sebesar 69,88% dan 71,44%.
Kata kunci: Annona squamosa , fraksi etil asetat, kolesterol total, LDL darah.
UJI
Yoghurt susu kacang kedelai kuning (Glycine max (L.) Merr) berkhasiat sebagai
penurun kadar trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengaruh
pemberian yoghurt kacang kedelai kuning (Glycine max (L.) Merr) terhadap
penurunan trigliserida pada hamster hiperlipidemia. Penelitian ini menggunakan
35 ekor hamster syrian jantan yang dibagi mnjadi 7 kelompok perlakuan, masingmasing
terdiri 5 hamster uji. Hamster diberi pakan tinggi lemak selama 28 hari
kemudian selama 14 hari diberi yoghurt kacang kedelai kuning (Glycine max (L.)
Merr) sebanyak 1 ml. Dosis I 270 mg/50 gBB; dosis II 540 mg/50 gBB; dan dosis
III 1080 mg/50 gBB. Fenofibrat digunakan sebagai zat pembanding. Kadar
trigliserida diperiksa menggunakan spektrofotometer klinikal. Data diuji dengan
ANOVA satu arah sehingga, diperoleh nilai 0.000<0,05 yang menunjukkan
adanya pengaruh pada perlakuan hewan uji dan dilanjutkan dengan uji Tukey
trigliserida menunjukkan kelompok 7 dapat menurunkan kadar trigliserida.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penurunan trigliserida pada dosis 3
sebanding dengan kontrol positif.
Kata Kunci: Yoghurt kacang kedelai kuning, Trigliserida, Hiperlipidemia
Daun kelor merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Moringaceae. Daun
kelor merupakan salah satu tumbuhan yang dapat mempercepat proses
penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak
etanol 70% daun kelor (Moringa oleifera) dalam penyembuhan luka terbuka yang
terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus pada tikus putih jantan. Penelitian ini
menggunakan metode Morton. Hewan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu
kelompok normal, kelompok negatif, kelompok positif, kelompok uji I (6%),
kelompok uji II (12%), dan kelompok uji III (18%). Hasil penelitian menunjukkan
kelompok uji III memiliki percepatan penyembuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan kelompok positif, kelompok uji II dan I. Persentase
penyembuhan pada hari ke-27 untuk kelompok normal 61,62%, kelompok negatif
72,76%, kelompok positif 99,94%, kelompok uji I 91,20%, kelompok uji II
96,56%, kelompok uji III 99,87%.
Kata kunci : Moringa oleifera, Luka Terbuka, Luka Terinfeksi Bakteri
Staphylococcus aureus, Gentamisin
Jamur Fomes sp. yang tumbuh alami di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dapat digunakan sebagai bahan obat. Polisakarida merupakan kandungan dari jamur Fomes sp. yang memiliki aktivitas sebagai antikanker. Permasalahan pada penelitian ini adalah apakah ekstrak polisakarida jamur Fomes sp. memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel kanker serviks (HeLa Cell Line) secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiproliferatif ekstrak polisakarida larut alkali jamur Fomes sp. terhadap sel HeLa. Aktivitas antiproliferatif dilihat berdasarkan kemampuannya dalam menghambat proliferasi sel dengan menggunakan metode MTT dan dinilai berdasarkan angka IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pemberian konsentrasi ekstrak polisakarida maka semakin tinggi pula kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan sel HeLa. Hasil uji ekstrak polisakarida larut alkali jamur Fomes sp. diperoleh angka IC50 sebesar 351,61 μg/ml, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak polisakarida larut alkali jamur Fomes sp. memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel HeLa secara in vitro.
Kata Kunci: Fomes sp., polisakarida larut alkali, antiproliferatif, IC50, sel HeLa
Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa
membahayakan tanaman inangnya dan mampu menghasilkan metabolit sekunder
yang merupakan hasil dari simbiosis mutualisme dengan tanaman inang. Daun
leunca (Solanum nigrum L.) merupakan tanaman tradisional yang diyakini
memiliki khasiat antibakteri. Kandungan bahan aktif yang bekerja sebagai
antibakteri adalah alkaloid dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk
mengisolasi bakteri endofit dan mengetahui potensi antibakterinya terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Isolasi bakteri endofit menggunakan
tehnik penanaman langsung pada medium nutrient agar. Metabolit sekunder
bakteri endofit daun leunca diperoleh dengan mengkultivasi dalam medium F4
cair. Uji potensi antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi agar kertas
cakram. Hasil isolasi diperoleh 4 isolat bakteri endofit dari daun leunca dan isolat
yang memiliki potensi antibakteri paling besar yaitu isolat DLM 3. Hasil potensi
relatif ekstrak metabolit bakteri endofit DLM 3 terhadap Staphylococcus aureus
adalah 4,730144 x 10-3 kali kloramfenikol dan terhadap Escherichia coli adalah
1,0462 x 10-2 kali kloramfenikol.
Kata kunci : bakteri endofit, isolasi, daun leunca, antibakteri
Spons merupakan salah satu kelompok biota laut yang berpotensi menghasilkan
senyawa metabolit sekunder yang bersifat bioaktif. Bacillus thermophillus
merupakan salah satu isolat bakteri simbion spons laut Spheciospongia inconstans
asal pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta yang dapat memproduksi senyawa
antibakteri. Senyawa metabolit antibakteri dapat diproduksi dengan proses
fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu inkubasi yang
optimal pada produksi metabolit antibakteri dari Bacillus thermophillus. Metode
yang digunakan yaitu kultivasi bakteri pada media Tryptone Soya Broth (TSB)
menggunakan portable shaker dengan kecepatan 125 rpm dan rentang waktu
inkubasi 8-48 jam. Proses optimasi dilakukan menggunakan metode Response
Surface Methodology (RSM). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan
metode disk diffusion Kirby-Bauer terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan waktu inkubasi
terbaik pada produksi metabolit antibakteri pada waktu 48 jam. Potensi relatif
ekstrak metabolit antibakteri isolat bakteri simbion terhadap Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli masing-masing sebesar 2,1333x10-3 dan 3,9639x10-3 kali
kloramfenikol.
Kata kunci: optimasi, bakteri simbion, spons laut Spheciospongia inconstans,
Tryptone Soya Broth (TSB)
Herba bandotan (Ageratum conyzoides (L.) L.,) digunakan sebagai obat
tradisional untuk menurunkan kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan
mengetahui aktivitas fraksi etil asetat dalam menurunkan kadar asam urat tikus
putih jantan kondisi hiperurisemia. Pengujian dibagi secara acak ke dalam 6
kelompok perlakuan yaitu kontrol normal, kontrol positif dengan pembanding
allopurinol diberikan secara oral (10,2778 mg/kg BB), kontrol negatif, uji dosis I
fraksi etil asetat diberikan secara oral (6,357 mg/kg BB), uji dosis II fraksi etil
asetat diberikan secara oral (12,714 mg/kg BB), uji dosis III fraksi etil asetat
diberikan secara oral (25,428 mg/kg BB). Seluruh kelompok perlakuan diinduksi
dengan jus hati ayam dan kalium oksonat kecuali kontrol normal. Ketamin secara
intramuscular diinduksikan kepada seluruh kelompok perlakuan hingga tikus tidak
sadarkan diri. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-8 dan hari ke-22 melalui
sinus orbitalis untuk melihat peningkatan dan penurunan kadar asam urat.
Pengukuran kadar asam urat menggunakan spektrofotometer klinikal dengan
metode enzimatik fotometrik dan reagen kit asam urat yaitu asam 3,5-dichloro-2-
hydroxybenzenesulfonic acid (DCHBS) dan 4-aminophenazone (PAP) kemudian
data dianalisis menggunakan uji Anova satu arah menunjukkan adanya perbedaan
bermakna dari masing-masing kelompok (α= <0,05). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa seluruh kelompok uji memiliki kemampuan dalam
menurunkan kadar asam urat. Berdasarkan hasil uji Tukey dosis II fraksi etil
asetat (12,714 mg/kg BB) dengan persentase penurunan sebesar 66,193%
memiliki aktivitas penurunan kadar asam urat yang sebanding dengan allopurinol
dengan nilai signifikansi (α= 0,05).
Kata kunci : Herba bandotan, Fraksi etil asetat, Antihiperurisemia, Tikus putih
jantan
Indonesia yang beriklim tropis mempunyai daya dukung yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, baik yang menguntungkan dan merugikan. Salah satu mikroorganisme yang merugikan adalah jamur..Daun awar-awar mengandung flavonoid, tanin, saponin, terpenoid dan steroid yang berkhasiat sebagai bahan baku kosmetik dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas antifungi dari subfraksi etil asetat daun awar-awar terhadap Micosporum gypseum. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%, kemudian ekstrak difraksinasi dengan n-heksan dan etil asetat. Fraksi etil asetat yang didapat dieluasi etil asetat dan metanol (1 : 4), sehingga didapatkan subfraksi. Hasil subfraksi, kemudian digabungkan berdasarkan nilai Rf yang sama. Aktivitas antifungi diuji menggunakan metode gores silang agar dengan pembanding ketokonazol. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa SF 2 etil asetat Rf 0,24-0,78 daun awar-awar memiliki aktivitas antifungi terhadap jamur Microsporum gypseum dengan potensi relatif sebesar 2,0840 x 10-3 kali ketokonazol, sedangkan SF 3 etil asetat Rf 0,2 - 0,62 memiliki potensi relatif yang lebih besar dari pada SF 2 2,4783 x 10-3 kali ketokonazol.
Kata kunci: Daun awar-awar, Subfraksi, Antifungi, dan M. gypseum
Pada penelitian sebelumnya daun srikaya memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas fraksi etil asetat daun srikaya dalam menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan yang diinduksi dengan aloksan monohidrat sehingga mengalami hiperglikemia. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok. Kontrol normal, kontrol negatif (diberikan NaCMC 0,5%), kontrol positif (diberikan metformin 51,37 mg/kg BB tikus), dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 (diberikan fraksi etil asetat dengan dosis 9,75 mg/kg BB, 19,5 mg/kg BB dan 39 mg/kg BB). Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-7 dan hari ke-15. Data persentase penurunan kadar glukosa darah dianalisis dengan ANOVA satu arah. Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan adanya pengaruh perlakuan antar dua kelompok atau lebih. Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa kontrol positif memiliki perbedaan bermakna (p < 0,05) terhadap kontrol negatif, dosis 1 dan dosis 2. Sedangkan dosis 3 memiliki aktivitas yang sebanding dengan kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun srikaya dosis 1, dosis 2 dan dosis 3 memiliki aktivitas antihiperglikemia karena memiliki perbedaan bermakna (p > 0,05) terhadap kontrol negatif. Aktivitas yang lebih besar dan sebanding dengan kontrol positif ditunjukkan pada dosis 3 (39 mg/kg BB) dengan persen penurunan sebesar 64,93%.
Kata kunci: fraksi etil asetat, hiperglikemia, daun srikaya, glukosa darah.
Yoghurt kacang kedelai (Glycine max (L.) Merr.) berkhasiat sebagai
penurunan kadar kolesterol total dan LDL. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas yoghurt kacang kedelai dalam penurunan kadar kolesterol
total dan LDL pada hamster hiperkolesterolemia dan hiperglikemia. Yoghurt
kacang kedelai dibuat melalui proses fermentasi dengan menambahkan bakteri
asam laktat Streptoccocus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. Hewan uji
hamster syirian jantan 24 ekor dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Kondisi
hiperkolesterolemia dan hiperglikemia dicapai dengan pemberian pakan tinggi
lemak dan induksi fruktosa selama 55 hari, kemudian selama 14 hari diberi
yoghurt kacang kedelai sebanyak 1 ml. Yoghurt dibuat dengan 3 variasi dosis
yaitu 390 mg/80gBB, 780 mg/80gBB, dan 1560 mg/80gBB. Kadar kolesterol total
dan LDL diperiksa menggunakan spektrofotometer klinikal. Hasil uji analisa
statistik ANOVA satu arah (α < 0,5) menunjukkan bahwa dosis yoghurt 1560
mg/80gBB kacang kedelai memiliki aktivitas menurunkan kadar kolesterol total
dan LDL sebanding dengan atorvastatin.
Kata Kunci: Yoghurt kacang kedelai, Kolesterol total dan LDL,
Hiperkolesterolemia, Hiperglikemia.
Streptococcus mutans mensintesis glukan sebagai pengikat dari sukrosa dan mempercepat proses pembentukan biofilm. Daun lempuyang gajah (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.) memiliki aktivitas penghambatan biofilm Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penghambatan biofilm Streptococcus mutans tertinggi dari hasil kromatografi kolom fraksi metanol daun lempuyang gajah. Penelitian ini diawali dengan maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-Heksan (non polar), etil asetat (semi polar), dan metanol (polar), kemudian fraksi metanol yang diperoleh dielusi menggunakan kromatografi kolom dengan metode step gradient polarity (SGP). Hasil dari kromatografi kolom, selanjutnya dilakukan pemisahan berdasarkan Rf dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil kromatografi kolom dengan Rf yang mendekati, kemudian dikelompokkan dan dilakukan uji penghambatan biofilm Streptococcus mutans. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa hasil kromatografi kolom fraksi metanol daun lempuyang gajah pada rentang Rf 0,52-0,67 memiliki penghambatan biofilm Streptococcus mutans tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 171,48 μg/ml dan potensi relatif 8,04 kali klorheksidin glukonat.
Kata kunci: Daun lempuyang gajah, Hasil kromatografi kolom, Penghambatan biofilm, Streptococcus mutans.
Daun temu putih memiliki potensi sebagai antibiofilm terhadap Streptococcus mutans. Daun temu putih memiliki kandungan senyawa flaonoid dan tanin yang dapat menghambat pembentukan biofilm dengan cara menghambat agregasi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibiofilm Streptococcus mutans dari subfraksi etil asetat daun asetat, dan metanol, kemudian dielusi menggunakan kromatografi kolom dengan metode step gradient polarity (SGP) menggunakan pelarut n-heksan-etil asetat dan etil asetat-metanol. Hasil subfraksi, kemudian dianalisis menggunakan kromatografi lapis tipis dan dikelompokkan berdasarkan rentang Rf yang mendekati. Kelompok subfraksi yang diperoleh dilakukan uji potensi antibiofilm dengan metode mikrodilusi, kemudian dianalisis dengan menggunakan regresi linear untuk memperoleh nilai IC50 dan potensi relatif. Hasil penelitian menunjukkan subfraksi etil asetat daun temu putih yang memiliki yang memiliki potensi antibiofilm Streptococcus mutans yaitu subfraksi etil asetat Rf 2 (0,71-0,68) dengan nilai IC50 88,85 μg/ml dan potensi relatif sebesar 15,54 kali klorheksidin glukonat.
Kata kunci: Daun Temu Putih, Subfraksi Etil Asetat, Antibiofilm, Streptococcus mutans.
Hiperurisemia merupakan kondisi kadar asam urat diatas kadar normal. Menurut
penelitian sebelumnya ekstrak herba bandotan terbukti dapat menurunkan kadar
asam urat. Herba bandotan (Ageratum conyzoides L.) L., mengandung alkaloid,
flavonoid, tanin, saponin, mineral dan vitamin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas antihiperurisemia fraksi air herba bandotan pada tikus jantan
hiperurisemia. Hewan uji tikus putih jantan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan,
masing-masing terdiri dari 4 ekor tikus dan di induksi secara oral. Kelompok
kontrol normal diberi pakan standar dan Na CMC 0,5%, kontrol negatif diberi
pakan tinggi purin dan kalium oksonat, kontrol positif diberi pakan tinggi purin
dan allopurinol (10,28mg/kgBB), kelompok uji diberi pakan tinggi purin dan
fraksi air herba bandotan dengan kelompok dosis I (63,74 mg/kgBB), kelompok
dosis II (127,48 mg/kgBB) dan kelompok dosis 3 (254,96 mg/kgBB). Hasil
pengukuran kadar asam urat menggunakan spektrofotometer klinikal dianalisis
menggunakan uji ANOVA satu arah kemudian dilanjutkan uji tukey. Hasil uji
Tukey menunjukan bahwa fraksi air herba bandotan dosis 3 (254,96mg/kgBB)
yang di induksi ke tikus selama 14 hari mempunyai kemampuan menurunkan
kadar asam urat darah dengan nilai penurunan sebesar 69,1% sebanding dengan
allopurinol (p>0,05) yang memiliki nilai penurunan sebesar 73,25% .
Kata kunci : Ageratum conyzoides, asam urat, antihiperurisemia, fraksi air herba
bandotan, pakan tinggi purin
Kacang komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) memiliki aktivitas secara ilmiah
sebagai antihiperkolesterolemia. Yoghurt adalah susu yang dihasilkan melalui
proses fermentasi menggunakan bakteri asam laktat, Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus yang berperan dalam menurunkan kadar kolesterol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian yoghurt kacang komak
dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada hamster syrian
hiperkolesterolemia dan hiperglikemia. Hamster syrian diinduksi pakan tinggi
kolesterol dan aloksan. Dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-masing
kelompok terdiri dari 5 ekor hamster. Terdiri dari kontrol negatif, kontrol positif
diberi atorvastatin, kelompok yoghurt I, kelompok yoghurt II, dan kelompok
yoghurt III diberikan secara peroral selama 14 hari. Pemeriksaan kadar kolesterol
total dan LDL menggunakan alat spektrofotometer klinikal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa yoghurt kacang komak memiliki kemampuan sebagai
antihiperkolesterolemia. Sebagai simpulan adalah yoghurt kacang komak yang
terbaik dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL darah yaitu yoghurt III
yang sebanding dengan kontrol positif (atorvastatin).
Kata kunci: Kacang komak, Yoghurt, Kolesterol total, LDL.
Sering terjadi resistensi dan efek samping terhadap antifungi mendorong untuk mengeksplorasi senyawa antifungi dari bahan alam, salah satunya berasal dari daun awar–awar. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi subfraksi etil asetat daun awar – awar terhadap Trichophyton rubrum. Fraksi etil asetat disubfraksikan dengan pelarut etil asetat dan methanol 1 : 4 dan hasil subfraksi diidentifikasi dengan KLT dan menghasilkan 2 kelompok subfraksi yang mempunyai nilai Rf yang berbeda. Masing – masing dibuat konsentrasi 250, 500, 1000, 2000, 4000 μg/ml dan diujikan ke fungi uji dengan metode gores silang. Subfraksi daun awar – awar dapat menghambat T.rubrum dengan potensi relatif subfraksi 2 yaitu 2,5652×10-3 kali ketokonazol dan subfraksi 3 yaitu 2,1316×10-3 kali ketokonazol.
Kata kunci: Daun awar-awar, Trichophyton rubrum, antifungi, subfraksi, ketokonazol
Streptococcus mutans memiliki peran penting dalam proses terjadinya karies gigi dengan membentuk plak atau biofilm. Daun kapulaga (Amomum compactum Sol. ex Maton) merupakan salah satu bagian dari tanaman yang memiliki aktivitas antibiofilm. Fraksi metanol daun kapulaga memiliki aktivitas antibiofilm dengan nilai IC50 sebesar 95,61 μg/ml. Potensi ini mendorong dilakukannya pemisahan lebih lanjut untuk mengetahui aktivitas antibiofilm Streptococcus mutans tertinggi dari hasil kromatografi kolom fraksi metanol daun kapulaga. Hasil elusi dengan kromatografi kolom dianalisis dengan kromatografi lapis tipis (KLT), sehingga didapatkan kelompok Rƒ I, Rƒ II, dan Rƒ III yang kemudian dilakukan uji aktivitas antibiofilm untuk mengetahui nilai IC50. Metode uji yang digunakan adalah metode mikrodilusi dengan menggunakan mikroplat 96, sebagai kontrol positif digunakan klorheksidin glukonat. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa hasil kromatografi kolom Rƒ III (0,65-0,69) fraksi metanol daun kapulaga memiliki aktivitas antibiofilm Streptococcus mutans tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 91,22 μg/ml dan potensi relatif 15,1392 kali klorheksidin glukonat.
Kata Kunci: Daun Kapulaga, Hasil Kromatografi Kolom, Antibiofilm, Streptococcus mutans
Kacang komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemia. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan kacang komak sebagai antihiperglikemia yang dibentuk dalam sediaan yoghurt kacang komak. Sediaan yoghurt kacang komak diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional pada penderita hiperglikemia. Hewan uji hamster Syrian jantan dibagi 5 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 4 ekor hamster. Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif) diberi metformin HCl, kelompok III, IV, dan V (kelompok uji) diberi sediaan yoghurt kacang komak dosis 2.7 g/kg BB, 5.4 g/kg BB dan 10.8 g/kg BB secara peroral. Hewan uji diberi pakan tinggi kolesterol selama 28 hari dan hari ke-21 diinduksi aloksan, kemudian diberi perlakuan sediaan uji selama 14 hari. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-29 dan ke-44, untuk menghitung kadar glukosa darah menggunakan fotometer klinikal. Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok perlakuan. Semua kelompok sediaan uji yoghurt kacang komak memiliki aktivitas menurunkan kadar glukosa darah terhadap hamster diabetes hiperkolesterolemia. Hasil uji Tukey penurunan kadar glukosa darah menunjukan kelompok uji sediaan yoghurt dosis 10.8 g/kg BB sebanding dengan kelompok positif yang diberikan Metformin HCl.
Diabetes mellitus is a disease characterized by hyperglycemia as well as progressive changes to the
pancreatic beta cell structure. This study was conducted to determine the antihyperglycemic activity of
ceplukan herb extract (Physalis angulata L.) in alloxan-induced male Syrian hamsters and high cholesterol
feed. The study used 24 hamsters divided into six groups. Group I were given a standard diet and regular
drinking water, Group II were given metformin dose 61,66 mg/kg body weight (BW), Group III were
alloxan-induced and high cholesterol feed, Groups IV, V and VI were given extract dose 60, 120 and 240
mg/kg BW respectively. The animals were induced alloxan monohydrate as well as were given high
cholesterol feed during treatment. Blood sampling was performed on the 29th and 44th day using a clinical
spectrophotometer. The results show significant differences between treatment groups (α <0,05), followed
by Tukey test. In conclusion, the preparation of herbal extract test ceplukan at doses of 120 and 240 mg/kg
BW could reduce blood glucose levels by 50.84% and 43.41% which is equivalent to metformin dose of
61.66 mg/kg BW with a percentage of 53.12%.
Daun sirih merupakan tanaman obat tradisional yang erat kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut. Daun
sirih diketahui sebagai salah satu Bahan alami yang memiliki kemampuan sebagai obat kumur karena
aktivitasnya sebagai antibakteri penyebab plak gigi. Meskipun telah banyak diketahui khasiatnya,
pemanfaatan dan pembuatan daun sirih sebagai obat kumur bagi masyarakat perlu disosialisasikan untuk
menjaga kesehatan mulut. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai pencegahan bau mulut dengan obat kumur alami dan cara pembuatannya dengan
sederhana kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri serta
meningkatkan pendapatan ekonomi. Mitra yang dipilih menjadi lokasi pengabdian masyarakat didasarkan
pada pertimbangan berdasarkan kepatutan sumber data dan informasi yang dikumpulkan melalui kunjungan
serta diskusi. Target yang dicapai adalah ibu-ibu rumah tangga yang tergolong masyarakat ekonomi
menengah ke bawah. Profil masyarakat di sebagian warga ini tepat untuk mendapatkan tambahan
pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk peningkatan kualitas hidup. Pengabdian masyarakat ini
dibagi menjadi 2 hari, hari pertama berupa pemaparan materi dan hari kedua berupa pelatihan pembuatan
obat kumur. Hasil yang diperoleh yaitu formula obat kumur yang sesuai dengan evaluasi rasa, warna, dan bau
dari orientasi formula. Formula yang terpilih yaitu menggunakan daun sirih dan daun mint (1:1). Dari
pelatihan ini diharapkan anggota Aisyiyah Cabang Perumnas I sebagai stake holder dapat menyebarkan
informasi resep pembuatan obat kumur yang sederhana dan harga terjangkau kepada anggota masyarakat
lainnya.
Luka terbuka adalah luka yang melibatkan robekan pada kulit atau membran mukosa. Apabila terjadi luka dan diabaikan, maka dapat terjadi infeksi. Tanaman obat yang telah diteliti dan dimanfaatkan untuk penyembuhan luka terbuka salah satunya adalah daun sirih merah (Piper cf. fragile, Benth). Penelitian ini akan mengkaji pengaruh ekstrak etanol dan etil asetat daun sirih merah dalam proses penyembuhan luka pada tikus. Hewan coba dibagi menjadi 8 kelompok yaitu kelompok positif (povidon iodine 10%), negatif, 3 kelompok perlakuan ekstrak etanol daun sirih merah masing-masing dengan konsentrasi 15%, 20% dan 25% serta 3 kelompok perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 15%, 20% dan 25%. Luka terbuka dibuat dengan menggunakan metode Morton yang telah dimodifikasi yaitu tikus dicukur bulunya di daerah punggung bagian atas kemudian dibius dengan ketamine pada saat akan dibuat luka berbentuk lingkaran dengan diameter 2 cm. Pemberian ekstrak etanol dan etil asetat daun sirih merah diberikan sekali sehari dengan cara menggunakan syringe sebanyak 0,5 mL/200 g BB tikus. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kelompok ekstrak etanol lebih baik dibandingkan dengan kelompok ekstrak etil asetat dalam menyembuhkan luka terbuka pada tikus.
Daun sosor bebek merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional, karena memiliki khasiat sebagai antipiretik, diuretik, insektisida dan antibakteri.Tujuan penelitian ini untuk melihat aktivitas antibakteri sediaan pasta gigi ekstrak etanol 96% daun sosor bebek terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Dilanjutkan pembuatan sediaan pasta gigi ekstrak daun sosor bebek pada konsentrasi ekstrak 0%, 5%, 10%, 20% dan dilakukan evaluasi fisik serta uji aktivitas antibakteri dengan metode dilusi. Data yang didapat dianalisis secara statistik dengan uji one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada konsentrasi ekstrak 5% memiliki rata-rata koloni sebesar 84, ekstrak 10%; 69,67, ekstrak 20%; 44,33, plasebo 366 dan pasta gigi pembanding 43,33. Ekstrak etanol 96% daun sosor bebek sebesar 10% dan 20% dalam sediaan pasta gigi dapat menghambat pertumbuhan koloni S.mutans sebaik produk komersial.
Gaya hidup yang tidak sehat (obesitas) menjadi pemicu utama meningkatnya
prevalensi diabetes mellitus dan aterosklerosis atau bahkan komplikasi keduanya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian ekstrak
etanol 70% daun kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap penurunan kadar
trigliserida dan glukosa darah pada tikus putih hipertrigliseridemia dan diabetes.
Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok.
Sebagai bahan pembanding digunakan Fenofibrat dengan dosis 9 mg/KgBB dan
Glibenklamid dosis 0,9 mg/KgBB. Bahan uji diberikan selama 21 hari
menggunakan 3 variasi dosis, yaitu 150 mg, 300 mg dan 600 mg/KgBB.
Berdasarkan hasil uji analisa statistik ANOVA satu arah disimpulkan bahwa dosis
300 mg/KgBB dan dosis 600 mg/KgBB mempunyai aktivitas yang sama dalam
menurunkan kadar trigliserida darah dibandingkan dengan kontrol positif
Fenofibrat dosis 9 mg/KgBB. Sedangkan ekstrak etanol 70% daun kelor dosis 150
mg/KgBB, 300 mg/KgBB dan 600 mg/KgBB mempunyai kemampuan
menurunkan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi aloksan dan pakan tinggi
trigliserida sebanding dengan Glibenklamid dosis 0,9 mg/Kgbb.