As an interactive media, a radio has social responsibility to the community on the understanding the policy of multicultural education from language diversity point of view. This study was to analyze the existence of radio as a type of electronic media that has a role and function as a medium of information, education, and entertainment for the community. We approached the study focus by using theory of multicultural education value, and supported by the theory of social media responsibility. The results of the study showed that Elsinta as one of the private radio stations in Indonesia through the broadcast content of RBI which had become a radio characteristic in presenting broadcast material that need to be used as a capital and model to develop multicultural communication education innovations. Therefore, to build a community perspective, it was necessary to be based on the value of the wisdom of the diversity of languages in Indonesia, packaged into learning materials for the community. This study contributes academically to the community as an effort to strengthen the value of the wisdom of language diversity.
NET hadir sebagai stasiun televisi swasta baru yang menyuguhkan program-program acara yang memikat pemirsa televisi, salah satunya genre program talkshow yang menjadi daya tarik perhatian penonton. Salah satu talkshow yang sedang naik daun di NET TV adalah Ini Talkshow. Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu “Apakah mahasiswa FISIP UHAMKA puas dalam menonton tayangan Ini Talkshow di NET TV?”. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori uses and gratifications untuk menjelaskan bagaimana individu menggunakan atau mengonsumsi media dan efek apa yang ditimbulkannya. Dalam penelitian ini, mahasiswa FISIP UHAMKA menonton tayangan Ini Talkshow untuk mendapatkan kepuasan. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif serta jenis penelitian yang digunakan bersifat eksplanatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei eksplanatif (analitik). Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa FISIP UHAMKA semester 2, 4, 6, dan 8 berjumlah 547 orang. Sampel yang didapat sebanyak 85 orang dengan mengukur menggunakan rumus Taro Yamane. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan kuesioner atau angket yang diberikan kepada responden, yaitu mahasiswa FISIP UHAMKA semester 2, 4, 6, dan 8. Selanjutnya, penelitian ini melakukan uji validitas dan reliabilitas serta menganalisis datanya dengan uji korelasi. Hasil penelitian yang didapat adalah gratifications sought atau kepuasan yang dicari (GS) berkorelasi positif dengan media use atau penggunaan media (MU), dan media use atau penggunaan media (MU) berkorelasi positif dengan gratifications obtained atau kepuasan yang diperoleh (GO) dan nilai rata-rata (mean) GS dalam uji beda Paired Samples T-Test memiliki nilai lebih kecil, yaitu 35,0991 dari nilai rata-rata (mean) GO sebesar 39,021 (GS < GO). Dengan demikian, mahasiswa FISIP UHAMKA puas terhadap tayangan Ini Talkshow di NET TV.
Media massa, seperti radio bisa menjadi alat untuk mempertahankan bahasa, termasuk daerah. Bahasa daerah di Indonesia jumlahnya sangat banyak, salah satunya adalah bahasa Betawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi Bens Radio dalam upaya pelestarian bahasa Betawi. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan metode yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dengan triangulasi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa dalam upaya pelestarian bahasa Betawi strategi Bens Radio adalah dengan menyajikan program siaran yang mengedepankan nilai-nilai budaya Betawi seperti nilai religius, cinta kesenian. Isi siaran Bens Radio sendiri terdiri dari program siaran yang mengemas bahasa Betawi ke dalam semua program siarannya. Dalam siaran Bens Radio yang mengedepankan budaya Betawi ini terdapat faktor-faktor yang ada di dalam internal yang mendukung kelancaraan menjalankan visi misi Bens Radio, seperti mewajibkan penyiar Bens Radio berkemampuan baik dalam berbahasa Betawi serta Bens Radio juga melakukan pendekatan dengan komunitas budaya kesenian. Maka dari itu Bens Radio tetap konsisten dengan nilai-nilai budaya Betawi dalam siarannya. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan siaran Bens Radio berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Bens Radio sebagai media radio yang ingin melestarikan budaya Betawi melalui siarannya. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan menambah pengetahuan mahasiswa dalam penerapan dan kajian teori Strategi Manajemen. Serta dapat dijadikan refrensi untuk penelitian selanjutnya.
Eksistensi komunitas masyarakat pemulung sebagai pekerja informal di perkotaan memiliki peran yang besar dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, salah satunya adalah kesejahteraan ekonomi. Namun demikian, ekonomi (materi) juga bukan satu-satunya ukuran kesejahteraan masyarakat, sebab di dalam kesejaheraan ekonomi perlu ditopang dengan pendidikan baik formal, informal, maupun non formal guna memperkuat mental-spiritual. Obyek pemberdayaan masyarakat adalah komunitas pemulung selaku pekerja informal di wilayah Kampung Pelangi RT 07 RW 09 Kelurahan Cipete Utara. Masyarakat tersebut perlu pendampingan dan kepedulian sosial dari pemerintah daerah, lembaga non pemerintah, serta masyarakat akademik. Sebab secara geografis tidak elok jika di tengah kota yang berdampingan dengan gedung menjulang tinggi, sementara di sekitarnya terdapat komunitas pekerja informal yang sangat memerlukan pendampingan dari pendidikan, ekonomi dan sosial-psikologis.Tujuannya adalah di samping memberikan penyuluhan, pendampingan dapat memberdayakan masyarakat, selebihnya adalah peningkatan wawasan masyarakat terkait kesadaran pendidikan keagamaan (religi), pola hidup sehat, kesadaran lingkungan, serta dampak sosial lainya dapat teratasi.
Esensi Pendidikan Kewarganegaraan sesungguhnya adalah dalam upaya membangun kesadaran perilaku masyarakat yang baik (to be good citizenship) dan bertanggungjawab yang didasari oleh komitmen ideologi, kesadaran hak-hak sosial, dan hak peningkatan kompetensi warganegara. Untuk itu, kajian ini fokus pada analisis praktis dari penerapan atau implementasi nilai-nilai sosial kemanusiaan Indonesia di era revolusi industri 4.0 khususnya dalam sudut pandang kajian Pendidikan Kewarganegaraan Kemasyarakatan (Civic Engagement). Kajian ini juga didasari oleh pendekatan teori orientasi nilai budaya, sehingga diharapkan dapat menjadi pisau analisis kajian sosial-humaniora. Penulis berkesimpulan bahwa perubahan sosial budaya dari sudut pandang penerapan teknologi di era revolusi industri 4.0 bagi masyarakat Indonesia bukan pekerjaan mudah, namun juga bukan tidak bisa
diselesaikan. PKn Kemasyarakatan (Civic Engagement) di era Pandemi Covid-19 sesungguhnya telah menjadi ajang pembuktian, bahwa keilmuan ini secara praktis telah menjiwai masyarakat, sehingga minimal masyarakat dapat beradaptasi terhadap lingkungan dan kesehatan, dan memiliki kesadaran kepedulian sosial yang sesungguhnya, sehingga menjadi kajian trans-keilmuan sosial-humaniora yang bersifat terapan. Nilai kemanusiaan yang telah tersurat maupun tersirat dalam ideologi Pancasila bagi bangsa hingga saat ini tetap menjadi modal sosial sekaligus sebagai kepribadian bangsa.