MINAT INVESTASI CRYPTOCURRENCY: ANALISIS GAYA HIDUP,
KEMAJUAN TEKNOLOGI, DAN KONTEN INVESTASI DI TIKTOK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh beban kerja dan
motivasi pegawai terhadap kualitas pelayanan di Biro Umum Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif untuk menentukan pengaruh
antar variabel dalam sebuah populasi dengan melakukan pengukuran antar variabel pada
sebelum dan sesudahnya untuk melihat pengaruh sebab-akibat dari fenomena yang diteliti
melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai Biro Umum Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Hasil temuan hubungannya motivasi pegawai atas beban kerja signifikan dan
linier memiliki koefisien korelasi r12= 0,285 pada taraf = 0,05 maupun = 0,01
sehingga setiap perubahan motivasi pegawai ditentukan oleh Beban kerja, kualitas
pelayanan atas beban kerja tidak signifikan dan tidak linier memiliki koefisien korelasi
r13= 0,118 pada taraf = 0,05 maupun = 0,01 sehingga setiap perubahan kualitas
pelayanan tidak ditentukan oleh Beban kerja, begitu juga kualitas pelayanan atas motivasi
pegawai signifikan dan linier memiliki koefisien korelasi r23= 0,115 pada taraf = 0,05
sehingga setiap kualitas pelayanan tidak ditentukan oleh motivasi pegawai
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan secara komposisi individual,
keberhasilan kualitas pelayanan sebagian besar ditentukan oleh beban kerja melalui
motivasi pegawai, hal tersebut karena beban kerja melalui motivasi pegawai secara tidak
langsung dapat meningkatkan kualitas pelayanan, sedangkan motivasi pegawai sebagai
penunjang karyawan dalam melaksanakan tugas utamanya.
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka saat ini memiliki 9 Fakultas dan 1
Sekolah Pasca Sarjana dengan jumlah dosen tetap dengan jabatan funsgional sebanyak
399 orang. Dengan jumlah dosen yang cukup besar ini, peneliti berupaya
mengoptimalkan potensi sumber daya manusia yang ada ini agar tercapai visi universitas
yaitu menghasilkan lulusan unggul dalam kecerdasan spiritual, intelektual, emosional,
dan sosial. Maka perlu juga menjalankan misi-misi UHAMKA yang menjadikan dasar
motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini sangat menarik dan
penting karena lingkungan kampus UHAMKA yang tersebar di beberapa lokasi kampus
dan fakultas, menjadikan penelitian ini berguna untuk mengetahui sejauh mana dosen
melaksanakan tri dharma perguruan tinggi dan meneliti budaya kerja, kompetensi dosen,
dan disiplin kerja dari setiap lokasi dimana dosen-dosen tetap tersebut bekerja.
Dalam kegiatan ini telah dilakukan penyebaran instrument berupa kuisioner
penelitian dan telah terkumpul 100 kuisioner. Alat ukur variabel yang digunakan dalam
penelitian ini mengunakan beberapa item pertanyaan dengan menggunakan skala model
likert lima poin. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner (angket) yang disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan positif dan negatif yang berhubungan dengan 4 variabel
tersebut. Masing-masing variabel dijabarkan menjadi indikator variabel, dan indikator
tersebut menjadi acuan dalam penelitian ini.
Tahapan analisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahapan langkah yaitu
analisis deskriptif, pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis melalui analisis
jalur (path analysis). Selanjutnya melaksanakan pengujian statistik menggunakan
hipotesis statistik. Agar hasil temuan penelitian dapat bermanfaat dalam pengambilan
keputusan dan dapat dimengerti oleh orang lain maka hasil riset tersebut harus dibuat
laporannya.
Hasil penelitian ini berguna bagi peneliti dan organisasi dengan tujuan untuk
mempengaruhi kinerja dosen, membuat inovasi baru, memahami atau memprediksi
perilaku manusia atau fenomena yang ada di UHAMKA dan menyediakan informasi
yang diperlukan untuk mengambil kebijakan. Berharap temuan-temuan penting dalam
penelitian ini berguna untuk meningkatkan kinerja dosen dan bahan-bahan
pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang bermanfaat bagi UHAMKA
dan masyarakat terutama yang terkait dengan budaya kerja, kompetensi dosen dan
disiplin kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan
membuktikan pengetahuan, sedangkan tujuan khususnya adalah mengungkapkan
dan menganalisis perencanaan Implementasi, kebijakan yang mendukung
implementasi, pelaksanaan implementasi, proses, kendala dan hasil serta dampak
pelaksanaan Implementasi Sistem Enterprise Resource Planning (ERP).
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan model
CIPP (Context, Input, Process, Product). Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian terdiri dari
Top Management, Manajer Proyek, Koordinator IT, Business Analyst,
Programmer, Database Administrator, dan User. Teknik analisis data dengan
reduksi data (memilih dan memilah data), display data (menampilkan data),
mengambil kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Intiland Development Tbk telah
melaksanakan implementasi sistem enterprise resource planning (ERP) dengan
baik. Dari hasil wawancara dan telaah dokumen sekitar 99% menyatakan
implementasi sistem enterprise resource planning (ERP) berhasil dengan baik.
Sebagian besar responden menyatakan bahwa permasalahan yang timbul berasal
dari dukungan konsultan sehingga banyak perbaikan yang harus dilakukan tim
internal serta dibutuhkannya dukungan dan komitmen serta disiplin yang maksimal
dan optimal dari sumber daya manusia (man- power) perusahaan dalam
mensukseskan implementasi dan penggunaan sistem enterprise resource planning
(ERP) secara berkelanjutan. Juga kurangnya sumber daya manusia (man-power)
yang dibutuhkan implementasi dan penggunaan sistem enterprise resource
planning (ERP) yang sesuai dengan yang direkomendasikan oleh
vendor/konsultan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan
motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Kebayoran Lama Utara.
Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Sampel dalam penelitian
ini berjumlah 83 responden dengan teknik pengambilan sampel secara Random
sampling, skala pengukuran menggunakan skala Likert. Analisis Deskriptif dalam uji
validitas, uji reliabilitas dan pengujian hipotesis dengan analisis regresi dan korelasi,
dan analisis jalur (path analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan motivasi kerja baik
secara parsial maupun simultan mempengaruhi kinerja pegawai. Berdasarkan hasil
perhitungan koefisien jalur, pengaruh langsung budaya organisasi dan motivasi kerja
terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0.810 dan 0.580, dengan signifikansi
0.000<0.05. Hasil regresi menunjukkan adanya pengaruh langsung secara signifikan
budaya oganisasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai dengan nilai R² sebesar
0.627, melalui penjumlahan koefisien beta yang distandarkan. Hasil perhitungan
koefisien determinasi menunjukkan bahwa 62.7% perubahan variabel kinerja
pegawai mampu dijelaskan oleh variabel budaya organisasi dan motivasi kerja.
Sedangkan sisanya sebesar 37.30% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar
model penelitian ini. Kesimpulan penelitian bahwa terdapat pengaruh langsung secara
signifikan budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil tersebut, maka disarankan agar Kantor Kecamatan Kebayoran
Lama dapat memperkuat budaya organisasi yang selama ini telah diterapkan, termasuk
didalamnya peningkatan motivasi kerja pegawai, sehingga pegawai akan dapat
meningkatkan kinerjanya dan selanjutnya dapat memacu para pegawai dapat bekerja
secara profesional dengan memberikan pelayanan prima kepada publik.
Kata kunci : budaya, motivasi, kinerja, pegawai
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menjelaskan pengaruh (1) harga
terhadap keputusan pembelian penumpang (2) kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian penumpang (3) harga terhadap kualitas pelayanan maskapai Lion Air
Metode yang digunakan adalah metode survey yaitu dengan mendapatkan data secara
ilmiah. Hipopenelitian yang diuji adalah (1) Terdapat pengaruh positif signifikan Harga
terhadap keputusan pembelian penumpang maskapai Lion Air. (2) Terdapat pengaruh
positif signifikan Kualitas Pelayanan terhadap keputusan pembelian penumpang
maskapai Lion Air. (3) Terdapat pengaruh positif signifikan Harga terhadap Kualitas
Pelayanan maskapai Lion Air.
Populasi dalam penelitian ini adalah calon penumpang yang membeli tiket di Kantor
Lion Air, daerah Harmoni, Jakarta Pusat +750 orang/perhari. Jumlah sampel diambil
sebanyak 200 orang, terdiri dari: sampel untuk penelitian berjumlah 170 orang dan
sampel untuk uji coba 30 orang. sampel tersebut menggunakan Sampling insidental.
Instrumen yang digunakan untuk menjaring data variabel keputusan pembelian
penumpang, harga dan kualitas pelayanan menggunakan angket penyebaran kuesioner
model Skala Likert. Uji validitas dihitung dengan rumus Product Moment dan Reliabilitas
dihitung dengan Alpha Cronbach. Hasil ujicoba untuk variabel keputusan pembelian
sebesar 0.788, harga sebesar 0.877, kualitas pelayanan sebesar 0.891.
Data dianalisis dengan statistik deskripsi dan inferensial, untuk pengujian
hipopenelitian digunakan uji korelasi, regresi, dan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, terdapat pengaruh langsung positif
signifikan harga terhadap keputusan pembelian sebesar 0,4. Kedua, terdapat pengaruh
langsung positif tidak signifikan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
dengan nilai 0,02. Ketiga, terdapat pengaruh langsung positif tidak signifikan harga
terhadap kualitas pelayanan tetapi tidak signifikan sebesar 0,12.
Kata Kunci : Pengaruh Harga, Keputusan Pembelian, Pelayanan, Maskapai, Lion Air.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan motivasi yang mendorong anak
muda terjun ke dunia bisnis dan bergabung dengan komunitas Tangan Di Atas
(TDA), serta strategi pemasaran seperti apa yang berkembang di kalangan
komunitas TDA.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini
menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data, yaitu dengan mengkaji
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial di lingkungan
komunitas TDA. Penelitian dilakukan ketika berinteraksi langsung dengan
komunitas TDA. Wawancara dilakukan dengan pengurus inti TDA dan para
pendiri yang tergabung dalam Wali Amanat.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa TDA adalah sebuah
komunitas bisnis yang bervisi menjadi Tangan Di Atas atau menjadi pengusaha
kaya yang gemar memberi kepada sesamanya. Penggunaan nama TDA
merupakan perwujudan dari keyakinan pendirinya bahwa menjadi Tangan Di Atas
itu lebih mulia dari pada Tangan Di Bawah (TDB).
Dalam rangka mewujudkan cita-cita mulia itu, TDA
mengejawantahkannya dengan semangat saling berbagi, saling mendukung dan
bekerja sama dalam komunitas TDA. Semua itu telah diwujudkan dalam beberapa
kegiatan di komunitas TDA.
Dalam upaya membentuk pengusaha-pengusaha tangguh dan sukses yang
memiliki kontribusi positif bagi peradaban, TDA melakukan berbagai langkah
yang dituangkan dalam misi komunitas ini, yaitu: (1) Menumbuhkembangkan
semangat kewirausahaan; (2) Membentuk 10.000 pengusaha miliader yang
tangguh dan sukses sampai tahun 2018; (3) Menciptakan sinergi diantara sesama
anggota dan antara anggota dengan pihak lain, berlandaskan prinsip high trust
community; (4) Menumbuhkan jiwa sosial dan berbagi di antara anggota; (5)
Menciptakan pusat sumber daya bisnis berbasis teknologi.
TDA memiliki lima nilai yang senantiasa diinternalisasikan kepada para
anggotanya, yaitu: (1) Silaturahim (saling mendukung, sinergi, komunikasi, kerja
sama, berbaik sangka, teamwork, sukses bersama); (2) Integritas (kejujuran,
transparansi, amanah, win-win, komitmen, tanggungjawab, adil); (3) Berpikiran
terbuka (continuous learning, continuous improvement, kreatif, inovatif); (4)
Berorientasi tindakan (semangat solutif, konsisten, persisten, berpikir dan
bertindak positif, give and take, mindset keberlimpahan); (5) Fun (menjaga
keseimbangan dalam hidup).
Strategi pemasaran yang berkembang di komunitas TDA sangat diwarnai
oleh lima visi dan nilai TDA, khususnya semangat silaturahim dan pengembangan
bisnis berbasis teknologi. Saat ini hampir seluruh anggota komunitas TDA
berbisnis secara online. Pemasaran online menjadi pilihan yang banyak diambil
oleh komunitas TDA untuk menjual produknya.
Kehadiran komunitas TDA sudah seyogyanya didukung oleh pemerintah
untuk mendorong anak-anak muda terjun ke dunia bisnis. Kehadiran pelaku usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti TDA menjadi solusi untuk
mengatasi tingginya angka pengangguran di Indonesia.
Kata Kunci: Motivasi, Pemasaran, Komunitas, Bisnis.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya kerja dan peran pemimpin terhadap kinerja
pegawai Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Penelitian
kuantitatif ini menggunakan metode survei, dengan teknik analisis jalur menggunakan SPSS 22.0 for windows.
Sampel sebanyak 195 responden, yang didapat dengan teknik purposive sampling. Data dihimpun dengan
kuesioner, berskala Likert. Hasil penelitian menunjukkan: (1) budaya kerja berpengaruh positif yang signifikan
terhadap kinerja pegawai, ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,693 dengan persamaan regresinya Ẍ3
= 19,889+ 0,752X1. (2) peran pemimpin berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai, ditunjukkan
dengan koefisien korelasi sebesar 0,379 dengan persamaan regresinya Ẍ3 = 51,622 + 0,312X2. (3) budaya kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap peran pemimpin, ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar
0,587 dengan persamaan regresinya Ẍ2 = 18,853+ 0,774X1. Implikasi, peningkatan kinerja pegawai dapat
dilakukan dengan meningkatkan budaya kerja dan peran pemimpin.
The research aimed to examine and analyze either partial or simultaneuos influence of brand image, service quality and marketing communication on purchase decision of Mal Artha Gading consumers. Of 40.000 populations, 100 samples were obtained, based on Slovin’s sampling technique. For data collection, the research relied on questionnaires and interviews. Descriptive and inferential statistics were applied for data analysis. The research findings have revealed that brand image, service quality and marketing communication influence consumer purchase decision simultaneously. Partially, brand image variable gave the greatest and the most significant influence on consumer purchase decision, while service quality did not influence consumer purchase decision very much; marketing communication had a significant impact on consumer purchase decision. The implication is that in order to have consumers make a purchase, the management had better improve its brand image, service quality and marketing communication.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh program pelatihan Red Glove Service Culture dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian menggunakan metode survei kausal dengan teknik analisis jalur. Populasi terjangkau berjumlah 134 orang. Sampel sebanyak 101. Data dihimpun melalui angket berskala Likert, Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh langsung positif program pelatihan Red Glove Service Culture terhadap motivasi kerja; 2) terdapat pengaruh langsung positif program pelatihan Red Glove Service Culture terhadap kinerja karyawan; 3) terdapat pengaruh langsung negative dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. lmplikasi. peningkatan program pelatihan Red Glove Service Culture dan motivasi kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.
Apa cirri yang kongkrit bahwa sebuah pelayanan dapat dinilai mengandung makna keunggulan komunikasi bisnis dan dirasakan bernilai bagi pelanggan sehingga di benak pelanggan terbangun persepsi positif bahwa pelayanan yang diberikan sangat menyentuh dan telah menjadi budaya perusahaan dalam pelayanan.
Komunikasi bisnis atau dalam kontek pemasaran misalnya merupakan usaha untuk menyampaikan pesan menyadarkan dan meyakinkan konsumen bahwa mereka membutuhkan jasa atau produk yang ditawarkan (sutisna, 2001)
Kemerdekaan pers rnerupakan bagian tak terpisahkan dari pesatnya industri media rnassa. Kemerdekaan pers mutlak diperlukan bukan hanya bagi kepentingan pers dalan menciptakan produk yang menarik sesuai kebutuhan masyarakat/ pelanggan, tapi juga merupakan satu wujud kedaulatan rakyat yang berazaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan supremasi hukum. Sejarah menunjukkan bahwa kita tidak memiliki budaya atau tradisi melindungi kemerdekaan pers. Pada 7 Agustus 1744 media pertama di Nusantara "Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen" diluncurkan dan dua tahun kemudian surat kabar itu dilarang terbit. Selanjutnya pembredelan terhadap penerbitan pers, yang dinilai tidak sesuai dengan kepentingan kekuasaan menjadi biasa pada zaman pernerintahan kolonial Belanda dan pendudukan jepang
Jika ada modal usaha yang lebih penting dari uang, berapapun besarnya, modal itu adalah ide-ide cemerlang dan impian, sebagian besar wirausahawan yang sukses memulai usahanya dari ide-ide atau gagasan yang orisinil. Gagasan atau ide tersebut sumbernya adalah informasinya, seperti dalam kasus Bill Gates yang bermimpi bahwa suatu saat personal Komputer (PC) akan tersedia di rumah setiap orang. Impian itu kini menjadi kenyataan. Di Indonesia ada Tirto Utomo yang bermimpi cukup aneh untuk bersedia membeli air mineral, dan sekarang mimpi itu terbukti dengan banyaknya orang mengkonsumsi Aqua dan Vit setiap hari. Lebih gila lagi apabila kit amau minum the yang sudah berhari-hari atau berbulan-bulan, dan sekarang terbukti hampir diseluruh pelosok negeri ini tersedia the tersebut dalam kemasan botol maupun kotak.
Demikian pula ketika anda pergi ke sebuah kafe dan ternyata anda tidak mengkonsumsi minuman keras dan salah satu minuman yang cocok adalah “Soft Dring” Entah mengapa sebagian dari kita memilih Coca Cola. Pernahkah kita berpikir sebetulnya apa yang telah dilakukan sehingga hampir sebagian orang terpengaruh untuk memeilih. Dan pernahkah anda berpikir darimana orang-orang mendapatkan gagasan-gagasan cemerlang yang membuat usahamereka luar biasa suksesnya, tiada lain sumbernya adalah informasi, mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan jawaban bahwa lahirnya kreativitas dan inovasi itu bukan dari mistik dan tidak hanya untuk sekelompok orang. Setiap orang memp[unyai kemampuan untuk berkreativitas dan berinovasi suatu usaha yang sukses adalah usaha yang menyadari bagaimana menginplementasikan secara kreatif dan utuh beberapa nilai-nilai wirausaha (entrepreneur) kedalam lingkungan dan bisnis yang perubahannya sangat cepat.
This research aims to examine and analyze the effects of leadership style, work motivation and work culture on employee performance at REDTOP Hotel & Convention Center. Type of survey research with descriptive model which is one of quantitative techniques. Population of all employees of REDTOP Hotel & Convention Center. Accidental sampling sampling technique. Determination of samples using Slovin formula found a sample of 148 employees. Multiple linear regression analysis The results showed that the variables of leadership, work motivation and work culture are correlations between independent variables (leadership, work motivation and work culture) to the dependent variable (employee performance) and have a moderate to strong relationship, in addition, the percentage of donation the influence of leadership variables, work motivation and work culture on employee performance is high enough, while the rest is influenced by other variables. Suggestion for further research is, doing research of the influence of career ladder factor, salary, work stress, work environment so that can know which factor more influence to improve employee performance at REDTOP Hotel & Convention Center.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya kerja dan peran pemimpin terhadap kinerja
pegawai Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Penelitian
kuantitatif ini menggunakan metode survei, dengan teknik analisis jalur menggunakan SPSS 22.0 for windows.
Sampel sebanyak 195 responden, yang didapat dengan teknik purposive sampling. Data dihimpun dengan
kuesioner, berskala Likert. Hasil penelitian menunjukkan: (1) budaya kerja berpengaruh positif yang signifikan
terhadap kinerja pegawai, ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,693 dengan persamaan regresinya Ẍ3
= 19,889+ 0,752X1. (2) peran pemimpin berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai, ditunjukkan
dengan koefisien korelasi sebesar 0,379 dengan persamaan regresinya Ẍ3 = 51,622 + 0,312X2. (3) budaya kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap peran pemimpin, ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar
0,587 dengan persamaan regresinya Ẍ2 = 18,853+ 0,774X1. Implikasi, peningkatan kinerja pegawai dapat
dilakukan dengan meningkatkan budaya kerja dan peran pemimpin.
The study aims to analyze the effect of Bank Indonesia (SBI) certificates composite stock price index (JCI), and exchange rate partially and simultaneously on the Performance of 10 mutual funds of Dana Investment Management company. The study adopted quantitative approach by using causal survey method. Secondary data were collected from data published by Bank Indonesia, the Indonesia Stock Exchange and Danareksa Investment Management company (Investment Manager) during the period of 2012 - 2014. Path analysis technique was employed to analyse the data. The research findings have shown that: SBI has a direct significant effect on JCI, SBI has a direct significant effect on exchange rate, JCI has a direct significant effect on Rupiah exchange rate. JCI and exchange rate do not have a direct effect on mutual fund performance, whereas SBI has a direct effect on mutual fund performance. SBI, JCI and exchange rate simultaneously affect directly on the performance of the fund. Mutual funds, stocks mixture, money market and fixed income are still stimulating and have potential to gain return as well as they have somewhat good performance. It is concluded that to determine interesting products, it must be in line with its objective and investor’s ability to take risks. Thus, specific strategy is requ
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh program pelatihan Red Glove Service Culture dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian menggunakan metode survei kausal, dengan teknik analisis jalur. Populasi terjangkau berjumlah 134 orang. Sampel sebanyak 101. Data dihimpun melalui angket berskala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh langsung positif program pelatihan Red Glove Service Culture terhadap motivasi kerja; 2) terdapat pengaruh langsung positif program pelatihan Red Glove Service Culture terhadap kinerja karyawan; 3) terdapat pengaruh langsung negatif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Implikasi, peningkatan program pelatihan Red Glove Service Culture dan motivasi kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.
This research aimed to investigate and analyze whether product quality, place, service quality, and promotion influence customers’ decision to choose Taplus Bisnis service of BNI KCP Kelapa Dua Depok either partially or simultaneously. The data were obtained through bank customer survey. Of 261 customers, using Slovin’s formula, 100 respondents who have become the bank customer for at least one year were selected. Linear regression method with four independent variables was used in this research. It was found that the coefficient of determination was 0.573 which means that the percentage of independent variables (product quality, place, service quality, and promotion) influence on dependent variable (purchase decision) was 57.3%. Another 42.7% was influenced by other variables which are not determined in this research. The results showed that the independent variables had siginificant positive impact on the bank customers’ purchase decision either partially or simultaneously. Regarding the research location, BNI, purchase decision in this term refers to the decision of the bank customers to choose Taplus Bisnis.
The objective of this research is to analyze the influence of leadership, organizational culture and work discipline on teacher performance regarding work motivation as an intervening variable. The method applied is quantitative method. The data were collected through observation, interview, documentation, book review, and questionnaire.
The data were analyzed using SPSS version 22. The population was 173 participants, all teachers of YPPPI. Of 121 selected participants, 30 participants were chosen using random proportional sampling for the test instrument. Likert-scale model was used to analyze all variables which are teacher performance, leadership, organizational culture, work discipline, and work motivation. The formula of product moment was used to calculate the test validity, while Cronbach’s Alpha was used for reliability. Descriptive and inferential statistics were applied for data analysis; correlation, simple regression, and path analysis were used for hypothesis test.
The results of the research showed structural Model-1: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyx3 X3 + ρy Ɛ1, correlation coefficient r12=0,485, r23=0,401, r13=0,657, and path coefficient pyx1=0,801, pyx2=0,797, pyx3 = 0,241, pyx1 = R-squared =0,423, with structural regression Model-1 : Y = 0,801 X1 + 0,797 X2 + 0,241X3 + 0,281 Ɛ1. Moreover, the results show structural Model-2 : Z = ρzx1 X1 + ρzx3 X3 + ρzy Y + ρz Ɛ2, correlation coefficient r13 = 0,657, and path coefficient pzx1= 0,253, pzx3=0,1991, pzy=0,730, R-squared 0,483 and 0,89 for α = 0,05, with structural regression Model-2: Z = 0,416 X1 + 0,175 X3 + 2933 Y + 0,476Ɛ2.
The findings showed that the quality of teacher performance increase through the improvement of leadership, organizational culture, work discipline and work motivation.
Keywords: Leadership, Organizational Culture, Work Discipline, Teacher Performan
This paper analysis direct and indirect impacts of economic development indicators that consist of economic growth, human development and global competitiveness, on happiness. Cross-section data on economic growth, human development, global competitiveness and happiness were collected from 123 countries and employed to a path analysis model. The result showed that directly, in Path-1 the impact of economic growth on happiness was negative and significant. Indirectly, the impacts of economic growth on happiness varied depend on the path. In Path-7, P43-P31, the impact of economic growth on happiness through global competitiveness was positive and significant. In Path-8, P43-P32-P21, the impact of economic growth on happiness through global competitiveness and human development was negative, but statistically was not significant. Finally, in Path-9, P42-P21, the impact of economic growth on happiness through human development was negative but statistically was not significant. The implication of this finding was that economic growth no longer important factor in development, especially when development aimed to make people happy.
This paper analysis direct and indirect impacts of economic development indicators that consist of economic growth, human development and global competitiveness, on happiness. Cross-section data on economic growth, human development, global competitiveness and happiness were collected from 123 countries and employed to a path analysis model. The result showed that directly, in Path-1 the impact of economic growth on happiness was negative and significant. Indirectly, the impacts of economic growth on happiness varied depend on the path. In Path-7, P43-P31, the impact of economic growth on happiness through global competitiveness was positive and significant. In Path-8, P43-P32-P21, the impact of economic growth on happiness through global competitiveness and human development was negative, but statistically was not significant. Finally, in Path-9, P42-P21, the impact of economic growth on happiness through humandevelopment was negative but statistically was not significant. The implication of this finding was that economic growth no longer important factor in development, especially when development aimed to make people happy.