%0 Thesis %9 Other %A Hadi, Rizky Septian Hadi %A M.Nurrasyidin, Nurrasyidin %A Zulpahmi, Zulpahmi %B Fakultas Ekonomi dan Bisnis %D 2021 %F repository:8782 %I Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka %T Analisis Penerapan Balance Scorecard Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Pada Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng %U http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/8782/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja rumah sakit dengan alat ukur balance scorecard yang berisi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Dimana metode ini diterapkan untuk mendeskripsikan adanya suatu kinerja perusahaan menggunakan balance scorecard. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah uji validitas data dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan tujuan melihat sejauh mana akurasi dari suatu alat ukur. Sedangkan uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat ukur terhadap suatu pengukuran. Hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 23.0 perspektif pelanggan dengan tingkat signifikan 5% maka didapat rtabel 0,1996. Sedangkan untuk perspektif proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan didapat rtabel 0,2108 dan semua hasilnya menunjukan rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan dari uji reliabilitas perspektif pelanggan menunjukan nilai sebesar 0,669. Untuk perspektif proses bisnis internal menunjukan nilai 0,753 dan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 0,653. Semua hasil uji reliabilitas menunjukan angka >0,60 maka jawaban dinyatakan reliabel. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng ditinjau dari : perspektif keuangan adalah cukup baik dikarenakan perhitungan terhadap current ratio, rasio modal sendiri terhadap total aset dan vii collection period mengalami peningkatan kinerja. Akan tetapi perhitungan terhadap total asset turnover, cost recovery rate, dan return on equity yang belum menunjukan peningkatan kinerja. Sedangkan perspektif pelanggan merasa puas atas pelayanan yang diberikan rumah sakit dengan indeks kepuasan pelanggan sebesar 4.638 . Perspektif proses bisnis internal menunjukan cukup puas karena indeks yang dapat dicapai hanya 2.004. Sedangkan pengukuran BOR, ALOS, TOI, dan BTO berada dalam standar ideal. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dikatakan puas karena menunjukan indeks kepuasan karyawan yang diperoleh dari penyebaran kuesioner adalah 3.768. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti memberikan saran-saran kepada rumah sakit agar lebih meningkatkan kinerja dan pelayanan jasa yang diberikan. Agar rumah sakit nantinya dapat mencapai surplus