@unpublished{repository8712, month = {June}, note = {Unpublished}, title = {Pengaruh Variabilitas Persediaan, Ukuran Perusahaan dan Invensitas Persediaan Terhadap Metode Pemilihan Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)}, school = {Universitas Muhammadiya Prof. Dr. Hamka}, year = {2021}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabilitas persediaan, ukuran perusahaan dan intensitas persediaan terhadap metode pemilihan persediaan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah variabilitas persediaan, ukuran perusahaan dan intensitas persediaan sebagai variabel independen dan metode pemilihan perediaan sebagai variable dependen. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pemilihan sampel menggunakan judgement sampling dan diperoleh sampel sebanyak 11 perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen yaitu menelaah laporan keuangan yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id) periode 2012-2016. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi dan analisis regresi logistik. Hasil analisis akuntansi hasil bahwa variabilitas persediaan, ukuran perusahaan, dan intensitas persediaan mempunyai rata-rata 40,3\%, 5,4\%, 8,8\% dan 0,09\% dan standar deviasi masing-masing sebesar 26,1\%, 15,5\%, 9,35\% dan 0,29\%. Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 diperoleh model regresi logistik Berdasarkan hasil analisis data diperoleh model regresi logistik sebagai berikut : ppLn?1 = 73,327 + 0,169 X1 - 2,904 X2 + 0,194 X3 berdasarkan hasil uji Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test menunjukkan angka 0,981 {\ensuremath{>}} 0,05 artinya model regresi layak untuk digunakan dan mampu memprediksi nilai observasinya. Sedangkan hasil dari uji model fit, menunjukkan nilai -2LL awal adalah sebesar 35,931 setelah dimasukan variabel bebasnya nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 28,527 artinya model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Sedangkan nilai Nagelkerke R Square yang dihasilkan yaitu sebesar 0,670 artinya variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 67\% sedangkan sisanya 33\% dijelaskan oleh faktor lain seperti financial leverage, laba sebelum pajak, rasio lancar dan seterusnya. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan variabel variabilitas persediaan, ukuran perusahaan dan intensitas persediaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap metode pemilihan persediaan atau dengan kata lain H4 diterima. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial variabilitas persediaan berpengaruh signifikan terhadap metode pemilihan persediaan dengan nilai signifikansi sebesar 0,049 {\ensuremath{<}} 0,05, hasil pengujian secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap metode pemilihan persediaan dengan nilai signifikansi sebesar 0,061 {\ensuremath{>}} 0,05 dan secara parsial intensitas persediaan berpengaruh tidak signifikan terhadap metode pemilihan persediaan dengan nilai signifikansi sebesar 0,824 {\ensuremath{>}} 0,05. Sedangkan secara simultan memiliki nilai signifikansi 0,981 {\ensuremath{>}} 0,05 atau yang berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya. Berdasarkan hasil analisa dan statistik diatas dengan data real dilapangan menunjukan variabilitas persediaan (X1) pada perusahaan yang menggunakan metode pemilihan persediaan FIFO cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya dan sebaliknya perusahaan yang menggunakan metode rata-rata cenderung menunjukan penurunan setiap tahunnya. Namun berbeda halnya dengan ukuran perusahaan (X2) dan intensitas persediaan (X3) pada perusahaan yang menggunakan metode pemilihan persediaan FIFO cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya begitu juga pada perusahaan yang menggunakan rata-rata cenderung juga mengalami kenaikan setiap tahunnya dan berbeda dengan hasil analisa model regresi logistik, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak disebutkan dalam penelitian ini seperti financial leverage, margin laba kotor, laba sebelum pajak, dan rasio lancar. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti memberikan saran-saran kepada perusahaan agar tetap menjaga kualitas perusahaan agar terhindar dari tindak-tindak kecurangan yang merugikan pihak lain yang berkepentingan}, url = {http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/8712/}, author = {Triadi, Rahmat Basuki Triadi and Tukirin, Tukirin and Tutuko, Bambang} }