TY - JOUR PB - Media Farmasi UR - http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/809/ AV - public N2 - Kortikosteroid merupakan terapi awal yang direkomendasikan pada pasien sindrom nefrotik (SN). Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, SN sendiri juga dapat menyebabkan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran demografi, penggunaan kortikosteroid, kejadian infeksi pada pasien SN dan untuk melihat hubungan penggunaan kortikosteroid dengan kejadian infeksi. Metoda penelitian yang digunakan adalah case-control study dengan pendekatan retrospektif. Sebanyak 81 pasien SN selama periode 2014-2016 di Rumah Sakit X Jakarta memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menemukan pasien SN terdiri dari 41 pria dan 40 wanita dengan usia 33,01±21,71 tahun. Gambaran penggunaan kortikosteroid menunjukkan mayoritas pasien SN mendapatkan terapi kortikosteroid yaitu 61 (75,31%) yang terdiri dari metilprednisolon (40,74%), prednison (33,34%) dan deksametason (1,23%) dan sebanyak 20 (24,69%) pasien tanpa kortikosteroid. Infeksi terjadi pada 39 pasien (48,15%) dengan jumlah kasus infeksi tertinggi adalah infeksi saluran pernapasan akut (21 kasus) diikuti oleh infeksi saluran kemih (7 kasus). Hasil uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara infeksi dan kortikosteroid (p = 0,401) dengan odds ratio [OR] 1,55 95% CI 0,56- 4,32. Dapat disimpulkan pasien SN yang menerima terapi kortikosteroid cenderung lebih mudah untuk mengalami infeksi daripada pasien SN yang tidak menggunakan terapi kortikosteroid. A1 - Nurhasnah, Nurhasnah A1 - Ridha Elvina, Ridha A1 - Diana Lestari, Diana ID - repository809 TI - HUBUNGAN PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID DENGAN KEJADIAN INFEKSI PADA PASIEN SINDROM NEFROTIK DI RUMAH SAKIT ?X? JAKARTA JF - HUBUNGAN PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID DENGAN KEJADIAN INFEKSI PADA PASIEN SINDROM NEFROTIK DI RUMAH SAKIT ?X? JAKARTA ER -