eprintid: 7704 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 1831 dir: disk0/00/00/77/04 datestamp: 2021-03-10 03:13:28 lastmod: 2021-03-10 03:13:28 status_changed: 2021-03-10 03:13:28 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Romadlan, Said creators_id: saidromadlan@uhamka.ac.id corp_creators: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA title: DISKURSUS GERAKAN RADIKALISME DALAM ORGANISASI ISLAM (Studi Hermeneutika pada Organisasi Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama tentang Dasar Negara, Jihad, dan Toleransi) ispublished: unpub subjects: L divisions: 14 abstract: Pasca tumbangnya pemerintahan Orde Baru pada 1998 menjadi momentum bangkitnya kelompok-kelompok Islam radikal, seperti Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jamaah Islamiyah (JI), Laskar Jihad (LJ), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan Front Pembela Islam (FPI). Kelompok-kelompok Islam radikal tersebut berupaya mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi Khilafah Islamiyah, mengganti ideologi Pancasila dengan syariat Islam, berjihad fi sabilillah dengan memerangi musuh-musuh Islam, menolak perempuan dan non-muslim sebagai pemimpin. Gerakan radikalisme ini harus dilawan karena menghambat demokratisasi, bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam sebagai agama rahmatan lil-alamin. Maka dari itu peran Muhammadiyah dan NU sebagai organisasi Islam moderat (wasithiyah) dan kekuatan civil Islam sangat dibutuhkan untuk melawan upaya-upaya kelompok Islam radikal ini. Fokus permasalahan disertasi ini adalah pertama, bagaimana penafsiran Muhammadiyah dan NU mengenai dasar negara, jihad, dan toleransi terhadap non-muslim? Kedua, bagaimana praktik-praktik penafsiran melalui refleksi (kesadaran diri) di kalangan Muhammadiyah dan NU mengenai dasar negara, jihad, dan toleransi terhadap non�muslim? Ketiga, bagaimana konteks relasi kekuasaan dan kepentingan Muhammadiyah dan NU dalam memahami diskursus mengenai dasar negara, jihad, dan toleransi terhadap non-muslim? Dengan menggunakan Teori Interpretasi Ricoeur, Teori Kritis Habermas, dan Teori Hegemoni Gramsci, serta metode hermeneutika fenomenologi Ricoeur disertasi ini menghasilkan temuan-temuan berikut. Pertama, adanya distansiasi dalam proses penafsiran. Mengenai Pancasila sebagai dasar negara, Muhammadiyah menafsirkannya sebagai darul ahdi wa syahadah, NU sebagai mu’ahadah wathaniyah. Muhammadiyah memahami jihad sebagai jihad lil-muwajahah, NU sebagai mabadi’ khaira ummah. Muhammadiyah memahami toleransi terhadap non-muslim sebagai ukhuwah insaniyah, NU sebagai ukhuwah wathaniyah. Kedua, penafsiran Muhammadiyah dan NU tersebut merupakan hasil refleksi dan dialektika antara latar belakang, tujuan, dan kepentingan kalangan Muhammadiyah dan NU dengan struktur kekuasaan politik dan struktur kekuasaan lain. Ketiga, adanya relasi kekuasaan dan kepentingan yang menentukan penafsiran, yaitu kekuasaan negara (Orde Baru), kekuatan kelompok Islam radikal, dan kepentingan peneguhan identitas organisasi. Penafsiran Muhammadiyah dan NU tersebut sekaligus sebagai kritik terhadap ideologi radikalisme yang ingin mendirikan Khilafah Islamiyah dan menegakkan syariat Islam di Indonesia sebagai utopis dan ahistoris. Disertasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk pendidikan atau literasi deradikalisasi atau moderasi untuk menangkal tumbuhnya radikalisme. Untuk itu diperlukan kesadaran dan tindakan bersama (collective action) yang melibatkan tiga unsur yaitu negara (state), masyarakat sipil (civil society), dan media massa baru (new mass media). date: 2020-07-27 date_type: completed full_text_status: public pages: 378 institution: Universitas Indonesia department: Ilmu Komunikasi thesis_type: doctoral thesis_name: phd referencetext: Abdillah, M. (2015). Islam dan Demokrasi, Respon Intelektual Muslim Indonesia terhadap Konsep Demokrasi 1966-1993. Jakarta: Kencana. Abrori, A. (2016). Refleksi Teori Kritis Jurgen Habermas atas Konsesus Simbolik Perda Syariah. AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah, 16(1). https://doi.org/10.15408/ajis.v16i1.2897 Adeney-Risakotta, B. (2005). The Impact of September 11 on Islam in South Asia. In K. S. Nathan & M. H. Kamali (Eds.), Islam in Southeast Asia: Political, Social and Strategic Challenges for the 21st Century (1st ed., pp. 325–346). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. Ahmad, R. (2016). Fatwa Hubungan Antaragama di Indonesia Kajian Kritis tentang Karakteristik, Praktik, dan Implikasinya. Jakarta: Kompas. Alfian (1989). Muhammadiyah The Political Behavior of Moslem Modernist Organization under Dutch Colonialism. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Al-Hamdi, R. (2013). Islam and politics: Political attitudes of the elites in Muhammadiyah 1998-2010. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 3(2), 267–290. https://doi.org/10.18326/ijims.v3i2.267-290 Ali, A.S. (2014). Al-Qaeda Tinjauan Sosial-Politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya. Jakarta: LP3ES. Al-Makassary, R & Gaus, AAF. (2010). Benih-benih Islam Radikal di Masjid Studi Kasus Jakarta dan Solo. Jakarta: Center for the Study of Relegion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah. Amiq, A. (2014). Two Fatwas on Jihad Against the Dutch Colonization in Indonesia A Prosopographical Approach to the Study of Fatwa. Studia Islamika, 5(3). https://doi.org/10.15408/sdi.v5i3.740 Anshari, E.S. (1983). Piagam Jakarta 22 Juni 1945 dan Sejarah Konsensus Nasional antara Nasionalis Islami dan Nasionalis Sekuler tentang Dasar Negara Republik Indonesia 1945-1959. Jakarta: Rajawali Press. Anwar, M. S. (2007). Memetakan Teologi Politik dan Anatomi Gerakan Salafi Militan di Indonesia. In M. Z. Mubarak (Ed.), Pengantar: Genealogi Islam Radikal di Indonesia: Gerakan, Pemikiran dan Prospek Demokrasi (pp. xii–xxxvii). Jakarta: LP3ES.335 Universitas Indonesia Anyanwu, C. (2017). Boko Haram and the Nigerian political system: hegemony or fundamentalism? Communication Research and Practice, 3(3), 282–298. https://doi.org/10.1080/22041451.2016.1212303 Arif, S. (2018). Islam, Pancasila, dan Deradikalisasi Meneguhkan Nilai Keindonesiaan Jakarta: Elex Media Komputindo. Arifianto, A.R. (2018). Quo Vadis Civil Islam? Explaining Rising Islamism in Post Reformasi Indonesia. Kyoto Review of Southeast Asia. Issue-24. https://kyotoreview.org/issue-24/rising-islamism-in-post-reformasi-indonesia/ Arneson, P. (2007). Perspective on Philosophy of Communication. Indiana: Purdue University Press. Azra, A. (2005). Islamic Thought: Theory, Concepts, and Doctrines in the Context of South Asian Islam. In M. H. Nathan, K.S. dan Kamali (Ed.), Islam in Southeast Asia: Political, Social and Strategic Challenges for the 21st Century (pp. 3–21). Institute of Southeast Asian Studies. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.1355/9789812306241-003 Azra, A. (2016), Transformasi Politik Islam Radikalisme, Khilafatisme, dan Demokrasi. Jakarta: Prenadamedia Grup. Ballantyne, G. (2014). Conversing with subjects: Applying Paul Ricoeur’s hermeneutics to pedagogical and academic language and learning practice. Journal of Academic Language and Learning, 8(1), A37-A47–A47. Badrussyamsi. (2015). Fundamentalisme Islam Kritik atas Barat. Yogayakarta: LKiS. Barton, G. (2014). The Gülen Movement, Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama: Progressive Islamic Thought, Religious Philanthropy and Civil Society in Turkey and Indonesia. Islam and Christian-Muslim Relations, 25(3), 287–301. https://doi.org/10.1080/09596410.2014.916124 Benda, H.J. (1985). Bulan Sabit dan Matahari Terbit Islam di Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang. Jakarta: Pustaka Jaya. Berger, AA. (2011). Media and Communication Research Methods an Introduction to Qualitative and Quantitative Approachs. Second Edition. Los Angeles, London, Singapore: Sage. Bizawie, Z.M. (2014). Laskar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad Garda Depan Menegakkan Indonesia (1945-1949). Tangerang Selatan: Pustaka Compass. Bleicher, J. (1980). Contemporary Hermeneutics: Hermeneutics as Method, Philosophy, and Critque. London: Routledge. Boland, B.J. (1985). Pergumulan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Grafiti Press.336 Universitas Indonesia Boy, P. ZTF. (2009). Para Pembela Islam Pertarungan Konservatif dan Progresif di Tubuh Muhammadiyah. Depok: Gramata Publishing. Boy, P. ZTF. (2012) Another Face of Puritan Islam: Muhammadiyah and Radicalism among the Youth. Presented in International Research on Muhammadiyah, at Muhammadiyah University Malang, Indonesia. Brown, G. (2019). Civic Islam: Muhammadiyah, NU and the Organisational Logic of Consensus-making in Indonesia. Asian Studies Review, 43(3), 397–414. https://doi.org/10.1080/10357823.2019.1626802 Bryman, A. (2008). Sosial Research Methods. Third Edition. New York: Oxford University Press. Burhani, A. N. (2011). Lakum dīnukum wa-liya dīnī: the Muhammadiyah’s Stance towards Interfaith Relations. Islam and Christian–Muslim Relations, 22(3), 329– 342. https://doi.org/10.1080/09596410.2011.586512 Burhani, A. N. (2012). Al-Tawassut wa-l I’tidāl: The NU and moderatism in Indonesian Islam. Asian Journal of Social Science, 40(5–6), 564–581. https://doi.org/10.1163/15685314-12341262 Burhani, A. N. (2013). Liberal and Conservative Discourses in the Muhammadiyah: The Struggle for the Face of Reformist Islam in Indonesia. In M. Van Bruinessen (Ed.), Contemporary Developments in Indonesian Islam (pp. 105–144). ISEAS–Yusof Ishak Institute Singapore. https://doi.org/10.1355/9789814414579-008 Castells, M. (2004). The Power of Identity. Victoria: Blackwell Publishing. Castells, M. (2010). The New Public Sphere: Global Civil Society, Communication Network, and Global Governance. In D. K. Thussu (Ed.), International Communication A Reader (pp. 36–47). New York: Routledge. Chirzin, M. (2017). Reinterpretasi Makna Jihad. In M. A. Darraz (Ed.), Reformulasi Ajaran Islam: Jihad, Khilafah, dan Terorisme (pp. 380–402). Bandung: Mizan Pustaka. Craig, R. T. (1999). Communication theory as a field. Communication Theory, 9(2), 119–161. https://doi.org/10.1111/j.1468-2885.1999.tb00355.x Crouch, M. (2011). Asia-Pacific:Ahmadiyah in Indonesia: A history of religious tolerance under threat? Alternative Law Journal, 36(1), 56–57. https://doi.org/10.1177/1037969X1103600115 Dance, F. E. X. (1970). The “Concept” of Communication. Journal of Communication, 20(2), 201–210. https://doi.org/10.1111/j.1460-2466.1970.tb00877.x337 Universitas Indonesia Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Pendahuluan: Memasuki Bidang Penelitian Kualitatif. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (Dariyatno, Badrus Samsul Fata, Abi, John Rinaldi) (1st ed., pp. 1–20). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Devji, F. (2005). Landscape of Jihad Militancy, Morality, Modernity. London: Hurst & Company. Enayat, H. (1988). Reaksi Politik Sunni dan Syi’ah. Bandung: Pustaka. Effendy, B. (2009). Islam dan Negara Transformasi Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia. Jakarta: Paramadina. El-Fadl, K.A. (2003). Speaking in God’s Name: Islamic Law, Authority and Women. Oxford: One World. Edkins, J. dan William N.V. (2010). Teori-Teori Kritis Menantang Pandangan Utama Studi Politik Internasional. Yogyakarta: Pustaka Baca. Fairclough, N. (1995). Media Discourse. New York: St. Martin’s Press Inc. Fairclough, N. (2010). Critical Discourse Analysis the Critical Study of Language. Edinburgh: Logman Applied Linguistics. Fakhruddin, A. (2017). Kontra Ideologi Terorisme Menurut Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Lamongan. Jurnal Review Politik, 7(1), 181–209. Feillard, A. (2017). NU vis a vis Negara: Pencarian Isi, Bentuk, dan Makna (Lesmana, D). Yogyakarta: IRCiSoD dan LKiS. Gadamer, H. G. (1975). Hermeneutics and social science. Philosophy & Social Criticism, 2(4), 307–316. https://doi.org/10.1177/019145377500200402 Gadamer, H.G. (1977). Philosophical Hermeneutics. Translated and Edited by David E. Linge. Berkeley: University of California Press. Golose, P.R. (2010). Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul Approach dan Menyentuh Akar Rumput. Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian (YPKIK). Gramsci, A. (1976). Selection from the Prison Notebook. Quintin Hoare dan Nowell Smith (ed). New York: International Publisher. Gramsci, A. (1983). The Modern Prince and Other Writing. Louis Mark (ed). New York: International Publisher. Griffin, E.M. (1997). A First Look at Communication Theory. Third Edition. New York: McGraw Hill Companies.338 Universitas Indonesia Habermas, J. (1989). The Structural Transformation of the Public Sphere. Cambridge Massachusetts: MITPress. Habermas, J. (2009). The Public Sphere. In S. Thornham, C. Basset, & P. Marris (Eds.), Media Studies A Reader (3rd ed., pp. 45–51). Edinburgh: Edinburgh University Press. Hadiz, V. R. (2016). Islamic populism in Indonesia and the Middle East. In Islamic Populism in Indonesia and the Middle East. United Kingdom: Cambridge University Press. https://doi.org/10.1080/13629395.2020.1736783 Hadiz, V. (2020). Uncivil Society: How Democracy is being Undermined from Within. The Jakarta Post, March 16, 2020. https://www.thejakartapost.com/academia/2020/03/16/uncivil-society-how�democracy-is-being-undermined-from�within.html?utm_campaign=os&utm_source=mobile&utm_medium=ios Halim, A. (2014). Aswaja Politisi Nahdlatul Ulama: Perspektif Hermeneutika Gadamer. Jakarta: LP3ES. Hamayotsu, K. (2013). The Limits of Civil Society in Democratic Indonesia: Media Freedom and Religious Intolerance. Journal of Contemporary Asia, 43(4), 658– 677. https://doi.org/10.1080/00472336.2013.780471 Hardiman, B.F. (1993). Menuju Masyarakat Komunikatif, Ilmu, Masyarakat, Politik, & Postmodernisme Menurut Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius. Hardiman, B.F. (2009). Kritik Ideologi: Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan Bersama Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius. Hardiman, B.F. (2018). Seni Memahami Hermeneutika dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Kanisius. Hardwick, L. (2017). Paul Ricoeur’s theory of interpretation adapted as a method for narrative analysis to capture the existential realities expressed in stories from people living with Multiple Sclerosis. Qualitative Social Work, 16(5), 649–663. https://doi.org/10.1177/1473325016638423 Hasan, N. (2005). September 11 and Islamic Militancy in Post-New Order Indonesia. In K. S. Nathan & M. H. Kamali (Eds.), Islam in Southeast Asia: Political, Social and Strategic Challenges for the 21st Century (1st ed., pp. 301–324). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. Hasan, N. (2008). Laskar Jihad Islam, Militansi, dan Pencarian Identitas di Indonesia Pasca-Orde Baru. Jakarta: LP3ES-KITLV.339 Universitas Indonesia Hasan, N. (2014). Promoting Peace: The Role of Muslim Civil Society in Countering Islamist Extremist and Terrorism in Indonesia. Presented in International Conference on Cultural Diversity and Role of Islamic Institution in Promoting the Culture of Peace and Harmony. OIC and Rajaratnam School of International Studies, Singapore, 11-14 June 2014. Hasani, I dan Tigor, B.N. (2012). From Radicalism to Terrorism. Jakarta: Community Library. Hefner, R.W. (2001). Civil Islam: Islam dan Demokrasi di Indonesia. (Ahmad Baso). Jakarta: Institute Studi Arus Informasi (ISAI) dan The Asia Foundation (TAF). Hefner, R. W. (2013). the Study of Religious Freedom in Indonesia. Review of Faith and International Affairs, 11(2), 18–27. https://doi.org/10.1080/15570274.2013.808038 Hefner, R. W. (2016). Public Islam and the Problem of Democratization. In R. Blaug & J. Schwarzmantel (Eds.), Democracy (pp. 516–521). Columbia University Press. https://doi.org/10.7312/blau17412-107 Hefner, R. W. (2017). Christians, Conflict, and Citizenship in Muslim-Majority Indonesia. The Review of Faith & International Affairs, 15(1), 91–101. https://doi.org/10.1080/15570274.2017.1284403 Held, D. (1980). Introduction to Critical Theory: Horkheimer to Habermas. London: Hutchinson. Hidayat, D.N. (1999). Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi. Jurnal Komunikasi ISKI. Edisi No. 3. April 1999. Hikam, AS. M. (2016). Deradikalisasi Peran Masyarakat Sipil Indonesia Membendung Radikalisme. Jakarta: Kompas. Hilmy, M. (2012). Quo-Vadis Islam Moderat Indonesia? Menimbang Kembali Modernisme Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 36(2). https://doi.org/10.30821/miqot.v36i2.127 Hilmy, M. (2013). Whiter Indonesia’s Islamic Moderatism? A Reexamination on the Moderate Vision of Muhammadiyah and NU. JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM, 7(1), 24. https://doi.org/10.15642/JIIS.2013.7.1.24-48 Huntington, S.P. (2003). Benturan Antarperadaban dan Masa Depan Politik Dunia (M. Sadat Ismail). Yogyakarta: Qalam. Ichwan, M. N. (2013). Towards a Puritanical Moderate Islam: The Majelis Ulama Indonesia and the Politics of Religious Orthodoxy. In M. Van Bruinessen (Ed.), Contemporary Developments in Indonesian Islam (pp. 60–104). ISEAS–Yusof Ishak Institute Singapore. https://doi.org/10.1355/9789814414579-007340 Universitas Indonesia Irfani, A. I., Alimi, M. Y., & Iswari, R. (2013). Toleransi Antar Penganut Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, dan Kristen Jawa di Batang. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 5(1), 1–13. https://doi.org/10.15294/komunitas.v5i1.2366 Ishomuddin (2014). Construction of Socio-Cultural and Political Orientation of the Followers of Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama (NU) in the Post Reform in East Java Indonesia. Global Journal of Politics and Law Research, Vol. 2. No. 2 pp. 39-51, June 2014. Jung, E. (2014). Islamic organizations and electoral politics in Indonesia: The case of Muhammadiyah. South East Asia Research, 22(1), 73–86. https://doi.org/10.5367/sear.2014.0192 Jurdi, S. (2010). Muhammadiyah dalam Dinamika Politik Indonesia 1966-2006. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Karim, R. (1999). Negara dan Peminggiran Islam Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana. Kayane, Y. (2020). Understanding Sunni-Shi’a sectarianism in contemporary Indonesia: A different voice from Nahdlatul Ulama under pluralist leadership. Indonesia and the Malay World, 48(140), 78–96. https://doi.org/10.1080/13639811.2020.1675277 Kellner, D. (2014). Habermas, The Public Sphere, And Democracy. In D. Boros & G. M. Glass (Eds.), Reimagining Public Space: The Frankfurt School in the 21st Century (pp. 19–43). US: Palgrave Macmillan. Khatib, L. (2019). Communicating Islamic Fundamentalism as Global Citizenship. In D. K. Thussu (Ed.), International Communication A Reader (pp. 279–294). New York: Routledge. Kim, J. H. (2013). Teacher Action Research as Bildung: An Application of Gadamer’s Philosophical Hermeneutics to Teacher Professional Development. Journal of Curriculum Studies, 45(3), 379–393. https://doi.org/10.1080/00220272.2012.702224 Kincheloe, J. L., & Mclaren, P. L. (2009). Mengkaji Ulang Teori Kritis dan Penelitian Kualitatif. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (Dariyatno, Badrus Samsul Fata, Abi, John Rinaldi) (1st ed., pp. 171– 193). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kodir, A. (2012). Menyingkap Selubung Ideologi Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia: Analisis Teori Kritis terhadap Keberpihakan CSR di Indonesia. Skripsi-Thesis, Universitas Airlangga.341 Universitas Indonesia Kuhn, T. S. (1996). The Structure of Scientific Revolutions. In The Structure of Scientific Revolutions. University of Chicago Press. https://doi.org/10.7208/chicago/9780226458106.001.0001 Kuswarno, E. (2008). Etnografi Komunikasi Suatu Pengantar dan Contoh Penelitiannya. Bandung: Widya Padjajaran. Laclau, E dan Mouffe, C. (2008). Hegemoni dan Strategi Sosialis: Post Marxisme dan Gerakan Sosial Baru. (Eko Prasetyo). Yogyakarta: Resist Book. Lammi, W. (1997). The hermeneutics of ideological indoctrination. Perspectives on Political Science, 26(1), 10–14. https://doi.org/10.1080/10457099709600658 Littlejohn, S.W. (2002). Theories of Human Communication. Seventh Edition. Belmont, CA: Wadsworth-Thomson Learning. Littlejohn, S.W & Foss, K. (2009). Encyclopedia of Communication Theory 1. London: Sage Publications. Lubis, A.Y. (2014a). Filsafat Ilmu Klasik hingga Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press. Lubis, A.Y. (2014b). Teori dan Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial Budaya Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press. Lubis, A.Y. (2015). Pemikiran Kritis Kontemporer: Dari Teori Kritis, Cultural Studies, Feminisme, Postkolonial Hingga Multikulturalisme. Jakarta: Rajawali Press. Maarif, A.S. (1998). Pengantar. In Alwi Shihab. Membendung Arus: Respon Gerakan Muhammadiyah terhadap Penetrasi Misi Kristenisasi di Indonesia. Bandung: Mizan. Maarif, A.S. (2017). Islam dan Pancasila sebagai Dasar Negara Studi tentang Perdebatan dalam Konstituante. Bandung: Mizan. Magnis-Suseno, F. (1992). Filsafat sebagai Ilmu Kritis. Yogyakarta: Kanisius. Magnis-Suseno, F. (2000). Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Magnis-Suseno, F. (2003). Dalam Bayang-bayang Lenin: Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Magnis-Suseno, F. (2004). Kerukunan Beragama dalam Keragaman Agama: Kasus di Indonesia. In A. T. Wasim, A. Mas’ud, E. Franke, & M. Pye (Eds.), Harmoni Kehidupan Beragama: Problem, Praktik & Pendidikan (pp. 9–21). UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, IAHR.342 Universitas Indonesia Majelis Diktilitbang dan Lembaga Pustaka Informasi PP Muhammadiyah (2010). 1 Abad Muhammadiyah Gagasan Pembaruan Sosial Keagamaan. Jakarta: Kompas. McQuail, D. (2010). Mass Communication Theory 6th Edition. LA: Sage Publications. Menchik, J. (2019). Moderate Muslims and Democratic Breakdown in Indonesia. Asian Studies Review, 43(3), 415–433. https://doi.org/10.1080/10357823.2019.1627286 Mietzner, M., & Muhtadi, B. (2018). Explaining the 2016 Islamist Mobilisation in Indonesia: Religious Intolerance, Militant Groups and the Politics of Accommodation. Asian Studies Review, 42(3), 479–497. https://doi.org/10.1080/10357823.2018.1473335 Miller, K. (2005). Communication Theories Perspective, Processes, and Contexts. Second Edition. New York: McGraw Hill. Mouritsen, P. (2003). What’s the Civil in Civil Society? Robert Putnam, Italy and the Republican Tradition. Political Studies, 51(4), 650–668. https://doi.org/10.1111/j.0032-3217.2003.00451.x Moussa, M., & Scapp, R. (1996). The Practical Theorizing of Michel Foucault: Politics and Counter-Discourse. Cultural Critique, 33, 87–112. https://doi.org/10.2307/1354388 Mu’ti, A. (2016). Akar Pluralisme dalam pendidikan Muhammadiyah. Afkaruna, 12(1), 1–42. https://doi.org/10.18196/aiijis.2016.0053.1-42 Mubarak, M.Z. (2007). Genealogi Islam Radikal di Indonesia: Gerakan, Pemikiran dan Prospek Demokrasi. Jakarta: LP3ES. Mulyana, D. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyono, E. (2013). Hermeneutika Linguistik-Dialektis Hans-Georg Gadamer. In E. Mulyono, N. Atho’, & A. Fakhrudin (Eds.), Belajar Hermeneutika Dari Konfigurasi Filosofis menuju Praksis Islamic Studies (2nd ed., pp. 141–160). Yogyakarta: IRCsoD. Muthohirin, N. (2015). Radikalisme Islam dan Pergerakannya di Media Sosial (Islamic Radicalism and its Movement on Social Media). Jurnal Afkaruna. https://doi.org/10.18196/AIIJIS.2015. Muttaqin, A. (1970). Agama Dalam Representasi Ideologi Media Massa. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 6(2). https://doi.org/10.24090/komunika.v6i2.349 Muzir, I.R. (2008). Hermeneutika Filosofis Hans-Gerog Gadamer. Yogyakarta: Ar�Ruzz Media.343 Universitas Indonesia Nahrowi, I. R. (2007). Nashr Hamid Abu Zayd dan Hermeneutika al-Qur’an. In A. R. Ghazali, Z. Qodir, A. F. Fanani, & P. Z. Boy (Eds.), Muhammadiyah Progresif Manifesto Pemikiran Kaum Muda (1st ed., pp. 125–140). Jakarta: JIMM dan LESFI. Nashir, H. (2017). Moderasi sebagai Jalan Ketiga. In M. A. Darraz (Ed.), Reformulasi Ajaran Islam: Jihad, Khilafah, dan Terorisme (pp. 25–30). Bandung: Mizan Pustaka. Nashir, H., Qodir, Z., Nurmandi, A., Jubba, H., & Hidayati, M. (2019). Muhammadiyah’s Moderation Stance in the 2019 General Election: Critical Views from Within. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies. https://doi.org/10.14421/ajis.2019.571.1-24 Nashir, H. (2019). Moderasi Indonesia dan Keindonesiaan Perspektif Sosiologi. Pidato Guru Besar Bidang Sosiologi pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 12 Desember 2019. Nasrullah, N. (2008). Hermeneutika Otoritatif Khaled M. Abou El Fadl: Metode Kritik Atas Penafsiran Otoritarianisme Dalam Pemikiran Islam. HUNAFA: Jurnal Studia Islamika, 5(2), 137. https://doi.org/10.24239/jsi.v5i2.160.137-150 Neuman, L.W. (1997). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Thrid Edition. Boston: Allyn and Bacon. Noer, D. (1984). Islam, Pancasila dan Asas Tunggal. Jakarta: Yayasan Pengkhitmatan. Noer, D. (1987). Partai Islam di Pentas Nasional. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Noer, D. (1988). Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES. Pace, R.W. dan Faules, D.F. (2001). Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Palmer, R. E. (2005) Hermeneutika Teori Baru mengenai Interpretasi (Masnur Hery & Damanhuri Muhammad). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Patria, N dan Arief, A. (2003). Antonio Gramsci: Negara dan Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Patton, MQ. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods. 3th Editon. London�New Delhi: Sage Publications. Permata, A. N. (2013). Hermeneutika Fenomenologis Paul Rioeur. In E. Mulyono, N. Atho’, & A. Fakhrudin (Eds.), Belajar Hermeneutika Dari Konfigurasi Filosofis menuju Praksis Islamic Studies (2nd ed., pp. 242–270). Yogyakarta: IRCsoD.344 Universitas Indonesia Petrovici, I. (2013). Philosophy as Hermeneutics. The World of the Text Concept in Paul Ricoeur’s hermeneutics. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 71, 21– 27. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.01.004 Qadafy, M. Z. (2010). Aplikasi Teori Interpretasi Nashr Hamid Abu Zaid dalam Ayat�ayat Qital. In D. M. Ruth (Ed.), Memutus Mata Rantai Radikalisme dan Terorisme (pp. 118–130). Jakarta: Lazuardi Biru. Radford, G.P. (2005). On The Philosophy of Communication. Belmont: Wadsworth. Raharjo, M. (2014). Dasar-dasar Hermeneutika Antara Intensionalisme & Gadamerian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Rahman, T. (2016). The Trajectory of The Discourse of Jihad in Indonesia. Analisa Journal of Social Science and Religion, 1(2), 160–179. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.18784/analisa.v1i2.296 Rahman, T. (2017). Contextualizing jihad and mainstream Muslim identity in Indonesia: the case of Republika Online. Asian Journal of Communication, 27(4), 378–395. https://doi.org/10.1080/01292986.2016.1278251 Retz, Tyson. (2013). A Moderate Hermeneutical Approach to Empathy in History Education. Educational Philosophy and Theory. Routledge. https://www.tandfonline.com/action/howCitFormats?doi=10.1080/00131857.20 13.838661 Ricoeur, P. (1976). Interpretation Theory: Discourse and The Surplus Meaning. Fort Worth: Texas Christian University Press. Ricoeur, P. (2006). Hermeneutika Ilmu Sosial (Muhammad Syukri). Yogyakarta: Kreasi Wacana. Ritzer, G. dan Goodman, D.J. (2011). Teori Marxis dan Berbagai Ragam Teori Neo�Marxian (Nurhadi). Yogyakarta: Kreasi Wacana Offset. Ritzer, G. (2015). Teori Sosiologi Modern. Edisi Ketujuh (Triwibowo B.S). Jakarta: Kencana. Rofi’i, A. (2015). Politik Kebangsaan Nahdlatul Ulama Perspektif Pemikiran KH. Abdul Muchith Muzadi. Al-Daulah: Jurnal Hukum Dan Perundangan Islam, 4(02), 388–409. https://doi.org/10.15642/ad.2014.4.02.388-409 Rogers, E.M. (1997). A History of Communication Study A Biographical Approach. New York: The Free Press. Rogers, E.M. & Kincaid, D.L. (1981). Communication Network Toward a New Paradigm for Research. New York: The Free Press.345 Universitas Indonesia Rohman, I. (2017). Jihad dan Qital dalam al-Qur’an. In M. A. Darraz (Ed.), Reformulasi Ajaran Islam: Jihad, Khilafah, dan Terorisme (1st ed., pp. 403–419). Bandung: Mizan Pustaka. Rouf, A. (2010). NU dan Civil Islam di Indonesia. Jakarta: Intimedia Ciptanusantara. Roy, O. (2004). Globalised Islam The Search for A New Ummah. London: C.Hurst & Co. (Publisher) Ltd. Rozi, A. B. (2017). Radikalisme Dan Penyimpangan Ideologi Gerakan Salafi. Empirisma, 26(1), 107–116. https://doi.org/10.30762/empirisma.v26i1.685 Ruben, B.D. dkk. (2014). Communication and Human Behavior. Fifth Edition. IA: Kendall Hunt Publishing Company. Said, E.W. (1997). Covering Islam: How the Media and the Experts Determine How We See the Rest of the World. New York: Vintage Book. Salim, A & Azra, A. (eds) (2003). Shariah and Politics in Modern Indonesia. Singapore: ISEAS. Samovar, L.A. dan Porter R.E. (1991). Communication Between Cultures. Belmont California: Wadsworth. Santoso, B., & Sjuchro, D. W. (2019). Is Hizb ut-Tahrir Indonesia Part of Islamic Revival? Komunikator, 11(1). https://doi.org/10.18196/jkm.111021 Saputra, I. (2019). Resolusi Jihad: Nasionalisme Kaum Santri Menuju Indonesia Merdeka. Jurnal Islam Nusantara, 3(1), 205–237. https://doi.org/10.33852/jurnalin.v3i1.128 Sayyid, B.S. (1997). Fundamental Fear: Eurocentrism and the Emergence of Islamism. London & New York: Zed Books. Seran, A. (2015). Hermeneutika sebagai Acuan Kritik Ideologi Sejarah Orde Baru. Respon, 20(02), 145–185. Shepard, W. E. (1987). Islam and ideology: Towards a typology. International Journal of Middle East Studies, 19(3), 307–336. https://doi.org/10.1017/S0020743800056750 Sindhunata. (1982). Dilema Usaha Manusia Rasional: Kritik Masyarakat Modern oleh Max Horkheimer dalam Rangka Sekolah Frankfurt. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Siroj, S.A. (2012). Tasawuf sebagai Kritik Sosial Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi. Jakarta: SAS Fondation dan LTN PBNU.346 Universitas Indonesia Sirozi, M. (2005). The Intelectual Roots of Radical Islam in Indonesia. The Muslim World. Vol 95. P. 81-120. Sorensen, S., & Chen, X. (1996). Occidentalism: A Theory of Counter-Discourse in Post-Mao China. World Literature Today. https://doi.org/10.2307/40152267 Spivak, G. (1978). Feminism and critical theory. Women’s Studies International Quarterly, 1(3), 241–246. https://doi.org/10.1016/S0148-0685(78)90170-7 Storey, J. (2003). Teori Budaya dan Budaya Pop Memetakan Lanskap Konseptual Cultural Studies. (Elli El-Fajri). Yogyakarta: Qalam. Sufyanto. (2007). Mengukuhkan Hermeneutika sebagai Pembaruan Metode Tafsir Kitab Suci. In A. R. Ghazali, Z. Qodir, A. F. Fanani, & P. Z. Boy (Eds.), Muhammadiyah Progresif Manifesto Pemikiran Kaum Muda (1st ed., pp. 3–21). Jakarta: JIMM dan LESFI. Tan, H., Wilson, A., & Olver, I. (2009). Ricoeur’s Theory of Interpretation: An Instrument for Data Interpretation in Hermeneutic Phenomenology. International Journal of Qualitative Methods, 8(4), 1–15. https://doi.org/10.1177/160940690900800401 Thompson, J. B. (1987). Language and ideology: a framework for analysis. The Sociological Review, 35(3), 516–536. https://doi.org/10.1111/j.1467- 954X.1987.tb00554.x Thompson, J.B. (2003). Analisis Ideologi: Kritik Wacana Ideologi-ideologi Dunia (Haqqul Yakin). Yogyakarta: IRCiSoD. Tibi, B. (2000). Ancaman Fundamentalisme. Yogyakarta: Tiara Wacana. Tiffin, H. (1987). Post-Colonial Literatures and Counter-Discourse. Kunapipi, 9(3), 17- 34. Ubaid, A & Bakir, M. (eds.). (2015). Nasionalisme dan Islam Nusantara. Jakarta: Kompas. van Bruinessen, M. (2002). Genealogies of Islamic radicalism in post-Suharto Indonesia. South East Asia Research, 10(2), 117–154. https://doi.org/10.5367/000000002101297035 van Bruinessen, M. (2003). Post-Soeharto Muslim Engagements with Civil Society and Democratization. English, 33. http://www.let.uu.nl/~Martin.vanBruinessen/personal/publications/Post_Suharto _Islam_and_civil_society.htm van Bruinessen, M. (2008). NU: Tradisi, Relasi-relasi Kuasa, Pencarian Wacana Baru. (Farid Wajidi). Yogyakarta: LKiS.347 Universitas Indonesia van Bruinessen, M. (2011). What happened to the smiling face of Indonesian Islam? Muslim intellectualism and the conservative turn in post-Suharto Indonesia Martin Van Bruinessen S. Rajaratnam School of International Studies Singapore About RSIS. RSIS Working Paper No. 222, January. van Bruinessen, M. (2012). Indonesian Muslims and Their Place in the Larger World of Islam. 29th Indonesia Update Conference, Australian National University, Canberra. van Bruinessen, M. (2013). Introduction: Contemporary Developments in Indonesian Islam and the “Conservative Turn” of the Early Twenty-First Century. In M. Van Bruinessen (Ed.), Contemporary Developments in Indonesian Islam: Explaining the “Conservative Turn” (pp. 1–20). ISEAS–Yusof Ishak Institute Singapore. Wahid, M. dan Alim, H. (eds.) 2016). Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi. Jakarta: Lapeksdam-PBNU. Wahid, S. (2010). Nahdlatul Ulama dan Pancasila. In K. Zada & F. A. Sjadzili (Eds.), Nahdlatul Ulama Dinamika Ideologi dan Politik Kenegaraan (pp. 78–81). Jakarta: Kompas. Weaver, S., Mora, R. A., & Morgan, K. (2016). Gender and humour: examining discourses of hegemony and resistance. Social Semiotics, 26(3), 227–233. https://doi.org/10.1080/10350330.2015.1134820 Wijayanti, Y. T. (2020). Radicalism Prevention through Propaganda Awareness on Social Media. Jurnal ASPIKOM, 5(1), 142. https://doi.org/10.24329/aspikom.v5i1.501 Wolff, J. (1975). Hermeneutics and the Critique of Ideology. The Sociological Review, 23(4), 811–828. https://doi.org/10.1111/j.1467-954X.1975.tb00541.x Yuan, X., & Han, J. (2015). Context of Implicit Hegemonic Discourse in Contemporary China. Sociology Mind, 05(02), 147–152. https://doi.org/10.4236/sm.2015.52013 Zada, K. dkk. (2018). Meluruskan Pandangan Kaum Jihadis. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Zaini, H.F. (2018). Nasionalisme Kaum Sarungan. Jakarta: Kompas. Tesis, Disertasi dan Hasil Penelitian: Alexander, Arifianto. (2012). Faith, Moral Authority, and Politics: The Making of Progresive Islam in Indonesia. Dissertation. Arizona State University. Jung, Eunsook. (2009). Taking Care of the Faithful: Islamic Organizations and Partisant Engagement in Indonesia. Dissertation. The University of Wiconsin-Madison. 348 Universitas Indonesia Karman. (2015). Konstruksi Wacana Nilai-nilai Demokrasi Kelompok Islam Fundamentalis di Media Online. Tesis. Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Nurhajati, L. (2014). Wacana Demokrasi dalam Public Sphere: Komunikasi Politik di Organisasi Islam Indonesia. Disertasi. Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Syas, M. (2013). Demokrasi dan Ranah Publik di Tingkat Lokal: Studi Interaksi Agensi dan Kultur dalam Diskursus Peraturan Daerah Bernuansa Syariah pada Media Massa di Kota Padang, Sematera Barat. Disertasi. Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Zen, F. (2013). Radikalisme Islam dalam Retorika Politik Indonesia. Disertasi. Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Dokumen (Tanfidz): Keputusan Hasil-hasil Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama 2014, Jakarta 1-2 November 2014. Keputusan Komisi Bahtsul Masail Ad-Diniyyah Al-Mawdlu’iyyah Musyawarah Nasional Alim Ulama di Pondok Pesantren Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat tanggal 15-17 September 2012. Keputusan Komisi Bahtsul Masail Maudhu’iyah Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, 28-29 Juli 2018 di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur mengenai “Enam Prinsip Hubungan Umat Islam dengan Pemeluk Agama Lain” dan mengenai “Implementasi Kerukunan Beragama Berdasarkan Status Sosial”. Maklumat Nahdlatul Ulama untuk Dukung Pancasila dan UUD 1945. Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan Langkah. 2010. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah dan Majelis Kader PP Muhammadiyah. Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah, Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, 3-7 Agustus 2015. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua, Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-46 di Yogyakarta, 3-8 Juli 2010. Solusi Problematika Aktual Hukum Islam. Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-2010). Tanfidz Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, 3-7 Agustus 2015.349 Universitas Indonesia Artikel Media: Enam Prinsip Hubungan Umat Islam dengan Pemeluk Agama Lain. NU Online, 31 Juli 2018: 19.10. https://islam.nu.or.id/post/read/93706/enam-prinsip-hubungan�umat-islam-dengan-pemeluk-agama-lain Haedar Nashir: Bergerak dari Jihad lil-Muaradhah ke Jihad lil-Muwajahah. 01/07/2017: 20.11. https://www.suaramuhammadiyah.id/2017/07/01/haedar-nashir-bergerak�dari-jihad-lil-muaradhah-ke-jihad-lil-muwajahah/ Implementasi dan Batas-batas Toleransi Hubungan Muslim dan Non-Muslim. NU Online, 01 Agustus 2018: 09.30. https://islam.nu.or.id/post/read/93712/implementasi-dan-batas-batas-toleransi�hubungan-muslim-dan-non-muslim Jihad dan Ketentuan Pengamalannya. NU Online, 13 Desember 2017: 10.02. https://islam.nu.or.id/post/read/84152/jihad-dan-ketentuan-pengamalannya Jihad Perang dan Jihad Damai, 17/04/2016: 15.14. https://www.suaramuhammadiyah.id/2016/04/17/jihad-perang-dan-jihad-damai/ Komitmen NU pada Demokrasi Pancasila di Muktamar 1967. NU Online, 03 Januari 2016: 10.00. https://www.nu.or.id/post/read/64734/bunyi-komitmen-nu-pada�demokrasi-pancasila-di-muktamar-1967 Maklumat Nahdlatul Ulama untuk Dukung Pancasila dan UUD 1945. NU Online, 1 Juni 2012. https://www.nu.or.id/post/read/7597/maklumat-nahdlatul-ulama-untuk�dukung-pancasila-dan-uud-1945 Pernyataan Bersama PBNU dan PP Muhammadiyah. NU Online, 23 Maret 2018: 18.09. https://www.nu.or.id/post/read/87632/pernyataan-bersama-pbnu-dan-pp�muhammadiyah-soal-problem-bangsa Pidato Ketua Umum PBNU pada Peringatan Hari Lahir Pancasila “Menegakkan Kembali Pancasila”. NU Online, 03 Juni 2012: 13.01. https://islam.nu.or.id/post/read/38234/menegakkan-kembali-pancasila Pluralitas sebagai Sunnatullah. 11 September 2018: 23.57. https://www.suaramuhammadiyah.id/2018/09/11/pluralitas-sebagai-sunnatullah/ Teks Deklarasi Hubungan Islam-Pancasila pada Munas NU 1983. NU Online, 16 Desember 2015: 13.00. https://www.nu.or.id/post/read/64325/teks-deklarasi�hubungan-islam-pancasila-pada-munas-nu-1983350 Universitas Indonesia Wawancara: Ali, Syafiq. (29 Januari 2019, dan 16 April 2020). Wawancara Pribadi. Atmadja, Isngadi, M. (18 Desember 2018). Wawancara Pribadi melalui e-mail. Boy, Pradana, ZTF. (24 Maret 2020). Wawancara Pribadi melalui e-mail. Ilyas, Hamim. (7 Februari 2019). Wawancara Pribadi. Mu’ti, Abdul. (16 November 2018). Wawancara Pribadi. Murod, Makmun. (25 Maret 2020). Wawancara Pribadi melalui e-mail. Nurjuman, Husnan. (12 Maret 2020). Wawancara Pribadi melalui e-mail. Sarmidi. (17 Desember 2018). Wawancara Pribadi. Wahid, Alissa Qotrunnada Munawaroh. (17 Maret 2020). Wawancara Pribadi. Zada, Khamami. (17 Maret 2020). Wawancara Pribadi melalui e-mail. Zaini, Helmy Faishal. (29 Januari 2019). Wawancara Pribadi. Majalah: Suara Muhammadiyah, Edisi No. 20 TH KE-100. 16-31 Oktober 2015 Suara Muhammadiyah, No. 06, 16-31 Maret 2016 Tempo, edisi 4-10 Agustus 2014 Tempo, edisi 6-12 April 2015 Tempo, edisi 23-29 November 2015. Tempo, edisi 17-24 Januari 2016. Tempo, edisi 25-31 Januari 2016. Tempo, edisi 28 Maret-2 April 2016. Website: www.muhammadiyah.or.id www.suaramuhammadiyah.id www.nu.or.id; www.nuonline.com citation: Romadlan, Said (2020) DISKURSUS GERAKAN RADIKALISME DALAM ORGANISASI ISLAM (Studi Hermeneutika pada Organisasi Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama tentang Dasar Negara, Jihad, dan Toleransi). Doctoral thesis, Universitas Indonesia. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/7704/1/Said%20Romadlan-Disertasi-FISIP-2020.pdf