%0 Journal Article %@ 2354-8770 %A Nora Wulandari, Nora %A Retnosari Andrajati, Retnosari %A Sudibyo Supardi, Sudibyo %A UHAMKA, %F repository:760 %I Jurnal Kefarmasian Indonesia %J Faktor Risiko Umur Lansia terhadap Kejadian Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki pada Pasien Hipertensi, Diabetes, Dislipidemia di Tiga Puskesmas di Kota Depok %T Faktor Risiko Umur Lansia terhadap Kejadian Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki pada Pasien Hipertensi, Diabetes, Dislipidemia di Tiga Puskesmas di Kota Depok %U http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/760/ %X Pengobatan pada pasien lansia sangat kompleks karena biasanya bersifat multipatologi sehingga menyebabkan peningkatan jumlah obat yang digunakan untuk kondisi klinis yang berbeda-beda. Penyakit hipertensi, diabetes dan/atau dislipidemia menyebabkan pengobatan yang berpotensi menimbulkan reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) karena umumnya pengobatan pada pasien hipertensi, diabetes dan/atau dislipidemia bersifat jangka panjang dengan menggunakan beberapa jenis obat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh umur lansia terhadap kejadian reaksi obat yang tidak dikehendaki pada pasien hipertensi, diabetes dan/atau dislipidemia di Puskesmas Pancoran Mas, Puskesmas Tanah Baru, dan Puskesmas Beji di kota Depok. Penelitian menggunakan rancangan kohort prospektif. Subjek penelitian terdiri dari 62 pasien lansia sebagai kelompok kohort dan 62 pasien non lansia sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan selama Januari-Juni 2014. Subjek dipantau keadaannya setiap minggu selama satu bulan. Manifestasi klinik ROTD merupakan hasil evaluasi terhadap keluhan-keluhan yang dialami pasien yang dievaluasi menggunakan skala Naranjo. Manifestasi klinik ROTD yang didapat pada kedua kelompok dianalisis menggunakan uji kai-kuadrat dan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30,6% pasien mengalami kejadian ROTD dengan frekuensi kejadian 39 kali, persentase terbesar adalah batuk kering karena pengobatan dengan kaptopril (56,3%). Faktor risiko terjadinya ROTD pada umur lansia 3,577 kali lebih besar dibanding non-lansia.