%J Studi In Silico Senyawa Alkaloid Herba Bakung Putih (Crinum Asiaticum L.) pada Penghambatan Enzim Siklooksigenase (COX) %D 2018 %X Inflamasi merupakan suatu respon terhadap cedera jaringan yang melibatkan proses fisiologis aktivasi enzim siklooksigenase (COX) yang memiliki dua isoform yaitu enzim siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase- 2 (COX-2). Penggunaan obat antiinflamasi golongan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) dan golongan steroid mempunyai efek samping dalam penggunaan jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui delapan senyawa alkaloid aktif herba bakung putih (Crinum asiaticum L.) untuk digunakan sebagai antiinflamasi dengan cara menghambat enzim COX-1 dan COX-2. Metode penambatan molekul (molecular docking) untuk prediksi struktur kompleks senyawa-protein yang dinamakan docking ligan-protein menggunakan software PLANTS 1.2. dimana skor ChemPLP terendah yang merupakan energy bebas adalah parameter penambatan molekul. Senyawa herba bakung putih yang memperoleh skor CHEMPLP terendah yaitu hippadine -83.3684 Kkal/mol dan pratorimin -83.2661 Kkal/mol serta pembanding aspirin -67.3292 Kkal/mol dan paracetamol - 66.3535 Kkal/mol. Penambatan molekul pada COX-2 menunjukkan lycobetaine -87.3991 Kkal/mol lebih rendah daripada senyawa pembanding celecoxib -85.3729 Kkal/mol terhadap reseptor siklooksigenase-2 (COX-2). Hasil ini menunjukkan senyawa alkaloid bakung putih hippadin, pratorimin dan lycobetaine memiliki afinitas dan kestabilan yang lebih baik dibandingkan dengan senyawa pembanding. Hasil drug scan, hippadin, pratorimin dan lycobetain memenuhi kriteria untuk dijadikan sediaan dalam bentuk oral. Dapat disimpulkan senyawa herba bakung putih diprediksi memiliki potensi sebagai senyawa antiinflamasi. %N 2 %V 4 %I Jurnal KimiaVALENSI %T Studi In Silico Senyawa Alkaloid Herba Bakung Putih (Crinum Asiaticum L.) pada Penghambatan Enzim Siklooksigenase (COX) %A Rizky Rizky Arcinthya Rachmania %A Hariyanti Hariyanti %A Zikriah Ririh %A Soultan Aditya %L repository609 %P 124-136