eprintid: 5846 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 1731 dir: disk0/00/00/58/46 datestamp: 2021-03-01 08:03:48 lastmod: 2021-03-01 08:03:48 status_changed: 2021-03-01 08:03:48 type: teaching_resource metadata_visibility: show creators_name: Rahmah, Elfiyani creators_name: Anisa Amalia, Anisa creators_id: rahmahelfiyani@uhamka.ac.id creators_id: anisa.amalia@uhamka.ac.id title: Lampiran laporan penelitian ispublished: unpub subjects: Z719 divisions: 12 abstract: Berdasarkan uji aktivitas terbukti bahwa ekstrak bawang putih dapat menurunkan kadar gula darah pada hewan coba. Penggunaan bahan alam sebagai bahan aktif dalam suatu bentuk sediaan umunya menunjukkan bioavaibilitas yang rendah. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan sistem nanoteknologi dalam bentuk fitosom. Fitosom dapat melindungi zat aktif bahan alam dari kerusakan akibat sekresi pencernaan dan bakteri pada usus sehingga penyerapan dan bioavaibilitas obat menjadi lebih baik serta dapat memperbaiki efek farmakologis dan farmakokinetik dari zat aktif tersebut. Namun, membran fitosom sangat rentan mengalami degradasi, fusi, agregasi pada vesikel, sehingga terjadi perubahan distribusi ukuran partikel serta kebocoran atau penguraian bahan yang terenkapsulasi dalam fitosom pada saat penyimpanan sehingga menyebabkan kestabilan menurun dan memiliki umur simpan yang pendek. Penelitian ini bertujuan mendapatkan nilai laju penguraian alisin sehingga dapat menggambarkan seberapa besar kemampuan fitosom untuk mencegah terjadinya penguraian ekstrak bawang putih yang terjerap dalam sistem fitosom. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak dan pembuatan fitosom. Selanjutnya penentuan laju penguraian alisin dengan metode uji stabilitas dipercepat menggunakan suhu 40C, 250C, dan 400C, selama 8 minggu. Hasil laju penguraian menunjukkan bahwa fitosom mampu untuk melindungi alisin dalam ekstrak bawang putih yang terjerap di dalamnya dibandingkan dengan alisin dalam bawang yang tidak dijerap ke dalam fitosom. Hasil laju penguraian juga menunjukkan bahwa penyimpanan optimal terjadi pada suhu 250C karena laju penguraian yang diperoleh pada suhu tersebut adalah yang terkecil dibanding dengan 2 suhu lainnya. full_text_status: public citation: Rahmah, Elfiyani dan Anisa Amalia, Anisa Lampiran laporan penelitian. [Teaching Resource] (Unpublished) document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/5846/1/lampiran%20laporan%20penelitian%20bkd.pdf