%0 Journal Article
%@ 2599-0152
%A <font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-ali, <font style="vertical-align: inherit;"><font style="vertical-ali
%F repository:45221
%I Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman
%J FAKTOR-FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN DI  WILAYAH URBAN KAMPUNG MAKASAR, JAKARTA TIMUR
%N 1
%P 19-38
%T FAKTOR-FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN DI   WILAYAH URBAN KAMPUNG MAKASAR, JAKARTA TIMUR
%U http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/45221/
%V 9
%X Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi ketersediaan pangan yang cukup bagi setiap orang pada setiap saat dan   setiap individu yang mempunyai akses untuk memperolehnya, baik secara fisik maupun ekonomi. Rawan pangan   banyak dialami oleh rumah tangga, karena tidak  meratanya kemampuan dalam mengakses pangan dan kurangnya   ketersediaan pangan di rumah tangga yang disebabkan oleh kemiskinan. Terjadinya rawan pangan dapat dipengaruhi   oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu rendahnya status sosial ekonomi, tingkat konsumsi pangan khususnya energi   dan protein yang akan berdampak pada kurang beranekaragamnya pangan yang dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan    untuk melihat adanya hubungan status social ekonomi, tingkat konsumsi energi dan protein serta coping strategy   terhadap ketahanan pangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan dianalisis   menggunakan uji Chi-Square. Penentuan sampel menggunakan simple random sampling dan didapatkan 81 sampel   ibu rumah tangga yang berusia dewasa 25-45 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner   HFIAS, RCSI, Recall 2x24jam dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66% responden mengalami   Rawan pangan, yang menunjukkan terdapat hubungan antara pendidikan terakhir (p = 0,000), pengetahuan (p = 0,000),   pekerjaan (p = 0,000), pendapatan (p = 0,000), tingkat konsumsi energi dan protein (p = 0,000) dengan Ketahanan Pangan di Kampung Makasar Jakarta Timur. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara   Coping strategy (p = 1,000) dengan Ketahanan pangan di Kampung Makasar Jakarta Timur. Simpulan penelitian ini   dperoleh bahwa ada hubungan yang kuat antara ketahanan pangan dengan pendidikan, pengetahuan terkait gizi,   pekerjaan, pendapatan, serta tingkat konsumsi energi dan protein.    Kata kunci: ketahanan pangan; status sosial ekonomi; strategi penanggulangan; tingkat konsumsi energi dan protein