eprintid: 41304 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 2338 dir: disk0/00/04/13/04 datestamp: 2025-01-28 04:07:35 lastmod: 2025-01-28 04:07:35 status_changed: 2025-01-28 04:07:35 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Devi, Rohayani creators_name: Ratih, Kartika Dewi creators_name: Iis, Afriayani title: ANALISIS KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PENGOBATAN FASE AWAL DAN FASE LANJUTAN ispublished: pub subjects: RS divisions: 13353 abstract: ANALISIS KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PENGOBATAN FASE AWAL DAN FASE LANJUTAN Devi Rohayani 1704034023 Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang organ paru-paru. Obat anti tuberkulosis (OAT) merupakan pengobatan jangka panjang yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan mengakibatkan adanya penurunan fungsi eksresi ginjal. Akibat efek samping pengobatan OAT pada fase intensif (awal) menjadi salah satu pemicu kombinasi jenis obat Z (pyrazinamide) dan E (Etambutol) yaitu yang dapat berpengaruh dalam memfasilitasi pertukaran ion di tubulus ginjal yang dapat menyebabkan reabsorpsi berlebihan pada asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam urat pada penderita tuberculosis pengobatan fase awal dan fase lanjutan. Penelitian dilakukan pada Laboratorium Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. Desain yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan cross sectional dengan purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang penderita tuberkulosis. Hasil diperoleh pada kadar asam urat penderita tuberkulosis fase awal sebanyak 4 sampel mengalami peningkatan dan sebanyak 12 sampel tidak mengalami peningkatan atau normal, kadar asam urat penderita tuberkulosis fase lanjutan sebanyak 1 sampel meningkat dan sebanyak 15 sample tidak meningkat atau normal, kadar asam urat kelompok usia didapatkan jumlah sampel paling banyak pada usia 34-44 tahun sebanyak 9 sampel (28.1%), kadar asam urat kelompok jenis kelamin laki – laki lebih banyak yaitu 21 sampel (65.6%). Kata Kunci : Tuberkulosis, Obat Anti Tuberkulosis (OAT), Asam Urat date: 2022 date_type: completed full_text_status: public institution: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA department: FAKULTAS FARMASI DAN SAINS thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Abbas, A. (2011). Monitoring Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Pengobatan Tahap Intensif Penderita TB Paru Di Kota Makassar, Vol. 3 No.1. Aini, N., Ramadiani, & Heliza Rahmania Hatta. (2017). Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Tuberkulosis, Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12 No. 1. Anggraeni, D. E., & Sri Ratna Rahayu. (2018). Gejala Klinis Tuberkulosis Pada Keluarga Penderita Tuberkulosis BTA Positif, Universitas Negri Semarang. Astuti, N. L., & I Wayan Gede Artawan Eka Putra. (2013). Gambaran Pengetahuan, Sikap, Perilaku, dan Konversi Penderita Tuberkulosis Paru Bakteri Tahan Asam (BTA) Positif di Kota Denpasar Tahun 2012, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Vol. 2, No.2. Cik, I. J., & Maikel Jeksen. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tuberkulosis (TBC) Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah Pagaralam, Jurnal Ilmiah Matrik Vol. 18, No.3. Haqiqi, R. N. (2018). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Pasien Tuberkulosis Dengan Terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Di PUSKESMAS Cempaka, Jurnal Ergasterio Vol. 05, No. 01, Indonesia. Irnawati, N. M. (2016). Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Tuberkulosis di Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu, Jurnal Kedokteran Komunitas dan tropik Vol. 4, No. 1. Kiki, R. (2017). Pemantauan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Pada Penderita TB Dalam Pengobatan Tahap Intensif di BBKPM Kota Makasar, Universitas Islam Negri Alauddin Makasar. Kondo, I. (2016). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Penderita Tuberkulosis Paru Yang Menerima Terapi Obat Anti Tuberkulosis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Jurnal e-Clinic (eCl) Vol.4, No. 1. Mar'iyah, K., & Zurkanain. (2019). Patofisiologi Penyakit Infeksi Tuberkulosis, Universitas Islam Negri Alauddin Makasar. Martiningsih, M. A. (2016). Gambaran Kadar Asam Urat Darah Metode Basah (Uricase-PAP) Pada Sampel Serum dan Plasma EDTA, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Vol. 5, No. 1. Nafila, R. N., & Sari Wahyunita. (2017). Kadar Asam Urat Pada Pasien Tuberkulosis Dengan Terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Di Puskesmas Cempaka, Jurnal Ilmiah manuntung, 3 (2), 173-177. Nugroho, R. A. (2011). Studi Kualitatif Faktor yang melatarbelakangi Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Paru, Universitas negri semarang. Nurjana, M. B. (2015). Faktor Resiko Terjadinya Tuberkulosis Paru Usia Produktif (15 - 49 Tahun) di Indonesia, Media Litbangkes Vol. 25 No. 3. Paneo, S. A., & Astuti Yuni Nursasi. (2019). Pecegahan Tuberkulosis Paru Dalam Keluarga, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol. 10 No. 1. Putro, A. H., & Risna Endah Budiati. (2013). Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Pengobatan Tahap Intensif Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Puskesmas Ngembal Kulon Kabupaten Kudus, Jurnal Kesehatan Masyarakat Stikes Cendikia Utama Kudus Vol. 1 No. 1. Rampi, P. R. (2017). Gambaran Kadar Asam Urat Serum pada Mahasiswa dengan Indeks Massa Tubuh ≥23 kg/m 2 di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Jurnal e-Biomedik (eBm), Vol. 5, No. 2. Ruswanto, B. (2010). Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Dalam Dan Luar Rumah di Kabupaten Pekalongan. Universitas Diponegoro. Saputra, A. A. (2018). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Pasien Tuberkulosis yang Mendapat Terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatra Selatan Tahun 2018, Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang. Silalahi, N., & Santy Fransiska. (2019). Analisis Kebiasaan Merokok Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak, Jurnal Penelitian Kesmasy Vol. 1 No. 2. Suriani, E. (2019). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Masyarakat Batu Bagiriak Usia 40 Tahun Di Puskesmas Alahan Panjang, STIKES Perintis Padang. Syahida, D., & Meli Saturiska. (2019). Studi Hasil Pemeriksaan Ureum Dan Asam Urat Pada Penderita Tuberkulosis Paru yang Mengkonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Fase Intensif, Jurnal Media Analis Kesehatan Vol. 10, No. 1. Tambunan, N. A. (2019). Pengaruh Merokok Terhadap Kadar Asam Urat Pada Pria Dewasa Yang Mengkonsumsi Tuak di Seluruh Sigulang-gulang Kecamatan Siantar Utara. Vessitaria, H. U., & Haryoto Kusnoputranto. (2011). Tuberkulosis Paru di Palembang, Sumatra Selatan, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 5, No. 5. Wijaya, I. (2015). Tuberkulosis Paru pada Penderita Diabetes Melitus, Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan . Wulandari, A. A., Nurjazuli, & M. Sakundarno. (2015). Faktor resiko dan Potensi Penularan Tuberkulosis Paru di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol. 14, No. 1. Zahroh, R., & Suhendrik Adi P. (2015). Penyuluhan Batuk Efektif Terhadap Penurunan Tanda dan Gejala Pasien Tuberkulosis Paru, Journals Of Ners Community Vol. 6, No. 1. citation: Devi, Rohayani dan Ratih, Kartika Dewi dan Iis, Afriayani (2022) ANALISIS KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PENGOBATAN FASE AWAL DAN FASE LANJUTAN. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/41304/1/AS03-230044%20oke.pdf