eprintid: 41286
rev_number: 7
eprint_status: archive
userid: 2338
dir: disk0/00/04/12/86
datestamp: 2025-01-28 03:15:01
lastmod: 2025-01-28 03:15:01
status_changed: 2025-01-28 03:15:01
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Fitrah, Afifah
creators_name: Engla, Merizka
creators_name: Herlina, Herlina
title: ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN BTA MENGGUNAKAN METODE
GENEXPERT PADA PASIEN TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS KECAMATAN
PULOGADUNG
ispublished: pub
subjects: RS
divisions: 13353
abstract: ANALISA HASIL PEMERIKSAAN BTA MENGGUNAKAN METODE
GENEXPERT PADA PASIEN TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS
KECAMATAN PULOGADUNG
Fitrah Afifah
1804034054
Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Kuman Mycobacterium tuberculosis menular
melalui perantara pasien tuberkulosis paru (TB) dengan BTA positif (+), yang
ditularkan pada saat pasien batuk atau bersin. Pasien menyebarkan kuman ke
udara dalam bentuk percikan dahak (droplet). Sekali batuk dapat menghasilkan
sekitar 3000 percikan dahak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran hasil pemeriksaan BTA dengan metode GeneXpert di Puskesmas
Kecamatan Pulogadung, GeneXpert adalah suatu alat uji yang menggunakan
catridge berdasarkan Nucleid Acid Amplification Test (NAAT) secara otomatis
untuk mendeteksi Tuberculosis (TB) dan resistensi rifampisin, pemeriksaan
dengan metode ini cocok untuk negara endemis, dan dapat dilakukan walaupun
sampel sputum hanya 1 ml. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode analisa deskriptif. Hasil persentase TB positif di Puskesmas Kecamatan
Pulogadung periode Januari-Desember 2021 adalah sebesar 20,60%. Persentase
TB positif terbanyak pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 60,03%.
Persentase TB positif terbanyak terjadi pada golongan usia 20-60 tahun yaitu
sebanyak 82,38%. Persentase TB positif terbanyak berada di Kelurahan
Pulogadung yaitu sebanyak 39,30%.
Kata Kunci: BTA, GeneXpert, Tuberculosis (TB)
date: 2022
date_type: completed
full_text_status: public
institution: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
department: FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: (IDAI), I. D. A. I. (2015). Buku Ajar Respirologi anak, edisi pertama. Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Aditama, R. T. (2016). Analisis Distribusi dan Faktor Risiko Tuberkulosis Paru
Melalui Pemetaan Berdasarkan Wilayah di Puskesmas Candilama Semarang
Triwulan Terakhir Tahun 2012. Universitas Dian Uswantoro.
Alsagaff Hood, M. A. (2015). Bab 2 Infeksi: Tuberkulosis Paru. Dasardasar Ilmu
Penyakit Paru. Airlangga University Press.
Amin Z, B. A. (2017). Tuberkulosis Paru Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 863–
73.
Anton, M., & Thomas, A. (2016). Influence of Multidrug Resistance on
Tuberculosis Treatment Outcomes with Standardized Regimens. American
Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 178(3), 306–312.
Bahar A, Amin Z. In: Setiati S, Alwi I, S. A. et al. (2016). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam (6th ed.).
Boehme, C. C., Nabeta. P, Hillemann. D, Nicol. M, Shenai. S, Krapp. F, A. J., &
Blakemore. R, dan R. R. (2017). Rapid Molecular Detection of Tuberculosis
And Rifampin Resistence. New England Journal of Medicine, 363(11).
Buchari. (2019). Uji Serologi Pada Penderita Tuberkulosis Aktif. Jurnal
kedokteran Nanggroe Medika.
http://jknamed.com/jknamed/article/view/65/57%0D
Cepheid. (2018). GeneXpert Dx System Operator Manual Program.
Depkes RI. (2015). Profile Kesehatan Indonesia. Depkes RI.
Erfan syah. (2017). Mencegah Penularan Penyakit Tuberkulosis.
Gandasoebrata R. (2015). Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat.
Girsang, M. (2016). Mycobacterium Penyebab Penyakit Tuberculosis Serta
Mengenal Sifat-sifat Pertumbuhannya di Laboratorium.
Humas. (2019). Pencegahan tuberculosis di lingkungan rumah sakit.
Kayser FH, Bienz KA, Ecket J, Z. R. (2015). Medical Microbiology. Thieme
Stuttgart.
Kemenkes, R. I. (2016a). Laporan Situasi Terkini Perkembangan Tuberkulosis di
Indonesia. Direktoran Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan RI
Kemenkes, R. I. (2016b). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Depkes
RI.
Kemenkes, R. I. (2018). Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis
TB. Kemenkes RI.
Kemenkes, R. I. (2017). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.
Kemenkes, R. I. (2015). Tuberkulosis: Temukan, Obati Sampai Sembuh.
Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes, R. I. (2016a). Profil Kesehatan Indonesia.
Kemenkes, R. I. (2016b). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015. Kementerian
Kesehatan RI.
Kemenkes, R. I. I. P. D. dan I. K. K. R. (2017). Tuberkulosis. Kementerian
Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan. (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia
2017. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2016. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kemenkes RI.
Muttaqin, A. (2018). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. EGC.
PDPI. (2015). Pedoman diagnosis Dan Penatalaksanaan Tuberkulosis Di
Indonesia.
Price, S. A. and W. (2017). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
(6th ed.). Penerbit Buku Kedokteran.
Randy. (2016). Studi kualitatif faktor yang melatar belakangi Drop Out
Pengobatan Tuberculosis Paru. Jurnal Kesmas, 7 (1), 83–90.
Sitepu, M. Y. (2018a). Karakteristik Penderita TB Paru Relapse yang Berobat di
Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) Medan. In Jurnal Penelitian.
Fakultas Kedokteran USU.
https://pdfs.semanticscholar.org/3bec/103b2ba42881e385470bd5d9cb51f4b4
49a1.pdf
Sitepu, M. Y. (2018b). Karakteristis Penderita TB Paru Relapse yang Berobat si
Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) Medan.
Somantri, I. (2017). Keperawatan Medika Bedah : Asuhan Keperawatan Klien
dengan Gangguan Sistem Pernafasan.
Suharyo. (2016). Determinasi Penyakit Tuberculosis di Daerah Pedesaan. Jurnal
Kesmas, 9 (1), 85–91.
Sylvia, A & Mary, P., S. (2015). Patofisiologi Volume 2. EGC.
Wershani, R. A. (2015). High Burden Countries. 1–18.
WHO. (2015a). Rapid Implementation of The Xpert MTB/RIF Diagnostic Test.
World Health Organization.
WHO. (2015b). Rapid Implementation of The Xpert MTB/RIF Diagnostic Test. 1–
35.
WHO. (2016). Xpert MTB/RIF Implementation Manual: Technical and
Operational “how-to”; Practical Considerations. World Health
Organization.
Widmann, F. K. (2016). Tinjaun Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
EGC.
Widoyono. (2017). Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasannya (Edk 2 (ed.)). Erlangga.
World Health Organization. (2018). Global Tuberculosis Report. World Health
Organization.
citation:   Fitrah, Afifah dan Engla, Merizka dan Herlina, Herlina  (2022) ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN BTA MENGGUNAKAN METODE GENEXPERT PADA PASIEN TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS KECAMATAN PULOGADUNG.  Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/41286/1/AS03-230029%20oke.pdf