%0 Book %A Bety Semara Lakhsmi, Bety %A Irena Ujianti, Irena %A Wawang Setiawan Sukarya, Wawang %C jakarta %D 2024 %F repository:36113 %I widiana %P 60 %T Stunting di Indonesia, Menyusuri resiko dan strategi %U http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/36113/ %X Stunting (Kekerdilan) adalah kondisi di mana seorang anak lebih pendek dari anak-anak kebanyakan di usianya; penyakit Ini juga dikenal dengan penyakit gagal tumbuh pada anak di usia di bawah lima tahun. Stunting muncul sebagai akibat dari masa bayi atau janin yang kekurangan asupan gizi selama seribu hari pertama kehidupan, serta dapat menyebabkan kematian janin. Penyakit ini dapat menghambat perkembangan otak, mengurangi masa tubuh dan mengurangi zat tumbuh. Penyakit ini menganggu kadar gula, lipid, protein dan metabolisme hormon dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang efeknya akan melemahkan daya tahan tubuh, mengurangi kemampuan kognitif, menghambat pencapaian belajar, mengurangi kemampuan bekerja, juga dapat menimbulkan beragam penyakit, termasuk kanker, penyakit hati dan pembuluh darah, disabilitas lansia, dan diabetes. Indonesia memiliki lebih dari 20% anak kurus2. Jika tidak teratasi, hal ini akan berefek pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, kemiskinan, dan ketimpangan. Kesehatan, anak-anak yang terdidik dengan baik akan membangun negara. Sementara itu, stunting menyebabkan kemerosotan. Anak-anak Indonesia memiliki 10-15 poin IQ yang lebih rendah dengan nilai akademik rendah. Meraka juga diperkirakan mendapatkan pemasukan 20 % lebih sedikit saat mencapai usia kerja, sehingga memperburuk kemiskinan dan mengancam generasi yang akan datang. Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan kebudayaan dan sumber daya alam, saat ini dihadapkan pada salah satu tantangan kesehatan publik yang paling mendesak: stunting. Stunting, atau kekerdilan, adalah masalah yang tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak-anak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan kognitif dan kesejahteraan ekonomi mereka. Buku ini, "Stunting di Indonesia: Penyebab, Dampak, dan Strategi Penanganan," bertujuan untuk memetakan gambaran menyeluruh mengenai isu ini, mengeksplorasi berbagai faktor yang menyebabkannya, serta mengupas dampak yang ditimbulkannya bagi individu dan masyarakat. Dalam buku ini, kita akan memaparkan berbagai penyebab stunting, mulai dari ketidakcukupan asupan gizi, akses terbatas terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, hingga faktor sosial ekonomi yang kompleks. Mengidentifikasi penyebab-penyebab ini tidak hanya penting untuk memahami masalah, tetapi juga untuk merumuskan strategi intervensi yang efektif. Stunting bukan sekadar soal kekurangan gizi, melainkan juga cerminan dari ketidaksetaraan yang berakar dalam struktur sosial dan ekonomi. Selanjutnya, buku ini menggambarkan dampak stunting yang meluas, baik dalam skala individu maupun nasional. Dampak ini tidak hanya terlihat pada keterlambatan pertumbuhan fisik, tetapi juga pada penghambatan perkembangan otak, yang berkonsekuensi pada kemampuan belajar dan produktivitas kerja di kemudian hari. Hal ini menimbulkan efek domino yang merugikan, mulai dari peningkatan kemiskinan hingga hambatan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. erakhir, "Stunting di Indonesia: Penyebab, Dampak, dan Strategi Penanganan" mengusulkan serangkaian strategi penanganan yang komprehensif. Dari intervensi gizi, peningkatan akses layanan kesehatan, hingga reformasi kebijakan sosial dan ekonomi, semua aspek ini diperlukan untuk memerangi stunting. Buku ini tidak hanya ditujukan untuk para profesional kesehatan dan pembuat kebijakan, tetapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat yang peduli akan masa depan anak-anak Indonesia. Dengan pendekatan multidisiplin dan kolaboratif, kita dapat bersama-sama mengatasi tantangan stunting dan membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.