TY - THES AV - public EP - 38 N2 - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit internal, komite audit, dan whistleblowing system terhadap pengungkapan kasus kecurangan, baik secaraparsial maupun secara simultan pada perusahaan sektor jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang diteliti adalah komite audit sebagai variabel bebas (X1), audit internal sebagai variabel bebas (X2), whistleblowing system sebagai variabel bebas (X3), dan pengungkapan kasus kecurangan sebagai variabel terikat (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan sampel 8 perusahaan sektor jasa, Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, yaitu metode yang digunakan untuk menjelaskan suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, yaitu variabel independen dan variabel dependen yang kemudian menjelaskan hubungan antar variabel. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis akuntansi, analisis statistik deksriptif, uji asumsi klasik (yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), analisis regresi linear berganda, uji hipotesis, (yang terdiri dari uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji F)) dan analisis koefisien determinasi dengan bantuan software SPSS 25 sebagai alat bantu analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel audit internal tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan kasus kecurangan dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,420 > 0,05. Variabel komite audit memiliki pengaruh terhadap pengungkapan kasus kecurangan dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,015 < 0,05, Sedangkan variabel whistleblowing system tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan kasus kecurangan dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,990 > 0,05. Sedangkan secara simultan variabel komite audit, audit internal, dan whistleblowing system tidak berpengaruh terhadap pengungkapan kasus kecurangan. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,088 (0,088 > 0,05). Sedangkan kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square sebesar 0,095 atau 9,50% yang menunjukkan bahwa variabel pengungkapan kasus kecurangan dapat diuraikan oleh variabel komite audit, audit internal, dan whistleblowing system. Dan nilai sisanya sebesar 90,50% dapat diuraikan oleh variabel lain yang tidak diteliti yaitu sumber daya manusia, pengendalian internal, tata kelola perusahaan, ukuran perusahaan, dan lain-lain. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah periode pengamatan dan tidak hanya meneliti pengungkapan kasus kecurangan pada perusahaan saja, namun dapat memperluas sampel perusahaan seperti seluruh perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Serta dapat menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi pengungkapan kasus kecurangan. Beberapa variabel tersebut yaitu pengendalian internal, tata kelola perusahaan, ukuran perusahaan, dan lain lain. PB - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA A1 - SIREGAR, RESTY ANGRAINI ID - repository29392 UR - http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/29392/ M1 - bachelor Y1 - 2022/// TI - Pengaruh Komite Audit, Audit Internal, dan Whistleblowing System terhadap Pengungkapan Kasus Kecurangan (Fraud) pada Perusahan Sektor Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ER -