TY - UNPB A1 - Sri, Nevi Gantini UR - http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/27192/ PB - FFS UHAMKA N2 - Gelatin adalah protein yang dapat diperoleh melalui proses denaturasi panas dan hidrolisis kolagen dari tulang, kulit dan jaringan serat putih dari hewan. (Bhernama, 2020). Umumnya, gelatin terbuat dari kulit dan tulang mamalia seperti babi dan sapi. Namun, karena banyaknya penolakan dari beberapa komunitas seperti Hindu dan Muslim. Untuk alasan ini, sumber gelatin diperoleh dari ikan (Wangtueai et al., 2016). Pada saat pengolahan, ikan memiliki beberapa produk samping seperti kulit, sisik, dan tulang, dari berat ikan akan menyumbang 50-70% dari produk samping yang selanjutnya akan menjadi limbah limbah (Cao et al., 2017). Karena banyaknya produk samping dari ikan dan peminat ikan cukup tinggi sehingga penggunaan produk samping dari ikan tersebut (Tkaczewska et al., 2020). Ikan ini juga banyak diminati oleh masyarakat karena ikan kakap putih memiliki kandungan protein 20%, 5% lemak dan omega 3 (Bhernama, 2020). Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstraksi gelatin telah dilakukan dari sisik kakap putih (Lates calcarifer) dengan menggunakan metode autoclave dan sonikasi. Pada penelitian ini, metode autoclave menggunakan variasi waktu dan diperoleh hasil terbaik dalam menggunakan asam asetat dan waktu ekstraksi 90 menit (Hanifa, 2022). Pada metode sonikasi menggunakan variasi suhu, pada suhu 60°C dan dihidrolisis menggunakan air jeruk nipis (1:3) diperoleh hasil gelatin terbaik (Nafi'ah, 2022). Hidrolisat gelatin memiliki berbagai manfaat dalam aplikasi farmasi dan makanan. Hidrolisis gelatin dapat dilakukan secara enzimatik. Hidrolisis enzimatik adalah metode untuk meningkatkan nilai gizi dan aktivitas protein dengan mengubah protein konsumsi rendah menjadi produk protein bernilai tinggi. Faktor krusial dalam hidrolisis enzimatik adalah pH, suhu, rasio enzim/substrat, waktu hidrolisis, jenis enzim dan substra TI - PENELITIAN GAB AV - public ID - repository27192 N1 - Unpublished ER -