@phdthesis{repository25206, title = {Analisis Resepsi Tentang Diskriminasi Kewarganegaraan Dalam Film "Susi Susanti : Love All" Pada Masyarakat Tionghoa Di Han Tan Kong Cileungsi}, school = {Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA}, year = {2021}, abstract = {Masyarakat Tionghoa sering mendapatkan perlakuan diskriminatif terkait dengan hak kewarganegraan seperti sulitnya mendapatkan kartu tanda penduduk, akte kelahiran, kartu keluarga, serta diskriminasi dalam interaksi sosial ataupun dalam pelayanan publik lainnya. Film Susi Susanti: Love All mengisahkan tentang kehidupan Susi Susanti dan keberhasilan, termasuk permasalahan diskriminasi kewarganegaraan yang dialaminya. Dalam konteks saat ini, kedua realitas tersebut menarik untuk diteliti dengan penekanan pada sejauhmana penerimaan (analisis resepsi) tentang diskriminasi kewarganegaraan dalam Film Susi Susanti: Love All pada masyarakat Tionghoa di Han Tan Kong Cileungsi? Penelitian ini menggunakan teori Encoding-Decoding Stuart Hall (1973). Teori ini memandang bahwa setiap pesan atau makna yang disampaikan merupakan rangkaian peristiwa sosial di mana terdapat ideologi di dalamnya. Analisisnya melalui proses encoding, decoding, serta interpretasi dan pemahaman inti dari analisis reaksi audiens. Penelitian ini menggunakan model komunikasi Schramm Ke Tiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, jenis penelitian Deskriptif dengan Metode Analisis Resepsi Stuart Hall. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik Wawancara mendalam, Observasi dan Dokumentasi. Sedangkan Teknik analisis data merupakan metode dalam memproses data menjadi informasi. Dalam proses melakukan suatu penelitian, penulis perlu menganalisis data agar data tersebut mudah dipahami. Analisis data juga diperlukan agar penulis mendapatkan solusi atas permasalahan penelitian yang tengah dikerjakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audiens (informan penelitian) memiliki caranya sendiri dalam menerima sebuah pesan. Di mana dalam hal penerimaan kewarganegaraan dibuktikan dengan adanya kesamaan permasalahan yang sempat di alami oleh masyarakat Tionghoa di Han Tan Kong Cileungsi, sehingga realitas dalam film tersebut dapat di terima dengan sangat mudah oleh informan, dari hasil penelitian tersebut penulis dapat menarik suatu kesimpulan yaitu dimana mayoritas informan ada pada posisi Negotiated Position dimana interpretasi atau pemaknaan khalayak sesuai dengan apa yang diinginkan pemberi informasi.dalam penelitian ini informan memiliki tanggapan positif atas tayangan film tersebut dan merasa gambaran realitas cerita tersebut sesuai dengan yang pernah di alami oleh masyarakat Tionghoa di Han Tan Kong, Cileungsi mengenai kasus kewarganegaraan, sisanya berada pada Dominant Hegemonic Position yaitu dimana informan yang termasuk dalam posisi ini menggunakan keyakinan pribadinya dalam memaknai pesan, meskipun secara esensial pesan tersebut sudah sesuai dengan realitas masyarakat Tionghoa di Han Tan Kong Cileungsi pada film yang di tayangkan. Adapun Oppositional Position tidak ditemukan, karena tidak menemukan adanya informan yang memiliki pemaknaan penolakan mengenai gambaran kewarganegaraan dalam film Susi Susanti : Love All.}, url = {http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/25206/}, author = {Nurhasanah, Fiqih} }