%A Julia JULIA RAHMAWATI %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka %X Latar Belakang : Coronary Artery Disease (CAD) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah. Ketika menangani kasus CAD seringkali mengalami kesulitan untuk diagnosis pasti melalui angiografi koroner, sulit untuk menentukan akurasi stenosis dari arteri koroner, dan tingginya kasus restenosis pada hasil tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dikarenakan pemasangan stent yang kurang tepat, sehingga dibutuhkan alat bantu untuk meningkatkan kualitas hasil PCI menggunakan imaging Optical Coherence Tomography (OCT). Metode : Laporan kasus, pada pasien CAD yang dilakukan tindakan angiografi koroner di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Hasil : Kasus pertama dengan hasil EKG sinus ritme, dilakukan tindakan angiografi koroner dan OCT dengan hasil normal sehingga tidak perlu dilakukan tindakan intervensi. Sedangkan kasus kedua dengan hasil EKG terdapat ischemia, pada bulan maret sudah dilakukan tindakan PCI, kemudian pada bulan mei dievaluasi kembali menggunakan OCT. Hasil tindakan menunjukan pemasangan stent pada osteal LM - proksimal LAD. Evaluasi hasil tindakan PCI ke LM - LAD dan OCT baik. iv Kesimpulan : Pasien dengan diagnosis CAD yang dilakukan tindakan angiografi koroner, kemudian dievaluasi dengan OCT, satu pasien ditemukan hasil CAD yang tidak signifikan. Satu pasien lainnya sudah dilakukan tindakan PCI, tetapi setelah dievaluasi menggunakan OCT terdapat penyempitan yang signifikan, sehingga perlu dilakukan tindakan PCI ulang. Evaluasi hasil PCI dengan OCT baik. Kata kunci : Angiografi koroner, OCT, PCI, CAD %L repository23292 %D 2021 %T KTI-TKV-202208-1910033019-JULIA RAHMAWATI