%0 Thesis %9 Diploma %A Hana Prilenia, Hana %B D3 PROGRAM CARDIOVASCULAR TECHNICIAN %D 2021 %F repository:23262 %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka %T KTI-TKV-202122-1805033027-HANA PRILENIA %U http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/23262/ %X Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan suatu gangguan fungsi jantung akibat otot jantung yang kekurangan darah yang disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner. Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dengan pemasangan stent dapat melebarkan kembali arteri koroner agar suplai darah ke jantung kembali normal. Namun, pasien yang telah mengalami tindakan PCI akan tetap mempunyai risiko mengalami penyempitan yang berulang secara bertahap yang disebut dengan kejadian In-Stent Restenosis (ISR). Pada kejadian ISR mempunyai 4 pola lesi, yaitu pola fokal, pola difus, pola proliferatif, dan pola total oklusi. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pola lesi ISR pasca PCI dan faktor yang mempengaruhi ISR. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan mengambil data rekam medis dari 30 pasien yang diolah dan dianalisis secara deksriptif. Hasil: Dari penelitian ini didapatkan gambaran pola lesi fokal sebanyak 53%, pola difus 33%, pola proliferatif 7% dan pola total oklusi 7%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISR, yaitu ditemukan pada jenis stent BMS 67% dan DES 33%. Ukuran diameter stent 3.0 mm sebanyak 40 % dan panjang stent 29 mm sebanyak 30%. Ditemukan jenis kelamin pria sebanyak 87% dan wanita 13% dengan usia terbanyak >50 tahun. Jangka waktu terjadinya trombosis kembali setelah pemasangan stent 90% lebih dari satu tahun dan 10% antara 30 hari-1 tahun. Kesimpulan: Pola lesi fokal paling banyak ditemukan pada kejadian ISR. Faktor yang paling mempengaruhi adalah jenis stent BMS, diameter stent 3.0 mm, panjang stent 29 mm, jenis kelamin pria dan pemasangan diatas satu tahun. Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner, Percutaneous Coronary Intervention, In-Stent Restenosis Daftar Pustaka : 37 (2014 – 2021)