%A Firanty Firanty Saka Pratiwi %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka %X Latar Belakang : Infark Miokard Akut (IMA) terjadi saat kebutuhan oksigen menurun akibat plak aterosklerosis secara klasik pecah menyebabkan trombosis, sehingga terjadi penuruan aliran darah di koroner secara akut . Kelainan IMA memerlukan tindakan Intervensi Koroner Perkutan Primer (IKPP). Pemantauan hemodinamik penting dilakukan saat tindakan IKPP untuk menjaga fungsi fisiologis organ-organ vital pasien tetap terjaga dalam batas normal. Metode : Studi Kasus, dengan 1 Pasien STEMI di rumah sakit Hasna Medika Cirebon. Hasil : Pasien dengan hasil EKG infark inferior terjadi penyumbatan total di LCX, karena LCX sudah mengalami kolateral dengan RCA. Gambaran hemodinamik pasien mengalami penurunan dan perubahan EKG menjadi bradikardi saat balon dikembangkan. Ketika balon dikembangkan sesaat aliran darah terhenti, RCA yang mempercabangi cabang konduksi tidak mendapat suplai darah dan mengakibatkan terjadinya bradikadi. Teknisi secara tepat memberikan informasi saat terjadi perubahan, kemudian dokter memberikan terapi awal atropin sulfat sehinga hemodinamik pasien mengalami perbaikan. Kesimpulan : Pasien dengan IMA-EST inferior berhasil dilakukan tindakan IKPP walaupun terjadi penurunan hemodinamik. Keadaan hemodinamik pasien mengalami perbaikan setelah mendapatkan penangannya yang tepat. Kata kunci : Hemodinamik, Intervensi Coroner Perkutan Primer (IKPP), Infark Miokard Akut dengan Segmen ST Elevasi (IMA-EST) %L repository23255 %D 2021 %T KTI-TKV-202116-1805033022-FIRANTY SAKA PERTIWI