@phdthesis{repository22232, school = {Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA}, title = {UJI TERATOGENITAS EKSTRAK ETANOL 70\% TIKEL BALUNG (Cissus quadrangularis LINN.) TERHADAP PERKEMBANGANFETUS MENCIT PUTIH (Mus musculus L.)}, year = {2020}, url = {http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/22232/}, abstract = {Kalsium selama kehamilan sangat penting bagi kesehatan tulang ibu dan janin. Kalsium tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga perlu diperoleh lewat asupan, baik makanan maupun suplemen. Batang tikel balung (Cissus quadrangularis Linn.) mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antiosteoporotik, analgesik, hipotensi, antibakterial, antifungal dan anti kanker. Penelitan ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 70\% batang tikel balung terhadap perkembangan fetus mencit betina. Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri kelompok normal (Na- CMC), dosis 1 (500 mg/kgBB), dosis II (1000 mg/kgBB), dosis III (2000 mg/kgBB). Zat uji diberikan secara oral pada hari ke 6 - 15 kehamilan. Pada pengamatan morfologis dan penimbangan berat badan. Mencit dilaparatomi pada hari ke-18 atau sebelum waktu kelahiran untuk mengeluarkan fetusnya. Setelah diamati, fetus difiksasi menggunakan larutan bouin selama 14 hari untuk mengamati langit-langit mulut. Secara statistik terjadi penurunan berat badan fetus di semua kelompok, pada kelompok uji terdapat perbedaan bermakna dengan kelompok normal (p{\ensuremath{<}}0,05). Sedangkan kelompok dosis II dan dosis III menunjukan adanya perbedaan yang signifikan yang menyebabkan kematian pada fetus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batang tikel balung dapat menyebabkan efek teratogen pada dosis II (1000 mg/kgBB) dan dosis III (2000 mg/kgBB), karena terjadi penurunan berat badan fetus dan kematian pada fetus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol batang tikel balung menimbulkan efek teratogen pada fetus mencit. Kata kunci : balung (Cissus quadrangularis Linn.)., batang tikel balung, teratogenitas}, author = {Nurulyati, Amalia and Efendi, Kriana and Maharadingga, Maharadingga} }