eprintid: 22222 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/22/22 datestamp: 2023-04-02 11:44:38 lastmod: 2023-04-02 11:44:38 status_changed: 2023-04-02 11:44:38 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Safira, Isra Lulu creators_name: Islam, Zainul title: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN TERHADAP PENGGUNAAN OBAT ANTIINFLAMASI NON STEROID DALAM SWAMEDIKASI NYERI DI APOTEK X KOTA SERANG ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Swamedikasi merupakan tindakan yang dilakukan masyarakat dalam mengobati dirinya sendiri. Obat yang digunakan dalam swamedikasi yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, serta obat tradisional. Menurut Badan Pusat Statistik presentasi masyarakat yang melakukan swamedikasi dalam waktu satu bulan terakhir pada tahun 2021 di provinsi Banten sebesar 88,77%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisia hubungan pengetahuan dengan perilaku pasien swamedikasi nyeri di apotek X Kota Serang. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Tingkat pengetahuan dan perilaku dinilai menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 222 pasien dengan kriteria inklusi pada penelitian ini antara lain responden berusia 18 – 59 tahun, mengkonsumsi OAINS dan pernah mengkonsumsi OAINS sealama 3 bulan terakhir. Analisa hubungan pengetahuan dan perilaku diukur menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukan bahwa paling banyak responden memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori cukup (59,9%) dan responden memiliki perilaku cukup (57,2%). Hasil uji korelasi SpearmanRho menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku dengan nilai korelasi cukup kuat (r 0,715) dan arah positif. Sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi pengetahuan maka perilaku semakin baik. Kata Kunci: Obat Antiinflamasi Non Steroid, Pengetahuan, Perilaku, Swamedikasi date: 2022 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Aditya M. 2016. “Review Kortikosteroid Induksi Sindrom Psikotik.” Jurnal Wiyata Vol. 3 No.: 31–37. Akbar R, Difa I, and Herningtyas NL. 2021. “Studi Observasional Pola Penggunaan Dan Tingkat Pengetahuan Tentang Anti Inflamasi Non Steroid Pada Masyarakat Kelurahan Sungai Besar Kecamatan Banjarbaru Selatan.” pharmascience 8: 29–39. Amrulloh FM, and Nurul U. 2016. “Hubungan Konsumsi OAINS Terhadap Gastritis The Relation of NSAID Consumption to Gastritis.” Majority 5: 18– 21. Ananda DAE, Liza P, and Hidajah R. 2013. “Hubungan Tingkat Pengetauhan Dan Perilaku Penggunaan Obat.” PHARMACY, Vol.10 No. 02 Desember 2013 10(02). Arikunto S. 2019. Prosedur Penelitian. Cetakan 15. Jakarta: RinekaCipta. Aspuah S. 2013. Kumpulan Kuesioner Dan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Aswad PA, Kharisma Y, Andriane Y, Respati T, & Nurhayati E . 2019. “Pengetahuan Dan Perilaku Swamedikasi Oleh Ibu-Ibu Di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 1(2), 107–13. https://doi.org/10.29313/jiks.v1i2.4462. Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas (4th ed.). Pustaka Pelajar. Badan Pusat Statistik (BPS) . 2021. Presentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir (2019 - 2021). bps.go.id. (diakses pada tanggal 1 Agustus 2022). Barros, G. A. M., Calonego, M. A. M., Mendes, R. F., Castro, R. A. M., Faria. 2019. Self - medication in Brazil during pandemic of Covid - 19 and the role of the pharmaceutical profesional, a systematic review. Brasil : Universidade Federal de Goiás. Chavan, D, K., dan Bangal, S. R. 2019. Informed Consent In Medical Practice. Jaypee Brothers Medical Publisher. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. “Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas Terbatas.” Departemen Kesehatan Republik Indonesia: 9– 36. http://iai.id/library/pelayanan/pedoman-penggunaan-obat-bebas-danbebas-terbatas. Fajriani, F. 2008. “Pemberian Obat-Obatan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) Pada Anak.” Journal of Dentistry Indonesia 15(3): 200–204. Farmakologi, Staf Pengajar Departemen. 2008. Kumpulan Kuliah Farmakologi Edisi 2. 2nd ed. ed. Rio Rahardjo. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya: Buku Kedokteran : EGC. Goodman, and Gilman. 2012. Dasar Farmakologi Terapi. 10th ed. eds. Joel Hardman and Lee Limbird. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Gunawan SG. (2009). “Farmakologi Dan Terapi.” In Jakarta: BalaiPenerbit FKUI. Hantoro DT, Liza P, Umi A, and Yuda A. 2014. “Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat AntiinflamasiNon-Steroid Oral Pada Etnis Arab Di Surabaya.” Jurnal Farmasi Komunitas 1(2): 36–40. Harahap NA, and Juanita T. 2017. “Tingkat Pengetahuan Pasien Dan Rasionalitas Swamedkasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan.” Jurnal Sains Farmasi & Klinis 3(May): 186–92. Hartayu TS, Yosef W, Djaman GM. 2020. Manajemen Dan Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Cetakan Pe. yogyakarta: SanataDharma University Press, 2020. Hidayatullah S. 2018. Statistika Farmasi. Yogyakarta: Innosain. Husna, H. I., & Diphayu, D. 2017. Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Terhadap Rasionalitas Penggunaan Analgesik Oral Non steroid Anti - Inflamatory Drug Golongan Non Selective COX-1 dan COX-2 Secara Swamedikasi. IAI. 2019. Informasi Spesialite Obat. Vol 52. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan. Idacahyati K, Tita N, Geby AA., and Maritsa N. 2020. “Hubungan Tingkat Kejadian Efek Samping Antiinflamasi Non Steroid Dengan Usia Dan Jenis Kelamin.” Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia 6(2): 56. Ilmi T, Suprihatin Y, & Probosiwi N. 2021. Hubungan Karakteristik Pasien dengan Perilaku Swamedikasi Analgesik di Apotek Kabupaten Kediri, Indonesia. Jurnal Kedokteran. Isnenia. 2020. “Penggunaan Non-Steroid Antiinflamatory Drug Dan Potensi Interaksi Obatnya Pada Pasien Muskuloskeletal.” Pharmaceutical Journal of Indonesia 6(1): 47–55. Katzung G, Bertram SMB, and Anthony TJ. 2013. Farmakologi Dasar Dan Klinik Edisi 12. Jakarta: EGC. Kemenkea RI. 1990. Keputusan Menteri Kesehatan No. 347/ Menkes/ SK./ VII/ 1990 tentang daftar OWA No. 1. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. 1993. Keputusan Menteri Kesehatan No. 919/ Menkes/ Per/X/ 1993 tentang daftar OWA No. 2. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. 1999. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1176/ Menkes/ SK/ X/ 1999 berisi tentang daftar OWA No. 3. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 standar pelayanan kefarmasian di apotek. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. 2021. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: 455. Konda E, Artha J, Poltekkes P. 2021. “Tinjauan Obat Anti Inflamasi Non Steroid ( Oains ) Pada Peresepan Dokter Gigi Di Apotek Kimia Farma Tajem Periode Januari – Desember 2020 Review Of Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs ( Nsaids ) On Dentist ’ s Prescription At The Chemical Pharmacy Pharmac.” 12(November): 16–25. Larsson CEE. Hansson K. Sundquist, and Jakobsson. 2017. “Chronic Pain in Older Adults: Prevalence, Incidence, and Risk Factors.” Scandinavian Journal of Rheumatology 46(4): 317–25. http://dx.doi.org/10.1080/03009742.2016.1218543. Lestari S. 2016. Farmakologi Dalam Perawatan. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan Medisa D. 2020. “Public Knowledge of Self-Medication in NgaglikSubdistrict of Sleman Regency.” Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia 11(3): 250– 56. MMN, Team. 2019. Basic Pharmacology & Drugs Notes Edisi 2019. Makasar: MMN. Nuryati. 2017. Farmakologi. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan Palupi, DA., and Putri IW. 2017. “Tingkat Penggunaan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) Di Apotek GS Kabupaten Kudus.” Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat 2(5). Permadi, Y. A. (2021). Pengantar Pendidikan.Medan : Yayasan Kita Menulis Pratiwi PN, Liza P, Gusti N, and Anila I. 2014. “Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Antiinflamasi Non-Steroid Oral Pada Etnis Thionghoa Di Surabaya.” Jurnal Farmasi Komunitas 1(2): 36–40. Pratiwi Y, Annis R., and Ricka I. 2020. “Peranan Apoteker Dalam Pemberian Swamedikasi Pada Pasien Bpjs.” Jurnal Pengabdian Kesehatan 3(1): 65–72. Rakhmawatie, M. D, and Merry TA. 2010. “Evaluasi Perilaku Pengobatan Sendiri Terhadap Pencapaian Program Indonesia Sehat 2010.” Prosiding Seminar Nasional UNIMUS (c): 73–80. Riskesdas. 2013. “Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.” Riset Kesehatan Dasar 2013. Rinidar MI. 2020. Pengantar Farmalogi Analgesik-Antipiretik-Anti Inflamasi. Syiah Kuala University Press S. Notoatmodjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. S. Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Siahaan SAS, Usia T, Pujiati S, Tarigan IU, Murhandini S, Isfandari S & Tiurdinawati, T. 2017. “Pengetahuan , Sikap , Dan Perilaku Masyarakat Dalam Memilih Obat Yang Aman Di Tiga Provinsi di Indonesia. Jurnal Kefarmasian Indonesia 7(2),136–45. https://doi.org/10.22435/jki.v7i2.5859.136-145. So’o RW, Kristina R, Conrad LH, Folamauk, and Anita LSA. 2022. “FaktoFaktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat Di Kota Kupang Mengenai Covid - 19.” Cendana Medical Journal 23(1): 76–87. Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Ke. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta Wardoyo AV, and Rasmi ZO. 2019. “Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Obat Analgesik Pada Swamedikasi Untuk Mengatasi Nyeri Akut.” Jurnal Ilmiah Kesehatan sandi Husada 10(2): 156– 60. https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH citation: Safira, Isra Lulu dan Islam, Zainul (2022) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN TERHADAP PENGGUNAAN OBAT ANTIINFLAMASI NON STEROID DALAM SWAMEDIKASI NYERI DI APOTEK X KOTA SERANG. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/22222/1/FS03-220349.pdf