%A Ravita Candani %A Nurhasnah Nurhasnah %A Daniek Viviandhari %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %X Prevalensi usia lanjut meningkat dari 8,9% pada tahun 2013 menjadi 21,4% pada tahun 2050 dan 41% pada tahun 2100. Pasien geriatri cenderung memiliki lebih dari satu penyakit atau penyakit kronis yang memerlukan beberapa obat secara bersamaan. Hal ini membuat geriatri lebih berpotensi menerima obat yang tidak tepat, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko efek obat yang merugikan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kejadian PIMs berdasarkan kriteria STOPP pada pasien geriatri di instalasi rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang periode 2020. Kriteria STOPP merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi obat-obat yang berpotensi PIMs pada pasien geriatri. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan mengambil data retrospektif. Data diperoleh dari bagian Rekam Medik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang periode 2020. Hasil penelitian menunjukkan dari 180 pasien geriatri ditemukan 40 pasien dengan 44 obat (24,44%) mengalami PIMs berdasarkan kriteria STOPP. Golongan obat terbanyak yaitu golongan kardiovaskular yaitu furosemid sebanyak 19 obat (56,82%), sistem muskuloskeletal yaitu sebanyak 8 obat (18,18%), sistem endokrin sebanyak 6 obat (13,64%) serta antikoagulan dan antiplatelet sebanyak 5 obat (11,36). Kata Kunci: Geriatri, PIMs, STOPP %L repository22217 %D 2021 %T EVALUASI POTENTIALLY INAPPROPRIATE MEDICATIONS (PIMs) BERDASARKAN KRITERIA STOPP PADA PASIEN GERIATRI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG 2020