eprintid: 22177 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/21/77 datestamp: 2023-04-02 11:41:45 lastmod: 2023-04-02 11:41:45 status_changed: 2023-04-02 11:41:45 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Far-Far, Safira Virgi Amalia creators_name: Nurhasnah, Nurhasnah creators_name: Fauziyah, Siti title: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PADA PASIEN PASCA BEDAH FRAKTUR EKSTREMITAS DI RSAL MINTOHARDJO ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Saat ini kejadian fraktur di Indonesia sebesar 1,3 juta setiap tahun dengan jumlah penduduk 238 juta, merupakan terbesar di Asia Tenggara. Tingginya penyakit infeksi akan semakin meningkatkan penggunaan antibiotik. Peresepan antibiotik di rumah sakit, terutama di Indonesia yaitu sekitar 44 - 97%, walaupun tidak dibutuhkan atau peresepan tersebut tanpa indikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas penggunaan antibiotik dilakukan dengan menghitung nilai ATC/DDD 100 patient days dan kualitatif antibiotik yang mengacu dari clinical pathway Rumkital dr. Mintohardjo yaitu tepat obat, tepat dosis dan tepat lama pemberian. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah retrospektif, menggunakan data rekam medik tahun 2019 - 2020. Total sampling yang didapat sebanyak 73 yang memenuhi kriteria. Pada tahun 2019 terdapat 46 pasien dan tahun 2020 terdapat 27 pasien yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian ini adalah penggunaan antibiotik yang digunakan pada pasien fraktur ekstremitas yaitu golongan sefalosporin generasi ketiga, penggunaan terbanyak yaitu seftriakson dengan kode ATC/DDD J01DD04 sebesar 45,07 DDD/100 pada tahun dan tahun 2020 dan 50,75 DDD/100 pada tahun 2019. Sedangkan untuk kualitas antibiotik yaitu tepat obat untuk terapi empiris 100%, tepat dosis 100% dan tepat lama pemberian 34,31%. Kata Kunci: Fraktur Ekstremitas, Antibiotik, DDD/100 Patient Days, Rasionalitas. date: 2021 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Ainun., 2018. Pada Pasien Dengan Post Op Fraktur Ekstremitas Bawah Di Ruang Cempaka RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Almasdy, D., 2013. Rasionalitas Penggunaan Antiobiotik Berdasarakan Gyssen Di Rumah Sakit Pemerintah Kota Padang. Amelia, K., Sumarny, R., Hasan, D., & Komar, H. (2019). Kajian Pola Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Diagnosa Pascaoperasi Hubungannya dengan Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada Pasien Bedah di Rumah Sakit Swasta. Anderson, A., Miller A. D., Bookstaver P. B., 2011, Antimicrobial prophylaxis in open lower extremity fractures, Journal of Open Access Emergency Medicine, 3:7-11. Asrizal. 2014. Closed Fracture 1/3 Middle Femur Dextra. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Cunha, Burke A. MD, MCAP. 2015. Antibiotic Essentials. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher Das N, Madhavan J, Selvi A, Das D. An overview of cephalosporin antibiotics as emerging contaminants: a serious environmental concern. 3 Biotech. 2019/05/24 ed. Deck, Daniel H dan Winston, Lisa G. 2012. Beta-Lactam & OtherCell Wall & Membrane Active Antibiotics. Dalam: Katzung. Basic& Clinical Pharmacology. McGraw-Hill Depkes RI (2017). Prevalensi Angka Kejadian Fraktur di Indonesia. Jakarta. Dewi NMDP, Illahi RK, Lyrawati D. 2019. Analisis Cost-Effectiveness Penggunaan Antibiotik Kloramfenikol, Seftriakson, dan Sefiksim Sebagai Terapi Demam Tifoid Anak. Pharmaceutical Journal of Indonesia. Vol 5(1): 53- 59. Fajryati, 2017. Gambaran Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien BedahTulang Fraktur Terbuka Ekstremitas Bawah Di Rsud Dokter Soedarso Pontianak Fernandez, 2013. Studi Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Di Kabupaten Manggarai danManggarai Barat – NTT. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 Gupta, S. B., Sangeetha, S., Rani, G. S., Gopi, M., & Fatima, M. (2017). Evaluation of Rational use of Antibiotics for Surgical Prophylaxis, 6(5), Hammad, M.A., AL-Akhali, K.M., dan Mohammed, A.T., 2013. Evaluation of Surgical Antibiotic Prophylaxis Aseer Area Hospitals in Kingdom of Saudi Arabia. JPCS., 6:1-7. 1946–1950. Hansen, Jhon, T Lembert Davit R 2015, Netter’s Clinical Anatomy Eds 1 USA: ELSEVIER Harvey, Richard A., Clark, Michelle A., Finkel, R., Rey, Jose A., danWhalen, Karen. 2012. Cell Wall Inhibitor. Dalam: Lippincott’sIllustrated Reviews: Pharmacology 5th Edition. Lippincott William & Wilkins, a Wolters Kluwer business Helmi N Z, 2013. Buku ajar gangguan muskuloskeletal. Salemba medika Jawetz, E. 1997. Principle of antimicrobial drug action. Basic and clinical pharmacology. Third edition. Norwalk: Appleton and Lange. Kardela, W., Andrajati, R., & Supardi, S. (2014). Perbandingan Penggunaan Obat Rasional Berdasarkan Indikator WHO di Puskesmas Kecamatan antara Kota Depok dan Jakarta Selatan, 91–102. Katzung, G., B, Master B., S. Trevor J., A. 2012. Basic and Clinical Pharmacology. 12 th edition. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik No. 2406/MENKES/PER/XII/2011. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Di Rumah Sakit. Lüllmann, H., H. Mohr, L. Hein and D. Bieger. 2000. Color Atlas of Pharmacology 2nd ed, 266-280. Lemeshow, S, Hosmer, D.W., Klar, J & Lwanga, S.K. (1997). Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Jogjakarta: Gajamada university press. Mahmudah, F., Sri, A.S., Sri, H., 2016, Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan ATC/DDD dan DU 90% di Bagian Bedah Digestif di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung, Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Vol. 5 No. 4 hlm 293- 298. Marwa, J. M., Ngayomela, I. H., Seni, J., &Mshana, S. E. (2015). Cefepime versus Ceftriaxone for perioperative systemic antibiotic prophylaxis in elective orthopedic surgery at Bugando Medical Centre Mwanza, Tanzania: a randomized clinical study. BMC Pharmacology and Toxicology, 1–9. https://doi.org/10.1186/s40360-015-0039-4. Megawati, S., Rahmawati, F., & Wahyono, D. (2015). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 5(2), 127-134. Nelwan RHH. 2010. Pemakaian Antimikroba Secara Rasional Di Klinik. Dalam: Sudoyo AW et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. Cetakan kedua :2896-2900. O’Neill, Jim. 2014. The Review on Antimicrobial Resistance: Tackling a crisis for the health and wealth of nations. United Kingdom. Petri Jr., William A., 2011. Penicillins, Cephalosporinsm and Other β-Lactam Antibiotics, in Gilman, A.G., 2011. Goodman &Gilman’sThe Pharmacological Basis of Therapeutics 12thEdition. McGraw-Hill Permana T R. 2014. Penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien fraktur terbuka ( open fracture ) Pohan HT. 2005. Dasar-dasar Pemilihan Antibiotik pada Infeksi Komunitas. Dalam: Setiati et al. Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas kedokteran Universitas Indonesia :50-55. Purwadianto A. 2000. Kedaruratan medik. Pedoman penatalaksaan praktis. Edisi revisi. Radji, M., Aini, F., & Fauziyah, S. (2014). Evaluaion Of Antibiotic Prophylaxis Administration at The Orthopedic Surgery Clinic of Tertiary Hospital on Jakarta, Indonesia. Asian Pac J Trop Dis, 4(3), 190–193. https://doi.org/10.1016/S2222-1808(14)60503-X Rahman, M.M., Rahman, M.S., Ahmed, G., Rahman, M.M., Miah, M.Z.I., dan Nath, S.C., 2014. Faridpur Medical College Journal. 9(2):84-87. Sari A, Safitri I., (2016), Studi Penggunaan Antibiotika Pasien Pneumonia Anak di RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta Dengan Metode Defined Daily Dose (DDD), Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2): 151-162. Solomon’s L. 2018. Apley’s system of orthopaedics and fractures. Ninth edition. Sonda, T. B., Kumburu, P. G. H. H. H., Zwetselaar, M. van, Mshana, S. E., Alifrangis, M., Lund, O., Kibiki, G. S. (2019). Ceftriaxone use in a tertiary care hospital in Kilimanjaro, Tanzania: A need for a hospital antibiotic stewardship programme, 1–11. Suryoputri W M. Utami D E. Lestari D P. 2018. Evaluasi Penggunaan Antibiotik di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. ActaPharmaciae Indonesia. 6(1) 20-28. Syarifah A. 2019. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Dengan Metode Atc/Ddd Pada Pasien Pneumonia Di Rsud Jombang Periode Januari-Desember 2019. Ullman MA RJ. Antimicrobial prophylaxis in surgery. Pharmacother Princ Pract Fourth Ed. 2016 Ventola, C. Lee. 2015. The Antibiotic Resistance Crisis Part 1: Causes and Threats. PubMed Vol. 40 No. 4. Wells, B. G., Dipiro, J. T., Lschwinghammer, T., & Dipiro, C. V. (2015). Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition (ninth edit). America Unitied States: Mc Graw Hill Edution. Wiharja, W (2016). Acute Effect of Slow Deep Breathing Maneuver on Patient with Essential Hypertension Stage 1and 2. Jurnal Kardiologi Indonesia. 37(2), 75-80. Wilda A. 2015. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Profilaksis Operasi Apendisitis Akut Pasien Dewasa dan Geriatri di RS Bethesda Yogyakarta Tahun 2015”. Yolanda V F, Abdul K J, F H, Rika Y. (2021). Evaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah ortopedi di Rumah Sakit Bangil. Zakiya, Nur M. 2017. Skripsi. Evaluasi Kualitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pasca Bedah Dengan Metode Gyssens di RSUD Bhakti Dharma Huasda. Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim. Malang. citation: Far-Far, Safira Virgi Amalia dan Nurhasnah, Nurhasnah dan Fauziyah, Siti (2021) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PADA PASIEN PASCA BEDAH FRAKTUR EKSTREMITAS DI RSAL MINTOHARDJO. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/22177/1/FS03-220305.pdf