eprintid: 22147 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/21/47 datestamp: 2023-04-02 11:03:28 lastmod: 2023-04-02 11:03:28 status_changed: 2023-04-02 11:03:28 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Purnamasari, Dewi creators_name: Rindita, Rindita creators_name: Sjahid, Landyyun Rahmawan title: STUDI ETNOMEDISIN DAN SKRINING FITOKIMIA TUMBUHAN OBAT SEBAGAI PENURUN DEMAM DI SUKU BADUY PROVINSI BANTEN ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Penelitian etnomedisin ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis tanaman yang digunakan masyarakat sebagai pengobatan tradisional meliputi cara penggunaan dan cara mendapatkannya sebagai penurun demam pada masyarakat Suku Baduy Luar dan dilakukan skrining fitokimia untuk mengidentifikasi metabolit sekunder. Kegiatan dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi, dan skrining fitokimia. Untuk kuantitatifnya dilakukan analisis menggunakan analisis Use Value (UV), Informant Concensus Factor (ICF), dan Fidelity Level (FL). Teknik pemilihan informan menggunakan metode snowball sampling. Teknik pemilihan sampel tumbuhan menggunakan purposive sampling. Dari penelitian ini didapatkan 34 informan dan 29 tumbuhan sebagai penurun demam. Dari 29 tumbuhan hanya 6 tumbuhan yang terpilih berdasarkan nilai UV rendah, sedang, dan tinggi. Hasil studi literatur menguatkan bahwa 6 tumbuhan tersebut sudah diketahui khasiatnya sebagai penurun demam. Keenam tumbuhan tersebut adalah kaca piring (Gardenia jasminoides) dengan UV 0,55, sungkai (Peronema canescens) dengan UV 0,2, salak (Salacca zalacca) dengan UV 0,17, maja (Aegle marmelos) dengan UV 0,14, nangsi (Oreocnide rubescens) dengan UV 0,08 dan pacar air (Impatiens balsamina) dengan UV 0,02. Bagian tanaman yang digunakan sebagai penurun demam yaitu daun, rimpang, akar, batang, dengan cara pengolahan direbus atau ditumbuk. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa pada 6 sampel terdapat senyawa metabolit sekunder yang sama yaitu alkaloid dan fenol. Kata kunci: Etnomedisin, Suku Baduy, Penurun Demam, Metabolit Sekunder date: 2021 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Adry, A. 2013. Suku Banten Permukiman Warisan Karuhun. JP Hukum De Jure. 17(3): 97-105. Asiah, N. Wahyuni, S. dan Suzanni. 2014. Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Demam Berdarah Dengue Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2104. Serambi Saintia, 2(2) :125–134. Ahmad, I. dan Ibrahim, A. 2015. Bioaktivitas Ekstrak Metanol dan Fraksi nHeksana Daun Sungkai (Peronema canescens J) terhadap Larva Udang (Artemia salina Leach). Jurnal Sains dan Kesehatan. 1(3) : 114–119. Atika, D. R. 2021. Perbandingan Uji Metabolit Sekunder pada Ekstrak Buah, Kulit, dan Daun Maja dengan metode spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Insan Cendekia.8 (1): 39–48. Astuti, H. Rangga, A. Subowo, A. Hendra, J. 2017. Identification ethnomedicine behavior and information on type of drug plants used and grow in Lampung province (study on herbal park development in Lampung province in 2017). Journal balitbangda lampung. 5(3) : 228-247. BPOM RI. 2019. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 32 tahun 2019. Jakarta. Hlm 2. Badan Pusat Statistika kabupaten Lebak. 2019. Kecamatan Leuwidamar dalam angka 2019. Serang : Statistic of regency. hlm. 44.53.55.58 Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Jakarta : Puspa Swara. Hlm 66. Dianto, I. Anam, A. dan Khumaidi. 2015. Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat pada Suku Kaili Ledo di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Galenika Journal of Pharmacy.1(2) :85–91. Erwinantu. 2010. Saba Baduy: Sebuah Perjalanan Wisata Budaya Inspiratif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hlm 55. Fahey, J. 2005. Moringaoleifera: A Review of the medical evidence for its nutritional. therapeutic and prophylactic properties. Trees for Life Journal. 1(5) :1-15. Fransisca, D. Kahanjak, D. N. dan Frethernety, A. 2020. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescens J) terhadap pertumbuhan Escherichia coli dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Jurnal Pengelolaan Lingkungan berkelanjutan. 4(1) :460–470. Gibbs, D. 2013. Senyawa Flavonoid yang bersifat antibakteri dari Akwhay (Drimys becariana Gibbs). Chemistry Progress. 6(1) :34–37. Gunggung, S. 2010. Masyarakat Baduy, hutan dan Lingkungan (Baduy Community, Forest, and Environment). Jurnal Manusia Dan Lingkungan.17(2): 113–123. Gazzaneo, L. R. S. Lucena, R. F. P. dan Albuquerque, U. P. 2005. Knowledge and use of medicinal plants by local specialists in an region of Atlantic Forest in the state of Pernambuco Northeastern. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine. 1 (9): 1–8. Hanani, E. 2015. Analisis Fitokimia. EGC, Jakarta. Hlm. 10, 13, 69, 89,103-104 Heinrich, M. dan Bremner, P. 2006. Ethnobotany and ethnopharmacy their role for anti cancer drug development. Current Drug Targets. 7: 239-245. Somantri, G. R. 2004. Memahami metode kualitatif. Elektrosvyaz. 9(5): 57-65. Habibi, A. I. Firmansyah, R. A. dan Setyawati, S. M. 2018. Skrining Fitokimia Ekstrak n- Heksan Korteks Batang Salam (Syzygium polyanthum). Indonesian Journal of Chemical Science. 6 (2): 1–4. Hardiana, H.,Safrida, Y. D. dan Maulianda, R. K. 2020. Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) terhadap Bakteri Escherichia coli. Jurnal Serambi Engineering. 5(4) :1385–1390. Hasanah, U. Rosdiana, D. dan Syaefudin. 2017. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit batang dan daun berenuk (Crescentia cujete L). Current Biochemistry, 4(1) :1–14. Hutapea, J.R. 1993. Inventaris Tanaman Obat Indonesia II. kementrian Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Swadaya : Jakarta. Ismoedijanto, I. 2016. Demam pada Anak. Sari Pediatri. 2(2): 103-109. Julianto, T. S. 2019. Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia. Journal of Chemical Information and Modeling. 5(3) : 1689– 1699. Ilahiyat S. W. Iskandar A. M. dan Tavita E. G., 2020. Kearifan lokal suku Baduy dalam pemanfaatan madu sebagai hasil kayu hutan di Desa Kanekes Kecamatan Leuwi damar Kabupaten Lebak Provinsi banten. Jurnal Hutan lestari. 89(1) :721–729. Ibrahim, A. dan Kuncoro, H. 2012. Identifikasi Metabolit Sekunder dan aktivitas Antibakteri Ekstrak daun Sungkai (Peronema canescens J) terhadap Bakteri patogen. Journal of Tropical Pharmacy And Chemistry. 2(1) : 8–18. Jumiarni, W. O. dan Kumalasari, O. 2017. Eksplorasi Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Muna di Permukiman Kota Wuna. Traditional Medicine Journal. 22(1) : 45-56. Kemenkes RI. 2017. Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia. Kementrian kesehatan. Jakarta. Hlm: 60. Kuntorini, E. M. 2005. Botani ekonomi suku Zingiberaceae sebagai obat tradisional oleh masyarakat di Kotamadya Banjarbaru. Biosciente. 2(1) :25– 36. Kasmawati, H. Ihsan, S. dan Suprianti, R. 2019. Kajian Etnomedisin Tumbuhan Obat Tradisional Suku Muna Desa Oe Nsuli Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan. 5(1) : 5–8. Khan, I. Abdelsalam, N. Tariq, A. dan Adnan, M. 2014. Application of Ethnobotanical Indices on the Use of Traditional Medicines against Common Diseases. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.4(1) :21-26. Kang, S. N. 2013. Antioxidant and Antimicrobial Activities of Ethanol Extract from the Stem and Leaf of Impatiens balsamina L. (Balsaminaceae) at Different Harvest Times”. Department of Animal Resources Technology. Journal Science and Technology, 2(1):660-758 Karim, S. F. 2020. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kacapiring (Gardenia jasminoides E.) terhadap Bakteri Streptococcus mutans. Jurnal Sains dan Kesehatan. 2(4) :399–404. Konon. Q. dan Fatimawali, B. 2012. Uji ekfektivitas kulit buah salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.) yang diindukasi sukrosa. Pharmacon. 1(2):52–58. Kusmana, C. dan Hikmat, A. 2015. The Biodiversity of Flora in Indonesia. Journal of Natural Resources and Environmental Management. 5(2) : 187– 198. Karyanti, M. R. dan Hadinegoro, S. R. 2016. Perubahan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Sari Pediatri, 10(6), 424. Lenny, S. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoid, dan Alkaloida. Karya Ilmiah. Department Kimia, Fakultas Mathematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan. Hlm. 30. Nurrani, L. 2013. Pemanfaatan tradisional tumbuhan alam berkhasiat obat oleh masyarakat di sekitar Cagar Alam Tangale. Jurnal botani . 3(1) :1–22. Ningrum, D. 2019. Efektivitas Ekstrak Daun Maja ( Crescentia Cujete L .) Sebagai Antibakteri Pada Bakteri E . coli dan S . aureus. Proceeding Biology Education. 1(6) :285–287. Ningsih, I. Y. 2016. Studi Etnofarmasi Penggunaan Tumbuhan Obat Oleh Suku Tengger Di Kabupaten Lumajang Dan Malang, Jawa Timur. Pharmacy. 13(1) :10-21. Masturoh, I. dan Anggita, N. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kemenkes RI. Hlm: 307. Mustomi, O. 2017. Perubahan Tatanan Budaya Hukum pada Masyarakat Adat Suku Baduy Provinsi Banten. Jurnal Penelitian Hukum De Jure. 17(3) : 309-319. Meliki, L. dan Lovadi, I. 2013. Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Suku Dayak Iban Desa Tanjung Sari Kecamatan Ketungau Tengah Kabupaten Sintang. Protobiont. 2(3) :129–135. Mustapha, S. 2007. Antibacterial Activities of (Anacardium occidentale L.) Leaf Extract Against Some Selected Bacterial Isolates. International Journal of Pure and Applied Science. 1(1) :40-42. Mpila, D. dan Fatimawali, W. I. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mayana (Coleus atropurpureus L.) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa Secara In-Vitro. Jurnal Pharmacon. 1(1) :13-21. Mona, A. J., Rida, O. K., Indria W. 2018. Tanaman Pangan dan Obat berbasis pemanfaatan Keanekaragaman Hayati di Masyarakat Adat Baduy Dalam. Banten : FKIP UNTIRTA Publishing. Hlm: 90. Missouri Botanical Garden. 2021. Impatiens balsamina. Diakses pada tanggal 20 Juli 2021. . Missouri Botanical Garden. 2021. Gardenia jasminoides. Diakses pada tanggal 20 Juli 2021. . Missouri Botanical Garden. 2021. Aegle marmoles. Diakses pada tanggal 20 Juli 2021. . Missouri Botanical Garden. 2021. Salacca zalacca. Diakses pada tanggal 20 Juli 2021. . Missouri Botanical Garden. 2021. Peronema canescens. Diakses pada tanggal 20 Juli 2021. . Missouri Botanical Garden. 2021. Oreocnide rubescens. Diakses pada tanggal 20 Juli 2021. . Permenkes. RI. 2016. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris nomor 30. Jakarta: Kementrian Kesehatan Indonesia. hlm 1–62. Pieroni, A. Quave, C. Nebel, S. dan Henrich, M. 2002. Ethnopharmacy of the Ethnic Albanians (Arbereshe) of Northern Basilicata, Italy. Fitoterapia. 7(2) :217-241. Pemerintah Provinsi Banten. 2017. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 07 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017-2022. Pemerintah Provinsi Banten. Hlm: 13-472. Putranto, H. D. Ginting, S. M. dan Nurmeliasari, Y. 2014. Skrining Senyawa Metabolit Steroid sebagai Hormon Reproduksi Ternak pada Tanaman Katuk dan Jantung Pisang. Jurnal Peternakan Indonesia. 16(1) : 20-25 Pelokang, C. Y. Koneri, R. dan Katili, D. 2018. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional oleh Etnis Sangihe di Kepulauan Sangihe Bagian Selatan, Sulawesi Utara. Jurnal Bios Logos. 8(2) : 40-45. Pratama P, I. Dharmayudha, A. dan Sudimartini, L. 2017. Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera L) di Bali. Indonesia Medicus Veterinus. 5(5) : 464–473. Putra, R.A. dan Wiryono, A. E. 2012. Studi Etnobotani Suku Serawai di Kelurahan Sukaramai Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. Jurnal Penelitian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 1(3): 217-224. Rona, A. dan Pramono, P. 2015. leksikon etnomedisin dalam pengobatan tradisional minangkabau. Jurnal Arbitrer. 2(1) :44 -49. Setiawan, H. dan Qiptiyah, M. 2014. Kajian Etnobotani Masyarakat Adat Suku Moronene Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 3(2) : 107–118. Soekarman, R. 1992. Status Pengetahuan Etnobotani di Indonesia. Prosiding dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jakarta. Hlm. 1-7. Silalahi M. 2016. Studi etnomedisin di Indonesia dan pendekatan penelitiannya. Jurnal Penelitian Universitas Kristen Indonesia. 9(3) :118- 129. Samberi, S. Moeljono, S. dan Marwa, J. 2019. Kajian etnobotani pemanfaatan jenis-jenis pohon oleh masyarakat etnik kuri di kabupaten Teluk Wondama. Cassowary. 2(2) : 162–175. Sugiyono. 2018. Metode penelitian kuantitatiff kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Hlm: 84-85, 137-146. Sulami, S. dan Astuti, E. 2019. Uji antibakteri ekstrak Daun Salak (Salacca edulis) Pada pertumbuhan bakteri Salmonella typhi secara Invitro. Analis Kesehatan Sains. 8(1) : 643–650. Sapara, T. U. dan Waworuntu, O. 2016. Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) Terhadap Pertumbuhan Porphyromonas Gingivalis. Pharmacon. 5(4) :10–17. Shaikh, J. R. dan Patil, M. 2020. Qualitative Tests For Preliminary Phytochemical Screening: An Overview. International Journal of Chemical Studies. 8(2): 603–608. Sarno, S. 2019. Pemanfaatan Tanaman Obat (Biofarmaka) Sebagai Produk Unggulan Masyarakat Desa Depok Banjarnegara. Abdimas Unwahas. 4 (2):73–78. Skrining Fitokimia, Karakterisasi, dan Penentuan Kadar Flavonoid Total Ekstrak dan Fraksi- Fraksi Buah Parijoto ( Medinilla speciosa B). Seminar Nasional Unimus. Fakultas Kedokteran Unimus. Semarang. 1(2): 8–14. Steenis, M. J. 1953. Select Indonesia Medicinal Plants. Organization for Scientific Research in Indonesia. Bulletin. 1(8): 55-90. Syaiful, Y. dan Robi’ah, C. 2015. Pemberian rebusan daun pacar air (Impatiens balsamina L) terhadap leukorea remaja putri. Journals of ners community. 6(2) :175–181 Sahputra, F. M. 2008. Potensi Ekstrak Kulit dan Daging Buah Salak sebagai Antidiabetes. Skripsi. FMIPA Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hlm 50. Seniarta, I. W. 2020. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan fraksi daun kaca piring (Gardenia agusta M) terhadap Straphylococcus aureus. Skrispi. Fakultas Farmasi Universitas jember. Hlm. 25. Salni, S. Marisa, H. dan Mukti, R. 2011. Isolasi Senyawa Antibakteri Dari Daun Jengkol (Pithecolobium lobatum Benth) dan Penentuan Nilai KHM-nya. Jurnal Penelitian Sains. 14(1): 168-193 Supriati, H. S. Djuari, A. P. dan Kusumaningtyas, F. A. 2017. Uji Efektivitas Antipiretik Dari Ekstrak Etanol Kulit Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus). Media Farmasi Indonesia, 11(2): 1105–1112. Supriati, H. R. I. dan Ridwan, I. P. 2019. Pembuatan dan Pengujian Kondisioner Rambut Menggunakan Lendir Dari Daun Kembang Sepatu ( Hibiscus rosasinensis L). Jurnal I1miah Farmasi. 7(1) : 103–106. Susanti, N. 2012. Efektifitas Kompres Dingin dan Hangat Pada Penataleksanaan Demam. Sainstis. 2 (1) : 55–64. Steins, V. 2005. Flora. Penerjemah: M. Suryowinoto, S.Hardjosuwarno, S.S. Adisewojo, Wibisono, M. Partodidjojo, S. Wirjohardjo. PT Pradnya Paramita: Jakarta. Hlm 66. Witjoro, A. dan Sulisetijono, S. 2016. Pemanfaatan Tanaman Obat di Desa Kayukebek , Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Natural. 3(4): 1–8. Wijayakusuma, H. M. 2000. Ramuan tradisional untuk pengobatan darah tinggi. Swadaya : Jakarta. Hlm. 33-38. citation: Purnamasari, Dewi dan Rindita, Rindita dan Sjahid, Landyyun Rahmawan (2021) STUDI ETNOMEDISIN DAN SKRINING FITOKIMIA TUMBUHAN OBAT SEBAGAI PENURUN DEMAM DI SUKU BADUY PROVINSI BANTEN. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/22147/1/FS03-220158.pdf