eprintid: 22123
rev_number: 8
eprint_status: archive
userid: 3858
dir: disk0/00/02/21/23
datestamp: 2023-04-02 11:01:40
lastmod: 2023-04-02 11:01:40
status_changed: 2023-04-02 11:01:40
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Wardhani, Sastry Kusuma
creators_name: Wahyudi, Priyo
creators_name: Hikmawanti, Ni Putu
title: UJI AKTIVITAS INHIBITOR XANTIN OKSIDASE METABOLIT
BAKTERI ENDOFIT DAUN KENCANA UNGU (Reullia tuberosa L.)
ispublished: pub
subjects: R
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Ruellia tuberosa L mengandung senyawa yang memiliki aktivitas inhibitor xantin
oksidase. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas metabolit bakteri endofit daun
kencana ungu sebagai inhibitor xantin oksidase. Bakteri endofit hidup di dalam
jaringan tanaman dan dapat menghasilkan metabolit sekunder sama seperti tamanan
inangnya. Bakteri endofit diisolasi dengan menggunakan metode tanam langsung
menggunakan medium Nutrient Agar (NA) dan medium F4 sebagai medium
kultivasi. Uji aktivitas inhibitor xantin oksidase dilakukan pada supernatan dari
fraksi air, n-butanol, etil asetat, dan n-heksan metabolit bakteri endofit isolat BEAS
4 dengan Spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 290 nm. Hasilnya
dapat disimpulkan bahwa diperoleh 4 isolat dan 1 isolat yang memiliki persen
inhibisi tertinggi yaitu BEAS 4 dengan rerata 87,02%. %. Hasil fraksi air dan nbutanol metabolit bakteri endofit memiliki nilai IC50 43,5511 ppm dan IC50
65,5692 dengan potensi relatif 0,1812 dan 0,1204 kali allopurinol. Fraksi air dan
fraksi n-butanol berpotensi sebagai inhibitor xantin oksidase belum sebanding
dengan allopurinol.
 Kata Kunci: Daun Kencana Ungu (Ruellia tuberosa L), Bakteri endofit, Xantin
Oksidase, Spektrofotometri UV-Vis.
date: 2021
date_type: completed
full_text_status: public
institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
department: Fakultas Farmasi dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Agoes G. 2009. Teknologi Bahan Alam Edisi Revisi Dan Perluasan. Penerbit ITB.
Bandung.Hlm: 18
Ahmad AR, Berna E, Abdul M. 2017. Antioxidant Activity and Isolation of
Xanthine Oxidase Inhibitor from Ruellia tuberosa L. Leaves. Pharmacognosy
Journal. 9(5): 607-610.
Ariyanto EF, Abadi AL, Djauhari S. 2013. Keanekaragaman Jamur Endofit Pada
Daun Tanaman Padi Dengan sistem Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dan
Konvensional di Desa Bayem, kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.
Jurnal HPT 1: 37–51.
Bintang M. 2018. Biokimia. Edisi 2. Amalia S. Erlangga: Bogor.Hlm: 49-50
Cappuccino JG, Natalie S. 2013. Manual Laboratorium Mikrobiologi. Edisi 8.
Terjemah: Manurung J, Vidhayanti H. EGC. Jakarta. Hlm:73-74
Choi HK, Mount DB, Reginato AM. 2005. Pathogenesis of Gout. American College
of Physicians. 143: 499-516.
Chothani DL, Patel MB, Mishira SH, and Vaghasiya HU. 2010. Review on Ruellia
tuberosa (Cracker Plant). Phcog J. 2(12): 506-512.
 Cos P, Ying L, Calomme M, Hu JP, Cimanga K, Poel BV, Pieters L, Vlientinck
AJ, Berghe DV. 1998. Structure-Activity Relationship and Classification of
Flavonoids as Inhibitors of Xantine Oksidase and Superoxide Scavengers.
Journal of Natural Products. 61(1): 71-76
Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika Indonesia Jilid VI. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta. Hlm: 56
Departemen Kesehatan RI. 1997. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. jilid IV.
Departemen Kesehatan dan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta.
Hlm: 157-158
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. edisi IV. Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm: 73-74.
Depertemen Kesehatan RI. 2000. Buku Panduan Teknologi Fraksi. Direktorat
Jendral Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm: 17-39
Dewatisari W, Rumiyanti L, Rakhmawati I. 2018. Rendemen dan Skrining
Fitokimia Pada Fraksi Daun Sanseviera Sp. Jurnal Penelitian Pertanian
Terapan 17(3): 197.
Dianati NA. 2015. Gout and Hiperurisemia. Jurnal Majorty 4(3): 82–89.
Dinata DI. 2011. Bioteknologi Pemanfaatan Mikroorganisme Dan Teknologi
Bioproses. EGC: Jakarta. Hlm:196–201. 
Furst DE, Ulrich RW, Prakash S. 2012. Obat yang Digunakan untuk Mengobati AJ.
(Eds.). Farmakologi Dasar & Terapi Edisi 12th. Terjemahan : Pendit BU.
EGC: Jakarta. Hlm: 715–43.
Gonzalez EB. 2012. An Update on the Pathology and Clinical Management of
Gouty Arthritis. Clinical Rheumatology 31 (1): 13–21.
Hanani E. 2015. Analisis Fitokimia. Jakarta : EGC Hlm: 65
Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia. Terjemahan: Padmawinata K, Soediro I
Penerbit ITB. Bandung. Hlm: 4-7
Harborne J. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Terjemahan: Padmawinata K, Soediro I. ITB: Bandung.239.
Harvey RA, Champe PC. 2001. Obat Anti inflamasi dan Autakoid. Farmakologi 
Ulasan Bergambar. Edisi 4. Terjemahan: Tjahyanto A, Salim C. EGC:
Jakarta.Hlm: 614-616
Integrated Taxonomic Information system. 2021. ITIS Standart Report Page:
Ruellia tuberosa L. www.itis.gov. diakses 25 Januari 2021
Katzung BG. 2002. Obat-obat Antiinflamasi Nonsteroid, Obat-obat Antireumatik
pemodifikasi-penyakit, Analgesik Nonopioid dan Obat-obat untuk Pirai.
Farmakologi Dasar Dan Klinik. Edisi 8. Terjemahan: Sjabana D, Isbandiati E,
Basori A. Salemba Medika. Jakarta. Hlm: 491-492.
Kee JL. 2008. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik. Edisi 6.
Terjemahan: Kurnianingsih S, Widyaastuti P, Cahyaningrum S, Rahayu S.
EGC: Jakarta. Hlm: 447
Kostic DA, Danica SD, Gordana SS, Ivan RP, Aleksandra SD, Jovana DI. 2015.
Xanthine Oxidase: Isolation, Assays of Activity, and Inhibition. Journal of
Chemistry. 2015 : 8
Kumala S. 2014. Mikroba Endofit. Pemanfaatan Mikroba dalam Bidang Farmasi
PT ISFI Penerbitan: Jakarta. Hlm.15, 25-30, 41-46
Kumala S, Fitri AN. 2008. Penapisan Kapang Endofit Ranting Kayu Meranti Merah
(Shorea balangeran Korth.) Sebagai Penghasil Enzim Xilanase. Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia 6(1): 1–6.
Lin CF, Huang YL, Cheng LY, Sheu SJ, Chen CC. 2006. Bioactive Flavonoids
From Ruellia Tuberosa. National Research Institute of Chinese Medicine.
17(3): 103-109.
Lin CM, Chen CS, Chen Ct, Liang YC, Lin YK. 2002. Molecular Modeling of
Flavonoid that Inhibist Xanthine Oxidase. Biochemical and Biophysical
Research Communication. 294(2002):167-172. 
Marjoni R. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia Untuk Diploma III Farmasi. CV. Trans
Info Media. Jakarta. Hlm: 16-20
Martoharsono S. 1998. Biokimia. Jilid 1. Penerbit Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.Hlm: 91-93
Nagao A, Seki M , and Kobayashi H.1999. Inhibition of Xanthine Oxidase by
Flavonoids. Bioscience, Biotechnology and Biochemistry. Japan. 63(10):
1787–1790.
Owen PL, Johns T. 1999. Xanthine Oksidase Inhibitory Activity of Northeastern
North American Plant Remedies Used of Gout. Journal Of
Ethnopharmacology 64: 149–60.
Pacher P, Nivorozhkin A, and Szabo C. 2006. Therapeutic Effects of Xanthine
Oxidase Inhibitors: Renaissance Half A Century after the Discovery of
Allopurinol. National Institutes Health Public access. 58(1): 87-114.
Pelczar MJ, Chan ECS. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerjemah:
Hadioetomo RS, Imas TS, Tjitrosomo S, Angka SL. Jakarta: UI Press. Hlm:
131-145.
Pratiwi ST. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Editor: Astikawati R and Safitri A.
Penerbit Erlangga. Jakarta. Hlm: 120-131
Priyanto. 2009. Farmakologi dan Terminologi Medis. Leskonfi. Jakarta. Hlm: 166-
181.
Priyanto 2015. Toksikologi: Mekanisme, Terapi, Antidotum, dan Penilaian Resiko.
Leskonfi. Jakarta. Hlm. 181.
Radji M. 2005. Peranan Bioteknologi dan Mikroba Endofit Dalam Pengembangan
Obat Herbal. Majalah Ilmu Kefarmasian 2 (3): 113–26.
Ramadhan ZA. 2017. Isolasi Bakteri Endofit Dari Akar Tanaman Pletekan (Ruellia
Tuberosa L) dan Uji Aktivitas Antibakteri. Skripsi. Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang. Hlm: 44
Rialita T, Sumantri DM. 2008. Teknologi Fermentasi. Widya Padjadjaran.
Bandung. Hlm: 4-7
Roberts JL II, Morrow JD. 2007. Autakoid Terapi Obat Untuk Inflamasi. In:
Hordman JG, Limbird LE. (Eds.). Dasar Farmakologi Terapi 10th.
Terjemahan: Hanif A. EGC: Jakarta. Hlm: 700
Schlegel HG, Schmidt K. 1994. Mikrobiologi Umum. Terjemahan: Baskoro T.
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Hlm: 202.
Sheu SY, Fu YT, Huang WD, Chen YA, Lel YC, Yao CH, Hsu FL. 2016.
Evaluation of Xanthine Oxidase Inhibitory Potential and In Vivo 
Hypouricemic Activity of Dimocarpus longan Lour. Extracts.
Pharmacognosy Magazine 12(46): 206.
Simarmata R, Sylvia L, Harmastini S. 2007. Isolasi Mikroba Endofitik dari
Tanaman Obat Sambung Nyawa (Gynura procumbens) dan Analisis
Potensinya Sebagai Antimikroba. Journal of Biological Researches. 13 (85-
90).
Suhono B, Yuzammi, Witono JR, Hidayat S, Handayani T, Sugiarti, Mursidawati
S, Triono T, Astuti IP, Sudarmono, Wawangnigrum H. 2010. Ensiklopedia
Flora. PT Kharisma Ilmu: Bogor. 4: 135
Strobel G, Daisy B. 2003. Bioprospecting for Microbial Endophytes and Their
Natural Product. Microbiology and Molecular Biology Review. 67(4): 491-502
Tausche AK, Jansen TL, Schroder HE, Bornstein SR, Aringer M, Ladner UM.
2009. Gout-Curret Diagnosis and Treatment. Deutsches Arzteblatt
international. 106 (34–35): 549–555.
Tejesvi MV, Nalini MS, Mahesh B, Prakash HS, Kini KR, Shetty HS and Subbiah
V. 2007. New Hopes from Endophytic Fungal Secondary Metabolites. Bol.
Soc. Quim. Mex 1(1): 19–26.
Trabsa H, Boumarfegue S, Baghiani A, Boussoualim N, Krache I, Khennouf S,
Arrar L. 2014. Anti-Haemolytic , Antioxidant and Xanthine Oxidase
Inhibitory Effect of Sedum sediforme Shoot Extracts Anti-Haemolytic ,
Antioxidant and Xanthine Oxidase Inhibitory Effect of Sedum Sediforme
Shoot Extracts. International Journal of Indigenous Medicinal Plants 47(1):
1502–1510
Vandepitte J, Verhaegan J, Engbaek K, Rohner P, Piot P, Heuck CC. 2011.
Prosedur Laboratorium Dasar Untuk Bakterologi Klinis.Edisi 2. Terjemahan:
Setiawan L. EGC. Jakarta. Hlm:76
Wilmana PF. 2006. Analgesik-Antipiretik, Analgesik-Antiinflamasi Non-Steroid
Dan Obat Pirai. Dalam: Sulistia GG. Farmakologi Dan Terapi. Edisi 4.
Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hlm: 207-222.
 Yuwono T. 2016. Bioteknologi Pertanian.Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta. Hlm: 238
citation:   Wardhani, Sastry Kusuma dan Wahyudi, Priyo dan Hikmawanti, Ni Putu  (2021) UJI AKTIVITAS INHIBITOR XANTIN OKSIDASE METABOLIT BAKTERI ENDOFIT DAUN KENCANA UNGU (Reullia tuberosa L.).  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/22123/1/FS03-220039.pdf