eprintid: 21986
rev_number: 8
eprint_status: archive
userid: 3858
dir: disk0/00/02/19/86
datestamp: 2023-04-02 10:48:46
lastmod: 2023-04-02 10:48:46
status_changed: 2023-04-02 10:48:46
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: RAHMAWATI, NUR INTAN
creators_name: Wahyudi, Priyo
title: PENENTUAN KONSENTRASI HAMBAT DAN BUNUH MINIMUM
EKSTRAK ETANOL 90% HERBA BARU CINA (Artemisia vulgaris L.)
TERHADAP Staphylococcus epidermidis
ispublished: pub
subjects: R
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsentrasi hambat dan bunuh
minimum ekstrak etanol 90% herba baru cina (Artemisia vulgaris L.) terhadap
Staphylococcus epidermidis. Staphylococcus epidermidis merupakan patogen yang
hidup pada lapisan kulit, tetapi dapat memicu infeksi kulit. Lapisan biofilm pada S.
epidermidis dapat meningkatkan resistensi pada berbagai antibiotik. Pengobatan
alternatif pada infeksi S. epidermidis dapat diperoleh dari herba baru cina yang
mempunyai daya antibakteri. Ekstrak herba baru cina mengandung flavonoid, tanin,
saponin, alkaloid, dan terpenoid. Serbuk simplisia dimaserasi mengunakan pelarut
etanol 90% hingga diperoleh ekstrak kental. Parameter fisikokimia ekstrak herba
baru cina yakni didapatkan hasil 11,0671% pada uji kadar air, uji kadar abu yakni
2,2705%, dan persentase rendemen ekstrak mendapatkan hasil 12,44%.
Pengukuran konsentrasi hambat dan bunuh minimum dilakukan dengan metode
broth dilution, yakni didapatkan hasil pada konsentrasi 112.000 ppm masih terdapat
pertumbuhan bakteri, sehingga dinyatakan sebagai konsentrasi hambat minimum
dan konsentrasi 120.000 ppm tidak terdapat pertumbuhan bakteri, sehingga
dinyatakan sebagai konsentrasi bunuh minimum.
Kata Kunci: Herba baru cina, staphylococcus epidermidis, infeksi kulit,
konsentrasi hambat dan bunuh minimum.
date: 2022
date_type: completed
full_text_status: public
institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
department: Fakultas Farmasi dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Alvarez CU, Felix NC, Zentella MC, Castillo SG, Carvajal SU. 2015.
Sraphylococcus epidermidis: Metabolic Adaptation and Biofilm Formation in
Response to Different Oxygen Concentrations. FEMS Pathogen and Disease.
Hlm. 1 – 15.
Andreas ST, Sitanggang MGM, Utama IBE. 2020. Resistensi Antimikrobial pada
Infeksi Saluran Kemih Anak. CDK-285. 47(4): 256 – 260.
Andrews JM. 2001. Determination of Minimum Inhibitory Concentrations. Journal
of Industrial Pollution Control. 48(1): 5 – 16.
Bangol E, Momuat LI, Abidjulu J. 2014. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dan
n-Heksana dari Daun Rumput Santa Maria (Artemisia vulgaris L.) pada
Minyak Ikan. Jurnal Ilmiah Sains. 14(2): 129 – 135.
Barney JN, DiTommaso A. 2003. The Biology of Canadian Weeds. 118. Artemisia
vulgaris L. Canadian Journal of Plant Science. 83(1): 205 – 215.
Bezoen A, Haren WV, Hanekamp JC. 2000. Emergence of a Debate: AGPs and
Public Health. Heidelberg Appeal Nederland. Hlm. 11, 26.
Bond W, Davies G, Turner R. 2007. The Biology and Non-chemical Control of
Mugwort (Artemisia Vulgaris L). The Organic Organisation. Hlm. 1 – 4
Bredly R. 2010. Moisture and Total Solids Analysis. In: Nielsen SS (Eds). Food
Analysis. Ed ke-4. Springer Science+Business Media, LLC. New York. Hlm.
94 – 95.
Bridson E. 2006. The Oxoid Manual 9th Edition. Oxoid Limited. Hlm. 252 – 254.
Brooks GF, Butel JS, Morse SA. 2005. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Mikrobiologi
Kedokteran. Terjemahan: Mudihardi E, Kuntaman, Wasito, EB, Mertaniasih
NM, Harsono S, Alimsardjono L. Salemba Medika. Jakarta. Hlm. 210 – 220,
225 – 228, 318 – 319.
Cheung GYC, Otto M. 2010. Understanding The Significance of Staphylococcus
Epidermidis Bacteremia In Babies And Children. Current Opinion in
Infectious Diseases. 23(3): 208 – 216.
Clinical Laboratory Standards Institute. 2009. Performance Standards For
Antimicrobial Disk Susceptibility Tests; Approved Standard. Ed ke-10.
Clinical Laboratory Standards Institute. Pennysylvania. 29(1): 10 – 11, 29.
Clinical Laboratory Standards institute. 2012. Methods for Dilution Antimicrobial
Susceptibility Tests for Bacteria That Grow Aerobically; Approved Standard.
Ed ke-9. Clinical Laboratory Standards Institute. Pennysylvania. 32(2): 17 –
18, 37, 41, 48, 50 – 51.
Clinical Laboratory Standards Institute. 2018. M100 Perfomance Standars For
Antimicrobial Suceptibility Testing. Ed ke-28. Clinical Laboratory Standards
Institute. Pennysylvania. Hlm. 54.
Cowan MM. 1999. Plant Product as Antimicrobioal Agents. Clinical Microbiology
Reviews. 12(4): 564–582.
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan,
Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. 2000. Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan. Jakarta. Hlm. 5 – 12.
Departemen Kesehatan RI. 1989. Materia Medika Indonesia Jilid V. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta. Hlm. 549, 552, 553
Dreno B. 2004. Topical Antibacterial Therapy for Acne vulgaris. Drugs. 64(21):
2389 – 2397.
Ekiert H, Pajor J, Klin P, Rzepiela A, Sleasak H, Szopa A. 2020. Significance of
Artemisia vulgaris L. (Common Mugwort) in the History of Medicine and its
Possible Contemporary Aplications Substainted by Phytochemical and
Pharmacological Studies. Molecules. 25, 4415: 1 – 32.
Endarini LH. 2016. Farmakognisi dan Fitokimia. Pusdik SDM Kesehatan Bahan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Jakarta.
Hlm. 134, 139.
Fournière M, Latire T, Souak D, Feuilloley MGJ, Bedoux G. 2020. Staphylococcus
epidermidis and Cutibacterium acnes: Two Major Sentinels of Skin
Microbiota and the Influence of Cosmetics. Microorganisms. 8(11): 1 – 31.
Gajic I, Kabic J, Kekic D, Jovicevic M, Milenkovic M, Culafic DM, Trudic A,
Ranin L, Opavski N. 2022. Antimicrobial Susceptibility Testing: A
Comprehensive Review of Currently Used Methods. Antibiotics. 11(427): 1–
26.
Harborne J. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan J. B Harbone Terbitan Kedua. Terjemahan: Padmawinata K,
Soediro I. Penerbit ITB. Bandung. Hlm. 6.
Hafsan. 2014. Mikrobiologi Analitik. Alaudin University Press. Makassar. Hlm. 68
– 69.
Hrytsyk RA, Kutsyk RV, Yurchyshyn OI, Struk ОА, Kireev IV, Grytsyk AR. 2021.
The Investigation of Antimicrobial and Antifungal Activity of Some Artemisia
L . species. Pharmacia. 68(1): 93 – 100.
Integrated Taxonomic Information System (ITIS).
https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic. Diakses pada:
10 juli 2022, pukul 20.08 WIB
Ita K. 2020. Transdermal Drug Delivery. Academic Press. California. Hlm. 9.
Irsyaadyah JS. 2019. Literartur Review Aktivitas Antibakteri Plum (Prunus
domestica L.). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 10(2): 363 – 367.
Kementrian Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Ed ke-3. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta. Hlm. 879 – 880.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta.
Hlm 5 – 7.
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia. Ed ke-2.
Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. Hlm. 526, 528, 531.
Lee SJ, Chung HY, Maier CGA, Wood AR, Dixon RA, Mabry TJ. 1998. Estrogenic
Flavonoids from Artemisia vulgaris L. Journal of Agricultural and Food
Chemistry. 46(8): 3325 – 3329.
Madelina W, Sulistyaningsih. 2018. Review: Resistensi Antibiotik Pada Terapi
Pengobatan Jerawat. Farmaka. 16(2): 105 – 117.
Maslukhah YL, Widyaningsih TD, Waziiroh E, Wijayanti N. 2016. Faktor
Pengaruh Ekstraksi Cincau Hitam (Mesona palustris BL) Skala Pilot Plant:
Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 4(1): 245 – 252.
Mosić M, Dramićanin A, Ristivojević P, Milojković-Opsenica D. 2021. Extraction
as a Critical Step in Phytochemical Analysis. Journal of AOAC International.
103(2): 365 – 372.
Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan. 7(2): 361 – 367.
Namvar AE, Bastarahang S, Abbasi N, Ghehi GS, Farhadbakhtiarian S, Arezi P,
Hosseini M, Baravati SZ, Jokar Z, Chermahin SG. 2014. Clinical
Characteristics of Staphylococcus epidermidis: A Systematic Review. GMS
Hygiene and Infection Control. 9(3): 1 – 10.
Nugraha AT, Triastuti A. 2019. Botani Farmasi. Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta. Hlm. 142 – 147.
Nuryastuti T. 2018. Staphylococcus epidermidis: How to Turn from Commensal to
be a Pathogen Lifestyle. Journal of Medical Sciences. 50(1): 113 – 127.
Radji M. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran. EGC. Jakarta. Hlm. 24, 40, 107-109, 114, 194.
Sari NN, Arumsari A. 2021. Studi Literarur Metode Ekstraksi Pektin dari Beberapa
Sumber Limbah Kulit Buah. Journal Riset Farmasi. 1(1): 55 – 63.
Sari M. 2019. Gambaran Umum Infeksi Bakteri di Kulit. Dalam: Hidayati AN,
Damayanti, Sari M, Alinda MD, Reza NR, Anggraeni S, Widia Y (Eds).
Infeksi Bakteri di Kulit. Airlangga University Press. Surabaya. Hlm. 2, 3, 6,
7.
Seidel V. 2012. Initial and Bulk Extraction of Natural Product Isolation. In: Sarker
SD, Luftun N (Eds). Natural Products Isolation, Methods in Molecular
Biology. Springer Science+Business Media. New York. 864: 32.
Setiabudy R. 2016. Antimikroba. Dalam: Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi,
Instiaty (Eds). Farmakologi dan Terapi. Ed ke-6. Departemen Farmakologi
dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm. 595
– 596, 600 – 602.
Setiawati W, Murtiningsih R, Ganaeni N, Rubiati T. 2008. Tumbuhan Bahan
Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT). Prima Tani Balitsa. Bandung. Hlm. 18 – 19.
Setyawati T, Narulita S, Bahri IP, Raharjo GT. 2015. A Guide Book to Invasive
Plant Species in Indonesia. Research, Development and Innovation Agency
Ministry of Environment and Forestry Republic of Indonesia. Bogor. Hlm. 34.
Sloane, E. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC. Jakarta. Hlm. 84.
Smaill, F. 2000. Antibiotic Susceptibility and Resistance Testing : An Overview.
Can J Gastroenterol. 14(10): 871 – 876.
Tan R, Zheng WF, Tang HQ. 1998. Biologically Active Substances from the Genus
Artemisia. Planta medica. 64: 295 – 302.
Thangjam, NM, Taijong J, Kumar A. 2020. Phytochemical and Pharmacological
Activities of Methanol Extract of Artemisia vulgaris L. leaves. Clinical
Phytoscience. 6(1): 4 – 11.
Voight R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Universitas Gadjah Mada
press. Yogyakarta. Hlm. 577.
Vuong C, Otto M. 2002. Staphylococcus epidermidis Infections. Microbes and
Infection. 4: 481 – 489.
Wiegand I, Hilpert K, Hancock REW. 2008. Agar And Broth Dilution Methods to
Determine the Minimal Inhibitory Concentration (MIC) of Antimicrobial
Substances. Nature Protocole. 3(2): 163 – 175.
Xie Y, Yang W, Tang F, Chen X, Ren L. 2015. Antibacterial Activities of
Flavonoids: Structure-Activity Relationship and Mechanism. Current
Medicinal Chemistry. 22: 132 – 149.
citation:   RAHMAWATI, NUR INTAN dan Wahyudi, Priyo  (2022) PENENTUAN KONSENTRASI HAMBAT DAN BUNUH MINIMUM EKSTRAK ETANOL 90% HERBA BARU CINA (Artemisia vulgaris L.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis.  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21986/1/FS03-220467.pdf