relation: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21986/ title: PENENTUAN KONSENTRASI HAMBAT DAN BUNUH MINIMUM EKSTRAK ETANOL 90% HERBA BARU CINA (Artemisia vulgaris L.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis creator: RAHMAWATI, NUR INTAN creator: Wahyudi, Priyo subject: R Medicine subject: RS Pharmacy and materia medica description: Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsentrasi hambat dan bunuh minimum ekstrak etanol 90% herba baru cina (Artemisia vulgaris L.) terhadap Staphylococcus epidermidis. Staphylococcus epidermidis merupakan patogen yang hidup pada lapisan kulit, tetapi dapat memicu infeksi kulit. Lapisan biofilm pada S. epidermidis dapat meningkatkan resistensi pada berbagai antibiotik. Pengobatan alternatif pada infeksi S. epidermidis dapat diperoleh dari herba baru cina yang mempunyai daya antibakteri. Ekstrak herba baru cina mengandung flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, dan terpenoid. Serbuk simplisia dimaserasi mengunakan pelarut etanol 90% hingga diperoleh ekstrak kental. Parameter fisikokimia ekstrak herba baru cina yakni didapatkan hasil 11,0671% pada uji kadar air, uji kadar abu yakni 2,2705%, dan persentase rendemen ekstrak mendapatkan hasil 12,44%. Pengukuran konsentrasi hambat dan bunuh minimum dilakukan dengan metode broth dilution, yakni didapatkan hasil pada konsentrasi 112.000 ppm masih terdapat pertumbuhan bakteri, sehingga dinyatakan sebagai konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi 120.000 ppm tidak terdapat pertumbuhan bakteri, sehingga dinyatakan sebagai konsentrasi bunuh minimum. Kata Kunci: Herba baru cina, staphylococcus epidermidis, infeksi kulit, konsentrasi hambat dan bunuh minimum. date: 2022 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21986/1/FS03-220467.pdf identifier: RAHMAWATI, NUR INTAN dan Wahyudi, Priyo (2022) PENENTUAN KONSENTRASI HAMBAT DAN BUNUH MINIMUM EKSTRAK ETANOL 90% HERBA BARU CINA (Artemisia vulgaris L.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.