eprintid: 21984
rev_number: 8
eprint_status: archive
userid: 3858
dir: disk0/00/02/19/84
datestamp: 2023-04-02 10:48:13
lastmod: 2023-04-02 10:48:13
status_changed: 2023-04-02 10:48:13
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: AMELIA, SAUZAN VINA
creators_name: Wahyudi, Priyo
title: PENENTUAN KONSENTRASI HAMBAT DAN BUNUH MINIMUM
EKSTRAK ETANOL 90% HERBA BARU CINA (Artemisia vulgaris L.)
TERHADAP Propionibacterium acnes
ispublished: pub
subjects: R
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Salah satu faktor penyebab peradangan jerawat adalah pesatnya pertumbuhan
bakteri komensal kulit, seperti Propionibacterium acnes. Antibiotik secara luas
digunakan dalam pengobatan jerawat dengan tingkat keparahan sedang hingga
berat. Hal ini menimbulkan resistensi bakteri P. acnes terhadap sejumlah antibiotik
di Asia, tidak terkecuali di Indonesia. Herba baru cina (Artemisia vulgaris L.)
diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. acnes. Kemampuan antibakteri
diakibatkan oleh metabolit sekunder yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui konsentrasi hambat dan bunuh minimum ekstrak etanol 90%
herba baru cina terhadap Propionibacterium acnes. Herba baru cina dimaserasi dan
dipekatkan sehingga didapatkan ekstrak kental dengan nilai rendemen, kadar air,
dan kadar abu berturut-turut 12,44% b/b, 11,0671%, dan 2,2702%. Metode yang
digunakan adalah makrodilusi. Pendekatan konsentrasi dilakukan dengan orientasi,
dilanjutkan dengan pengenceran interval menurun. Hasil memperlihatkan bahwa
ekstrak etanol 90% herba baru cina memiliki Konsentrasi Hambat Minimum dan
Konsentrasi Bunuh Minimum terhadap bakteri Propionibacterium acnes masingmasing sebesar 80.000 dan 88.000 ppm.
Kata kunci : Jerawat, mugwort, Propionibacterium acnes, konsentrasi hambat
dan bunuh minimum.
date: 2022
date_type: completed
full_text_status: public
institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
department: Fakultas Farmasi dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Achermann Y, Goldstein EJC, Coenye T, Shirtliffa ME. 2014. Propionibacterium
acnes: From Commensal to Opportunistic Biofilm-Associated Implant
Pathogen. Clinical Microbiology Reviews. 27(3): 419–440.
Anwar F, Ahmad N, Alkharfy KM, Gilani AUH. 2016. Mugwort (Artemisia
vulgaris) Oils. In: Preedy VR (Ed.). Essential Oils in Food Preservation,
Flavor and Safety. Academic Press. London. hlm. 573–579.
Appalasamy S, Lo KY, Ch’Ng SJ, Nornadia K, Othman AS, Chan LK. 2014.
Antimicrobial Activity Of Artemisinin and Precursor Derived from in Vitro
Plantlets of Artemisia annua L. Biomed Research International. hlm. 1–6.
Badrunasar A, Santoso HB. 2017. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. FORDA Press.
Bogor. hlm. 31-34.
Balouiri M, Sadiki M, Ibnsouda SK. 2016. Methods for In Vitro Evaluating
Antimicrobial Activity: A Review. Journal of Pharmaceutical Analysis. 6:
71–79.
Bangol E, Momuat LI, Abidjulu J. 2014. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dan
n-Heksana dari Daun Rumput Santa Maria (Artemisia vulgaris L.) pada
Minyak Ikan. Jurnal Ilmiah Sains. 14(2):129–135.
Bradley RL. 2007. Moisture and Total Solids Analysis. In: Nielsen SS (Ed.). Food
Analysis. 4th Edition. New York. hlm. 94–96.
Bridson EY. 2006. The OXOID Manual. 9th Edition. OXOID Limited. hlm. 252-
257.
Castillo DE, Nanda S, Keri JE. 2019. Propionibacterium (Cutibacterium) acnes
Bacteriophage Therapy in Acne: Current Evidence and Future Perspectives.
Dermatology and Therapy. 9: 19–31.
Chairunnisa S, Wartini NM, Suhendra L. 2019. Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi
terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.)
sebagai Sumber Saponin. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri.
7(4): 551–560.
Cushnie TPT, Cushnie B, Lamb AJ. 2014. Alkaloids: An Overview of their
Antibacterial, Antibiotic-Enhancing and Antivirulence Activities.
International Journal of Antimicrobial Agents. 44: 377–386.
Cushnie TPT, Lamb AJ. 2005. Antimicrobial activity of flavonoids. International
Journal Antimicrobial Agents. 26(5):343–356. 
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia. 2000.
Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid I. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Jakarta. hlm. 35-36.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. hlm. 879-880.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1985. Cara Pembuatan Simplisia.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. hlm. 2-27.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Materia Medika Indonesia Jilid
V. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. hlm. 549-553.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standar Umum
Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta. hlm. 9.
Ekiert H, Pajor J, Klin P, Rzepiela A, Slesak H, Szopa A. 2020. Significance of
Artemisia vulgaris L. (Common Mugwort) in the History of Medicine and
Its Possible Contemporary Applications Substantiated by Phytochemical
and Pharmacological Studies. Molecules. 25: 1–32.
Endarini LH. 2016. Farmakognosi dan Fitokimia. Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta.
hlm. 134.
Gokhale M, Wadhwani M. 2015. Antimicrobial Activity of Secondary Metabolites
from Plants. International Journal of Pharmacognosy. 2(2): 60–65.
Hafsan. 2014. Mikrobiologi Analitik. Alauddin University Press. Makassar. hlm.
20, 62-63.
Hanani E. 2015. Analisis Fitokimia. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. hlm.
10.
Hasnaeni, Wisdawati, Usman S. 2019. Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap
Rendemen dan Kadar Fenolik Ekstrak Tanaman Kayu Beta-Beta (Lunasia
amara Blanco). Jurnal Farmasi Galenika. 5(2):175–182.
Hermawan DS, Lukmayani Y, Dasuki UA. 2016. Identifikasi Senyawa Flavonoid
pada Ekstrak dan Fraksi yang Berasal dari Buah Berenuk (Crescentia
cujete L.). Prosiding Farmasi. 2(2):253–259.
Hoseinzadeh E, Makhdoumi P, Taha P, Hossini H, Pirsaheb M, Omid Rastegar S,
Stelling J. 2016. A Review of Available Techniques for Determination of
Nano-Antimicrobials Activity. Toxin Reviews. hlm. 1-15. 
Hrytsyk RA, Kutsyk RV, Yurchyshyn OI, Struk ОА, Kireev IV, Grytsyk AR. 2021.
The Investigation of Antimicrobial and Antifungal Activity of some
Artemisia L. Species. Pharmacia. 68(1): 93–100.
Integrated Taxonomic Information System.
https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&sear
ch_value=35505#null. Diakses pada: 28 Juni 2022 pukul 20.20 WIB.
Integrated Taxonomic Information System.
https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&sear
ch_value=965070#null. Diakses pada: 28 Juni 2022 pukul 20.10 WIB.
JCM Catalogue. 2018. https://www.jcm.riken.jp/cgibin/jcm/jcm_number?JCM=33134. Diakses pada: 28 Juni 2022 pukul 20.30
WIB.
Jorgensen JH, Turnidge JD. 2015. Susceptibility Test Methods: Dilution and Disk
Diffusion Methods. In: Jorgensen JH, Pfaller MA, Landry ML, Carrol KC,
Funke G, Ritcher SS, Warnock DW (Eds.). Manual of Clinical
Microbiology. 11th edition. American Society of Microbiology.
Washington. hlm. 1253–1273.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi ke-2.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. hlm. 528, 531.
Larson KS, Dawson AL, Dunnick CA, Dellavalle RP. 2012. Acne Vulgaris:
Pathogenesis, Treatment, and Needs Assessment. Dermatologic Clinics. 30:
99–106.
Liu PF, Hsieh YD, Lin YC, Two A, Shu CW, Huang CM. 2015. Propionibacterium
acnes in the Pathogenesis and Immunotherapy of Acne vulgaris. Hu M
(Ed.). Current Drug Metabolism. 16(1): 1–10.
MacLeod DT, Cogen AL, Gallo RL. 2009. Skin Microbiology. Encyclopedia of
Microbiology. 3: 734–747.
Madelina W, Sulistiyaningsih. 2018. Review: Resistensi Antibiotik pada Terapi
Pengobatan Jerawat. Farmaka. 16(2): 105–117.
Manalu RT. 2017. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Pendegradasi Hidrokarbon
Asal Indonesia. Sainstech Farma. 10(2):23–28.
Marbun R, Suwarso E, Yuandani. 2018. Immunomodulatory Effects of Ethanol
Extract of Artemisia vulgaris L. in Male Rats. Asian Journal of
Pharmaceutical and Clinical Research. 11(Special Issue 1): 245–247.
Murlistyarini S. 2019. Akne Vulgaris. UB Press. Malang. hlm. 14-16. 
Norhendy F, Nurwidayati H, Hariyati N, Siswanto D, Purnomowati J. 2013.
Farmakognosi untuk SMK Farmasi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta. 1: 15-17.
Radji M. 2015. Antibiotik dan Kemoterapi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta. hlm. 5-7.
Rahman HMA, Yan LK, Rukayadi Y. 2016. Antibacterial Activity of Fingerroot
(Boesenbergia rotunda) Extract against Acne-Inducing Bacteria. Research
Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences. 7(6): 2157–
2163.
Rasul MG. 2018. Conventional Extraction Methods Use in Medicinal Plants, their
Advantages and Disadvantages. International Journal of Basic Sciences and
Applied Computing (IJBSAC). 2(6): 10–14.
Ritvo E, Rosso JQ Del, Stillman MA, Riche C La. 2011. Psychosocial Judgements
and Perceptions of Adolescents with Acne vulgaris: a Blinded, Controlled
Comparison of Adult and Peer Evaluations. Biopsychosocial Medicine.
5(11):1–14.
Setiabudy R. 2007. Pengantar Antimikroba. Dalam: Gunawan SG, Setiabudy R,
Nafrialdi, Elysabeth (Eds.). Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-5. Balai
Penerbit FK UI. Jakarta. hlm. 585–598.
Setiawati W, Murtiningsih R, Gunaeni N, Rubiati T. 2008. Tumbuhan Bahan
Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT). Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Bandung. hlm. 18-20.
Sieniawska E. 2015. Activities of Tannins - From in vitro Studies to Clinical Trials.
Natural Product Communications. 10(11): 1877–1884.
Srivastava N, Singh A, Kumari P, Nishad JH, Gautam VS, Yadav M, Bharti R,
Kumar D, Kharwar RN. 2021. Advances in Extraction Technologies:
Isolation and Purification of Bioactive Compounds from Biological
Materials. Natural Bioactive Compounds. Academic Press. London. hlm.
409-433.
Thomas J. 2019. The Acnes. Jaypee Brothers Medical. New Delhi. hlm. 120.
Tjekyan RMS. 2008. Kejadian dan Faktor Risiko Akne Vulgaris. Media Medika
Indonesiana. Volume 43(1): 37–43.
Tobyn G, Denham A, Whitelegg M. 2011. Artemisia vulgaris, mugwort. In: The
Western Herbal Tradition. Churchill Livingstone. London. hlm. 123–
134.
Traub M. 2020. Acne vulgaris and Acne conglobata. In: Pizzorno JE, Murray MT
(Eds.). Textbook of Natural Medicine. 5 ed. Churchill Livingstone. London.
hlm.1057–1062.
Voight R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta. hlm. 577.
Walsh TR, Efthimiou J, Dréno B. 2016. Systematic Review of Antibiotic
Resistance in Acne: an Increasing Topical and Oral Threat. The Lancet
Infectious Diseases. 16(3): e23–e33.
Wasitaatmadja SjM. 2007. Akne, Erupsi Akneiformis, Rosasea, Rinofima. Dalam:
Djuana A, Hamzah M, Aisah S (Eds.). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi ke-5. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. hlm.253–
263.
Xie Y, Yang W, Tang F, Chen X, Ren L. 2015. Antibacterial Activities of
Flavonoids: Structure-Activity Relationship and Mechanism. Current
Medicinal Chemistry. 22: 132–149.
citation:   AMELIA, SAUZAN VINA dan Wahyudi, Priyo  (2022) PENENTUAN KONSENTRASI HAMBAT DAN BUNUH MINIMUM EKSTRAK ETANOL 90% HERBA BARU CINA (Artemisia vulgaris L.) TERHADAP Propionibacterium acnes.  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21984/1/FS03-220465.pdf